UJI AMILOSA
DISUSUN OLEH :
Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton atau zatzat yang bila
dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa tersebut. Suatu kharbohidrat
tergolong aldehida ( CHO ), jika oksigen karbonil berikantan dengan suatu atom karbon
terminal dan suatu keton ( C = O ) jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu karbon
internal. Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut
dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air ( kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar
karbohidrat dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan
istilah gula untuk zat-zat yang tergolong karbohidrat.
II. Tujuan
Kawat kasa
Korek
Lap halus
Prosedur amilum :
V. Hasil pengamatan
Sempel:
1. Kentang
2. Pepaya
3. Pisang
4. Ubi jalar
5. Jagung
VI. Pembahasan
pada praktikum uji karbohidrat dengan metode iodin adalah kentang sebanyak 5 gram.
Kentang mengandung cukup tinggi karbohidrat. Dalam 100 gram kentang terdapat sekitar 19
gram karbohidrat. Jenis karbohidrat yang pada umumnya terdapat pada kentang adalah
karbohidrat polisakarida yaitu pati. Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin. kentang terkenal
karena kandungan karbohidratnya. Bentuk dominan dari karbohidrat ini adalah pati. Sebagian
kecil tapi signifikan, pati ini tahan terhadap pencernaan oleh enzim dalam lambung dan usus
kecil. Tabung reaksi pertama dimasukkan 5 mL bahan yang berwarna putih kemudian
dimasukkan 3 tetes aquadest dan dihomogenkan. Aquadest yang ditambahkan dalam bahan
bersifat netral dan bening sehingga tidak memengaruhi bahan. Aquadest berfungsi sebagai
pelarut segingga tidak dapat menghidrolisis glukosa.
Penambahan iodin dilakukan setelah penambahan aquades pada perlakuan sebelumnya.
Iodin ditambahkan dalam sampel sebanyak tiga tetes dan dihomogenkan. Hasil yang
diperoleh dari perlakuan ini adalah larutan tetap berwarna putih keruh. Terbentuknya warna
biru pada larutan karbohidrat dikarenakan amilum pada kentang bereaksi dengan iodin.
Amilum pada kentang yang berbentuk spiral memudahkan iodin masuk dengan mudah.
Perlakuan selanjutnya pada tabung reaksi pertama adalah dipanaskan selama 5 menit
diatas penangas dengan suhu 60o C dan selanjutnya didinginkan selama 10 menit. Hasil yang
diperoleh saat dipanaskan adalah larutan berwarna putih. Hal ini disebabkan karena ikatan
amilum membentuk rantai panjang pada saat dipanaskan. Ketika larutan kentang didinginkan,
larutan kembali ke warna semula.
Tabung reaksi kedua dimasukkan 5 mL sampel kemudian ditambahkan HCl 3% dalam
tabung tersebut dan dihomogenkan. Diamati reaksi yang terjadi. Yang terjadi adalah larutan
menjadi warna putih. Hal ini diesbabkan karena HCl bersifat asam sehingga penambahan
asam berupa HCl mengakibatkan turunnya pH sampel. Turunnya pH sampel ditandai dengan
perubahan warna Setelah ditambahkan HCl tabung reaksi kedua ditambahkan iodin sebanyak
5 tetes dan dihomogenkan. Setelah itu, diamati reaksi yang terjadi. Iodin menjadi indikator
yang menunjukkan perubahan warna pada sampel. Warna yang terbentuk adalah warna biru.
Hal ini disebabkan karena adanya reaksi antar amilum dengan iod. Pati mengalami suasana
asam sehingga amilum akan terhidrolisisdan mudah berikatan dengan iod membentuk warna
biru. Perlakuan selanjutnya pada tabung reaksi kedua adalah, sampel dipanaskan selama 5
menit diatas penangas dengan suhu 60oC dan didinginkan selama 10 menit. Ketika larutan
dipanaskan warna biru pada larutan berkurang. Hal ini disebabkan karena ketika sampel
dipanaskan maka amilum akan memanjang sehingga iod mudah lepas. Ketika proses
pendinginan larutan kembali ke warna semula. Hal ini disebabkan karena rantai amilum
kembali mengerut.
Pada tabung reaksi ketiga sampel dimasukkan sebanyak 5 mL kemudian dimasukkan
NaOH 6 M sebanyak 3 tetes dan dihomogenkan. Setelah itu diamati reaksi yang terjadi.
Larutan berubah menjadi warna kuning. Hal ini dikarenakan senyawa basa larut dalam air
sehingga akan melepaskan panas. Ketika dilarutkan menjadi warna kuning. Iodin
ditambahkan sebanyak 5 tetes kedalam tabung reaksi yang telah ditambahkan NaOH 6.
Penambahan iod tidak menyebabkan perubahan apapun. Selanjutnya tabung reaksi ketiga
dipanaskan selama 5 menit pada suhu 60oC dan didinginkan selama 60oC dan selanjutnya
didinginkan selama 10 menit. Hasil yang diperoleh saat dipanaskan, tidak mengalami
perubahan apapun begitu pula setelah didinginkan. Hal ini dikarenakan di awal tidak terjadi
reaksi antara amilum dengan iod. Sehingga pada saat pemanasan tidak ada ikatan yang putus
maupun terbentuk.
VII. Kesimpulan
Kandungan karbohidrat pada suatu bahan pangan dapat diketahui dengan melakukan
pengujian secara kualitatif metode uji iodin.
Prinsip dari penetapan karbohidrat dengan metode uji iodin untuk mengidentifikasi
polisakarida. Reagent yang digunakan adalah larutan iodine. Amilum dengan iodine
dapat membentuk kompleks biru, Amilopektin dengan iodin akan memberi warna
merah ungu sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah
coklat