Anda di halaman 1dari 1

Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di Indonesia

Penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah
menjadi umum, namun pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas
dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan
formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela.
Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu
dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa
langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek
white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum;
mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang
digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan
makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU
No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya
yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para
pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan.
Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas
bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini
masih kurang gencar dalam melakukan razia.
Upaya pemerintah masih kurang, karena lebih banyak orang yang
beranggapan bahwa upaya pemerintah masih sangat kurang. Ini mungkin
disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas dalam menangani
masalah ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena dapat membahayakan
kesehatan manusia. Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam menangani
masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai