Anda di halaman 1dari 11

LKPI

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


UJI KORBOHIDRAT

NAMA : MARDA AFRIANI


NIM : 858303851

UPBJJ BANJARMASIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Karbohidrat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Piring plastik 1 buah
2) Pisang 1 iris kecil
3) Singkong 1 iris kecil
4) Ubi ungu 1 iris kecil
5) Kentang 1 iris kecil
6) Keju 1 iris kecil
7) Nasi Putih 2-3 butir
8) Tepung terigu 1 sendok kecil
9) Mie secukupnya
10) Bihun secukupnya
11) Oat Krunch
12) Betadine obat luka

D. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang
memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu
pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam
bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Adanya karbohidrat dalam makanan dapat
diidentifikasi secara kualitatif maupun kuantitatif. Uji kualitatif karbohidrat
yang mendasarkan pada pembentukan warna dapat dilakukan dengan cara:
a. Uji molish
Uji ini berlaku umum, baik untuk aldosa maupun ketosa. Caranya,
karbohidrat ditambah H2SO4 melalui dinding-dinding tabung. Asam
sulfat akan menyerap air dan membentuk furfural yang selanjutnya
dikopling dengan α-naphtol membentuk senyawa gabungan berwarna
ungu. Jika yang dideteksi pentose akan terbentuk furfural, sementara itu
jika aldosa yang dideteksi akan terbentuk hidroksimetilfurfural.
b. Uji selliwanof
Uji ini positif terhadap ketosa, misal fruktosa. Akan tetapi negative
terhadap aldosa. Pereaksi dibuat dengan mencampurkan resorsinol dengan
HCl pekat kemudian diencerkan dengan akuades. Uji dilakukan dengan
menambahkan larutan sampel ke dalam pereaksi lalu dipanaskan dalam
airmendidih. Adanya warna merah menunjukkan adanya ketosa.
c. Uji benedict
Uji ini positif untuk gula pereduksi/ gula inversi seperti glukosa dan
fruktosa. Caranya gula reduksi ditambahkan dengan campuran CuSO4
(tembaga sulfat), natrium sitrat (NaSO3) dan natrium karbonat (NaCO3)
lalu dipanaskan maka akan terbentuk endapan kupro oksida (Cu2O) yang
berwarna merah coklat. Uji ini terjadi dalam suasana basa/alkalis karena
gula akan mereduksi dalam suasana basa. Natrium sitrat berfungsi
sebagai pengkelat Cu dengan membentuk kompleks Cu- sitrat. Natrium
karbonat berfungsi untuk menciptakan suasana basa. Berikut ini bentuk
reaksi yang terjadi pada uji benedict. Gambar 2.2 berikut merupakan
gambar reaksi padauji benedict.

Gambar 2.2 Reaksi pada Uji Benedict


d. Uji fehling
Uji ini hampir sama dengan uji benedict yang bertumpu pada adanya gula
pereduksi pada karbohidrat. Cara ujinya: gula reduksi ditambah
campuran larutan CuSO4 dalam suasana alkalis (dengan ditambah
NaOH) dan ditambah dengan Chelating agent, lalu dipanaskan maka
akan terbentuk endapan kupro oksida.
e. Uji iodium
Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks
adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati yang dengan iodium
menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur,
sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis akan membentuk
warna merah.

Sedangkan uji kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa metode


diantaranya:
a. Metode luff school
Metode ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan glukosa
dalam bahan yang akan diuji (contohnya buah) berdasarkan pada reaksi
titrasi iodometri dari kelebihan Cu.
b. Metode dinitrosalisilat (DNS)
Metode ini dapat digunakan untuk mengukur gula pereduksi dengan
teknik kolorimetri. Teknik ini hanya bisa mendeteksi satu gula pereduksi,
misalnya glukosa. Gugus aldehida yang dimiliki oleh glukosa akan
dioksidasi oleh asam 3,5 dinitrosalisilat menjadi gugus karboksil.
c. Metode asam fenol sulfat
Metode ini disebut juga dengan metode TS (total sugar) yang digunakan
untuk mengukur total gula. Metode ini dapat mengukur dua molekul gula
pereduksi.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam
lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2) Menyusun semua makanan dan memberi nama bahan-bahan makanan
yang akan diuji di atas piring plastik seperti gambar berikut.

Pisang Keju Mie


Singkong Nasi Putih Bihun
Ubi ungu Tepung terigu Oat Krunch
Kentang

3) Menetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan yodium dalam KI/Lugol. Memperhatikan dan mencatat
perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium.
Mencatat bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setelah ditetetsi larutan yodium.
4) Mancatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan membuat
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

F. HASIL PENGAMATAN
Uji Karbohidrat
Warna
Bahan
No. Sebelum Diberi Sesudah Diberi Keterangan
Makanan
Yodium Yodium
1. Pisang Kuning Hitam +
2. Singkong Putih Hitam +
3. Ubi ungu Ungu Hitam +
4. Kentang Kuning Hitam +
5. Keju Kuning Hitam +
6. Nasi Putih Putih Hitam +
7. Tepung terigu Putih Hitam +
8. Mie Kuning Hitam +
9. Bihun Putih Hitam +
10. Oat Krunch Cokelat Hitam +
*) (+) : Mengandung Karbohidrat

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir.
Setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru
ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut
termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?

Jawab:

Semua menunjukkan warna biru, kecuali gula pasir. Hal ini dikarenakan
amilum adalah karbohidrat polisakarida, yaitu molekul yang terdiri dari
kumpulan gula sederhana. Ini sebabnya kenapa gula putih yang
diteteskanbetadine tidak berubah warna. Karena isi gula adalah glukosa.
2) Mengapa ada bahan yang berwana ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab:
Ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium karena perubahan warna hanya terjadi ketika
bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat (amilum).
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat?
Jawab:
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, bahan makanan yang termasuk
sumber karbohidrat adalah nasi, biskuit, tepung terigu, pisang dan
kentang.
4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawab:
Uji kandungan karbohidrat (amilum) dapat dilakukan/diketahui dengan
cara meneteskan cairan yodium/bethadine pada bahan makanan tersebut.
Bahan makanan yang warnanya tetap seperti semula menunjukkan bahwa
bahan makanan tersebut tidak mengandung karbohidrat (amilum). Bahan
makanan yang mengandung karbohidrat (amilum) akan berubah menjadi
biru-keunguan ketika ditetesi yodium/bethadine.

H. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan
yodium/ betadine yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan
atau untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum)
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi betadine menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil
pengujian sebagai berikut:
1) Pisang Palembang
Pada pisang Palembang yang diiris keci, lalu ditetesi dengan larutan
yodium / bethadine sebanyak 3-4 tetes dan setelah didiamkan 5 menit
maka pisang akan berubah warna menjadi agak kehitaman. Hal itu berarti
pisang pisang palembang mengandung karbohidrat (amilum). Hal ini
disebabkan karena pada buah pisang palembang mengandung kaya akan
vitamin dan serat. Pisang palembang memiliki lebih dari dua kali lipat
karbohidrat, dan lima kali lipat vitamin A. Selain itu pisang juga kaya
magnesium dan kalium yang penting bagi tubuh.
2) Singkong
Pada singkong yang diiris keci, lalu ditetesi dengan larutan yodium /
bethadine sebanyak 3-4 tetes dan setelah didiamkan 5 menit maka
singkong yang awalnya berwarna putih akan berubah warna menjadi
hitam pekat. Hal itu menandakan bahwa singkong mengandung
karbohidrat (amilum). Hal ini disebabkan karena pada 100 gram
singkong, terdapat kalori yang 98 persennya berasal dari karbohidrat,
sisanya berasal dari protein dan lemak. Dalam takaran yang sama,
singkong juga mengandung serat, vitamin, dan mineral. Kandungan gizi
yang terdapat dalam 100 gram singkong yaitu : Air: 61,4 gram;
Karbohidrat: 36,8 gram; Energi: 154 kalori; Protein: 1,0 gram;
Serat: 0,9 gram; Lemak: 0,3 gram; Kalium: 394 miligram; Kalsium: 77
miligram; Vitamin C: 31 miligram; dan Fosfor: 24 miligram
3) Ubi ungu
Pada kegiatan praktikum yang dilakukan pada ubi ungu yang diiris keci,
lalu ditetesi dengan larutan yodium / bethadine sebanyak 3-4 tetes dan
setelah didiamkan 5 menit maka ubi ungu yang awalnya berwarna ungu
akan berubah warna menjadi hitam. Hal itu menandakan bahwa ubi ungu
mengandung karbohidrat (amilum). Hal ini disebabkan karena pada ubi
ungu memiliki Kandungan nutrisi yaitu : Air: 77,28 gram; Kalori: 86
kkal; Protein: 1,57 gram; Lemak: 0,05 gram; Karbohidrat: 20,12 gram;
Serat: 3 gram; Kalsium: 30 miligram; Fosfor: 47 milligram.
4) Kentang
Pada kegiatan praktikum yang dilakukan pada kentang yang diiris keci,
lalu ditetesi dengan larutan yodium / bethadine sebanyak 3-4 tetes dan
setelah didiamkan 5 menit maka kentang yang awalnya berwarna kuning
akan berubah warna menjadi hitam. Hal itu menandakan bahwa kentang
mengandung karbohidrat (amilum). Hal ini disebabkan karena pada
kentang memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 36,6 gram.
5) Keju
Pada kegiatan praktikum yang dilakukan pada keju yang diiris keci, lalu
ditetesi dengan larutan yodium / bethadine sebanyak 3-4 tetes dan setelah
didiamkan 5 menit maka kentang yang awalnya berwarna kuning akan
berubah warna menjadi agak kehitaman. Hal itu menandakan bahwa keju
mengandung karbohidrat (amilum). Hal ini disebabkan karena pada keju
memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 13,10 gram.
6) Nasi putih
Pada kegiatan praktikum yang dilakukan pada nasi 2-3 butir, lalu ditetesi
dengan larutan yodium / bethadine sebanyak 3-4 tetes dan setelah
didiamkan 5 menit maka nasi yang awalnya berwarna putih akan berubah
warna menjadi hitam pekat. Hal itu menandakan bahwa nasi putih
mengandung karbohidrat (amilum). Hal ini disebabkan karena pada 100
gram nasi putih mengandung 178 kkal, 40,6 gr karbohidrat, 0,1 gr lemak,
dan 2,1 gr protein.
7) Tepung terigu
Pada tepung terigu cakra kembar yang ditetesi dengan larutan yodium /
bethadine sebanyak 3-4 tetes dan setelah didiamkan 5 menit maka nasi
yang awalnya berwarna putih akan berubah warna menjadi hitam pekat.
Hal itu menandakan bahwa tepung terigu mengandung karbohidrat
(amilum). Hal ini disebabkan karena pada tepung cakra kembar
mengandung karbohidrat sebanyak 74 gram.
8) Mie
Mie yang ditetesi dengan larutan yodium / bethadine sebanyak 3-4 tetes
dan setelah didiamkan 5 menit maka akan berubah warna menjadi hitam
pekat. Hal itu menandakan bahwa mie mengandung karbohidrat
(amilum). Hal ini disebabkan karena pada mie terbuat dari tepung dan
mengandung karbogidrat sebanyak 25 gram.
9) Bihun
Pada bihun yang ditetesi dengan larutan yodium / bethadine sebanyak 3-4
tetes dan setelah didiamkan 5 menit maka akan berubah warna menjadi
hitam. Hal itu menandakan bahwa bihun mengandung karbohidrat
(amilum). Hal ini disebabkan karena pada bihun mengandung
karbohidrat sebanyak 44 gram.
10) Oat
Pada oat krunch yang ditetesi dengan larutan yodium / bethadine
sebanyak 3-4 tetes dan setelah didiamkan 5 menit maka nasi yang
awalnya berwarna cokelat berubah warna menjadi hitam. Hal itu
menandakan bahwa oat krunch mengandung karbohidrat (amilum). Hal
ini disebabkan karena oat krunch mengandung karbohidrat sebanyak 18
gram.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan 10 contoh
bahan- bahan makanan (pisang, singkong, ubi ungu, kentang, keju, nasi
putih, tepung terigu, mie, bihun, dan oat krunch) yang ditetesi dengan larutan
yodium/bethadine, ditemukan bahwa bahan-bahan tersebut mengandung
karbohidrat, walaupun ada beberapa bahan yang hanya sedikit mengandung
karbohidrat yang ditandai dengan warna agakk kehitaman dan beberapa
bahan yang mengandung banyak karbohidrat yang ditandai dengan warna
hitam pekat .

J. DAFTAR PUSTAKA
Hallosehat.com. (2021, 21 Januari). Mengenal Kandungan Nutrisi dan
Manfaat Singkong. https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/nutrisi-
dan-manfaat-singkong/ (diakses pada tanggal 4 Mei 2022, pukul
11.30).

Rakhmat, Putera. 2020. “Karbohidrat: Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi, Metode


Pengujian [Lengkap + Referensi]”, https://warstek.com/pengujian-
karbohidrat/, (diakses pada tanggal 4 Mei 2022, pukul 11.30).

Rumanta, Maman. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada kesulitan yang saya alami. Praktikum uji karbohidrat sangat
mudahdan menyenangkan.

L. FOTO PRAKTIKUM
Judul Percobaan: Uji Karbohidrat
Tahap Awal/ Pembuka

Proses Kegiata Praktikum

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai