Anda di halaman 1dari 31

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN

INFORMASI HASIL BELAJAR


Inisiasi Tuton ke-5
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di SD
Program Studi S1 PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Tutor : Sri Muliyati, S.Hut., M.Pd


Email : srimuliyati11@gmail.com
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Melalui mata kuliah Evaluasi Pembelajaran di SD
(PDGK4301) mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan
untuk menerapkan konsep-konsep yang terkait dengan
penilaian hasil belajar siswa, perencanaan dan pembuatan
alat ukur, pengadministrasian pengukuran, pengolahan dan
penarikan kesimpulan dari informasi hasil belajar siswa
serta bagaimana menindaklanjuti hasil penilaian.
Kemampuan ini akan membekali mahasiswa dalam
mengambil keputusan tentang keberhasilan siswa dalam
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Capaian Pembelajaran Umum (CPU) :

Mahasiswa mampu mengumpulkan dan mengolah serta


menginterpretasikan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari tes maupun non tes (termasuk menerapkan
pendekatan penilaian dalam pemberian nilai)
Capaian Pembelajaran Khusus (CPK) :
1. Menjelaskan berbagai cara pengumpulan informasi hasil
belajar siswa.
2. Memeriksa hasil tes objektif.
3. Memeriksa hasil tes uraian.
4. Memeriksa hasil pengamatan.
5. Mengolah berbagai informasi hasil belajar.
6. Menginterpretasikan hasil belajar.
7. Menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.
TINJAUAN MATA KULIAH
MODUL 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL BELAJAR

MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH PENDEKATAN DALAM


INFORMASI HASIL BELAJAR PEMBERIAN NILAI

1. Memeriksa dan Mengolah hasil test 1. Pengorganisasian informasi hasil


2. Pengumpulan dan pengolahan informasi belajar siswa.
hasil belajar dari unjuk kerja siswa 2. Pendekatan dalam penilaian
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMERIKSA DAN
MENGOLAH HASIL TES

MENGUMPULKAN DAN
MENGOLAH
INFORMASI HASIL
BELAJAR
PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN INFORMASI
HASIL BELAJAR DARI
UNJUK KERJA SISWA
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGORGANISASIAN
INFORMASI HASIL
BELAJAR SISWA

PENDEKATAN DALAM
PEMBERIAN NILAI

PENDEKATAN DALAM
PENILAIAN
MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH
INFORMASI HASIL BELAJAR

Tujuan Utama dari penilaian : untuk mengetahui apakah KD yang telah


ditetapkan sudah dapat dicapai oleh siswa atau belum

Sehingga perlu menyusun prosedur penilaian dalam bentuk kisi-kisi


pengukuran, berisi :
a. Aspek ya g akan diukur : kognitif, afektif atau psikomotor
b. Jenis alat ukur yang digunakan (tes atau non tes)
c. Teknik atau cara pengukurannya (tertulis, lisan atau perbuatan).
d. Cara penskoran serta pengolahannya.

Informasi hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis dikumpulkan dari
hasil tes tertulis yang dikerjakan siswa (UH, UTS atau TAS)
A. MEMERIKSA DAN MENGOLAH HASIL TES
2. Memeriksa hasil tes Uraian
Uraian terbuka = beragam jawaban siswa
pengaruh subjektivitas pemeriksa dlm penskoran sgt
tinggi
Disarankan : uraian terbatas

Selesai memulis tes uraian, dibuat juga pedoman


penskoran atau pedoman pemeriksaan butir soal
A. MEMERIKSA DAN MENGOLAH HASIL TES
3. Mengolah data hasil tes
Cara yang paling mudah dan umum digunakan
untuk mengolah hasil tes adalah dengan
mengubah skor ke dalam bentuk persentasi
B. Pengumpulan dan pengolahan informasi
hasil belajar dari unjuk kerja siswa

Diperoleh dari tugas-tugas yang telah dikwerjakan


siswa (unjuk kerja yang langsung diamati guru,
pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya,
pengumpulan portofolio dsbnya.
Informasi yang berkenaan dengan proses selama
menghasilkan karya, harus dipersiapkan guru
pedoman pengamatan yang dilengkapi dengan kriteria
penskoran (Rubrik)
KB2. Pendekatan Dalam Pemberian Nilai
A. Pengorganisasian Informasi Hasil Belajar siswa

Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes = skor mentah
(raw score) yang berupa data terserak (belum tertata), sehingga
kesulitan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil belajar
siswa.
Agar data mudah dipahami, diurutkan mulai data terbesar sampai
dengan data terkecil.
B. Pendekatan Dalam Penilaian
1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
Suatu pendekatan untuk menginterpresentasikan hasil belajar
siswa dimana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa
dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh
kelompoknya.
Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai di
kelompok itu.
a. Harga rata-rata (mean)
b. Simpangan baku (SB)
c. Penggunaan kurva normal
2. Pendekatan penialain Acuan Kriteria (PAK)
Keberhasilan setiap anak akan dibandingkan dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Penentuan kriteria atau patokan pada pencapaian kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Jika seorang anak berhhasil mencapai kriteria aau bahkan melebihi kriteria
yang telah ditetapkan maka anak tersebut dinyatakan berhasil.
3. Penilaian

4. Penyajian Hasil Penilaian

5. Proses Pembeerian Nilai


B. PERENCANAAN PORTOFOLIO
Portofolio = alat asesmen
perlu merencanakan dengan cermat
Shaklee et al (1977), memberikan delapan pedoman :
1. Menentukan kriteria dan atau standar yang akan
digunakan sebagai dasar asesmen portofolio.
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut (harus
tepat untuk umur, kelas, dan materi siswa yang akan
dinilai) ke dalam rumusan-rumusan hasil belajar yang
dapat diamati.
3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan
urutan materi dalam kurikulum untuk menentukan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk
mengumpulkkan bukti-bukti portofolio dan melengkapi
penilaian.
4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara
langsung (stakeholders : guru, siswa itu sendirim
teman sekelas, orang lain yang mengetahui persis
kemampuan siswa, dan orang tua) dengan portofolio
siswa
5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan.
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan
keputusan berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
7. Menentukan sistem yang akan digunakan untuk
membahas hasil portofolio, pelaporan informasi an
keputusan asesmen portofolio.
8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasar umur, kelas, atau
isi agar kita dapat membandingkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan disepakati
dengan siswa maka tugas guru kemudian melaksanakan
asesmen portofolio sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.

Dalam pelaksanaan, tugas guru adalah :


1. Mendorong dan memotivasi siswa.
2. Memonitor pelaksanaan tugas.
3. Memberikan umpan balik.
4. Memamerkan hasil portofolio siswa.
 Tidak semua kumpulan karya siswa yang disimpan dalam
folder selama satu semester atau satu tahun sebagai
portofolio.
 Kumpula jika kumpulan karya tersebut merupakan
representasi daari kumpulan karya terpilih yang
menunjukkan pencapaian dan perkembangan belajar
siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
 Karya siswa harus dapat menunjukkan perkembangan
atau bukti bahwa siswa telah mencapai tujuan tertentu.
 Beberapa guru memilih untuk menyimpan dua portofolio
untuk setiap siswa.
 Satu portofolio disimpan sebagai bukti akhir pencapaian
hasil belajar. Satu lagi, digunakan sguru dan siswa
menyeleksi atau memilih hasil perbaikan pekerjaan untuk
dikumpulkan dan disimpan ke dalam folder sebagai bukti
pwrkembangan karya siswa
1. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penialian yang
disepakati bersama antara guru dan siswa pada awal pembelajaran.
2. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten.
Bila ada perubahan atau ada persepsi yang berbeda dalam
menerjemahkan kriteria tersebut maka masalah tersebut harus
dibicarakan bersama-sama antara guru dan siswa pada waktu
pertemuan berkala yang telah dirancang.
3. Hasil penialain selanjutnya diguakan sebagai penentu tujuan
pembelajaran berikutnya.
4. Penialian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan
secara terus menerus atau berkesinambungan.
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
A. KONSEP DASAR
 Keberhasilan pembelajaran pada ranag kognitif dan
psikomotorik sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa.
 Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif
terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari
mata pelajaran tersebut sehingga mereka akan dapat
mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
 Menurut Krathwohl (dalamn Gronlund dan Linn, 1990),
ranah afektif terdiri dari lima level, yaitu : (1) receiving, (2)
responding, (3) valuing, (4) organization, dan (5)
characterization
1. Receiving, merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan suatu
gejala atau stimulus misalnya aktivitas dalam kelas, buku, atau music.
Tugas guru adalah mengarahkan perhatian siswa pada gejala yang
menjadi objek pembelajaran afektif.
2. Responding, merupakan partisifasi aktif siswa utuk merespon gejala
yang dipelajari.
3. Valuing, merupakan kemampuan siswa untuk memberikan nilai,
keyakinan, atau sikap dan menunjukkan suatu derajat internalisasi dan
komitmen.
4. Organization, merupakan kemampuan anak untuk mmengorganisasi
nilai yang satu dengan nilai yang lain dan konflik antar nilai mampu
dielesaikan dan siswa mulai membangun sistem nilai internal yang
konsisten
5. Characterization, merupakan level tertinggi dalam ranah afektif.
Pada level ini, siswa memiliki system nilai yang mampu
mengendalikan prilaku sampai pada waktu tertentu hingga menjadi
pola hidupnya. Hasil belajar pada level ini berkaitan dengan personal,
emosi dan sosial.
Contoh :
untuk menjelaskan hasil pembelajaran dalam ranah afektif
Pada saat siswa mulai diberi pelajaran shalat
1. Receiving : siswa dimulai dengan memperhatikan aktivitas orang yang
sedang shalat.
2. Responding : Siswa mulai ikut (belajar) menjalankan shalat.
3. Valuing : Siswa mulai menjalankan shalat.
4. Organization : siswa mulai yakin bahwa shalat itu penting dan harus
dilakukan sesuai dengan tuntutan agama. Shalat wajib, tidak boleh
ditinggalkan dan dosa jika ditinggalkan.
5. Characterization : level tertinggi, akan tercapai jika siswa sudah
mampu menjadikan shalat sebagai bagian dalam pola hidupnya,
begitu terdengar suara azan, mereka bergegas untu segera
mengambil air wudhu dan melakukan shalat.
Karakteristik yang penting dalam ranah afektif
adalah :
1.Sikap
2.Minat
3.Konsep diri
4.Nilai
BEBERAPA CARA
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Menurut Ericson (dalam Nsoetion dan Suryanto, 2002),
penilaian afektif dilakukan dengan cara :
1. Pengamatan langsung
2. Wawancara
3. Angket atau kuesioner
4. Teknik proyektil
5. Pengukuran terselubung
C. Langkah-langkah pengembangan instrument afektif
1. Merumuskan tujuan pengukuran afektif
2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur
3. Menentukan definisi operasional dari setiap afektif yang akan diukur
4. Menjabarkan definisi operasional menjadi sejumlah indicator
5. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pernyataan-
pernyataaan dalam instrument
6. Meneliti kembali setiap butir pernytaan.
7. Melakukan uji coba.
8. Menyempurnakan instrument.
9. Mengadministrasikan instrumen : (a) kesiapan perangkat intrumen, (b)
tenaga lapangan, (c) kesiapan responden

Anda mungkin juga menyukai