NIM : 5404419007
2. Djadja Rahadja
Pengertian assessment menurut Djadja Rahardja adalah proses pengumpulan informasi dengan
mempergunakan alat dan teknik yang sesuai, untuk membuat keputusan pendidikan berkenaan
dengan penempatan dan program pendidikan bagi siswa tertentu.
9. Jamaris dalam Makalah Asesmen Perkembangan Anak Usia TKA Berbasis Kecerdasan
Jamak (2004)
Pengertian penilaian pendidikan anak usia dini menurut Jamaris adalah suatu proses kegiatan
yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data atau bukti-bukti tentang
perkembangan dan hasil belajar anak usia dini.
Lantas, asesmen seperti apa yang dibutuhkan guru? Apakah asesmen hanya berupa tes tertulis?
Miskonsepsi yang sering terjadi asesmen dilakukan secara terbatas dalam tes tertulis di akhir
pembelajaran. Padahal asesmen tidak hanya dilakukan di akhir materi pembelajaran. Bagaimana
bisa? Kita perlu mengetahui bahwa asesmen pembelajaran dikategorikan dalam tiga jenis,
diantaranya:
Ø Unjuk Kerja
Ø Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang berbentuk pemberian tugas yang mengandung penyelidikan
(investigasi) yang harus selesai dalam waktu tertentu. Penyelidikan tersebut dilaksanakan secara
bertahap yakni perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data. Penilaian
penugasan ini bermanfaat untuk menilai keterampilan menyelidiki secara umum, pemahaman
dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu
penyelidikan, dan kemampuan menginformasikan subjek secara jelas. Penugasan dapat
dilakukan secara individual maupun kelompok.
Ø Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh
peserta didik, pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilakukan, beberapa contoh tes yang telah selesai
dilakukan, berbagai keterangan-keterangan yang diperoleh peserta didik, keselarasan antara
pembelajaran dan tujuan spesifik yang telah dirumuskan, contoh-contoh hasil pekerjaannya
sehari-hari, evaluasi diri terhadap perkembangan pembelajaran dan hasil observasi guru.
4 3 2 1
Berilah skor:
Ø Penilaian Sikap.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang
dalam merespon sesuatu/objek. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan
yang diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap
sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai
objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan
cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap. Secara umum, objek sikap yang
perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut. Sikap
terhadap materi pelajaran, sikap terhadap guru/pengajar, sikap terhadap proses pembelajaran,
sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
Asesmen sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi, daftar chek, skala sikap, buku harian, angket, ungkapan perasaan,
catatan anekdot, dan lain lain.
Ø Teknik Tes
Teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan. Khusus tes tertulis, ragamnya
meliputi : tes essay atau disebut juga tes subyektif dan tes obyektif, yang terdiri dari tes isian,
salah-benar, menjodohkan dan pilihan ganda.
Tes essay atau tes uraian adalah bentuk tes berupa soal-soal yang masing-masing mengandung
permasalahan dan menuntut penguaraian sebagai jawabannya. Materi tes yang dipilih adalah
materi yang sekiranya cocok untuk tes essay. Tes ini dibedakan menjadi 2 yaitu: tes uraian
jawaban singkat yaitu tes yang meminta jawaban panjangnya sekitar satu dua kalimat dan tes
uraian jawaban luas/panjang.
Tes obyektif terdiri dari pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang harus dijawab
atau dipilih dari beberapa alternatif jawaban dengan cara menulisnya, atau mengisi jawaban
pendek tanpa menguraikan. Tes ini disebut obyektif karena skor yang diberikan relatif tidak
dipengaruhi oleh faktor subyektif penilai. Ragam tes obyektif meliputi tes isian (Completion
Test), Tes Salah-Benar (True False Test), Tes Menjodohkan (Matching Test), dan Tes Pilihan
Ganda (Multiple Choice Test).
Ø Asesmen Produk
Asesmen produk merupakan ragam penilaian untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat
produk tertentu, seperti : teknologi tepat guna, karya seni, keramik, lukisan dan lain-lain.
Asesmen produk dapat digunakan untuk menilai proses maupun hasil belajar siswa.
Pengembangan produk meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan produk dan
tahap penilaian produk.
Asesmen diri adalah suatu teknik penilaian dimana siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam
mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan utama asesmen diri
adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses pembelajaran.