Dosen Pengampu :
1. Sus Widayani, M.Si.
2. Ir. Siti Fathonah, M.Kes.
Disusun Oleh :
NIM : 5404419034
FAKULTAS TEKNIK
Penyebab Stunting
Stunting memang permasalahan yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Indonesia
sendiri bahkan memiliki tingkat terjadinya stunting yang cukup tinggi. Ada beberapa hal
yang dapat menyebabkan terjadinya stunting yaitu
Ketika seorang ibu hamil kurang dalam konsumsi makanan yang bergizi.
Ibu mengandung mengalami anemia.
Kurang hidup bersih dan sehat.
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi.
Tidak menerima ASI eksklusif.
Tidak mendapat makanan pengganti ASI
Konsumsi makanan yang kurang sehat dan bergizi.
Permasalahan Stunting
Indonesia masih termasuk negara tinggi ketiga diasia dalam hal kasus stunting ini. Dari
Hasil Riset Kesehatan Dasar. Untuk tahun 2007 kasus stunting di Indonesia mencapai
36,8%. Kemudian di tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 35,6%. Tetapi pada 2013
presentase stunting kembali meningkat menjadi 37,2%. Lalu pada hasil Pemantauan
Status Gizi pada tahun 2015 presentase stunting sebesar 29%. Di tahun 2016 mengalami
penurunan kembali menjadi 27,5%. Tetapi pada tahun 2017 kembali meningkat sebesar
29,6%. Pada data dari Pemantauan Status Gizi , provinsi NTT memiliki presentase
tertinggi stunting sebesar 40,3 % sedangkan provinsi Bali memiliki presentase terendah
stunting sebesar 19,1%. Kemudian pada tahun 2019 masalah stunting menurun pada
27,67%. Namun angka itu tetap cukup tinggi karena masalah stunting di Indonesia masih
diatas 20%.
Kemudian dimasa pandemi covid 19 diprediksi bahwa menghadapi masalah stunting atau
gizi kronis akan menjadi masalah baru yang akan dihadapi. Karena kemungkinan
masalah stunting akan semakin bertambah. Target penurunan 14% masalah stunting akan
sulit tercapai. Hal ini terjadi karena dimasa pandemi ini semua layanan kesehatan akan
dibatasi terutama posyandu yang dimasa pandemi ditiadakan. Karena cukup riskan jika
tetap diadakan karena adanya virus covid 19 ini.
Karena ada pembatasan seperti itu dengan tidak beroperasinya posyandu dan dibatasinya
layanan kesehatan mengakibatkan sulitnya mendeteksi pertumbuhan rutin dari anak-anak.
Masyarakat mungkin bisa diimbau dengan perilaku hidup yang bersih dan mengonsumsi
makanan yang bergizi.
Dikutip dari jurnal “Abdimas Serawai” kita dapat memberikan makanan bergizi sesuai
kegemaran anak yaitu terutama dengan memberi konsumsi ikan. Dengan konsumsi ikan
akan dapat memenuhi kebutuhan protein hewani pada anak tersebut. Dalam jurnal
tersebut berisi tentang penyuluhan bagi ibu-ibu agar memberikan konsumsi ikan kepada
anak. Kreasi yang diberikan dari isi jurnal tersebut para ibu diberi penyuluhan dan
pengajaran untuk membuat nugget lele yang bergizi untuk anak. Dengan dibuatnya kreasi
nugget lele itu diharapkan bisa menjadi daya tarik dan daya suka dari anak tersebut agar
mau mengonsumsi ikan.
Dampak Stunting
Dampak dari stunting memiliki dua dampak yang buruk bagi penderita stunting.
Dampak jangka pendek :
Mengurangi kecerdasan anak
Tumbuh kembang otak terganggu
Terjadi gangguan dalam pertumbuhan fisik
Terjadi gangguan metabolisme dalam tubuh
1. Beragam pangan
2. Aktifitas fisik
3. Kebersihan diri dan lingkungan
4. Pemantauan berat badan
Dalam sekali makan jumlah porsi sayuran dan buah sebanding dengan porsi nasi
ditambah lauk-pauk. Sebagian piring berisi 1/3 porsi lauk pauk dan 2/3 porsi makanan
pokok. Sebagiannya lagi 1/3 porsi buah dan 2/3 porsi sayur. Ini menunjukkan bahwa
dalam setiap kali makan sebaiknya konsumsi banyak sayuran dan cukup buah-buahan.
Selain itu ada juga gambar cuci tangan dengan air mengalir dan minum air putih. Serta
anjuran aktivitas fisik minimal 30 menit per hari.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2334/3/bab%202-dikonversi.pdf
https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Kesehatan/Yuk-Kenali-Lebih-Dekat-4-
Pilar-Pedoman-Gizi-Seimbang#:~:text=Empat%20lapis%20artinya%20Gizi
%20Seimbang,lingkungan%2C%20dan%20pemantaun%20berat%20badan.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/11/200400823/selain-pandemi-covid-19-anak-
indonesia-juga-menghadapi-stunting?page=all
https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/14/163500865/apa-itu-stunting-ketahui-penyebab-
dan-pencegahannya?page=all#:~:text=Penyebab%20stunting&text=Stunting%20dapat
%20terjadi%20karena%20kondisi,hamil%2C%20dapat%20memperparah%20kondisi%20bayi.
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-22-II-P3DI-November-2019-
242.pdf