Anda di halaman 1dari 6

Alat Ukur Hasil Belajar

Oleh : Hamsah & Yeni Rahman

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi setiap individu
untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Setiap orang memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat menghasilkan manusia-
manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik. Dalam proses
pendidikan, hasil belajar merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk
diukur agar dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami
materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, alat ukur hasil belajar
sangat diperlukan dalam proses pendidikan.

Terdapat beberapa istilah yang seringkali disalahartikan dan disalahgunakan


dalam praktik evaluasi, yaitu tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Meskipun
secara konsepsional, istilah-istilah tersebut berbeda satu sama lain, namun
memiliki hubungan yang sangat erat.

Secara etimologis, istilah "tes" berasal dari bahasa latin yang artinya sebuah
piring atau jambangan dari tanah liat. Dalam bidang psikologi, tes merujuk pada
sebuah alat yang digunakan untuk menyelidiki seseorang melalui pemberian tugas
atau soal yang harus dikerjakan untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu.

Pengukuran, di sisi lain, merupakan suatu proses atau kegiatan untuk


menentukan kuantitas tertentu, yang seringkali dilakukan dengan menggunakan
alat ukur standar yang memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Dalam bidang pendidikan, psikologi, dan variabel sosial lainnya, kegiatan
pengukuran biasanya menggunakan tes sebagai alat ukur.

Penilaian, yang berasal dari kata assessment, adalah suatu kegiatan untuk
memberikan informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses
dan hasil belajar siswa, yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai-nilai
B. Pengertian Alat Ukur Hasil Belajar

Alat ukur hasil belajar merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan
oleh guru. Alat ini dapat berupa tes, kuis, atau evaluasi lainnya yang digunakan
untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami konsep yang telah diajarkan.
Dengan menggunakan alat ukur hasil belajar, guru dapat mengetahui kelemahan
dan kelebihan siswa dalam memahami materi pelajaran, sehingga dapat
memberikan bantuan atau pengajaran yang lebih tepat sasaran.

C. Jenis-Jenis Alat Ukur Hasil Belajar

Menurut pedoman umum BSNP, teknik penilaian yang dapat dilakukan


secara komplementer ataupun sendiri – sendiri sesuai dengan kompetensi yang
akan dinilai antara lain:
1) Tes Kinerja adalah berbagai jenis tes yang dapat berbentuk tes keterampilan
tertulis, tes identifikasi, tes simulasi, tes petik kerja dan sebagainya. Melalui
tes kinerja ini serdik mendemontrasikan unjuk kerja sebagai perwujutan
kompetensi yang telah dikuasai.
2) Demonstrasi adalah teknik yang dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan
data kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
3) Observasi adalah teknik dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar
dapat dilakukan secara formal.
4) Penugasan adalah teknik yang dapat dilakukan dengan model proyek yang
berupa sejumlah kegiatan yang dirancang, dilakukan dan diselesaikan oleh
serdik di luar kegiatan kelas dan dilaporkan secara tertulis maupun lisan.
5) Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya – karya serdik dalam karya
tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat perkembangan belajar
dan prestasi siswa.
6) Tes tertulis adalah teknik penilaian yang paling banyak dilakukan oleh
pendidik, tes ini bisa berupa tes dengan jawaban pilihan atau isian.
7) Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap
muka antara serdik dengan pendidik.
8) Jurnal adalah merupakan catatan siswa selama berlangsungnya proses
pembelajaran, sehingga jurnal berisi deskripsi proses pembelajran dengan
kekuatan dan kelemahan siswa terkait dengan kinerja atau sikap.
9) Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi mendalam yang
diberikan secara lisan dan spontan, tentang wawasan, pandangan atau aspek
kepribadian serdik.
10) Inventori adalah skala psikologis yang digunakan untuk mengungkap sikap,
minat, dan persepsi serdik terhadap obyek psikologis ataupun fenomena yang
terjadi.
11) Penilaian diri adalah teknik yang digunakan agar serdik dapat mengemukakan
kelebihan dan kekurangan diri dalam berbagai hal.
12) Penilaian antar teman (penilaian sejawat) dapat dilakukan dengan meminta
siswa mengemukakan kelebihan dan kekurangan teman dalam berbagai hal,
penilaian ini dapat berupa sosiometri untuk mendapat informasi anak – anak
yang favorit dan anak – anak yang terisolasi dalam kelompoknya.

Berbagai teknik penilaian tersebut dapat dilakukan secara kombinasi untuk bisa
memperoleh informasi yang selengkapnya dan sedetail mungkin tentang proses,
kemajuan dan hasil belajar peserta didik.

D. Manfaat Alat Ukur Hasil Belajar

Alat ukur hasil belajar memiliki manfaat yang penting dalam proses
pembelajaran dan evaluasi siswa. Berikut adalah beberapa manfaat dari
penggunaan alat ukur hasil belajar:

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran

Dengan menggunakan alat ukur hasil belajar, guru dapat memantau kemajuan
siswa dalam memahami materi pelajaran. Hal ini memungkinkan guru untuk
menyesuaikan metode pengajaran dan memberikan umpan balik yang tepat,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Memfasilitasi penilaian siswa secara objektif

Alat ukur hasil belajar memungkinkan penilaian siswa secara objektif, dengan
mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan materi pelajaran.
Hal ini dapat membantu guru dalam memberikan penilaian yang adil dan objektif,
serta dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan nilai.

3. Membantu perencanaan dan pengembangan kurikulum

Dengan menggunakan alat ukur hasil belajar, guru dan sekolah dapat
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Hal ini dapat membantu dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum yang
lebih efektif dan efisien.

4. Mendorong siswa untuk belajar lebih baik

Dengan menggunakan alat ukur hasil belajar, siswa dapat memahami sejauh
mana kemampuan mereka dalam memahami dan menerapkan materi pelajaran.
Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik dan lebih giat, serta dapat
memotivasi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.

5. Menyediakan data dan informasi untuk evaluasi sekolah

Alat ukur hasil belajar dapat menyediakan data dan informasi yang penting
dalam evaluasi sekolah, seperti tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran, kinerja guru, atau efektivitas program pembelajaran. Data dan informasi
ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Dalam keseluruhan, penggunaan alat ukur hasil belajar sangat penting dalam
proses pembelajaran dan evaluasi siswa. Namun, perlu diingat bahwa alat ukur
hasil belajar harus dipilih dengan tepat dan digunakan dengan hati-hati, agar dapat
memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan proses pembelajaran.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Ukur Hasil Belajar

Penggunaan alat ukur hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya:

a. Metode pengajaran yang digunakan oleh guru

Metode pengajaran yang digunakan oleh guru dapat mempengaruhi jenis alat
ukur hasil belajar yang akan digunakan. Misalnya, jika guru menggunakan metode
pengajaran yang lebih praktis, maka alat ukur hasil belajar seperti tes praktik atau
portofolio mungkin lebih cocok digunakan.

b. Tujuan dari pengukuran hasil belajar

Tujuan dari pengukuran hasil belajar juga dapat mempengaruhi jenis alat ukur
hasil belajar yang akan digunakan. Misalnya, jika tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menghafal materi, maka tes
tertulis mungkin lebih cocok digunakan.

Ketersediaan waktu dan sumber daya seperti tenaga pengajar, dana, dan fasilitas
juga dapat mempengaruhi penggunaan alat ukur hasil belajar. Jika sumber daya
terbatas, maka sekolah atau guru mungkin harus memilih alat ukur hasil belajar
yang lebih sederhana atau menggunakan metode pengukuran hasil belajar yang
lebih efisien.
VII. Kesimpulan

Alat ukur hasil belajar merupakan alat yang penting untuk menilai kemampuan
dan pemahaman siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam memilih jenis
alat ukur hasil belajar yang akan digunakan, faktor-faktor seperti tujuan
pengukuran, karakteristik siswa, ketersediaan waktu dan sumber daya, serta jenis
informasi yang dibutuhkan harus dipertimbangkan dengan baik.

Tes tertulis merupakan jenis alat ukur hasil belajar yang paling umum digunakan,
namun jenis-jenis alat ukur lainnya seperti tes praktik, tugas, portofolio, dan
observasi juga dapat memberikan informasi yang penting dalam menilai
kemampuan siswa dalam mempelajari materi pelajaran.

Penggunaan alat ukur hasil belajar yang tepat dapat membantu guru dan sekolah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa. Dalam
memilih alat ukur hasil belajar, perlu dilakukan evaluasi secara berkala untuk
menilai efektivitas dan efisiensi penggunaan alat ukur tersebut.

Referensi:

Popham, W. J. (2018). Classroom assessment: What teachers need to know (8th


ed.). Pearson.

Susanti, S. (2019). Alat Ukur Hasil Belajar [PowerPoint slides]. Universitas


Negeri Padang.

Tarigan, J. (2019). Assessment for Learning. Medan: Media Persada.

Zainal Arifin, (2012) Pedoman Umum BNSP

Anda mungkin juga menyukai