Dosen Pengampu :
Oleh :
NIM : 1916011012
Kelas : 3A
2020
1. Tes adalah seperangkat soal atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh
informasi mengenai kemampuan kognitif siswa. Adapun beberapa kelompok
tes, yaitu tes objektif atau tes pilihan ganda, dan tes uraian. Sedangkan yang
termasuk kelompok bukan tes (non tes) antara lain adalah pedoman
pengamatan, skala rating, skala sikap, dan pedoman wawancara.
Menurut Arikunto (2003), tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui sesuatu.
Menurut Atmojo (2010), tes adalah instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan suatu informasi.
Jadi dapat disimpulkan tes adalah alat untuk mengumpulkan data atau
informasi.
2. Pengukuran adalah kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur.
Namun angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu belum mempunyai
makna, asesmen lah nanti yang akan memberikan makna pada angka-angka
tersebut. Pemberian skor atau penentuan angka ini merupakan suatu upaya
untuk menggambarkan karakteristik suatu objek. Untuk dapat menghasilkan
angka atau hasil pengukuran maka diperlukan alat ukur. Agar kesalahan
dalam pengukuran sedikit, maka diperlukan alat ukur yang dapat
menghasilkan hasil pengukuran yang valid dan reliabel. Jika dalam
melakukan pengukuran kita banyak melakukan kesalahan maka hasil
pengukurannya tidak dapat menggambarkan skor yang sebenarnya dari objek
yang kita ukur.
1. Menetapkan Tujuan
2. Menetapkan Ruang Lingkup
3. Menetapkan Alat Ukur
4. Menetapkan Kriteria
5. Mengumpulkan Data/Informasi
6. Mengolah Data
7. Menyimpulkan
8. Menentukan Hasil Evaluasi (membuat keputusan)
1. Kesalahan Observasi
Kesalahan observasi menyebabkan kurangnya obyektifitas, misal:
kurang teliti, kurang menyeluruh, waktu kurang, dan teknik observasi
kurang tepat.
2. Kesalahan Alat Ukur
Mengakibatkan tidak tepatnya pemberian nilai, misal : validitas dan
reliabilitas rendah dan data tidak akurat.
3. Kesalahan Proses Pengolahan Data
Kesalahan Menjumlahkan, mengkalikan, membagi dan sebagainya
mengakibatkan evaluasi tidak tepat.
4. Pengaruh Pekerjaan Terdahulu
Karena Pekerjaan terdahulu baik memungkinkan guru terpengaruh
untuk memberikan nilai yang baik pula.
5. Kecenderungan Menilai Lebih Rendah atau Tinggi
Adakalanya seorang guru cenderung memberikan nilai rendah atau
kurang berani memberikan nilai tinggi dan sebaliknya.
6. Pengaruh Kesan Luar
Pengaruh kesan luar seperti : pakaian rapi dan bersih, tingkah laku
sopan, tulisan bersih dan mudah dibaca.