Anda di halaman 1dari 4

Nama : NURJANNA

Nim : 859649998
Kode/Mk : PDGK4104/Perpektif pendidikan SD
Prodi : PGSD BI
Semester : 3 (TIGA)
TUGAS III
1. Sebutkan Dan Jelaskan Prinsip-Prinsip Dasar Dan Pelaksanaan Evaluasi Yang Dijadikan
Acuan Atau Pedoman Dalam Pelaksanaan Evaluasi!
2. Evaluasi Merupakan Suatu Proses Berkelanjutan Tentang Pengumpulan Dan Penafsiran
Informasi Untuk Menilai Keputusan-Kputusan Yang Dibuat , Dalam Merancang Suatu
System Pembelajaran. Jelaskan Pengertian Tersebut Dengan Memiliki Tiga Implikasi
Rumusan!
3. Jelaskan Pengertian Perbedaan Antra Tes,Pengukuran, Dan Evaluasi!
4. Evaluasi Program Pembelajran Disekolah Difokuskan Pada Lingkungan Sekolah, Bagaimna
Guru Merencanakan, Melaksanakan Dan Penilaian Hasil Belajar. Berkaitan Dengan Hal
Tersebut, Bagaimna Pemdapat Anda Tentang Mamfaat Evaluasi Program Pembelajaran
Ditinjau Dari Sisi Siswa, Guru, Dan Sekolah?
Jawab :
1) Prinsip-Prinsip Dasar Dan Pelaksanaan Evaluasi Yang Dijadikan Acuan Atau
Pedoman Dalam Pelaksanaan Evaluasi yaitu :
1. Sahih
Evaluasi harus valid. Penilaian yang dilakukan harus didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif
Evaluasi tidak boleh dipengaruhi subjektivitas penilai dalam hal ini adalah guru.
Penilaian harus didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas.
3. Adil
Evaluasi harus bersifat adil maksudnya tidak menguntungkan atau merugikan siswa
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu
Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran. Jika evaluasi dan kegiatan pembelajaran tidak sesuai, maka
evaluasi yang dilakukan tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
5. Terbuka
Maksud dari terbuka adalah prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan termasuk
siswa.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
Evaluasi atau penilaian harus mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai
perkembangan kemampuan siswa.
7. Sistematis
Proses evaluasi harus dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria
Evaluasi atau penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
9. Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme, prosedur, teknik,
teknik, maupun hasilnya.
Referensi : https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/evaluasi-pembelajaran
2) Evaluasi Merupakan Suatu Proses Berkelanjutan Tentang Pengumpulan Dan
Penafsiran Informasi Untuk Menilai Keputusan-Kputusan Yang Dibuat , Dalam
Merancang Suatu System Pembelajaran. Jelaskan Pengertian Tersebut Dengan
Memiliki Tiga Implikasi Rumusan yaitu :
Satu hal yang sangat penting dalam rangkaian proses pembelajaran adalah evaluasi
pembelajaran. Evaluasi menjadi salah satu tahap penting dalam pembelajaran karena
dengan evaluasi ini dapat diketahui hasil belajar. Evaluasi dapat menunjukkan sejauh
mana proses belajar mengajar dilakukan serta mengetahui seberapa berhasil proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
Selain sebagai sarana untuk mengetahui keberhasilan dan hasil pembelajaran,
evaluasi juga digunakan untuk menentukan proses pembelajaran tersebut selanjutnya.
Proses pembelajaran bisa saja diulangi jika hasil evaluasi menyatakan bahwa belajar
mengajar yang telah dilakukan gagal. Evaluasi juga dapat digunakan untuk acuan
bagaimana merencanakan pembelajaran selanjutnya. Perencanaan pembelajaran yang
mengacu pada pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya tentu dimaksudkan agar
mampu mendapatkan hasil yang lebih baik dari pembelajaran yang telah dilakukan dengan
perencanaan sebelumnya.
Dalam bukunya Saifuddin (2015: 152) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan
proses yang terus menerus dalam rangka mengumpulkan dan memberikan informasi yang
lengkap agar dapat menilai jalannya suatu rancangan sistem pembelajaran dan dapat
dipergunakan untuk merancang kembali sistem pembelajaran tersebut. Dalam bukunya
menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan
penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang
suatu sistem pembelajaran. Pengertian tersebut memiliki 3 implikasi rumusan yaitu:
 Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, sebelum, sewaktu dan sesudah
proses belajar mengajar
 Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan
jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran
 Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan
Evaluasi bukanlah proses akhir dalam pembelajaran, setelah evaluasi proses
pembelajaran berulang dari perencanaan kembali. Hakikat evaluasi adalah menilai
pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah dinilai bukan serta merta selesai, harus
diberikan feedback atau perlakukan lanjutan. Evaluasi dapat dipergunakan untuk
merencanakan pembelajaran selanjutnya sehingga pembelajaran berikutnya dapat
mencapai hasil yang lebih baik dan semakin baik. Ini menunjukkan bahwa evaluasi juga
sangat berperan dalam perkembangan proses belajar mengajar dari waktu ke waktu.
Evaluasi pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan tidak secara asal-
asalan. Evaluasi harus direncanakan dan dilakukan dengan acuan tertentu. Ada standar-
standar yang harus dipenuhi dalam pembelajaran termasuk didalamnya dalam hal
evaluasi. Dengan mengacu pada alat ukur tertentu, maka evaluasi baru bisa dikatakan
valid, jika tidak sesuai dengan standar maka evaluasi yang dilakukan tidak mencerminkan
pencapaian pada pembelajaran yang telah dilakukan.
Referensi : https://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/evaluasi-pembelajaran/implikasi-
dalam-esensi-evaluasi-pembelajaran
3) Perbedaan Antara Tes,Pengukuran, Dan Evaluasi yaitu :
perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada waktu dan fungsinya.
Tes digunakan sebagai alat atau media untuk memperoleh informasi tentang orang lain.
Pengukuran digunakan untuk memberi angka pada karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
orang, hal, atau obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan penilaian digunakan untuk
mengambil keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh berdasarkan pengukuran
sebelumnya.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek
saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks
internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen dalam suatu
sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal.Evaluasi
dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes
merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada
gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik,
sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya
didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan
wawancara.
Perhatikan ilustrasi berikut ini:“Bu Nisa ingin mengetahui apakah peserta didiknya
sudah menguasai kompetensi dasar dalam matapelajaran TIK. Untuk itu, Bu Nisa
memberikan tes tertulis dalam bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada
peserta didiknya (artinya Bu Nisa sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Nisa
memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai
dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh
peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan seterusnya
(sampai disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut tentu belum
mempunyai nilai /makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor
tersebut, Bu Nisa melakukan pengolahan skor dengan pendekatan tertentu. Hasil
pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10 menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh
nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai),
skor 44 memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti
sangat memuaskan). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang
lingkup penilaian hasil belajar. Jika Bu Nisa menilai seluruh komponen pembelajaram
maka berarti terjadi evaluasi.“
Referensi : https://es-saga.blogspot.com/2019/05/perbedaan-tes-pengukuran-penilaian-
dan.html
4) Evaluasi Program Pembelajaran Ditinjau Dari Sisi Siswa, Guru, Dan Sekolah yaitu :
Evaluasi program pembelajaran memiliki manfaat yang signifikan bagi siswa, guru, dan
sekolah.
 Bagi Siswa; mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran Memuaskan atau
tidak memuaskan
 Bagi Guru; a) mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan melanjutkan
remedial atau pengayaan, b) ketepatan materi yang diberikan jenis, lingkup, tingkat
kesulitan, c) Ketepatan metode yang digunakan.
 Bagi Sekolah; a) Hasil belajar cermin kualitas sekolah, b) membuat program sekolah,
c) pemenuhan standar.
Dengan demikian dapatlah difahami bahwa evaluasi sangat perlu/bermanfaat dan
merupakan syarat mutlak untuk perbaikan, agar mempunyai makna yang signifikan
bagi semua pihak. Jika kita temukan hubungan antara hasil belajar dengan efektivitas
metode mengajar terbukalah kemungkinan untuk mengadakan perbaikan. Sebelum
kita mengevaluasi kemampuan metode baru pada sejumlah peserta didik, perlu kita
pikirkan bahwa proses pembelajaran itu dinamis, senantiasa terjadi perubahan pada
guru maupun murid dalam interaksi itu. Di samping hasil belajar seperti diharapkan
oleh guru mungkin timbul pula hasil sampingan yang positif maupun negatif misalnya,
murid-murid menguasai bahan yang disajikan akan tetapi Ia disamping itu merasa
senang atau benci terhadap tindakan pribadi gurunya.
Referensi : https://core.ac.uk/download/pdf/234752752.pdf

Anda mungkin juga menyukai