Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 1

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4301

DIA SUCI RAHAYU


NIM. 858557689
KELAS 1C

PROGRAM STUDI S1 PGSD BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BLITAR
2021.1
A. KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
Secara istilah, penilaian merupakan proses kegiatan untuk mengetahui
apakah suatu program yang sudah ditetapkan sebelumnya berhasil dengan baik
atau tidak baik. Agar mengetahui informasi mengenai penilaian tersebut,
digunakan pengukuran, baik itu menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Jadi, penilaian adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana, dan dalam hal apa, bagaimana ketercapaian tujuan pendidikan, apa dan
bagaimana yang belum tercapai dan apa yang menjadi penyebabnya, serta apa
tindak lanjutnya.
Dalam keseharian dikenal beberapa istilah seperti tes, pengukuran,
asesmen, dan evaluasi yang digunakan secara tumpang tindih (overlap). Untuk
menghindari kesamaan dan perbedaan maksud dari istilah di atas, berikut ini
disajikan beberapa pengertian dari istilah-istilah tersebut.
1. PENGERTIAN TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI
A. TES
Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat tugas yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang sifat pendidikan yang mempunyai
jawaban atau ketentuan yang dianggap benar, bisa juga digunakan sebagai
alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa.
B. PENGUKURAN
Pada hakekatnya mengukur adalah memberikan angka pada fakta yang
diukur yang diwujudkan dalam bentuk simbol angka atau bilangan yang
ditujukan kepada suatu objek yang diukur. Pengukuran dilakukan atas dasar
aturan atau ketentuan yang sudah disusun secara baik dan benar sehingga
dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dari suatu objek secara
sistematik.
C. PENILAIAN
Menurut konsep, Penilaian (assessment) adalah proses memberikan
atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Adanya kegiatan mempertimbangkan suatu keadaan atau gejala
dengan menggunakan patokan-patokan tertentu sdengan maksud agar hasil
pengukuran itu mempunyai arti atau makna.
D. EVALUASI
Evaluasi diartikan suatu tindakan atau suatu proses penilaian
keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan suatu program substansi
pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta
pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen

Evaluasi Pembelajaran Page 1


pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan untuk menentukan
nilai dari sesuatu yang berakhir dengan mengambil suatu keputusan atau
dapat dikatakan pula evaluasi terhadap data yang dikumpulkan dari hasil
penilaian (asesmen).
B. HUBUNGAN DAN PERBEDAAN ANTARA TES, PENGUKURAN,
PENILAIAN DAN EVALUASI
Setelah memahami pengertian tes, pengukuran, asesmen, dan
evaluasi seperti telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik hubungan antar
tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi sebagai berikut.
● Tes adalah suatu alat yang berisi soal-soal yang harus dijawab oleh peserta
didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu.
● Data hasil belajar peserta didik setelah mengerjakan tes tersebut merupakan
hasil pengukuran.
● Penilaian (asesmen) adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan hasil belajar peserta didik. Jadi
setelah terkumpul beberapa data hasil belajar peserta didik maka kita dapat
menarik kesimpulan tentang perkembangan belajar mereka. Kegiatan inilah
yang disebut dengan penilaian (asesmen).
● Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
menentukan kualitas dari sesuatu berdasarkan pertimbangan dan kriteria
tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Sehingga setelah selesai
pembelajaran kita ingin melihat efektivitas program pembelajaran yang kita
lakukan, kita perlu melihat kembali data-data yang kita peroleh dari setiap
komponen kegiatan pembelajaran sehingga kita akan dapat menilai efektivitas
program pembelajaran.
● PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Prinsip penilaian pendidikan di Indonesia dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang standar  penilaian
pendidikan. Prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut.  
1. Sahih berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang  jelas
tanpa dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
3. Adil berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, 
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,  dan gender.

Evaluasi Pembelajaran Page 2


4. Terpadu berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan berarti penilaian mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik
7. Sistematis berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan,  baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :
1)      Evaluasi  perencanaan  dan  pengembangan.  Hasil  evaluasi  ini  sangat
diperlukan  untuk  mendisain  program  pembelajaran.  Sasaran  utamanya
adalah  memberikan  bantuan  tahap  awal  dalam  penyusunan  program
pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan
kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasi
program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran. Pelaksanaan
evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan dikembangkan.
2)      Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program
pembelajaran mencapai sasaran secara efektif dan apakah program
pembelajaran terlaksana
sebagaimana  mestinya.  Hasil  evaluasi  ini  sangat  baik  untuk  mengetahui
kemungkinan  pemborosan  sumber-sumber  dan  waktu  pelaksanaan
pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.
3)      Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh
suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria
keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.
4)      Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi
program
pembelajaran.  Untuk  itu,  diperlukan  perbandingan  antara  jumlah  biaya,
tenaga  dan  waktu  yang  diperlukan  dalam  program  pembelajaran  dengan
program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
5)      Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program
pembelajaran secara menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak
program, tingkat keefektifan dan efisiensi.Sedangkan penilaian proses dan

Evaluasi Pembelajaran Page 3


hasil belajar, dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu penilaian formatif,
penilaian sumatif, penilaian diagnostik, dan penilaian penempatan.

C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES


Tes merupakan alat ukur yang tepat digunakan untuk mengukur hasil
belajar dalam ranah kognitif. Berikut ini keunggulan dan kelemahan dari tiap
jenis tes.
1. Tes Objektif
Keunggulan:
● Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan
sedang (ingatan, pemahaman, penerapan).
● Semua/sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat
ujian sehingga tujuan pembelajaran dapat diukur ketercapaiannya.
● Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan
konsisten.
●  Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal, tingkat kesukaran butir
soal dapat dikendalikan dan informasi yang diperoleh lebih kaya.
Kelemahan:
● Butir soal yang ditulis cenderung mengukur proses berpikir rendah.
● Membuat pertanyaan tes objektif yang lebih baik lebih sukar sehingga
membutuhkan waktu lebih lama.
● Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca
dan menerka.
● Anak tidak dapat mengorganisasikan, dan menghubungkan karena semua
alternatif jawaban sudah diberikan oleh penulis soal.
2. Tes Uraian
Keunggulan:
● Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi.
● Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks dan tidak
dapat diukur dengan tes objektif
● Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian lebih cepat
daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif.
● Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada menulis tes
objektif.
Kelemahan:
● Terbatasnya sampel materi yang dapat ditanyakan dan sukar memeriksa
jawaban siswa. Pemberian skor yang kurang objektif dan kurang konsisten

Evaluasi Pembelajaran Page 4


dapat disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adanya hallo effect,
adanya efek bawaan (carry over effect), efek urutan pemeriksaan (order
effect), pengaruh penggunaan bahasa, pengaruh tulisan tangan.
D. MENGEMBANGKAN TES
Ada dua jenis tes yang paling sering digunakan, yaitu tes objektif dan tes
uraian. Keterampilan menulis tes yang baik (baik pada tes uraian maupun tes
objektif) sangat diperlukan agar dapat menghasilkan tes yang baik.
1.      Tes Objektif
Ragam tes objektif adalah sebagai berikut:
a. Tes benar salah / true false item
Fungsi tes benar salah antara lain: mengukur kemampuan siswa untuk
mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan mengenai fakta, definisi,
prinsip, teori, hukum, dan sebagainya, mengukur kemampuan siswa untuk
membedakan antara fakta dengan pendapat atau opini, mengukur hasil
belajar yang lebih tinggi dari sekedar ingatan.
  Keunggulan tes benar salah antara lain : mudah dikonstruksikan, dapat
menanyakan banyak sampel materi, mudah penskoran, tepat digunakan untuk
mengukur proses berpikir sederhana.
Kelemahan:tes benar salah antara lain : probabilitas siswa dalam
menebak jawaban sangat tinggi yaitu 50%, sebagian besar soal benar salah
hanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yang sederhana yaitu
aspek ingatan.
b. Tes menjodohkan / matching exercise
Yaitu tes objektif yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama
adalah pokok soal/premis dan kolom kedua adalah jawaban / respons.
Keunggulan dari tes menjodohkan adalah mudah dibuat, mudah
penskorannya, dapat menguji banyak materi yang telah diajarkan pada siswa.
sedangkan kelemahannya adalah butir soal yang dibuat cenderung mengukur
hasil belajar yang sederhana.
c. Tes pilihan ganda / multiple choice
Ragam tes pilihan ganda antara lain melengkapi pilihan ( ragam A )
yang tersusun atas pokok soal dengan empat / lima alternatif jawaban,
Hubungan antar hal (ragam B) tersusun atas pokok soal terdiri dari dua
pernyataan yang independen dipisahkan dengan kata sebab, analisis kasus
(ragam C), ganda kompleks (ragam D), membaca diagram , tabel, atau grafik
( ragam E )

Evaluasi Pembelajaran Page 5


d. Tes Uraian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonstruksi tes uraian
yaitu;  Tulis tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang dibuat; Gunakan tes
uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar; Kembangkan butir soal dari
suatu kasus; Gunakan tes uraian terbatas; Usahakan pertanyaan mengungkap
pendapat siswa bukan hanya fakta;  Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan
tegas; Rancanglah pertanyaan sesuai waktu yang disediakan dalam ujian;
Hindari penggunaan pernyataan pilihan; Tuliskan skor maksimal yang dapat
diperoleh siswa apabila ia mengerjakan soal dengan benar.

F. Cara Mengevaluasi Setiap Ranah atau Domain


1.      Langkah-Langkah Evaluasi Pembelajaran
           Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a)      Langkah Perencanaan 
      Tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui di sini bahwa, sukses yang akan
dapat dicapai oleh suatu program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai
atau tidaknya langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan ini. Sukses
atau tidaknya suatu program evaluasi pada hakikatnya turut menentukan oleh
baik tidaknya perencanaan. Makin sempurna kita melakukan langkah pokok
perencanaan ini makin sedikitlah kesulitan-kesulitan yang akan kita jumpai
dalam melaksanakan langkah-langkah berikutnya.
b)      Langkah Pengumpulan Data
      Soal pertama yang kita hadapi dalam melakukan langkah ini ialah
menentukandata apa saja yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi
yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita hadapi dengan
baik. Kalau kita rangkumkan kembali uraiannya maka kita dapat jalan pikiran
yaitu rumusan tentang tugas kita sebagai seorang pengajar dalam suatu usaha
pendidikan menghasilkan ketentuan-ketentuan tentang tujuan yang harus kita
capai dengan materi yang kita ajarkan.
c)      Langkah Penelitian Data 
      Data yang telah terkumpul harus disaring lebih dahulu sebelum diolah lebih
lanjut, proses penyaringan ini kita sebut penelitian data atau verifikasi data dan
maksudnya ialah untuk memisahkan data yang “baik” yang akan dapat
memperjelas gambaran yang akan kita peroleh mengenai individu yang sedang
kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang hanya akan merusak atau
mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apa bila turut kita olah juga. Oleh
karna itu  kita selalu menyadari baik buruknya setiap data yang kita pergunakan
untuk memperoleh data langsung dari orang yang bersangkutan oleh karena itu

Evaluasi Pembelajaran Page 6


dalam evaluasi yang baik, kkita selalu berusaha untuk hanya mempergunakan
alat-alat yang sebaik-baiknya yang tersedia bagi kita.
d)     Langkah-Langkah Pengolahan Data
      Langkah pengolahan data dilakukan untuk memberikan “makna” terhadap data
yang pada kita. Jadi hal ini berarti bakwa tanpa kita olah, dan diatur lebih dulu
data itu sebenarnya tidak dapat menceritakan suatu apapun kepada kita. Sering
sekali seorang memiliki data yang cukup lengkap tentang seorang murid atau
sekelompok murid yang sedang dievalusinya tetapi karena ia kurang pandai
mengolah data yang dimilikinya tadi tidak banyaklah arti atau makna yang dapat
dikeluarkannya dari datanya. Fungsi pengolahan data dalam proses evaluasi yang
perlu disadari benar-benar pada tarafmemperoleh gambaran yang selengkap-
lengkapnya tentang diri orang yang sedang di evaluasi.
e)      Langkah Penafsiran Data
      Kalau kita perhatikan segenap uraian yang telah di sajikan mengenai langkah
data tadi akan segera tampak pada kita bahwa memisahkan langkah penafsiran
dari langkah pengolahan sebenarnya merupakan suatu pemisahan yang terlalu
dibuat-buat. Memang dalam praktek kedua langkah ini tidak dipisah-pisahkan
kalau kita melakukan suatu pengolahan terhadap sekumpulan data, dengan
sendirinya kita akan memperoleh “tafsir” makna data yang kita hadapi.
f)       Langkah Meningkatkan Daya Serap Peserta Didik
      Hasil pemikiran memiliki fungsi utama untuk memperbaiki tingkat penguasaan
peserta didik. Hasil pengukuran secara umum dapat dikatakan bisa membantu,
memperjelas tujuan instruksional, menentukan kebutuhan peserta didik, dan
menentukan keberhasilan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran.
g)      Laporan Hasil Penelitian
      Pada akhir waktu proses pembelajaran, antara lain akhir catur wulan, akhir
semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang per sekolahan, diperlukan suatu
laporan kemajuan peserta didik, yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan
sekolah. Laporan ini akan memberikan bukti sejauh mana pendidikan yang
diharapkan oleh anggota masyarakat khususnya orang tua peserta didik dapat
tercapai.

Evaluasi Pembelajaran Page 7

Anda mungkin juga menyukai