Anda di halaman 1dari 8

RUANG LINGKUP EVALUASI PEMBELAJARAN

Secara garis besar ruang lingkup evaluasi pembejaran terdiri dari beberapa
hal:1[6]

a. Dalam perspektif domain hasil belajar tediri dari: kognitif, afektif dan
psikomotor
b. Dalam perspektif sistem pembelajran terdiri dari:
1. Program pembelajaran (tujuan, materi, metode, media dll)
2. Pelaksanaan pembelajran (kegitan, guru ,dan peserta didik)
3. Hasil belajar (jangka pendek,menengah dan jangka panjang)
c. Dalam perspektif penilaian berbasis kelas
1. Penilaian kompetensi dasar mata pelajran
2. Penilaian kompetensi rumpun pelajaran
3. Penilaian kompetensi lintas kurikulum
4. Penilaian kompetensi tamatan
5. Penilaian kompetensi life skill
FUNGSI EVALUASI

Dalam konteks KBK secara umum Evaluasi berfungsi pertama, untuk


menilai keberhasilan siswa dalam penncapaian kompetensi dan
kedua,sebagai umpan balik untuk perbaikan proses pembelajran. Kedua
fungsi tersbut menurut Scriven (1967) yang di kutip oleh DR. Wina
sanjaya adalah Evaluasi sebagai fungsi sumatif dan evaluasi sebagai
fungsi formatif.fungsi sumatif adalah apabila evaluasi ini digunakan untuk
melihat keberhasilan suatu program yang direncanakan. oleh karena itu,
evaluasi sumatif berhubungan dengan pencapaian suatu hasil yang
dicapai suatu program.

Evaluasi formatif berhubungan dengan perbaikan bagian-bagian dalam


suatu proses agar program yang dilaksankan mencapai hasil yang
maksimal.oleh karena itu, evaluasi formatif digunakan selama proses
pelaksanaan berlangsung.

Melalui fungsi sumatif ini minimal ada dua tujuan pokok: pertama, sebagai
laporan kepada orang tua siswa yang telah mempercayakan kepada
sekolah untuk membelajarkan putra/putri mereka;

1
Kedua, sebagai pertanggungjawaban (akuntabilitas) penyelenggaraan
pendidikan masyarakat yang telah mendorong dan membantu
pelaksanaan pendidikan sekolah.

Evaluasi fungsi formatif sangat bermanfaat sebagai umpan balik


tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan,sehingga melalui
informasi dari pelaksanaan evaluasi formatif, guru akan selalu
memperbaiki proses pembelajaran.

6. PROSEDUR EVALUASI PEMBELAJARAN

Langkah-langkah pokok dalam evaluasi pembelajaran, yaitu:2[7]

1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar Sebelum evaluasi hasil belajar


dilaksanakan, harus disusun terlebih dahulu perencanaannya secara
baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya
mencakup enam jenis kegiatan, yaitu:
a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan
evaluasihasil belajar itu penting sekali
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya apakah
aspek kognitif, aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik.
c. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam
pelaksanaan evaluasi, misalnya apakah evaluasi itu akan dilaksanakan
dengan teknik tes atau teknik non- tes.
d. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam
pengukuran dan penilaian hasil belajar
e. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan
pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data
hasil evaluasi.
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri.
2. Menghimpun data
3. Melakukan verifikasi data
4. Mengolah dan menganalisis data

2
5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
6. Tindak lanjut hasil evaluasi

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dibutuhkan sistem evaluasi


yang tepat karena peserta didik memiliki berbagai kemampuan yang
berbeda-beda, maka sistem evaluasi yang digunakan harus terintegrasi
dan mampu mengukur semua kemampuan yang ada pada peserta didik.
Evaluasi pendidikan tidak hanya digunakan untuk mengukur ranah
kognitif peserta didik, tetapi juga harus menilai ranah afektif dan
psikomotoriknya.

7. JENIS-JENIS EVALUASI

Dilihat dari fungsinya, penilaian terdiri atas beberapa macam yakni


penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian
selektif dan penilaian penempatan.3[8]

Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir


program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar itu sendiri. Penilaian formatif berorientasi pada proses,
yang akan memberikan informasi kepada guru apakah program atau
proses belajar mengajar masih perlu diperbaiki.

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit


program misalnya penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan,
akhir semester atau akhir tahun.Tujuan penilaian ini adalah untuk
mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh siswa
telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian
ini berorientasi pada produk/hasil.

Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk


mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta faktor-faktor
penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam ini biasanya bertujuan
untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan
kasus-dasus dan lain-lain.

3
Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka
menyeleksi atau menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam
lomba-lomba tertentu termasuk jenis penilaian selektif. Untuk kepentingan
yang lebih luas penilaian selektif misalnya seleksi penerimaan
mahasiswa baru atau seleksi yang dilakukan dalam rekrutmen tenaga
kerja.

Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk


mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program
belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum
memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan kata lain penilaian
ini berorientasi pada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru
dan kecocokan program belajar dengan kemampuan yang telah dimiliki
siswa.

Dilihat dari sasarannya evaluasi terdiri dari lima, yaitu:4[9]

1.Evaluasi konteks adalah Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur


konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program,
maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan

2. Evaluasi input adalah Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input


baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan.

3. Evaluasi proses Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses


pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan
rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam
proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4. Evaluasi hasil atau produk Evaluasiyang diarahkan untuk melihat hasil


program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir,
diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5. Evaluasi outcom atau lulusan Evaluasi yang diarahkan untuk melihat


hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke
masyarakat

4
Sedangkan Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
adalah :

1. Evaluasi program pembelajaran adalah Evaluasi yang mencakup


terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi
belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.

2. Evaluasi proses pembelajaran adalah Evaluasi yang mencakup


kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar
program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti
prosespembelajaran.

3. Evaluasi hasil pembelajaran Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat


penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik
umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.

Sedangkan evaluasi berdasarkan pengukurannya ada dua jenis,yaitu: Tes


dan Non-tes.5[10]

1. Tes merupakan alat atau teknik penilaian yang sering digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian suatu kompetensi
tertentu oleh guru. Adapun jenis-jenis tes adalah
a. Tes standar dan tes buatan guru
b. Tes berdasarkan pelaksanaannya
c. Tes berdasarkan jumlah peserta
2. Non-tes adalah alat evaluasi yang biasa untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat, dan motivasi. Adapun jenis-jenis non-tes sebagai
alat evaluasi adalah:
a. Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku
pada suatu situasi tertentu.
b. Wawancara adalah komunikasi antara yang mewawancarai dan yang
diwawancarai.
c. Penilaian produk adalah bentuk penilaian yang digunakan untuk melihat
kemampuan siswa dalam menghasilkan suatu karya tertentu.
d. Penilaian portopolio adalah penilaian terhadap karya-karya siswa selama
proses pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan terorganisir

5
yang dikumpulkan selama periode tertentu dan digunakan untuk
memantau perkembengan siswa baik mengenai pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap siswa terhadap mata pelajaran yang
bersangkutan.
8. PENILAIAN BERBASIS KELAS

Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses


pembelajaran yang dilakukan sebagai proses pengumpulan dan
pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar yang
diperoleh siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan
kompetensi seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan sebagai umpan
balik perbaikan proses pembelajaran.
Dari penjelasan di atas, penilaian berbasis kelas memiliki beberapa
karatiristik penting.6[11]pertama, penilaian berbasis kelas merupakan
bagian integral dalam proses pembelajaran.
Kedua, penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan
informasi yang menyeluruh, artinya dalam penilaian berbasis kelas, guru
dapat mengembangkan berbagai jenis evaluasi, baik itu evaluasi yang
berkaitan dengan pengujian dan pengukuran tingkat kognitif siswa,
evaluasi perkembangan mental siswa dan evaluasi terhadap produk atau
karya siswa.
Ketiga, hasil pengumpulan informasi dimanfaatkan untuk
menetapkan tingkat penguasaan kompetensi, baik standar kompetensi,
kompetensi dasar , dan indikator hasil belajar seperti yang terdapat dalam
kurikulum.
Keempat, hasil pengumpulan informasi digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses perbaikan kualitas
pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Dari uraian di atas, minimal ada tiga manfaat yang ingin dicapai oleh
penilaian berbasis kelas:
a. Menjamin agar proses pembelajaran terarah sesuia kurukulum.
b. Untuk menetukan kelemahan dan kelebiha peserta didik.

6
c. Untuk menentukan pencapaian kompetensi yang dicapai oleh peserta
didik .
Prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas,yaitu:7[12]
a. Motivasi
b. Validitas
c. Adil
d. Terbuka
e. Berkesinambungan
f. Bermakna
g. Menyeluruh
h. Edukatif
9. GURU SEBAGAI EVALUATOR

Evaluasi merupakan salah satu komponen yang memiliki peran yang


sangat penting dalam suatu rangkai kegiatan pembelajaran. Melalui
evaluasi bukan saja guru dapat mengumpulkan informasi tentang
berbagai kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai umpan balik
untuk memperbaiki selanjutnya, akan tetapi dapat melihat sejauh mana
kemampuan peserta didik.
Beberapa hal yang cukup penting dalam melaksanaan fungsi evaluator
bagi guru adalah:8[13]
a. Evaluasi harus dilaksanakan terhadap semua aspek perkembangan
siswa, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Hal ini sangat
penting , oleh sebab pencapaian manusai seutuhnya merupakan tujuan
akhir dari proses pendidikan dan atau proses pembelajaran.
b. Evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus,dengan menekankan
kepada evaluasi hasil dan evaluasi proses.
c. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai intrumen penilaian.
Guru banyak yang beranggapan bahwa evaluasi identik dengan
melaksanakan tes. Padahal tidak demikian, tes hanya sebagai salah satu
instrumen untuk melaksanakan evaluasi.
d. Evaluasi harus dilaksanakan secara terbuka dengan melibatkan siswa
sebagai evaluand.

8
Untuk melaksanakan ke-empat hal di atas, Guru perlu memahami teori
dan teknik penilaian, seperti:9[14]
a. Guru perlu memiliki kemampuan dalam merancang berbagai instrumen
evaluasi, misalnya kemampuan guru menyusun angket, wawancara,
observasi dan lain-lain.
b. Guru perlu memiliki kemampuan dalam mengolah data sebagai bagian
dari proses evaluasi yang dilakukannya.
c. Guru harus memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang
tepat berdasarkan data hasil evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai