Anda di halaman 1dari 57

WORKSHOP LITERASI SAINS

SURABAYA, APRIL 2018


Apa itu

LITERASI SAINS adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk


mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar
fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan
teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta
kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.
PENTINGNYA SAINS UNTUK ANAK USIA DINI

Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan menyelidiki objek serta
fenomena alam. (cth: gerhana bulan, terjadinya pelangi)

Mengembangkan ketrampilan proses sains dasar, seperti melakukan pengamatan,


mengukur, mengkomunikasikan hasil pengamatan, dan sebagainya. (Cth: Membuat
bunga dari susu)

Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau melakukan kegiatan inkuiri atau
penemuan. (Cth: terjadinya perubahan warna, dll)

Memahami pengetahuan tentang berbagai benda baik ciri, struktur maupun fungsinya.
(Cth: Sifat-sifat benda cair, padat, gas)
DEMO PERCOBAAN
YUK, KITA MULAI PERCOBAAN BERSAMA
TANTANGAN: MENULIS DENGAN CERMIN

Apakah orang dewasa tahu cara menulis nama mereka?

Biasanya, mereka bisa menuliskannya dengan sangat baik.

Mereka sudah sangat terbiasa menulis, sehingga bisa


melakukannya berupa huruf capital semua, huruf
sambung, tanda tangan, dan bahkan dengan mata tertutup.
Membuat Jarum Berenang
Menghentikan Kebocoran Botol Berlubang
Percobaan Sains Sederhana
Penggabungan Warna

Indikator:
- Siswa dapat membedakan warna primer (merah, kuning, biru)
- Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)
- Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, oranye dan ungu

Alat dan bahan:


1. Plastik mika berwarna merah, kuning dan biru
2. Kertas HVS putih
3. Steples

Cara kerja:
1. Letakkan kertas HVS putih di atas meja dan tempelkan mika kuning di atas kertas HVS. Kemudian tempelkan mika biru di atas
mika kuning. Apa yang terjadi? Menghasilkan Warna hijau
2. Dengan langkah sama, tempelkan mika kuning di atas mika merah. Apa yang terjadi? Menghasilkan warna oranye
3. Sekarang, tempelkan mika biru di atas mika merah. Apa yang terjadi? Menghasilkan warna ungu
Telur Ajaib

Indikator:
- Siswa dapat mengenal posisi benda dalam air (tenggelam dan terapung)

Alat dan bahan:


1. Telur ayam mentah
2. Air
3. Garam
4. Gelas kaca bening

Cara kerja:
1. Isilah gelas dengan air hingga tiga per empat bagian.
2. Masukkan telur ke dalam air tawar dan masukan telur ke air garam
3. Masukkan garam ke dalam gelas. Apa yang terjadi?

Konsep:
1. Telur di dalam air akan tenggelam karena telur lebih berat dari pada air.
2. Telur di dalam larutan garam akan mengapung karena garam memiliki massa/berat lebih tinggi dari air tawar membuat objek dapat
mengapung
Cetakan Daun Gugur

Indikator :
1. Siswa dapat membedakan bermacam-macam bentuk daun (…… macam)
2. Siswa dapat menyebutkan bentuk daun (melebar, memanjang, menjari)
3. Siswa dapat menyebutkan warna daun

Alat dan bahan:


1. Berbagai bentuk daun-daun gugur
2. Alumunium foil
3. Penghapus
4. Karton
5. Lem

Cara kerja:
1. Letakkan daun-daun dengan rata di atas meja.
2. Tutupi tiap helai daun dengan alumunium foil.
3. Gosok-gosokkan penghapus maju mundur secara perlahan pada aluminium foil sampai motif daun tercetak di sana.
4. Untuk memajangnya, rekatkan tiap aluminium foil bermotif daun pada kertas karton, dan rekatkan daun di sebelahnya.
Pengertian Saintifikasi pada PAUD

Pendekatan saintifik bukanlah belajar sain. Pendekatan saintifik merupakan suatu pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran yang menitikberatkan pada penggunaan metode ilmiah dalam kegiatan belajar mengajar
pada anak usia dini melalui bermain. Hal ini didasari pada esensi pembelajaran yang sesungguhnya merupakan
proses ilmiah yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pendekatan ini diharapkan bisa membuat peserta
didik berpikir ilmiah, logis, kritis dan objektif sesuai dengan fakta yang ada. Pendektan saintifik pada anak usia dini
dalam proses belajar melalui bermain dirancang agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilannya melalui tahapan yaitu mengamati, bertanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar, dan berkomunikasi.
Contoh Saintifikasi pada PAUD

1. Saat Datang Ke Sekolah


Dian turun dari boncengan sepeda motor ayahnya, dan menuju ke pintu gerbang sekolah. Ibu guru telah menyambutnya dan mengucapkan salam kepada Dian.
Dian menunjukkan sepatunya yang baru kepada guru sambil berkata:

Dian : “Bunda, lihat sepatuku……!”


Guru : “Wah…. bunda lihat sepatu Dian berbeda dari sepatu yang biasa dipakai.”
Dian : “Ini kan sepatu baru, Bunda.”
Guru : “Ou… coba diamati, apa saja yang Dian sukai pada sepatu itu?”
Dian : “Aku suka warnanya, biru. Ini ada gambar kupu-kupunya… ada bunga- bunganya.”
Guru : “Apa hubungan kupu-kupu dan bunga ya ?”
Dian : “Kupu-kupunya kan suka hinggap di bunga.”
Guru : “Iya… kupu-kupu menyukai bunga yang berwarna menarik dan membantu agar bunga-bunga itu menjadi tersebar lebih banyak.”
Dian : “Teman-teman… bunga bisa jadi banyak karena ada kupu-kupu.”
Contoh Saintifikasi pada PAUD

2. Saat Kegiatan Pembukaan


Guru menjelaskan tentang semut. Pada saat lingkaran guru memberikan ide pada anak tentang membuat semut dari bahan-bahan limbah yang ada.
Guru : “Pernahkah kalian melihat semut ? Seperti apa bentuknya?”
Dio : “Kecil, warnanya merah dan ada yang hitam.”
Mei : “Semut jalannya baris panjang ….”
Guru : “Bagian-bagian apa saja yang dimiliki semut ?”
Dimas : “Ada kepalanya, ada matanya dan ada antenanya.”
Riri : “Dia punya kaki juga, tapi kecil gak kelihatan.”
Guru : “Dari mana kalian tahu bahwa dia punya kaki?”
Riri : “Kan dia bisa jalan, jadi dia punya kaki”.
Guru : “Tahukah kalian ada juga binatang yang tidak punya kaki, tapi bisa berjalan.”
Roni : “Iya… aku tahu… ular tidak punya kaki, tapi dia bisa berjalan.
Guru : “Jadi dengan apa dia berjalan?”
Roni : “Pakai perut…”
Contoh Saintifikasi pada PAUD

3. Saat Bermain
Evan sedang menggambar dan menyapa guru yang lewat di dekatnya.
Evan : “Bu, ini aku menggambar helikopter. Helikopternya sedang bergerak.”
Guru : “Menurut Evan, apa yang menyebabkan helikopter itu bisa bergerak?”
Evan : “Ada mesinnya. Mesinnya bunyinya keras…”
Angin bertiup dan menerpa rambut Evan, Evan merespon dengan berkata,”Ini ada angin…”
Guru : “Wah.. ada angin. Angin bisa menerbangkan benda-benda di sini. Benda apa saja yang dapat diterbangkan oleh angin?”
Evan sambil memegang rambutnya : “Rambutku.. ini kena angin.”
Guru : “Betul, angin bisa menggerakkan rambut, kertas, daun dan benda-benda lainnya. “
Evan tiba-tiba berseru sambil menunjuk ke sebuah arah,”Lihat.. itu ada crane… Crane nya bergerak putar-putar.”
Guru : ”Menurut Evan, crane itu bergerak karena angin atau mesin?”
Evan : ”Ya karena ada mesin dan juga ada anginnya.”
Contoh
Saintifikasi pada PAUD

4. Saat Berbaris Pulang


Saat berbaris, ada beberapa anak yang berdiri di depan pintu kepulangan sambil menunggu beberapa teman yang lain yang sedang mempersiapkan diri untuk pulang.
Ria menunjukkan tas punggungnya kepada Fira.
Ria: ”Lihat, tas kita sama ya….!”
Fira: “Iya…. sama warnanya. Biru…..”
Guru mendekati kedua anak itu sambil mengajak bercakap-cakap.
Guru: Coba kita amati, apa saja persamaan kedua tas ini ya?”
Rendi: “Sama-sama ada talinya…”
Dimas: “Juga sama-sama ada rodanya.
Dinda: “Sama ada tongkatnya juga!”
Nona: ”Bunda, kenapa sudah ada talinya harus ada rodanya?
Guru: “Coba kalian pikirkan, mengapa ada tali, roda dan tongkatnya? Untuk apakah benda-benda ini?(sambil guru memegang tali dan roda pada tas).
Ria: “Aku tahu…. Kalau tasnya berat, tinggal ditarik saja tongkatnya. Kan ada rodanya, jadi tasnya bisa jalan. Jadi kita tidak capai bawanya.”
Fira: ”Tapi kalau isinya sedikit, kita bisa pakai talinya.. taruh di sini… (kata Fira sambil memperagakan gerakan meletakkan tali tas di punggungnya).
KREASI
Menggambar Dengan Karbon
Menggambar Dengan Lilin
Menggambar Dengan Lilin
Hiasan Bergandeng
Hiasan Bergandeng
Hiasan Bergandeng
2
1

1 2

3 4

3
Guru masa kini harus siap dan berani mengikuti
perubahan, ikhlas, bisa membekali dirinya dengan
cara kenali dirimu, kembangkan kemampuanmu
dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan, ukir
dan raih prestasimu, jangan hanya menunggu,
tunjukkan dedikasimu, jangan pantang menyerah,
tetap semangat menjalani hari-harimu selalu
mengikuti perkembangan zaman. Wujudkan
Indonesia menjadi negara yang bermartabat, perangi
kebodohan lewat pengabdianmu yang tulus.

Anda mungkin juga menyukai