Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN KARYA ILMIAH REMAJA

UJI KARBONHIDRAT PADA MAKANAN

OLEH
KELOMPOK 1

ANGGOTA :

1. Risyda Adani F. (X-MIPA 2)


2. Jeco Geovani (X-MIPA 3)
3. Intan Dwi P. (XI-MIPA 2)
4. Natasya Nada S. (XI-MIPA 3)
5. Yunika Nur F. (XI-MIPA 3)
SMA NEGERI NGORO
JL. KAWI NO. 6 NGORO JOMBANG

I. JUDUL : Uji Karbohidrat pada Makanan

II. TUJUAN
• Mengidentifikasikan makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi.
• Menentukan ada atau tidaknya kandungan karbohidrat pada makanan tersebut.
• Mengetahui sifat – sifat dari karbohidrat dan waktu yang dibutuhjan untuk
menghidrolisi karbonhidrat.

III. TEORI DASAR


Makanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup yang dibutuhkan tubuh
untuk memberikan nutrisi agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Setiap makhluk
hidup pasti membutuhkan makanan. Tanpa adanya makanan manusia tidak dapat
bertahan hidup. Dalam makanan terdapat beberapa kandungan nutrisi salah satunya
karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa yang dibagi dalam tiga golongan yaitu
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Karbohidrat merupakan sumber energi
bagi tubuh. Karbohidrat terbagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Secara umuum, karbohidrat yang sederhana mengandung gula
dasar yang mudah dicerna oleh tubuh. Sumber karbohidrat dapat dijumpai pada biji-
bijian, padi-padian,buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, dan susu.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar tubuh. Glukosa, karbohidrat yang
paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Kemudian sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga
dalam sel-sel tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai
penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh serta sebagai pembentuk sel pengikat
protein dan lemak. Untuk mengecek kandungan amilum atau karbohidrat dalam
makanan maka diperlukan larutan lugol dan betadine.
Lugol merupakan larutan yang merupakan senyawa kalium iodida dengan iodin
dalam air. Lugol adalah obat dan disinfektan yang digunakan untuk sejumlah
penggunaan tertentu. Lugol dalam percobaan/praktikum biasanya digunakan untuk
menguji adanya kandungan amilum dalam suatu makanan. Bila ditetesi lugol bahan
makanan tersebut akan berubah warnanya menjadi kehitam-hitaman. Artinya makanan
tersebut mengandung amilum. Apabila ditetesi kembali lugol warnanya semakin hitam
maka artinya makanan itu semakin banyak kandungan amilumnya. Betadine dapat
digunakan sebagai indikator uji adanya amilum pada bahan makanan karena di
dalamnya terdapat iodin yang berkaitan dengan amilum. Apabila pada suatu bahan
makanan mengandung amilum maka akan menimbulkan perubahan warna menjadi
biru kehitaman setelah penambahan betadine.
Untuk menguji ada tidaknya amilum pada makanan perlu diadakannya uji zat
karbohidrat pada makanan. Dengan demikian akan disebutkan prosedut uji coba zat
karbohidrat pada makanan seperti berikut ini.
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Pipet tetes
2. Lumpang porselin
3. Pengaduk
4. Gelas ukur
5. Papan porselin
BAHAN :
1. Lugol
2. Betadine
3. Bubuk mie
4. Roti yang di haluskan
5. Jagung yang di haluskan
6. Tepung terigu

V. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Haluskan bahan makanan menggunakan lumpang porselin (martar)
3. Masukkan bahan makanan pada papan porselin (bubuk mie, roti, jagung, tepung
terigu yang sudah dihaluskan)
4. Siapkan cairan lugol pada gelas ukur serta betadine
5. Tetesi bahan makanan menggunakan lugol dengan pipet tetes sebanyak 5 tetes.
6. Teteskan juga betadine sebanyak 3 tetes (jika cairan betadine terlalu kental maka
tambahkan sedikit air)
7. Aduk bahan makanan tersebut serta amati perubahan warna.
8. Jika dirasa diperlukan, tambahkan beberapa tetes lugol kembali dan amati
perubahan warna.

VI. DATA HASIL PENGAMATAN

No Bahan Sebelum Lugol Betadine


Makanan Ditetesi
1. Bubuk mie Kuning muda Biru keunguan Ungu
instan
2. Roti Putih Ungu Ungu

3. Tepung terigu Putih Ungu Ungu


kehitaman kehitaman
4. Jagung Kuning Biru kehitaman Biru keunguan
VII. ANALISIS DATA

Pada praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, diantaranya lugol dan betadine. Lugol dan betadine digunakan
untuk menguji amilum pada makanan apakah mengandung amilum (karbohidrat) atau
tidak. Apabila makanan yang kita tetesi lugol berubah warna menjadi biru atau ungu
kehitaman maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut mengandung banyak karbohidratnya.
Sesuai pernyataan di atas diperoleh hasil pengujian sebagai yaitu:
➢ Pada uji mie instan, mie instan mengandung amilum/karbohidrat karena
setelah ditetesi lugol warnanya berubah menjadi biru keunguan serta menjadi
ungu ketika ditetesi betadine.
➢ Pada uji roti, roti mengandung amilum/karbohidrat karena setelah ditetesi
lugol dan betadine warnanya berubah menjadi ungu.
➢ Pada uji tepung terigu, tepung terigu mengandung karbohidrat karena setelah
ditetesi lugol dan betadine terjadi perubahan warna menjadi ungu kehitaman.
➢ Pada uji jagung, jagung mengandung karbohidrat /amilum karena setelah
ditetesi lugol terjadi perubahan warna menjadi biru kehitaman dan menjadi
biru keunguan setelah ditetesi betadine.

VIII. PENUTUP
A. Kesimpulan
Lugol dan betadine digunakan untuk menguji karbohidrat/amilum pada
makanan. Bahan makanan apabila ditetesi oleh betadine dan lugol terjadi
perubahan warna menjadi biru kehitaman atau ungu kehitaman, menandakan
makanan tersebut mengandung karbohidrat/amilum. Dengan demikian maka
terbukti benar jika mie instan, roti, jagung, serta tepung terigu mengandung
karbohidrat/amilum. Dengan mie instan sebagai bahan makanan yang
mengandung paling banyak karbohidrat karena perubahan warna yang sangat
pekat.
B. Saran
Pada saat praktikum diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan area
laboratorium serta berhati-hati dalam menggunakan alat laboratorium. Selain itu
dimohon agar bisa memperdalam materi uji makanan serta memahami teori dan
praktik uji makanan.

Anda mungkin juga menyukai