Disusun oleh:
Nama: Kalista Adelani Mairering
Kelas:XIA
ii
Kata Pengantar
Puji syukur, saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan
praktikum ini. Dan atas kasih sayangnya yang telah memberi saya hikmat dan
akal budi untuk mengerjakan laporan ini.
Saya juga ingin mengucapkan Terima kasih kepada orang tua yang karena doa
yang dipanjatkan oleh mereka senantiasa menuntun saya selama membuat laporan
ini, serta Terima kasih kepada guru mata pelajaran yang telah membimbing dan
membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini. Serta tak lupa kepada teman-
teman yang selalu mendukung saya sehingga laporan ini bisa diselesaikan.
Sehingga lewat itu semua, saya juga ingin menyampaikan bahwa saya hanyalah
manusia biasa yang sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan kesalahan
ketika menyusun laporan ini. Oleh karena itu, saya mohon maaf bila terdapat
kesalahan dan laporan ini sangat bisa menerima saran dan perbaikan dari
pembaca.
Penyusun
Daftar Isi
Sampul……………………………………………………………..i
Kata Pengantar……………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan
ii
Latar Belakang…………………………………………………….1
Tujuan……………………………………………………………...1
Bab V Penutup
a.Kesimpulan
b.Saran
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk
mendapatkan nutrisi, gizi dan energi untuk mendukung fungsi
organ tubuh. Oleh karena itu, untuk mendukung fungsi yang
lebih optimal dari makan, maka kita harus memperhatikan
setiap makanan yang kita konsumsi, dari segi kandungan zat
ii
gizi dan nutrisi bagi tubuh serta kebersihan makanan. Sehingga
praktikum ini dilakukan untuk mengetahui zat dalam makanan
yang kita konsumsi sehari-hari.
b Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk:
• Mengetahui zat makanan lewat reagen
• Sumber pembelajaran dalam sistem pencernaan
Karbohidrat
ii
Protein
Sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan ikatan esensial
tubuh, misalnya hormon, enzim, sebagai pembentukan antibodi, sebagai
sumber energi, dan mengangkut zat gizi. Mutu protein ditentukan dari asam
amino yang dikandungnya yang bisa dinilai melalui beberapa cara salah
satunya adalah nilai biologik. Di mana telur, daging merah dan susu adalah
salah satu jenis makanan yang memiliki protein berkualitas tinggi.Protein
hewani, mengandung asam amino esensial yang lengkap atau dikenal
dengan “Protein Lengkap”. Tetapi hati-hati karena biasanya rendah serat
dan tinggi lemak. Sedangkan protein nabati, tidak mengandung asam amino
yang lengkap, sebagian besar rendah lemak (lemak jenuh) dan merupakan
sumber yan baik juga untuk serat, vitamin dan mineral.
Lemak
Sumber energi dan memelihara suhu tubuh. Lemak memberikan tekstur,
stabilitas dan sensori atau daya tarik pada makanan. Kolesterol di dalam
tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati dengan bahan baku
dari karbohidrat, protein dan lemak. Dibuat berdasarkan kebutuhan tubuh
dan jumlah dari makanan.
Lemak jenuh, biasanya berbentuk padat dalam suhu ruang. Seperti keju,
mentega dan lemak pada daging. Sedangkan lemak tak jenuh biasanya
berbentuk cair dalam suhu ruang. Terdiri dari MUFA (misalnya minyak
zaitun) dan PUFA (sebagian besar dari minyak nabati atau ikan tertentu).
Pola makan Western atau negara barat biasanya cenderung tinggi terhadap
lemak jenuh. Idealnya terbagi 3 sama rata antara lemak jenuh, MUFA dan
PUFA.
Vitamin
Vitamin dibagi dua yaitu larut dalam lemak dan larut dalam air. Vitamin
larut dalam lemak yaitu vitamin A untuk kesehatan mata, vitamin D untuk
kesehatan tulang dan gigi, vitamin E untuk antioksidan dan kesehatan kulit,
serta vitamin K sebagai pembekuan darah.
Vitamin larut dalam air yaitu vitamin B kompleks fungsinya sebagai
metabolisme, dan vitamin C yaitu sebagai antioksidan.
Mineral
Berfungsi sebagai elektrolit tulang dan gigi, serta fungsi darah dan sistem
kekebalan, hingga sebagai antioksidan (Witjaksono 2020 dalam
JawaPos.com)
b. Reagen Uji Zat Makanan
ii
Lugol
Benedict
Biuret
Biuret (campuran NaOH dan CUSO4) adalah reagen yang digunakan untuk
menguji kandungan protein. Bahan makanan yang mengandung protein
akan berubah menjadi ungu setelah ditetesi biuret. Hal itu terjadi karena ada
ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi kompleks
koordinasi antara Cu2+ dengan gugus – C = O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu atau
lembayung.
ii
BAB III Metode Praktikum
b. Cara Kerja
Alat:
Pipet
Gelas Beaker
Alu dan Motar
Plat Tetes(isi 8 X 3)
Wadah Bahan Makanan
Sendok
Bahan:
Lugol
Benedict
Biuret
Susu
Kuning Telur
Putih Telur
Roti
Ubi Ungu
Pisang
Tempe
Pepaya
Langkah Kerja:
1. Haluskan satu per satu bahan makanan dengan Alu dan Motar
2. Isi setiap 3 plat tetes secara vertical dengan 1 bahan makanan yang
sudah dihancurkan
3. Setelah mengisi bahan makanan,teteskan Lugol dengan pipet pada
8 plat tetes secara horizontal
4. Teteskan Benedict dengan pipet pada 8 plat tetes horizontal
berikutnya
ii
5. Teteskan Biuret dengan pipet pada 8 plat tetes horizontal terakhir
6. Tunggu dan lihat perubahan warna pada bahan makanan setelah
ditetesi reagen
7. Catat hasil perubahan warna pada bahan makanan
ii
Kuning Susu Putih Pisang Pepaya Tempe Ubi Roti
Telur Telur
Biuret Kuning Putih Putih Krem Oranye Krem Oranye Putih
Lugol Kuning Kuning Kuning Hitam Oranye Coklat Hitam Hitam
gelap Muda Pekat Pekat
Benedict Oranye Biru Biru Abu- Oranye Hijau Ungu Putih
abu
b. Pembahasan
ii
3. Percobaan dengan Benedict
Menurut teori,Benedict digunakan untuk menguji kandungan
glukosa pada bahan makanan.Jika bahan makanan mengandung
glukosa maka warnanya akan berubah menjadi merah
bata.Menurut teori,maka bahan makanan yang seharusnya
berwarna merah bata adalah susu,pisang,papaya,roti,ubi,kuning
telur. Namun tidak terjadi perubahan warna,maka bisa
dipastikan ada kesalahan dalam percobaan sehingga belum
terbukti. Salah satu faktor kesalahan disini yaitu terlewatnya
salah satu langkah percobaan yaitu pemanasan Benedict yang
sehingga ketika Benedict tidak panas maka hasilnya tidak
optimal.
ii
https://www.jawapos.com/kesehatan/12/05/2017/mengenal-kandungan-gizi-
seimbang-dalam-porsi-makan-apa-saja/
ii