Disusun oleh
Kelompok Jantung :
XI MIPA 1
2022/2023
UJI KANDUNGAN ZAT MAKANAN
I. Tujuan Percobaan
Peserta didik mampu mengetahui jenis jenis kandungan nutrien yang terdapat
dalam bahan makanan.
2. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida yang merupakan hasil akhir
dari proses metabolisme karbohidrat didalam tubuh. Glukosa digunakan
sebagai sumber tenaga. Gula sederhana seperti glukosa (diproduksi dari
sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam) menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel. Glukosa didapat dari madu, gula dan kudapan manis
yang terbuat dari gula, kue, biskuit, buah dan jus buah, serta sayuran.
a. Uji Kandungan Glukosa
Untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung glukosa
dapat dilakukan uji kandungan dengan menggunakan larutan benedict
atau fehling A dan fehling B. Bahan makanan yang mengandung
glukosa akan berubah menjadi warna merah bata atau oranye setelah
ditetesi larutan benedict atau fehling dan kemudian dipanaskan.
3. Protein
Protein terdiri atas satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas
monomer-monomer yang disebut asam amino. Asam amino dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut :
a. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis oleh
tubuh, misalnya isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
valin, dan triptofan. Asam amino esensial diperoleh dari makanan.
b. Asam amino semiesensial dapat menghemat pemakaian beberapa asam
amino esensial, misalnya arginin, histidin, sistin, glisin, serin, dan
tirosin.
c. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh
tubuh dengan bahan baku asam amino lainnya, misalnya alanin,
asparagin, asam aspartat, asam glutamat, glutamin, dan prolin.
Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan menjadi protein struktural
berperan dalam penyusunan sel, jaringan, maupun organ. Protein fungsional
berperan dalam pembentukan antibodi, enzim, ataupun hormon. Secara
umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.
a. Uji Kandungan Protein
Untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung protein
dapat dilakukan uji kandungan dengan menggunakan larutan biuret.
Bahan makanan yang mengandung protein akan berubah menjadi ungu
atau violet setelah ditetesi larutan biuret.
4. Lemak
Lemak atau lipid merupakan zat organik hidrofobik sehingga sukar
larut dalam air. Asam lemak merupakan asam organik dalam bentuk lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu
asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
NO ALAT BAHAN
Nasi, roti, kanji, ketela pohon, sirup,
1. Gelas ukur
susu, mentega, tempe, tahu, telur
2. Pipet tetes Larutan lugol
3. Tabung reaksi satu rak Larutan benedict
4. Penjepit Larutan biuret
5. Sendok plastik Kertas buram
6. Pemanas bunsen Korek api
7. Lumpang porselin Sabun cuci
8. Pembersih tabung reaksi Air
V. Hasil Pengamatan
No Bahan
Amilum Glukosa Protein Lemak
. Makanan
1. Kanji + - - -
2. Nasi + - - -
3. Roti + - + -
4. Ketela pohon + - - -
5. Sirup - + - -
6. Susu - + + +
7. Tempe - - + -
8. Tahu - - + -
9. Telur - - + +
10. Mentega - - - +
1. Kanji
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna kanji yang awalnya putih berubah
menjadi kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa kanji mengandung
amilum. (positif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna kanji yang
awalnya putih berubah menjadi biru muda. Hal ini menunjukkan
bahwa kanji tidak mengandung glukosa. (negatif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna kanji yang awalnya putih tetap
berwarna putih. Hal ini menunjukkan bahwa kanji tidak mengandung
protein. (negatif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan cairan kanji ke kertas buram, tidak mengubahnya menjadi
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa kanji tidak mengandung lemak.
(negatif lemak)
2. Nasi
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna nasi yang awalnya putih berubah
menjadi kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung
amilum. (positif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna nasi yang
awalnya putih berubah menjadi biru. Hal ini menunjukkan bahwa nasi
tidak mengandung glukosa. (negatif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna nasi yang awalnya putih tetap
berwarna putih. Hal ini menunjukkan bahwa nasi tidak mengandung
protein. (negatif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan nasi ke kertas buram, tidak mengubahnya menjadi
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa nasi tidak mengandung lemak.
(negatif lemak)
3. Roti
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna roti yang awalnya putih berubah
menjadi biru kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung
amilum. (positif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna roti yang
awalnya putih berubah menjadi biru. Hal ini menunjukkan bahwa roti
tidak mengandung glukosa. (negatif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna roti yang awalnya putih berubah
menjadi violet. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung protein.
(positif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan roti ke kertas buram, tidak mengubahnya menjadi
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa roti tidak mengandung lemak.
(negatif lemak)
4. Ketela pohon
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna ketela pohon yang awalnya putih
berubah menjadi biru kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa ketela
pohon mengandung amilum. (positif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna ketela
pohon yang awalnya putih berubah menjadi kuning kehijauan. Hal ini
menunjukkan bahwa ketela pohon tidak mengandung glukosa. (negatif
glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna ketela pohon yang awalnya putih
berubah menjadi biru muda. Hal ini menunjukkan bahwa ketela pohon
tidak mengandung protein. (negatif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan ketela pohon ke kertas buram, tidak mengubahnya
menjadi transparan. Hal ini menunjukkan bahwa ketela pohon tidak
mengandung lemak. (negatif lemak)
5. Sirup
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna sirup yang awalnya merah tetap
berwarna merah tua. Hal ini menunjukkan bahwa sirup tidak
mengandung amilum. (negatif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna sirup yang
awalnya merah berubah menjadi oranye. Hal ini menunjukkan bahwa
sirup mengandung glukosa. (positif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna sirup yang awalnya merah berubah
menjadi kuning. Hal ini menunjukkan bahwa sirup tidak mengandung
protein. (negatif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan sirup ke kertas buram, tidak mengubahnya menjadi
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa ketela pohon tidak
mengandung lemak. (negatif lemak)
6. Susu
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna susu yang awalnya putih berubah
menjadi merah. Hal ini menunjukkan bahwa susu tidak mengandung
amilum. (negatif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna susu yang
awalnya putih berubah menjadi oranye. Hal ini menunjukkan bahwa
susu mengandung glukosa. (positif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna susu yang awalnya putih berubah
menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa susu mengandung protein.
(positif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan susu ke kertas buram, mengubahnya menjadi transparan.
Hal ini menunjukkan bahwa susu mengandung lemak. (positif lemak)
7. Tempe
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna tempe yang awalnya putih berubah
menjadi merah. Hal ini menunjukkan bahwa tempe tidak mengandung
amilum. (negatif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna tempe
yang awalnya putih berubah menjadi abu-abu. Hal ini menunjukkan
bahwa tempe tidak mengandung glukosa. (negatif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna tempe yang awalnya putih berubah
menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa tempe mengandung protein.
(positif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan tempe ke kertas buram, tidak mengubahnya menjadi
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa tempe tidak mengandung
lemak. (negatif lemak)
8. Tahu
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna tahu yang awalnya putih berubah
menjadi merah. Hal ini menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung
amilum. (negatif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna tahu yang
awalnya putih berubah menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa tahu
tidak mengandung glukosa. (negatif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna tahu yang awalnya putih berubah
menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa tahu mengandung protein.
(positif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan tahu ke kertas buram, tidak mengubahnya menjadi
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung lemak.
(negatif lemak)
9. Telur
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna telur yang awalnya putih berubah
menjadi bening. Hal ini menunjukkan bahwa telur tidak mengandung
amilum. (negatif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna telur yang
awalnya putih berubah menjadi kuning. Hal ini menunjukkan bahwa
telur tidak mengandung glukosa. (negatif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan biuret, warna telur yang awalnya putih berubah
menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa telur mengandung protein.
(positif protein)
d. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan telur ke kertas buram, mengubahnya menjadi transparan.
Hal ini menunjukkan bahwa telur mengandung lemak. (positif lemak)
10. Mentega
a. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan lugol, warna mentega yang awalnya kuning
berubah menjadi merah tua. Hal ini menunjukkan bahwa mentega tidak
mengandung amilum. (negatif amilum)
b. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
menggunakan larutan benedict kemudian dipanaskan, warna mentega
yang awalnya kuning berubah menjadi putih. Hal ini menunjukkan
bahwa mentega tidak mengandung glukosa. (negatif glukosa)
c. Berdasarkan uji kandungan makanan yang telah dilakukan dengan
mengoleskan mentega ke kertas buram, tidak mengubahnya menjadi
transparan. Hal ini menunjukkan bahwa mentega mengandung lemak.
(positif lemak)
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, berikut ini kami sampaikan
kesimpulan hasil pengamatannya :
1. Bahan makanan yang mengandung amilum atau positif amilum diantaranya
adalah tepung kanji, nasi, roti tawar dan ketela pohon.
2. Bahan makanan yang mengandung glukosa atau positif glukosa diantaranya
adalah nasi, sirup, dan susu.
3. Bahan makanan yang mengandung protein atau positif protein diantaranya
adalah roti, susu, tempe, tahu, dan telur.
4. Bahan makanan yang mengandung lemak atau positif lemak diantaranya
adalah susu, telur dan mentega.