Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PRAKTIKUM UJI MAKANAN

DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS UJIAN PRAKTIK KIMIA

OLEH
NAMA : WINDA NA’UFA FADILAH R.
KELAS : XII MIPA 2
NISN :
SMA NU 1 KRADENAN BLORA
2021

PRAKTIKUM UJI MAKANAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui kandungan zat didalam makanan
2. Menguji keberadaan kandungan karbohidrat, protein, lemak, glukosa
pada jenis makanan tertentu.

B. DASAR TEORI

Semua makhluk hidup pasti membutuhkan makanan untuk mempertahankan


kehidupannya. Didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan
tubuh untuk melakukan kegiatan metabolisme. Bila makanan
tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh, kelancaran kerja
fisiologis akan terganggu. Persoalan gizi memang tidak terlepas dari
pembahasan mengenai zat-zat makanan atau nutrisi yang akan masuk
kedalam tubuh, karena makanan yang bergizi adalah makanan yang
mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubh dapat
melakukan fungsi dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan
sepanjang kehidupan manusia, namun jumlah nutrisi yang diperlukan tiap
orang berbeda sesuai dengan karakteristik, seperti jenis kelamin, usia,
aktivitas, dan lain-lain.
Zat gizi merupakan unsur yang penting dalam nutrisi mengingat zat gizi
tersebut dapat memberikan fungsi tersendiri pada nutrisi, kebutuhan nutrisi
tidak akan berfungsi secara optimal kalau tidak mengandung beberapa zat
gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,demikian juga zat gizi yang cukup
pada kebutuhan nutrisi akan memberikan nilai yang optimal. Secara umum
zat gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu, golongan makro: kalori dan
H2O(air), untuk kalori berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Kemudian golongan mikro terdiri dari vitamin dan mineral.

a. Karbohidrat

Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun
dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam tubuh
karbohidrat akan dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram
karbohidrat akan menghasilkan empat kalori. Menrurt besarnya molekul
karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida (Uliyah, 2014).

Menurut Sunita (2009), fungsi dari karbohidrat antara lain :

1. Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori


2. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida dan
disakarida
3. Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan
mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun
4. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan menjegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-
bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton dan asam beta-hidro-butirat
5. Membantu mengeluarkan feses dengan cara mengatur gerak peristaltik
usus dan memberi bentuk pada feses.
b. Protein
Protein berasal dari kata protos (Yunani) yang berarti “yang paling utama”
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino
bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).

c. Lemak

Molekul lemak terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama dari lemak adalah memberikan tenaga
kepada tubuh. Menurut penelitian 1gr lemak dapat dibakar untuk menghasilkan
sembilan kalori yang diperlukan tubuh. Selain itu lemak berfungsi sebagai
pelarut vitamin yaitu vitamin : A, D, E dan K. Bahan-bahan makanan yang
mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang yang lama, selain itu
lemak memberi rasa gurih pada makanan. Menurut sumbernya lemak dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani.

D. Uji Glukosa

Glukosa merupakan karbohidrat paling sederhana. Benedict merupakan reagen


yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika
hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika
reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+.
Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka
glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
Bahan makanan yang positif mengandung glukosa adalah pisang dan singkong.
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah

 tabung reaksi
 rak tabung reaksi
 pipet tetes
 spatula
 gelas ukur
 gelas kimia
 pelat tetes
 pembakar spritus
 kaki tiga
 kawat kasa
 lumpang porselen
 kertas minyak
 penjepit tabung reaksi
 pena
 penggaris

2. Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah

 reagen benedict
 reagen lugol
 reagen biuret
 Nasi
 Kerupuk
 Telur
 Tempe Goreng
 Tempe Mentah
 Biskuit
 Tahu
 Susu
 Nasi jagung

3. Langkah-langkah Percobaan

Percobaan ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Uji amilum

1. Tempatkan bahan makanan yang akan diuji pada lumpang porselen


2. Haluskan bahan makanan pada lumpang porselen
3. Tetesi dengan reage lugol sebanyak 10 tetes
4. Amati perubahan warna yang terjadi
5. Catat data pada tabel pengamatan

b. Uji protein

1. Haluskan bahan makanan yang diuji pada lumpang porselen, untuk


mempermudah peghalusan beri aquades secukupnya
2. Masukkan pada tabung reaksi sebanyak 2ml
3. Tetesi dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes
4. Kocok tabung reaksi hingga terjadi perubahan warna menjadi ungu
5. Amati perubahan warna dan catat pada tabel pengamatan

c. Uji glukosa

1. Haluskan bahan makanan yang diuji pada lumpang porselen, untuk


mempermudah peghalusan beri aquades secukupnya
2. Masukkan pada tabung reaksi sebanyak 2ml
3. Tetesi dengan reagen benedict sebanyak 10-15 tetes
4. kocok tabung reaksi hingga merata
5. Siapkan penangas, masukkan semua tabung reaksi yang berisi bahan
makanan yang telah diberi reagen dalam penangas air
6. Amati perubahan warna yang terjadi
7. Catat data pada tabel pengamatan

d. Uji lemak

1. Haluskan bahan makanan yang diuji pada lumpang porselen, untuk


mempermudah peghalusan beri aquades secukupnya
2. Buat garis kotak-kotak pada kertas minyak menggunakan pena seanyak
jenis makanan yag akan diuji
3. Pipet 4 tetes ekstrak bahan makanan yang akan diuji pada kertas minyak
4. Jemur kertas minyak tersebut hingga kering, amati jika terdapat noda
transparan
5. Catat data pada tabel pengamatan

D.DATA PERCOBAAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data sebagai
berikut:

No Bahan Makanan Uji Uji Uji Uji


. Amilum Glukosa Protein Lemak
1. Nasi + + - -
2. Kerupuk + - - +
3. Telur rebus - - + -
4. Tempe Goreng - - + +
5. Tempe Mentah - - + -
6. Biskuit + + - +
7. Tahu - - + -
8. Susu - + + +
9. Nasi Jagung + + - -

E. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain : 
 Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. 
 Benedict digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
glukosa atau tidak. Bila makanan kita tetesi Benedict berubah warna
menjadi merah bata, maka makanan mengandung glukosa.
 Biuret digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
protein atau tidak. Bila makanan kita tetesi Biuret berubah warna menjadi
ungu, maka makanan mengandung protein.
 Kertas Minyak digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung lemak atau tidak. Bila makanan kita haluskan pada kertas
minyak, dan terdapat bekas di kertas minyak tersebut, maka makanan
mengandung lemak

1) Uji Nasi
 Pada uji karbohidrat (amilum), Nasi dihaluskan lalu di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan menghasilkan warna ungu kebiruan.
Hal itu berarti nasi mengandung karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, nasi di tetesi kembali dengan larutan Benedict, dan
menghasilkan warna merah bata. Hal itu berarti nasi mengandung glukosa.
 Pada uji protein, Nasi dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan biuret, dan
tidak menghasilkan warna apapun. Hal itu berarti nasi tidak mengandung
protein.
 Pada uji lemak, Nasi dihaluskan pada kertas buram dan tidak
menimbulkan bekas apapun pada kertas buram. Hal itu berarti nasi tidak
mengandung lemak.
2) Uji Kerupuk

 Pada uji karbohidrat (amilum), kerupuk dihaluskan lalu di tetesi dengan


larutan yodium / reagen lugol dan menghasilkan warna ungu kebiruan.
Hal itu menunjukkan bahwa kerupuk mengandung karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, kerupuk di tetesi kembali dengan larutan Benedict, dan
tidak menghasilkan warna merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa
kerupuk tidak mengandung glukosa.
 Pada uji protein, kerupuk dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan biuret,
dan tidak menghasilkan warna apapun. Hal itu menunjukkan bahwa
kerupuk tidak mengandung protein.
 Pada uji lemak, kerupuk dihaluskan pada kertas buram dan menimbulkan
bekas pada kertas buram. Hal itu menunjukkan bahwa kerupuk
mengandung lemak.
3) Uji Telur Rebus
 Pada uji karbohidrat (amilum), telur rebus dihaluskan lalu di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu
kebiruan. Hal itu menunjukkan bahwa telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
 Pada uji glukosa, telur di tetesi kembali dengan larutan Benedict, dan
tidak menghasilkan warna merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa telur
tidak mengandung glukosa.
 Pada uji protein, telur dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan biuret, dan
menghasilkan warna ungu. Hal itu menunjukkan bahwa telur rebus
mengandung protein.
 Pada uji lemak, telur dihaluskan pada kertas buram dan tidak
menimbulkan bekas pada kertas buram. Hal itu menunjukkan bahwa telur
tidak mengandung lemak.

4) Uji Tempe Goreng


 Pada uji karbohidrat (amilum), tempe goreng dihaluskan lalu di tetesi
dengan larutan yodium / reagen lugol dan menghasilkan warna ungu
kebiruan. Hal itu menunjukkan bahwa tempe goreng mengandung
karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, tempe goreng di tetesi kembali dengan larutan Benedict,
dan tidak menghasilkan warna merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa
tempe goreng tidak mengandung glukosa.
 Pada uji protein, tempe goreng dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan
biuret, dan menghasilkan warna ungu. Hal itu menunjukkan bahwa tempe
goreng mengandung protein.
 Pada uji lemak, tempe goreng dihaluskan pada kertas buram dan
menimbulkan bekas pada kertas buram. Hal itu menunjukkan bahwa
tempe goreng mengandung lemak.
5) Uji Tempe Mentah

 Pada uji karbohidrat (amilum), tempe mentah dihaluskan lalu di tetesi


dengan larutan yodium / reagen lugol dan menghasilkan warna ungu
kebiruan. Hal itu menunjukkan bahwa tempe mentah mengandung
karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, tempe mentah ditetesi kembali dengan larutan Benedict,
dan tidak menghasilkan warna merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa
tempe mentah tidak mengandung glukosa.
 Pada uji protein, tempe mentah dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan
biuret, dan menghasilkan warna ungu. Hal itu menunjukkan bahwa tempe
mentah mengandung protein.
 Pada uji lemak, tempe mentah dihaluskan pada kertas buram dan tidak
menimbulkan bekas pada kertas buram. Hal itu menunjukkan bahwa
tempe mentah tidak mengandung lemak.
6) Uji Biskuit

 Pada uji karbohidrat (amilum), biskuit dihaluskan lalu di tetesi dengan


larutan yodium / reagen lugol dan menghasilkan warna ungu kebiruan.
Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, biskuit di tetesi kembali dengan larutan Benedict, dan
menghasilkan warna merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung glukosa.
 Pada uji protein, biskuit dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan biuret,
dan tidak menghasilkan warna ungu. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
tidak mengandung protein.
 Pada uji lemak, biskuit dihaluskan pada kertas buram dan menimbulkan
bekas pada kertas buram. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung lemak.
7) Uji Tahu

 Pada uji karbohidrat (amilum), Tahu dihaluskan lalu di tetesi dengan


larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu
kebiruan. Hal itu menunjukkan bahwa Tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, Tahu di tetesi kembali dengan larutan Benedict, dan
tidak menghasilkan warna merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa Tahu
tidak mengandung glukosa.
 Pada uji protein, Tahu dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan biuret, dan
menghasilkan warna ungu. Hal itu menunjukkan bahwa Tahu
mengandung protein.
 Pada uji lemak, Tahu dihaluskan pada kertas buram dan tidak
menimbulkan bekas pada kertas buram. Hal itu menunjukkan bahwa Tahu
tidak mengandung lemak.
8) Uji Susu

 Pada uji karbohidrat (amilum), susu dimasukkan ke dalam tabung reaksi


lalu di tetesi dengan larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan
warna ungu kebiruan. Hal itu menunjukkan bahwa susu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, susu di tetesi kembali dengan larutan Benedict, dan
menghasilkan warna merah bata. Hal itu menunjukkan bahwa susu
mengandung glukosa.
 Pada uji protein, susu di tetesi dengan larutan biuret, dan menghasilkan
warna ungu. Hal itu menunjukkan bahwa susu mengandung protein.
 Pada uji lemak, susu diteteskan pada kertas buram dan menimbulkan
bekas pada kertas buram. Hal itu menunjukkan bahwa susu mengandung
lemak.
9) Uji Nasi Jagung

 Pada uji karbohidrat (amilum), Nasi jagung dihaluskan lalu di tetesi


dengan larutan yodium / reagen lugol dan menghasilkan warna ungu
kebiruan. Hal itu berarti nasi jagung mengandung karbohidrat (amilum).
 Pada uji glukosa, nasi jagung di tetesi kembali dengan larutan Benedict,
dan menghasilkan warna merah bata. Hal itu berarti nasi jagung
mengandung glukosa.
 Pada uji protein, Nasi jagung dihaluskan lalu di tetesi dengan larutan
biuret, dan tidak menghasilkan warna apapun. Hal itu berarti nasi jagung
tidak mengandung protein.
 Pada uji lemak, Nasi jagung dihaluskan pada kertas buram dan tidak
menimbulkan bekas apapun pada kertas buram. Hal itu berarti nasi jagung
tidak mengandung lemak.
F. SIMPULAN
 Makanan yang mengandung Amilum adalah Nasi, kerupuk, tempe
goreng, tempe mentah, biskuit, dan nasi jagung.
 Makanan yang mengandung Glukosa adalah Nasi, biskuit, susu, dan nasi
jagung.
 Makanan yang mengandung protein adalah telur, tempe goreng, tempe
mentah, tahu, dan susu.
 Makanan yang mengandung Lemak adalah Kerupuk, tempe gorenh,
biskuit, dan susu.

G. DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31352541/
Laporan_Praktikum_Uji_Makanan_Karbohidrat_Protein_Lemak_dan_
Glukosa

https://academia.co.id/laporan-praktikum-uji-makanan/

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-uji-makanan.html

https://typograp.com/blog/laporan-praktikum-uji-makanan/
D OKUMENTASI PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai