Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MENGUJI ZAT MAKANAN


XI MIPA II

GURU PEMBIMBING:
Siti Aisah, S. Pd

DISUSUN OLEH:
Debby Anggita Diani
Dwi Firmansyah
Persada Bayu Erlangga
Suci Oktaviani
Agnur Ambarwanto

SMA NEGERI 1 UKUI KEC. UKUI KAB. PELALAWAN


PROVINSI RIAU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Menguji Zat Makanan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas praktikum biologi uji zat makanan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang zat-zat yang terkandung didalam makanan
yang kita konsumsi sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Aisyah
S. Pd, selaku Guru pembimbing mata pelajaran biologi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga
kita dapat menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Ukui, 18 Februari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN PENELITIAN
Dengan adanya praktikum mengenai “Pengujian Zat Makanan” dalam mata
pelajaran biologi ini, kami mempunyai beberapa tujuan yang diantaranya
adalah:
1. Untuk menguji adanya zat glukosa pada sampel makanan
2. Untuk menguji adanya zat lemak
3. Untuk menguji adanya zat amilum.
4. Mampu menganalisis pengaruh larutan benedict dan lugol terhadap
sampel yang digunakan.
5. Memenuhi laporan praktikum biologi.

B. METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Februari 2022
Tempat pelaksanaan di Lab Biologi SMA Negeri 1 Ukui.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Tabung reaksi 8. Aquades
2. Pipet tetes 9. Larutan benedict
3. Gelas kimia 10. Iod/lugol
4. Bunsen 11. Spirtus
5. Penjepit tabung reaksi 12. Air
6. Tabung ukur 13. Tisu
7. Korek api

C. BAHAN MAKANAN
1. Nasi
2. Kentang
3. Wortel
4. Jeruk
5. Selai kacang
6. Roti

D. LANGKAH KERJA
A. UJI LEMAK
1) Letakkanlah bahan makanan yang diuji satu persatu diatas tisu atau
kertas.
2) Bungkuslah bahan makanan tersebut sambil ditekan-tekan.
3) Jemur semua sampel.
4) Amatilah hasilnya.
B. UJI KARBOHIDRAT/AMILUM
1) Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan ke dalam
tabung ukur sebanyak 40 ml.
2) Lalu masukan ke dalam tabung reaksi.
3) Menambahkan larutan iod/lugol sebanyak 5 tetes untuk setiap bahan
dan kemudian dihomogenkan.
4) Mengamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi.

C. UJI GLUKOSA
1) Memasukkan setiap bahan ke dalam tabung ukur sebanyak 40ml.
2) Kemudian memasukkan ke dalam tabung reaksi.
3) Menambahkan larutan benedict sebanyak 5 tetes menggunakan pipet
tetes.
4) Menghomogenkan setiap sampel yang sudah diberi larutan benedict.
5) Memanaskan semua bahan dalam tabung reaksi menggunakan
bunsen, sampai mendidih, kemudian didiamkan selama 5 menit.
6) Mengamati setiap perubahan pada semua bahan makanan dalam
tabung reaksi.

C. DASAR TEORI
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di Bumi.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati
pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya
selulosa pada tumbuhan, serta kitin pada hewan dan jamur).
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C,
H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi
keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat
dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.
 Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbiumbian
(singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.
 Fungsi Karbohidrat:
1) Sebagai sumber energi utama.
2) Berperan penting dalam metabolisme.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
2. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak",
tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti
eter, kloroform, dan minyak tanah.
 Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
1) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh,
kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa
sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga
matahari, margarin dan kacang-kacangan.
2) Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan
kerang.
Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan
kuning telur.

 Fungsi Lemak
Fungsi lemak antara lain:
1) Sumber energi.
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
3) Sumber asam lemak esensial.

3. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada
industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan
aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya
membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk
aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus
samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada
atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
BAB 2
ANALISIS DAN HASIL

Tabel 1.1 Uji Karbohidrat


No. Bahan Makanan Pengujian Keterangan
1. Wortel +lugol Tidak terjadi perubahan
2. Jeruk +lugol Tidak terjadi perubahan

3. Nasi +lugol Berubah, biru kehitaman

4. Kentang +lugol Berubah, coklat kehitaman


5. Roti +lugol Berubah, biru kehitaman
6. Selai +lugol Tidak terjadi perubahan

Tabel 1.2 Uji Glukosa


No. Bahan Makanan Pengujian Keterangan
1. Wortel +benedict, Tidak terdapat endapan, tidak
dipanaskan berubah,
Orange
2. Jeruk +benedict, Tidak terdapat endapan, berubah
dipanaskan menjadi
Merah bata
3. Nasi +benedict, Tidak terdapat endapan
dipanaskan Putih
4. Kentang +benedict, Tidak terdapat endapan
dipanaskan Coklat kehitaman
5. Roti +benedict, Tidak terdapat endapan
dipanaskan Kuning
6. Selai +benedict, Terdapat endapan
dipanaskan Putih kecoklatan

Tabel 1.3 Uji Lemak


No. Bahan Makanan Pengujian Keterangan
1. Wortel Dioleskan pada Tidak mengandung lemak
tisu
2. Jeruk Dioleskan pada Tidak mengandung lemak
tisu
3. Nasi Dioleskan pada Tidak mengandung lemak
tisu
4. Kentang Dioleskan pada Tidak mengandung lemak
tisu
5. Roti Dioleskan pada Mengandung sedikit lemak
tisu
6. Selai Dioleskan pada Mengandung lemak
tisu
Keterangan:
Tabel 1.1
*Jika larutan makanan diberi larutan lugol dan berubah menjadi biru tua
ataupun hitam maka larutan tersebut mengandung amilum (karbohidrat).

Tabel 1.2
*Jika larutan makanan diberi larutan benedict dan setelah dipanaskna berubah
menjadi merah bata, merah, hujau kuning, orange, dan coklat maka larutan
tersebut mengandung glukosa.

Tabel 1.3
*Jika larutan makanan dioleskan pada kertas HVS atau tisu dan kertas terdapat
noda transparan maka terbukti larutan tersebut mengandung lemak.

ANALISA:
1. Wortel
a) Ketika wortel yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung
reaksi dan di campur dengan larutan lugol, ternyata tidak terjadi perubahan
warna dalam tabung reaksi, ini menandakan bahwa wortel tidak mengandung
amilum atau pati.

b) Ketika wortel yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung


reaksi dan di campur dengan larutan benedict dan dipanaskan selama 5 menit
ternyata tidak terjadi perubahan warna dalam tabung menjadi warna orange
dan tidak terdapat endapan di bawah tabung reaksi dan ini menandakan
bahwa wortel mengandung sedikit glukosa.

c) Setelah wortel yang telah halus di oleskan di sebuah kertas polos putih
ternyata tidak terdapat noda transparan yang menandakan bahwa wortel tidak
mengandung lemak.

2. Jeruk
a) Ketika jeruk yang telah diperas lalu di masukkan ke dalam tabung reaksi
dan di campur dengan larutan lugol, ternyata tidak terjadi perubahan warna
dalam tabung reaksi, ini menandakan bahwa jeruk tidak mengandung amilum
atau pati.
b) Ketika jeruk yang telah diperas lalu di masukkan ke dalam tabung reaksi
dan di campur dengan larutan benedict dan dipanaskan selama 5 menit
ternyata tidak terjadi perubahan warna dalam tabung menjadi warna orange
dan tidak terdapat endapan di bawah tabung reaksi dan ini menandakan
bahwa jeruk mengandung sedikit glukosa.

c) Setelah perasan jeruk di oleskan di sebuah kertas polos putih ternyata


tidak terdapat noda transparan yang menandakan bahwa jeruk tidak
mengandung lemak.

3. Nasi
a) Ketika nasi yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung reaksi
dan di campur dengan larutan lugol, ternyata terjadi perubahan warna dalam
tabung reaksi, yaitu menjadi berwarna biru kehitaman dan ini menandakan
bahwa nasi mengandung amilum

b) Ketika nasi yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung reaksi


dan di campur dengan larutan benedict dan dipanaskan selama 5 menit
ternyata tidak terjadi perubahan warna dalam tabung dan tidak terdapat
endapan di bawah tabung reaksi dan ini menandakan bahwa nasi tidak
mengandung atau mengandung sedikit glukosa.

c) Setelah nasi yang telah halus di oleskan di sebuah kertas polos putih
ternyata tidak terdapat noda transparan yang menandakan bahwa nasi tidak
mengandung lemak atau sedikit lemak

4. Kentang
a) Ketika kentang yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung
reaksi dan di campur dengan larutan lugol, ternyata terjadi perubahan warna
dalam tabung reaksi, yaitu menjadi berwarna hitam dan ini menandakan
bahwa kentang mengandung amilum.

b) Ketika kentang yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung


reaksi dan di campur dengan larutan benedict dan dipanaskan selama 5 menit
ternyata tidak terjadi perubahan warna dalam tabung dan tidak terdapat
endapan di bawah tabung reaksi dan ini menandakan bahwa kentang tidak
mengandung atau mengandung sedikit glukosa.

c) Setelah nasi yang telah halus di oleskan di sebuah kertas polos putih
ternyata tidak terdapat noda transparan yang menandakan bahwa kentang
tidak mengandung atau sedikit mengandung lemak.
5. Roti
a) Ketika roti yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung reaksi
dan di campur dengan larutan lugol, ternyata terjadi perubahan warna dalam
tabung reaksi, yaitu menjadi berwarna biru kehitaman dan ini menandakan
bahwa roti mengandung amilum.

b) Ketika roti yang telah di haluskan di masukkan ke dalam tabung reaksi


dan di campur dengan larutan benedict dan dipanaskan selama 5 menit
ternyata terjadi perubahan warna dalam tabung menjadi kuning kehijauan dan
tidak terdapat endapan di bawah tabung reaksi dan ini menandakan bahwa
roti mengandung sedikit glukosa.

c) Setelah nasi yang telah halus di oleskan di sebuah kertas polos putih
ternyata tidak terdapat noda transparan yang menandakan bahwa roti tidak
mengandung lemak atau mengandung sedikit lemak.

6. Selai
a) Ketika selai di masukkan ke dalam tabung reaksi dan di campur dengan
larutan lugol, ternyata tidak terjadi perubahan warna dalam tabung reaksi, dan
ini menandakan bahwa selai tidak mengandung amilum.

b) Ketika selai di masukkan ke dalam tabung reaksi dan di campur dengan


larutan benedict dan dipanaskan selama 5 menit ternyata terjadi perubahan
warna dalam tabung menjadi putih kecoklatan dan terdapat endapan di bawah
tabung reaksi dan ini menandakan bahwa selai mengandung glukosa.

c) Setelah selai di oleskan di sebuah kertas polos putih ternyata terdapat


noda transparan yang menandakan bahwa selai mengandung lemak.

HASIL ANALISA:
• Uji Amilum
Dari hasil pengamatan dengan melakukan penelitian dapat dilihat bahwa
zat makanan yang banyak mengandung amilum adalah Nasi, kentang, dan
roti.
• Uji Glukosa
Bahan makanan yang banyak mengandung glukosa adalah selai. Makanan
yang mengandung sedikit glukosa adalah wortel, jeruk, nasi, dan roti.
• Uji lemak
Setelah itu di uji dengan kertas untuk melihat kadungan lemak nya. Bahan
makanan yang banyak mengandung lemak adalah selai.
BAB 3
KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil praktek ini. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
*) Jika sampel makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah
dicampur dengan larutan lugol maka makanan tersebut mengandung
amilum/karbohidrat. Makanan yang mengandung amilum/karbohidrat adalah
Nasi, kentang dan roti.

*) Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna orange, merah, merah
bata, hijau kuning, dan cokelat atau terdapat endapan setelah dicampur dengan
larutan benedict dan dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa.
Makanan yang banyak mengandung glukosa adalah selai, makanan yang sedikit
mengandung glukosa adalah wortel, jeruk, nasi, kentang, dan roti.

*) Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant
setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak. Makanan yang
mengandung lemak adalah Selai.

Dari percobaan tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengetahui ada tidaknya
karbohidrat, glukosa dan lemak pada bahan pangan dapat diketahui dengan
pengujian bahan pangan dengan uji Lugol, larutan benedict dan uji lemak
dengan kertas.
BAB IV
DOKUMENTASI

Gambar 1.Tabung reaksi yang diberi larutan lugol


Gambar 2.Tabung reaksi yang diberi larutan benedict

gambar 3. Sampel Nasi gambar 4. Sampel Kentang


gambar 5. Sampel Wortel gambar 6. Sampel Selai

gambar 7. Sampel Jeruk gambar 8. Sampel Selai

Anda mungkin juga menyukai