Uji Makanan
Oleh:
Azzahra Salsalbilah
Desylia
Masayu Madya
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
BAB IV PENUTUP 7
4.1 Kesimpulan 7
4.2 Saran 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum adalah untuk menguji adanya kandungan karbohidrat, lemak, dan
protein dalam bahan makanan.
3
BAB II
METODE PENELITIAN
4
c. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 2-3 tetes.
d. Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu,
maka bahan makanan tersebut mengandung protein.
e. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain.
5. Percobaan 3 : Uji glokusa.
a. Menghaluskan bahan yang diuji
b. Letakkan sedikit hasil tumbukan pada tabung reaksi.
c. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 2-3 tetes.
d. Panaskan tabung reaksi di atas pembakar spirtus.
e. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain
6. Percobaan 4 : Uji Lemak.
a. Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
b. Tunggulah beberapa saat
c. Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
d. Memasukkan data pada table pengamatan.
e. Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.
5
BAB III
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -
C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan
dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah
satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi
sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas
pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan
berubah wana menjadi ungu.
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol kemudian berubah warna menjadi
ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
Jika bahan makanan ditetesi larutan benedict kemudian dipanaskan berubah warna
menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant setelah dijemur,
maka makanan tersebut mengandung lemak.
4.2 Saran
7
LAMPIRAN
Foto dokumentasi saat dilakukan uji amilum, glukosa, protein, dan lemak.