Disusun oleh:
1. Rebecca Karin Etter XI MIPA 3 / 29
2. Renata Ariella XI MIPA 3 / 30
3. Richardo Sidirahardja XI MIPA 3 / 31
4. Ryuzo Gunawan XI MIPA 3 / 32
Kelompok 8 Praktikum
1
Daftar Isi
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 LATAR BELAKANG 3
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN 5
1.4 METODE OBSERVASI 5
1.5 WAKTU OBSERVASI 5
BAB II 6
METODOLOGI 6
2.1 Alat dan Bahan 6
2.1.1 Alat 6
2.2.2 Bahan 6
2.2 Cara Kerja 7
2.2.1 Percobaan Mucin 7
2.2.2 Uji Amilum 7
2.3.3 Uji Glukosa 8
2.3.4 Uji Protein 8
BAB III 10
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 10
3.1 Hasil Pengamatan 10
3.1.1 Uji Amilum, Protein, dan Glukosa 10
3.1.2 Uji Amilum dan Glukosa 10
3.2 Pembahasan 11
3.2.1 Uji Amilum, Protein, dan Glukosa 11
3.2.2 Uji Amilum dan Glukosa 12
BAB IV 14
PENUTUP 14
4.1 KESIMPULAN 14
4.2 KRITIK DAN SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makanan merupakan hal yang sangat esensial bagi semua organisme
hidup. Tumbuhan menyiapkan makanan mereka sendri dan menyimpannya di organ
khusus seperti, buah, biji, akar, dan lain - lain. Sementara hewan dan manusia
bergantung pada kandungan protein yang tersimpan pada tumbuhan. Hewan lebih
besar bergantung pada hewan lebih kecil sebagai sumber makanan mereka.
Makanan memiliki berbagai kegunaan, diantaranya meliputi, menyediakan energi,
untuk menyembuhkan luka, untuk menjaga sistem koordinasi tubuh, dan banyak
halnya.
Terdapat beberapa komponen esensial atau kandungan, yang dinamakan
sebagai nutrisi dalam makanan yang kita konsumsi. Diantaranya meliputi:
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
d. Garam mineral
e. Vitamin
f. Air
g. Serat
MAKRONUTRIEN
Jenis nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber pemberi-energi utama. Makanan yang
kaya akan karbohidrat, diantarnya meliputi kentang, ubi, nasi, gandum,
madu, gula, dan susu. Dengna kandungan 4 kalori per gram, dan dapat
mengubah energi sekejap setelah dikonsumsi oleh tubuh. Karbohidrat dapat
dikategorikan menjadi beberapa kelas, meliputi monosakarida - galaktosa,
3
fruktosa, dan glukosa - , disakarida - sukrosa dan maltosa - , dan polisakarida
- pati dan glikogen.
Lemak
Dengan kandungan sebanyak 9 kalori per gram, lemak merupakan
sumber pemberi energi terbesar dari jenis nutrisi lainnya. Beberapa jenis
makanan yang mengandung lemak meliputi: produk olahan susu, minyak
sayur, kacang - kacangan, dan lemak binatang. Dalam hariannya, seorang
dewasa memerlukan antara 70 hingga 80 gram lemak.
Protein
Protein membantu proses pertumbuhan dan pembenaran sel - sel
tubuh dan jaringan, melindungi dan membantu tubuh dalam melawan
berbagai infeksi, serta membantu menjaga fungsi harian tubuh. Orang
dewasa memerlukan tambahan 1 gram protein setiap 1 pertambahan berat
badan sebanyak 1 kilogram. Beberapa contoh makanan yang mengandung
protein meliputi: telur,, keju, daging, dan masih banyak lagi.
MIKRONUTRIEN
Jenis nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Penulis tidak
akan membahas lebih lanjut mengenai mikronutrien, karena tidak sesuai
dengan topik pembahasan dari uji percobaan kali ini.
FEHLING A DAN B
Larutan fehling digunakan untuk membedakan antara aldehid dan keton.
Aldehid yang teroksidasi akan memberikan hasil yang positif, sementara
keton tidak akan bereaksi terhadap uji larutan. Larutan fehling banyak
digunakan dalam uji umum untuk menentukan monosakarida dan kandungan
gula lainnya.
4
2. Jelaskan proses kerja enzim amilase?
3. Jelaskan proses kerja enzim amilase pada pencernaan nasi?
4. Jelaskan proses kerja enzim amilase pada pencernaan buah?
5. Jelaskan fungsi dari zat karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak bagi tubuh!
6. Apa akibatnya jika tubuh kekurangan zat karbohidrat, protein, dan glukosa?
Jelaskan!
7. Apa akibatnya jika tubuh kelebihan zat karbohidrat, protein, dan glukosa?
Jelaskan!
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui berbagai kandungan gizi dari berbagai makanan yang tersedia.
2. Mengetahui enzim dan proses kerja enzim.
5
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Gelas ukur
4. Kertas saring
5. Plat tetes
6. Beker gelas
7. Mortal
8. Pembakar spiritus
9. Tatakan tabung reaksi
10. Sendok
11. Pengaduk
12. Penjepit tabung reaksi
13. Label
2.2.2 Bahan
1. Larutan iodium
2. Larutan benedict (larutan fehling A dan larutan fehling B)
3. Nasi
4. Telur
5. Minyak goreng
6. Mentega
7. Larutan gula
8. Jeruk
9. Semangka
10. Pisang
11. Melon
6
12. Belimbing
13. Air ludah
14. Aquades
15. Biuret
16. Lugol
17. Aquades
7
2.3.3 Uji Glukosa
1. Siapkan tabung reaksi dan rak tabung reaksi serta penjepit tabung
reaksi.
2. Geruslah nasi dengan mortal masukkan pada tabung reaksi. Berilah
label supaya tidak tertukar.
3. Geruslah pisang, semangka, melon, atau belimbing. Masukkan pada
tabung reaksi. Berilah label.
4. Tetesi masing - masing bahan makanan dengan filtrat hasil
penyaringan air ludah.
5. Amati perubahan warnanya dan catat hasilnya!
6. Tetesi masing - masing bahan makanan yang terdapat pada tabung
reaksi tersebut dengan larutan benedict (fehling A dan B), kemudian
panaskan diatas pembakar spiritus dengan cara dimasukkan ke
dalam beker gelas yang diisi dengan air. Amati perubahan warnanya
dan catat hasilnya! Bahan makanan yang mengalami perubahan
warna menjadi merah bata setelah terjadi pemanasan berarti +
(positif) mengandung glukosa.
8
8. Geruslah kuning telur dan tempatkan pada salah satu lubang lagi
pada plat tetes dan berilah label supaya tidak tertukar.
9. Ambillah minyak goreng dan tempatkan pada salah satu plat tetes
serta berilah label supaya tidak tertukar.
10. Ambillah mentega dan tempatkan pada salah satu plat tetes serta
berilah label supaya tidak tertukar.
11. Masukan larutan gula pada salah satu lubang di plat tetes dan
berilah label supaya tidak tertukar.
12. Tetesi masing - masing bahan makanan yang terdapat pada plat tetes
tersebut dengan larutan biuret, kemudian amati perubahan
warnanya. Bahan makanan yang mengalami perubahan warna
menjadi ungu atau ungu muda berarti + (positif) mengandung
protein.
13. Catat hasilnya.
9
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Catatan:
+ = Mengandung senyawa
- = Tidak mengandung senyawa
Uji
Bahan Makanan
Amilum Protein Glukosa
Nasi + - +
Pisang + + +
Jeruk + + +
Putih Telur - + +
Kuning Telur - + -
Larutan Gula - - +
Minyak Goreng - - -
Mentega - + -
Uji
Bahan Makanan
Enzim Amilum Glukosa
Nasi Amilase/Ptialin + +
Pisang, Semangka,
Amilase/Ptialin + +
Melon, atau
10
Belimbing
3.2 Pembahasan
3.2.1 Uji Amilum, Protein, dan Glukosa
Pada kegiatan praktikum ini, kita menggunakan 3 reagen untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol atau larutan iodium digunakan untuk menguji bahan makanan yang
mengandung karbohidrat (amilum). Bahan makanan yang mengandung amilum
(karbohidrat) bila ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru hitam. Warna biru
tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang terbentuk senyawa ( Poedjiadi,
1994). Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidrat.
Biuret, campuran NaOH dan CUSO4, merupakan reagen yang digunakan
untuk menguji kandungan protein. Bahan makanan yang mengandung protein akan
berubah menjadi ungu setelah ditetesi biuret. Hal ini dapat terjadi karena ada ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi kompleks koordinasi antara
Cu2+ dengan gugus -C = O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis. Perubahan
warna yang terjadi adalah ungu atau lembayung.
Benedict merupakan reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
glukosa pada bahan makanan. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton
bebas pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari
CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O.
Bahan makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi warna merah bata
setelah ditetesi benedict dan kemudian dipanaskan.
11
3.2.2 Uji Amilum dan Glukosa
Enzim berperan untuk membantu proses kimiawi di dalam tubuh
manusia. Mereka berperan penting untuk proses respirasi, makanan, otot,
sistem saraf, dan banyak fungsi lainnya.
Enzim hanya bisa bekerja secara efektif di kondisi tertentu.
Mayoritas enzim manusia bekerja secara maksimal pada suhu 98.6
Fahrenheit (F) (37°C), yang merupakan suhu standar manusia. Pada suhu
yang lebih rendah, enzim masih dapat bekerja, tetapi jauh lebih lambat.
Jenis enzim yang berbeda juga memiliki tingkat toleransi enzim yang
berbeda pula. Sebagai contoh, enzim yang terdapat pada usus, paling efektif
berada di tingkat pH 8, sementara enzim yang berada di lambung dapat
bekerja secara efektif di tingkat pH 1,5.
Enzim amilase merupakan enzim yang bertugas untuk memecah
karbohidrat jenis pati menjadi molekul yang lebih kecil, yang menghasilkan
maltosa.
Enzim amilase pada air ludah dapat ditemukan pada berbagai macam
hewan omnivora dan herbivora. Sebaliknya, hewan karnivora, termasuk
kucing, tidak punya air ludah amilase. Hewan yang memiliki diet buah, biji -
bijian, akar, semuanya kaya akan pati - akan menghasilkan aktivitas air ludah
amilase yang lebih tinggi pula. Sejauh ini, kandungan air ludah yang
memiliki amilase tertinggi masih dimiliki oleh manusia. Hal ini bisa terjadi
dikarenakan Homo sapiens sapiens memiliki beberapa kopi gen AMY 1,
dimana primata lainnya, seperti simpanse, hanya memiliki 2 kopi per sel.
Terdapat beberapa korelasi antara jumlah AMY 1 dengan proses aktivasi
amilase di air ludah. Tingkat manusia dengan jumlah gen AMY 1 tertinggi
paling banyak ditemukan pada manusia yang memiliki keturunan diet
dengan konsumsi karbohidrat yang tinggi.
Proses pencernaan kelenjar enzimatik dari pati memproduksi
penguraian rantai polimer glukosa dan kekentalan yang cepat. Perubahan
kekentalan dapat memainkan peran penting dalam tingkat kesukaan pada
12
makanan. Tingkat kekentalan pati hingga menjadi tipis di mulut, dapat
menunjukkan pentingnya nutrisi. Individu yang memiliki tingkat kopi AMY1
yang tinggi pada air ludahnya memiliki kecepatan untuk menguraikan
kekentalan pati yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan individu yang
memiliki tingkat AMY1 yang rendah.
Pada nasi, isozim alfa-amilase sangat penting dalam pembentukan
dan hidrolisis oleh asam gastrik membantu untuk memproses pemecahan
struktur yang dimiliki oleh nasi. Selama proses mekanis yang terjadi dalam
mulut, air ludah yang bercampur dengan nas, membuat alpha-amilase mulai
proses hidrolisis oleh pati.
Pada buah, terdapat proses pemecahan yang mirip. Hanya saja,
terdapat perbedaan dalam proses pemecahan akhir menjadi glukosa. Pada
buah, alpha-amilase yang dibuat oleh pankreas yang disekresi dalam usus
kecil membuat pemecahan pati menjadi sepasang glukosa. Pasangan ini
dipecah menjadi glukosa bebas oleh enzim lain, dan glukosa diserap kembali
oleh usus kecil untuk kembali digunakan sebagai energi.
Proses kurangnya nutrisi dalam tubuh dinamakan malnutrisi.
Malnutrisi dapat menyebabkan berkurangnya berat badan, rendahnya body
mass index (BMI), yang akan diikuti oleh defisit vitamin dan mineral. HAl
ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kelemasan dan lambat untuk
mengalami kesembuhan dari proses sakit.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Bahan makanan yang berbeda mengandung kandungan nutrisi yang
berbeda pula. Dalam pemenuhan gizi seseorang, agar dapat dikatakan sebagai
“bernutrisi”, seseorang perlu mengetahui kandungan nutrisi pada makanan yang
dikonsumsinya. Tanpa mengetahui kandungan gizi pada makanan, seseorang akan
mengalami kondisi malnutrisi, yang dapat menyebabkan potensi adanya stunting
pada masa anak - anak
Proses pemecahan senyawa makanan yang dimiliki oleh enzim
amilase dapat berjalan dengan lancar sebagai dampak adanya AMY1. Hanyalah
hewan herbivora serta omnivora saja yang memiliki kandungan AMY 1, sementara
pada hewan karnivora, tidak memiliki AMY i, dikarenakan pola diet mereka yang
mengonsumsi protein sebagai bagian besar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Byjush.com. Tidak ditulis. Fehlings Solution. - :
https://byjus.com/jee/fehlings-solution/#:~:text=Fehling's%20solution%20is%20used%20to
,monosaccharides%20and%20other%20reducing%20sugars.
Rep, Curr Diap. 2019. Salivary Amylase: Digestion and Metabolic Syndrome.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6825871/#:~:text=Amylases%20digest%2
0starch%20into%20smaller,two%20glucose%20molecules%20by%20maltase.
Varma, Ami. 2022. Enzymes: How they work and what they do. - :
https://www.medicalnewstoday.com/articles/319704#the-perfect-conditions
15
LAMPIRAN
16