Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM UJI AMILUM, PROTEIN, DAN GLUKOSA

PADA BAHAN MAKANAN YANG TERKANDUNG DALAM SISTEM


PENCERNAAN MANUSIA

Disusun oleh:
1. Rebecca Karin Etter XI MIPA 3 / 29
2. Renata Ariella XI MIPA 3 / 30
3. Richardo Sidirahardja XI MIPA 3 / 31
4. Ryuzo Gunawan XI MIPA 3 / 32

SMA KATOLIK ST. LOUIS 1


JL. MOEHAMMAD JASIN POLISI ISTIMEWA 7, SURABAYA
Telp 031-567522, 5677494, 5681758
Fax (031) 5686494
2022- 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat - Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul “LAPORAN PRAKTIKUM
UJI AMILUM, PROTEIN, DAN GLUKOSA PADA BAHAN MAKANAN YANG
TERKANDUNG DALAM SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”. Jalannya praktikum
serta pembuatan laporan dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa adanya hambatan yang
berarti. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Petrus Eko Sugiharto, S. Si, M.
Kes. yang telah menjadi pembimbing selama diadakannya praktikum kali ini berlangsung
serta fasilitas laboratorium biologi SMAK ST. LOUIS 1 SURABAYA.
Penulisan dari laporan praktikum dengan tema uji digesti ini ditujukan untuk
mengetahui tingkat adanya amilum, protein, dan glukosa pada berbagai bahan makanan.
Kami membahas penelitian ini dengan metode data kualitatif untuk mengaitkan dengan
teori uji digesti dengan keadaan nyata yang berada di dunia. Dengan menggunakan
berbagai larutan berbagai indikator, maka akan menghasilkan warna yang berbeda pula
untuk jenis kandungan yang berbeda.
Penulis menyadar bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini,
baik dari segi gramatikal, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran seluas - luasnya dari pembaca yang kemudian akan
penulis jadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan laporan - laporan praktikum
maupun berbagai tulisan di masa mendatang.
Dengan demikian semoga laporan uji praktikum ini dapat diterima sebagai gagasan
atau ide sebagai landasan untuk penelitian yang lebih komprehensif di masa mendatang.

Surabaya, 2 Februari 2023

Kelompok 8 Praktikum

1
Daftar Isi

BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 LATAR BELAKANG 3
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN 5
1.4 METODE OBSERVASI 5
1.5 WAKTU OBSERVASI 5
BAB II 6
METODOLOGI 6
2.1 Alat dan Bahan 6
2.1.1 Alat 6
2.2.2 Bahan 6
2.2 Cara Kerja 7
2.2.1 Percobaan Mucin 7
2.2.2 Uji Amilum 7
2.3.3 Uji Glukosa 8
2.3.4 Uji Protein 8
BAB III 10
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 10
3.1 Hasil Pengamatan 10
3.1.1 Uji Amilum, Protein, dan Glukosa 10
3.1.2 Uji Amilum dan Glukosa 10
3.2 Pembahasan 11
3.2.1 Uji Amilum, Protein, dan Glukosa 11
3.2.2 Uji Amilum dan Glukosa 12
BAB IV 14
PENUTUP 14
4.1 KESIMPULAN 14
4.2 KRITIK DAN SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN 16

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makanan merupakan hal yang sangat esensial bagi semua organisme
hidup. Tumbuhan menyiapkan makanan mereka sendri dan menyimpannya di organ
khusus seperti, buah, biji, akar, dan lain - lain. Sementara hewan dan manusia
bergantung pada kandungan protein yang tersimpan pada tumbuhan. Hewan lebih
besar bergantung pada hewan lebih kecil sebagai sumber makanan mereka.
Makanan memiliki berbagai kegunaan, diantaranya meliputi, menyediakan energi,
untuk menyembuhkan luka, untuk menjaga sistem koordinasi tubuh, dan banyak
halnya.
Terdapat beberapa komponen esensial atau kandungan, yang dinamakan
sebagai nutrisi dalam makanan yang kita konsumsi. Diantaranya meliputi:
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
d. Garam mineral
e. Vitamin
f. Air
g. Serat
MAKRONUTRIEN
Jenis nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber pemberi-energi utama. Makanan yang
kaya akan karbohidrat, diantarnya meliputi kentang, ubi, nasi, gandum,
madu, gula, dan susu. Dengna kandungan 4 kalori per gram, dan dapat
mengubah energi sekejap setelah dikonsumsi oleh tubuh. Karbohidrat dapat
dikategorikan menjadi beberapa kelas, meliputi monosakarida - galaktosa,

3
fruktosa, dan glukosa - , disakarida - sukrosa dan maltosa - , dan polisakarida
- pati dan glikogen.
Lemak
Dengan kandungan sebanyak 9 kalori per gram, lemak merupakan
sumber pemberi energi terbesar dari jenis nutrisi lainnya. Beberapa jenis
makanan yang mengandung lemak meliputi: produk olahan susu, minyak
sayur, kacang - kacangan, dan lemak binatang. Dalam hariannya, seorang
dewasa memerlukan antara 70 hingga 80 gram lemak.
Protein
Protein membantu proses pertumbuhan dan pembenaran sel - sel
tubuh dan jaringan, melindungi dan membantu tubuh dalam melawan
berbagai infeksi, serta membantu menjaga fungsi harian tubuh. Orang
dewasa memerlukan tambahan 1 gram protein setiap 1 pertambahan berat
badan sebanyak 1 kilogram. Beberapa contoh makanan yang mengandung
protein meliputi: telur,, keju, daging, dan masih banyak lagi.

MIKRONUTRIEN
Jenis nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Penulis tidak
akan membahas lebih lanjut mengenai mikronutrien, karena tidak sesuai
dengan topik pembahasan dari uji percobaan kali ini.

FEHLING A DAN B
Larutan fehling digunakan untuk membedakan antara aldehid dan keton.
Aldehid yang teroksidasi akan memberikan hasil yang positif, sementara
keton tidak akan bereaksi terhadap uji larutan. Larutan fehling banyak
digunakan dalam uji umum untuk menentukan monosakarida dan kandungan
gula lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Komposisi apa yang terkandung dalam air ludah?

4
2. Jelaskan proses kerja enzim amilase?
3. Jelaskan proses kerja enzim amilase pada pencernaan nasi?
4. Jelaskan proses kerja enzim amilase pada pencernaan buah?
5. Jelaskan fungsi dari zat karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak bagi tubuh!
6. Apa akibatnya jika tubuh kekurangan zat karbohidrat, protein, dan glukosa?
Jelaskan!
7. Apa akibatnya jika tubuh kelebihan zat karbohidrat, protein, dan glukosa?
Jelaskan!

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui berbagai kandungan gizi dari berbagai makanan yang tersedia.
2. Mengetahui enzim dan proses kerja enzim.

1.4 METODE OBSERVASI


Jenis metode observasi yang kami gunakan berupa metode data kualitatif.
Dengan mengkategorikan data yang ada dengan hubungan kategorisasi,
karakteristik atau sifat variabel, misalnya baik-sedang, kurang baik-tidak baik,
tinggi-sedang-rendah, dan sebagainya. Data kualitatif biasanya tidak berhubungan
dengan data yang berupa angka dan tidak dikaitkan dengan analisis statistik. Oleh
sebab itu, data kualitatif disebut juga data non statistik. Data kualitatif dapat berupa
data hasil wawancara, catatan riset, data observasi yang dibedakan berdasarkan
kategori, data komentar customer terhadap suatu produk, dan data lainnya yang
tersajikan dalam tulisan.

1.5 WAKTU OBSERVASI


Observasi di Laboratorium Biologi SMAK St. Louis 1 Surabaya dilakukan pada:
Hari, tanggal : Kamis, 26 Januari 2023
Waktu : 15:00 - 15:50
Tempat : Laboratorium Biologi SMAK St. Louis 1 Surabaya
Alamat : Jalan M. Jasin Polisi Istimewa 7, Surabaya, Indonesia.

5
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Gelas ukur
4. Kertas saring
5. Plat tetes
6. Beker gelas
7. Mortal
8. Pembakar spiritus
9. Tatakan tabung reaksi
10. Sendok
11. Pengaduk
12. Penjepit tabung reaksi
13. Label

2.2.2 Bahan
1. Larutan iodium
2. Larutan benedict (larutan fehling A dan larutan fehling B)
3. Nasi
4. Telur
5. Minyak goreng
6. Mentega
7. Larutan gula
8. Jeruk
9. Semangka
10. Pisang
11. Melon

6
12. Belimbing
13. Air ludah
14. Aquades
15. Biuret
16. Lugol
17. Aquades

2.2 Cara Kerja


2.2.1 Percobaan Mucin
1. Kumpulkan ludah Anda dalam beker gelas kira-kira lima ml,
kemudian disaring.
2. Masukkan filtrat hasil penyaringan ke dalam tabung reaksi.
3. Lakukan uji Amilum dan uji Glukosa.

2.2.2 Uji Amilum


1. Siapkan plat tetes.
2. Geruslah nasi dengan mortal masukkan pada salah satu lubang di
plat tetes. Berilah label supaya tidak tertukar.
3. Geruslah pisang, semangka, melon atau belimbing. Tempatkan pula
pada salah satu lubang di plat tetes. Berilah label.
4. Tetesi masing - masing bahan makanan dengan filtrat hasil
penyaringan air ludah.
5. Amati perubahan warnanya dan catat hasilnya!
6. Kemudian biarkan selama lima mnit dan tetesi masing - masing
bahan makanan yang terdapat pada plat tetes tersebut dengan larutan
iodium, kemudian amati perubahan warnanya dan catat hasilnya!
Bahan makanan yang mengalami perubahan warna menjadi biru tua
atau biru kehitaman berarti + (positif) mengandung amilum.

7
2.3.3 Uji Glukosa
1. Siapkan tabung reaksi dan rak tabung reaksi serta penjepit tabung
reaksi.
2. Geruslah nasi dengan mortal masukkan pada tabung reaksi. Berilah
label supaya tidak tertukar.
3. Geruslah pisang, semangka, melon, atau belimbing. Masukkan pada
tabung reaksi. Berilah label.
4. Tetesi masing - masing bahan makanan dengan filtrat hasil
penyaringan air ludah.
5. Amati perubahan warnanya dan catat hasilnya!
6. Tetesi masing - masing bahan makanan yang terdapat pada tabung
reaksi tersebut dengan larutan benedict (fehling A dan B), kemudian
panaskan diatas pembakar spiritus dengan cara dimasukkan ke
dalam beker gelas yang diisi dengan air. Amati perubahan warnanya
dan catat hasilnya! Bahan makanan yang mengalami perubahan
warna menjadi merah bata setelah terjadi pemanasan berarti +
(positif) mengandung glukosa.

2.3.4 Uji Protein


1. Siapkan plat tetes.
2. Geruslah nasi dengan mortar.
3. Masukkan nasi yang sudah digerus pada salah satu lubang di plat
tetes.
4. Berilah label supaya tidak tertukar.
5. Geruslah pisang/semangka/melon/belimbing , serta tempatkan pula
pada salah satu lubang di plat tetes. Berilah label supaya tidak
tertukar.
6. Geruslah putih telur dan tempatkan pada salah satu lubang pada plat
tetes.
7. Berilah label supaya tidak tertukar.

8
8. Geruslah kuning telur dan tempatkan pada salah satu lubang lagi
pada plat tetes dan berilah label supaya tidak tertukar.
9. Ambillah minyak goreng dan tempatkan pada salah satu plat tetes
serta berilah label supaya tidak tertukar.
10. Ambillah mentega dan tempatkan pada salah satu plat tetes serta
berilah label supaya tidak tertukar.
11. Masukan larutan gula pada salah satu lubang di plat tetes dan
berilah label supaya tidak tertukar.
12. Tetesi masing - masing bahan makanan yang terdapat pada plat tetes
tersebut dengan larutan biuret, kemudian amati perubahan
warnanya. Bahan makanan yang mengalami perubahan warna
menjadi ungu atau ungu muda berarti + (positif) mengandung
protein.
13. Catat hasilnya.

9
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Catatan:
+ = Mengandung senyawa
- = Tidak mengandung senyawa

3.1.1 Uji Amilum, Protein, dan Glukosa

Uji
Bahan Makanan
Amilum Protein Glukosa

Nasi + - +

Pisang + + +

Jeruk + + +

Putih Telur - + +

Kuning Telur - + -

Larutan Gula - - +

Minyak Goreng - - -

Mentega - + -

3.1.2 Uji Amilum dan Glukosa

Uji
Bahan Makanan
Enzim Amilum Glukosa

Nasi Amilase/Ptialin + +

Pisang, Semangka,
Amilase/Ptialin + +
Melon, atau

10
Belimbing

3.2 Pembahasan
3.2.1 Uji Amilum, Protein, dan Glukosa
Pada kegiatan praktikum ini, kita menggunakan 3 reagen untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol atau larutan iodium digunakan untuk menguji bahan makanan yang
mengandung karbohidrat (amilum). Bahan makanan yang mengandung amilum
(karbohidrat) bila ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru hitam. Warna biru
tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang terbentuk senyawa ( Poedjiadi,
1994). Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidrat.
Biuret, campuran NaOH dan CUSO4, merupakan reagen yang digunakan
untuk menguji kandungan protein. Bahan makanan yang mengandung protein akan
berubah menjadi ungu setelah ditetesi biuret. Hal ini dapat terjadi karena ada ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi kompleks koordinasi antara
Cu2+ dengan gugus -C = O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis. Perubahan
warna yang terjadi adalah ungu atau lembayung.
Benedict merupakan reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
glukosa pada bahan makanan. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton
bebas pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari
CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O.
Bahan makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi warna merah bata
setelah ditetesi benedict dan kemudian dipanaskan.

11
3.2.2 Uji Amilum dan Glukosa
Enzim berperan untuk membantu proses kimiawi di dalam tubuh
manusia. Mereka berperan penting untuk proses respirasi, makanan, otot,
sistem saraf, dan banyak fungsi lainnya.
Enzim hanya bisa bekerja secara efektif di kondisi tertentu.
Mayoritas enzim manusia bekerja secara maksimal pada suhu 98.6
Fahrenheit (F) (37°C), yang merupakan suhu standar manusia. Pada suhu
yang lebih rendah, enzim masih dapat bekerja, tetapi jauh lebih lambat.
Jenis enzim yang berbeda juga memiliki tingkat toleransi enzim yang
berbeda pula. Sebagai contoh, enzim yang terdapat pada usus, paling efektif
berada di tingkat pH 8, sementara enzim yang berada di lambung dapat
bekerja secara efektif di tingkat pH 1,5.
Enzim amilase merupakan enzim yang bertugas untuk memecah
karbohidrat jenis pati menjadi molekul yang lebih kecil, yang menghasilkan
maltosa.
Enzim amilase pada air ludah dapat ditemukan pada berbagai macam
hewan omnivora dan herbivora. Sebaliknya, hewan karnivora, termasuk
kucing, tidak punya air ludah amilase. Hewan yang memiliki diet buah, biji -
bijian, akar, semuanya kaya akan pati - akan menghasilkan aktivitas air ludah
amilase yang lebih tinggi pula. Sejauh ini, kandungan air ludah yang
memiliki amilase tertinggi masih dimiliki oleh manusia. Hal ini bisa terjadi
dikarenakan Homo sapiens sapiens memiliki beberapa kopi gen AMY 1,
dimana primata lainnya, seperti simpanse, hanya memiliki 2 kopi per sel.
Terdapat beberapa korelasi antara jumlah AMY 1 dengan proses aktivasi
amilase di air ludah. Tingkat manusia dengan jumlah gen AMY 1 tertinggi
paling banyak ditemukan pada manusia yang memiliki keturunan diet
dengan konsumsi karbohidrat yang tinggi.
Proses pencernaan kelenjar enzimatik dari pati memproduksi
penguraian rantai polimer glukosa dan kekentalan yang cepat. Perubahan
kekentalan dapat memainkan peran penting dalam tingkat kesukaan pada

12
makanan. Tingkat kekentalan pati hingga menjadi tipis di mulut, dapat
menunjukkan pentingnya nutrisi. Individu yang memiliki tingkat kopi AMY1
yang tinggi pada air ludahnya memiliki kecepatan untuk menguraikan
kekentalan pati yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan individu yang
memiliki tingkat AMY1 yang rendah.
Pada nasi, isozim alfa-amilase sangat penting dalam pembentukan
dan hidrolisis oleh asam gastrik membantu untuk memproses pemecahan
struktur yang dimiliki oleh nasi. Selama proses mekanis yang terjadi dalam
mulut, air ludah yang bercampur dengan nas, membuat alpha-amilase mulai
proses hidrolisis oleh pati.
Pada buah, terdapat proses pemecahan yang mirip. Hanya saja,
terdapat perbedaan dalam proses pemecahan akhir menjadi glukosa. Pada
buah, alpha-amilase yang dibuat oleh pankreas yang disekresi dalam usus
kecil membuat pemecahan pati menjadi sepasang glukosa. Pasangan ini
dipecah menjadi glukosa bebas oleh enzim lain, dan glukosa diserap kembali
oleh usus kecil untuk kembali digunakan sebagai energi.
Proses kurangnya nutrisi dalam tubuh dinamakan malnutrisi.
Malnutrisi dapat menyebabkan berkurangnya berat badan, rendahnya body
mass index (BMI), yang akan diikuti oleh defisit vitamin dan mineral. HAl
ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kelemasan dan lambat untuk
mengalami kesembuhan dari proses sakit.

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Bahan makanan yang berbeda mengandung kandungan nutrisi yang
berbeda pula. Dalam pemenuhan gizi seseorang, agar dapat dikatakan sebagai
“bernutrisi”, seseorang perlu mengetahui kandungan nutrisi pada makanan yang
dikonsumsinya. Tanpa mengetahui kandungan gizi pada makanan, seseorang akan
mengalami kondisi malnutrisi, yang dapat menyebabkan potensi adanya stunting
pada masa anak - anak
Proses pemecahan senyawa makanan yang dimiliki oleh enzim
amilase dapat berjalan dengan lancar sebagai dampak adanya AMY1. Hanyalah
hewan herbivora serta omnivora saja yang memiliki kandungan AMY 1, sementara
pada hewan karnivora, tidak memiliki AMY i, dikarenakan pola diet mereka yang
mengonsumsi protein sebagai bagian besar.

4.2 KRITIK DAN SARAN


Dalam berjalannya uji praktikum digesti kali ini, terdapat beberapa hal yang
penulis rasa perlu tingatkan. Diantaranya:
a. Sampel air ludah perlu dikumpulkan secara lebih higienis, agar tidak
berpotensi menyebarkan patogen virus atau penyakit menular lainnya.
b. Dalam proses pengujian karbohidrat, rasio antara sampel dengan air
ludah perlu diperhatikan, agar warna yang dihasilkan setelah proses
pengujian dapat terlihat secara kentara.
c. Sampel untuk pengujian yang perlu dikurangkan, agar tidak timbul
banyak waste.

14
DAFTAR PUSTAKA
Byjush.com. Tidak ditulis. Fehlings Solution. - :
https://byjus.com/jee/fehlings-solution/#:~:text=Fehling's%20solution%20is%20used%20to
,monosaccharides%20and%20other%20reducing%20sugars.

Practically. Tidak ditulis. Food and its Components. -:


https://www.practically.com/studymaterial/blog/docs/class-6th/biology/food-and-its-cookin
g/

Rep, Curr Diap. 2019. Salivary Amylase: Digestion and Metabolic Syndrome.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6825871/#:~:text=Amylases%20digest%2
0starch%20into%20smaller,two%20glucose%20molecules%20by%20maltase.

Varma, Ami. 2022. Enzymes: How they work and what they do. - :
https://www.medicalnewstoday.com/articles/319704#the-perfect-conditions

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai