Disusun Oleh
1.2 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui perhitungan kadar pati
2. Praktikan dapat membedakan kadar pati pada sumber karbohidrat yang
berbeda
1.3 Manfaat
1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami perhitungan kadar pati
2. Praktikan dapat mengetahui dan memahami perbedaan kadar pati pada
sumber karbohidrat yang berbeda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan contoh polimer alami yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan terdiri dari unsur C, H, dan O. Menurut Qalsum et al (2015)
karbohidrat adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam tanaman
atau hewan. Salah satu hasil dari fotosintesis adalah glukosa yang merupakan
penyusun dari karbohidrat. Sedangkan menurut Azhar (2016) karbohidrat
merupakan kelompok molekul biologi yang dihasilkan oleh organisme
fotosintetik termasuk bakteri tertentu seperti alga dan tumbuhan.
Pada dasarnya karbohidrat didalam tanaman dapat berupa amilum atau pati.
According to Stick (2001) carbohydrates is biomolecular that consist of
carbon, hydrogen, and oxygen. However, other heteroatoms, nitrogen, and
phosphorus in particular are commonly included in carbohydrate structures.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa karbohidrat adalah
biomolekuler yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Namun,
heteroatom lain, khususnya nitrogen dan fosfor umumnya termasuk dalam
struktur karbohidrat.
According to Khowala et al (2008) carbohydrates are the most abundant
biomolecules belonging to class of organic compounds found in living
organisms on earth. Carbohydrates are linked with amino acid polymers
(proteins) forming glycoproteins and with lipids as glycolipids. Berdasarkan
pernyataan tersebut, dikatakan bahwa karbohidrat merupakan biomolekul yang
memiliki jumlah melimpah dan tergolong dalam senyawa organik yang
ditemukan pada makhluk hidup. Karbohidrat juga terikat dengan protein dan
menghasilkan glikoprotein dan lemak yang akan membentuk glikolipid.
3.1.2 Bahan
No Bahan Fungsi
1. Singkong Spesimen pengamatan
2. Kentang Spesimen pengamatan
3. Aquadest Pengencer larutan
4. Kalium iodida Indikator warna
5. Tepung beras Sebagai pembanding
3.2 Langkah Kerja
𝑆𝑖 − 𝑆𝑜 100
Rumus: % 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑡𝑖 = × 𝐶 × 100 × ×𝑃
(𝑅𝑖−𝑅𝑜) 𝑊
4.1.1 Perhitungan Kadar Pati Singkong dan Kentang
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
1 2 3 5 7 10
Singkong Kentang
Pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa persentase kadar pati pada singkong
mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada konsentrasi larutan yang
bernilai 10, walaupun sempat mengalami penurunan ketika diberikan
konsentrasi larutan yang bernilai 5. Berbeda hal nya dengan persentase kadar
pati pada kentang, grafik yang terlihat pada spesimen tersebut cenderung
memiliki persentase yang lebih rendah dibandingkan dengan persentase kadar
pati pada singkong. Grafik presentase kadar pati kentang berada di area bawah,
tetapi tetap mengalami peningkatan tanpa adanya penurunan.