Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Akar”

Disusun oleh :

Nama : Nur Fabillah Isnaini

NIM : 205040207111057

Kelas : F

Asisten : Amilah Putri Fadhlina

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akar merupakan sebuah organ utama pada tumbuhan yang berfungsi sebagai penyerap
unsur hara dan juga air dari tanah, dapat menegakkan tumbuhan itu sendiri, dan juga
dapat bermetamorfosis sebagai alat penempel ataupun alat respirasi. Akar merupakan
bagian terpenting ketiga setelah daun dan batang.
Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Akar tunggang berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut
berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan, seperti
batang dan daun.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem perakaran dan modifikasi
dari akar yang kita amati. Selain itu, kita dapat mengetahui definisi dari akar, fungsi akar,
sifat akar, bagian-bagian dari akar, dan macam-macam perakaran.
1.3 Manfaat
Dapat memahami bagaimana sistem perakaran dan modifikasi dari akar yang kita
amati, mengetahui macam-macam dari akar, dan mengetahui bagian-bagian dari akar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Akar
Akar merupakan organ pada tumbuhan yang dibentuk dari beberapa jaringan yang
berbeda. [ CITATION Fiv161 \l 1033 ]
Akar adalah bagian dari tumbuhan yang tumbuh ke arah bawah (ke dalam tanah). Bagi
tanaman akar adalah salah satu faktor penting bagi tumbuhan, tanpa akar proses
fotosintesis untuk memproduksi karbohidrat dan energi tidak akan bisa berjalan.
(Mahendra, 2009)
The subterranean rhizome structure is similar to those of the stem. A transverse
section taken from the lateral roots was observed. The features of the primary structure
are retained. The typical primary root is bounded by an exodermis. The centre of the root
made up entirely of many-layered cortex, what have cavities and cells with starch. The
inner side is an endodermis. Next follows the pericycle, and then the vascular system is in
the middle. Vessel wall pittings and thickenings are similar to those of the stem.
[ CITATION Olg181 \l 1033 ] yang dapat disimpulkan bahwa akar merupakan organ pada
tumbuhan yang terdiri dari eksodermis, korteks, floem, perisikel, dan xylem.
The transverse section of the root is nearly circular in outline, displaying an external
layer of brown cork cells surrounding a narrow cortex. The vascular tissue consists of
phloem and a wide xylary region extending to the center. [ CITATION Wal20 \l 1033 ] yang
dapat disimpulkan bahwa akar merupakan organ pada tumbuhan yang terdiri dari
cambium, korteks, dan sistem pembuluh.

2.2 Fungsi Akar


Fungsi akar sangat bervariasi tergantung jenis tanamannya. Salah satu fungsi utama
organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral
yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya. Selain itu,
akar juga memiliki fungsi pada tumbuhan yaitu, sebagai pengendalian erosi tanah,
sebagai produk toko fotosintesis (karbohidrat, gula, protein), musim dingin kelangsungan
hidup tanaman keras, makanan dan pakan, dan perambatan. [ CITATION Fiv161 \l 1033 ]

2.3 Sifat Akar


Akar mempunyai sifat yaitu adalah salah satu bagian tumbuhan yang biasanya terdapat
didalam tanah, arah tumbuhnya ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop),
meninggalkan udara dan cahaya. Pada suatu akar, tidak terlihat berbuku-buku, tidak
beruas dan tidak mendukung daun atau sisik maupun bagian-bagian lainnya. Akar pada
umumnya tidak berwarna hijau, biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-
kuningan. Akar bisa tumbuh terus pada ujungnya, pada umumnya pertumbuhan akar
masih kalah jika dibandingkan dengan batang. Akar seringkali berbentuk meruncing,
sehingga bisa lebih mudah untuk menembus tanah. (Tjitrosoepomo, 2007)

2.4 Sistem Perakaran


Sistem perakaran pada tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan perkembangan dari
akar lembaga (radicula). Sistem perakaran yang dapat ditemukan pada tumbuhan umunya
ada dua yaitu:
a. Sistem Akar Tunggang (radix primaria)
Tumbuhan dengan sistem perakaran tunggang memiliki akar lembaga yang
berkembang menjadi akar pokok. Akar pokok memiliki percabangan berupa akar-
akar yang lebih kecil. Sistem perakaran tunggang umumnya terdapat pada jenis
tumbuhan berbiji belah atau berkeping dua (Dicotyledoneae) dan tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae).
b. Sistem Akar Serabut (radix adventicia)
Tumbuhan dengan sistem perakaran serabut memiliki akar lembaga yang mati.
Beberapa akar yang sama besar muncul pada pangkal batang karena tidak berasal
dari calon akar (radicula), maka perakaran tersebut dinamakan akar liar. Sistem
perakaran serabut umumnya terdapat pada tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyledoneae). [ CITATION Nen19 \l 1033 ]
2.5 Bagian-bagian Akar
Akar merupakan organ yang berperan dalam menyerap air dan mineral. Berdasarkan
fungsi tersebut akar memiliki struktur yang efektif dalam memperluas daerah penyerapan
air dan mineral. Struktur akar dapat dibedakan menurut bagian-bagian sebagai berikut:
a. Leher Akar (collum) adalah bagian yang langsung bersambungan dengan pangkal
batang.
b. Ujung Akar (apex radicis) adalah bagian yang paling muda dan akan terus mengalami
pertumbuhan.
c. Batang Akar (corpus radicis) adalah bagian diantara leher dan ujung akar.
d. Cabang Akar (radix lateralis) adalah bagian yang muncul dari akar pokok tetapi tidak
langsung bersambungan dengan pangkal batang.
e. Serabut Akar (fibrilla radicalis) adalah cabang akar yang teksturnya halus.
f. Rambut Akar (pilus radicalis) adalah penonjolan pada epidermis kulit yang berfungsi
untuk memperluas area penyerapan.
g. Tudung Akar (calyptra) adalah bagian yang melindungi bagian ujung akar.
2.6 Macam-macam Modifikasi Akar
Beberapa tumbuhan mengembangkan sistem perakaran yang unik karena
menyesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan. Beberapa macam-macam modifikasi
akar sebagai berikut:
a. Akar Gantung (radix aereus)
Akar gantung muncul pada bagian tumbuhan yang berada pada permukaan tanah.
Selama menggantung, akar berfungsi menyerap air dan gas yang penting untuk
metabolisme tumbuhan. Akar gantung memiliki jaringan penyimpan gas yang
dinamakan velamen seperti pada tumbuhan anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris).
Ketika akar gantung mencapai tanah, maka berfungsi sebagaimana akar pada
umumnya. Sedangkan bagian akar yang berada di permukaan akan berkembang
menjadi batang seperti pada beringin (Ficus benjamina).
b. Akar Hisap (haustorium)
Akar hisap dimiliki oleh tumbuhan parasite seperti benalu (Loranthus). Akar
hisap berfungsi untuk menembus bagian kayu pada tumbuhan inang untuk mengambil
nutrisi.
c. Akar Lekat (radix adligans)
Akar lekat dimiliki oleh tumbuhan pemanjat seperti pada tumbuhan sirih (Piper
betle) dan lada (Piper ningrum). Akar berkembang dari buku-buku batang dan
berfungsi sebagai penunjang tumbuhan.
d. Akar Pembelit (cirrhus radicalis)
Akar pembelit dapat ditemukan pada tumbuhan vanili (Vanilla planifolia). Akar
pembelit tumbuh dari buku-buku batang dan berfungsi sebagai penunjang.
e. Akar Napas (pneumatophore)
Akar napas dapat ditemukan pada tumbuhan seperti Sonneratia dan Avicennia
yang biasanya hidup ditempat yang kekurangan oksigen. Akar napas berkembang
secara tegak lurus dari cabang-cabang akar didalam tanah. Bagian akar yang berada di
permukaan tanah memiliki banyak celah yang berguna untuk masuknya udara.
f. Akar Tunjang
Akar tunjang dimiliki oleh tumbuhan seperti bakau (Rhizophora conjugata) dan
pandan (Pandanus tectorius). Akar tumbuh dari bagian bawah batang dan seakan-akan
seperti menunjang tumbuhan agar tidak rebah.
g. Akar Lutut
Akar lutut adalah bagian dari akar yang tumbuh keluar tanah kemudian masuk
lagi ke dalam tanah sehingga berbentuk seperti lutut. Akar lutu dapat ditemukan pada
tumbuhan tanjang (Bruguiera parvifolia) yang hidup di daerah pantai.
h. Akar Banir
Akar banir disebut juga akar papan karena berbentuk seperti papan yang
dimiringkan untuk memperkokoh tegaknya tumbuhan. Akar banir dapat ditemukan
pada tumbuhan sukun (Artocarpus communis) dan kenari (Canarium commune).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Fungsi
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk mendokumentasikan
Hasil pengamatan
Akar Kacang Tanah Sebagai spesimen
Akar Ubi Jalar Sebagai spesimen
Akar Padi Sebagai spesimen

3.2 Cara Kerja


Menyiapkan Alat dan Bahan

Melakukan identifikasi pada masing-masing spesimen


Catat dan dokumentasikan hasil pengamatan

3.3 Analisa Perlakuan


Langkah pertama yang harus kita lakukan sebelum melakukan pengamatan yaitu
dengan menyiapkan alat dan bahan seperti alat tulis, kamera dan beberapa spesimen yang
akan kita amati (akar kacang tanah, akar ubi jalar, dan akar wortel). Lalu, melakukan
identifikasi pada masing-masing spesimen. Langkah selanjutnya, mencatat dan
mendokumentasikan hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman
1) Klasifikasi Tanaman Kacang Tanah
Menurut Simpson (2006) kedudukan kacang tanah dalam sistematika
tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.

Sumber: cybex.pertanian.go.id
2) Klasifikasi Tanaman Ubi Jalar
Menurut Milind & Monika (2015) kedudukan tanaman ubi jalar dalam
sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas L.

Sumber: radarutara.id
3) Klasifikasi Tanaman Padi
Menurut Tjitrosoepomo (2013) kedudukan tanaman padi dalam sistematika
tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Gramineae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.

Sumber: bappeda.banyuwangikab.go.id
4.2 Hasil Identifikasi Akar
Akar Sistem Perakaran Modifikasi Akar
Kacang Tanah Akar Tunggang Tidak ada
Ubi Jalar Akar Tunggang Umbi Akar
Padi Akar Serabut Tidak ada

4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap ketiga akar yang berbeda tersebut (akar
kacang tanah, akar ubi jalar, dan akar padi) memiliki hasil identifikasi yang berbedapada
setiap sistem perakaran maupun modifikasi akar. Perbedaan-perbedaannya adalah sebagai
berikut:
1) Akar Tanaman Kacang Tanah
Akar tanaman kacang tanah memiliki sistem perakaran yaitu akar tunggang dan akar
tanaman kacang tanah tidak memiliki modifikasi akar.
Gambar Dokumentasi Gambar Tangan

2) Akar Tanaman Ubi Jalar


Akar tanaman ubi jalar memiliki sistem perakaran yaitu akar tunggang dan memiliki
modifikasi akar yaitu umbi akar.

Gambar Dokumentasi Gambar Tangan

3) Akar Tanaman Padi


Akar tanaman padi memiliki sistem perakaran yaitu akar serabut dan tidak memiliki
modifikasi akar.

Gambar Dokumentasi Gambar Tangan


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa macam-macam akar pada tumbuhan
yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang termasuk pada tumbuhan dikotil
sedangkan akar serabut termasuk pada tumbuhan monokotil.
Adapun fungsi akar yaitu sebagai alat penyerapan air dan mineral dari tanah, selain itu
juga dapat sebagai penyangga tumbuhan.
5.2 Saran
Praktikan agar lebih teliti dalam mengamati sistem perakaran maupun modifikasi akar
dari setiap tumbuhan yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Pranggarani, F. S. (2016). Implementasi Teknologi Augmented Reality 3D Pada Pembuatan Organologi
Tumbuhan . JURNAL ILMIAH FIFO, 23.

Pranggarani, F. S. (2016). Implementasi Teknologi Augmented Reality 3D Pada Pembuatan Organologi


Tumbuhan . JURNAL ILMIAH FIFO, 23-24.

Rhahmi, N. W. (2013). Panjang dan Kedalaman Akar Lateral Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.)
Miq.) di Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. JURNAL
SILVIKULTUR TROPIKA, 25.

Tjitrosoepomo, G. (2007). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM press.

Trofimova, O. K. (2018). Anatomical Structure of Leaves, Stems, and Roots of Hemiparasitic Plants
Thesium Ebracteatum Hayne (Santalacea R. Br.) from The Urals. BIO Web of Conferences, 2-3.

Waleed et al. (2020). Botanical Studies On The Stem and Root of Melissa officinalis L. (Lemon Balm).
Journal of Advanced Biomedical and Pharmaceutical Sciences, 187-188.

Wiono, N. H. (2019). Botani Tumbuhan Tinggi. Bandar Lampung: Graha Ilmu.


LAMPIRAN
Dokumentasi Kacang Tanah Dokumentasi Ubi Jalar Dokumentasi Padi

Anda mungkin juga menyukai