Disusun oleh :
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting semakin
maju suatu bangsa tuntunan dan perhatian terhadap kualitas pangan yang akan
dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan dan minuman
bukan lagi sekedar mengatasi rasa lapar tetapi semakin kompleks. Konsumen
semakin sadar bahwa pangan merupakan sumber utama pemenuhan kebutuhan
zat-zat gizi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan meniral untuk
menjaga kesehatan tubuh.
1. PENGERTIAN KARBOHIDRAT
2. JENIS-JENIS KARBOHIDRAT
2) Fruktosa
Fruktosa dinamakan sebagai gula buah yang merupakan
gula paling manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu
bersama glukosa dalam buah, nektar bunga dan juga di dalam
sayur.
3) Galaktosa
Galaktosa terdapat di dalam tubuhsebagai hasil
pencernaan laktosa.
B. Disakarida
Disakarida merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk
ketika dua monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang
melibatkan terlepasnya suatu molekul kecil seperti air, dari bagian
gugus fungsi saja. Ada tiga jenis disakarida yang mempunyai arti gizi
yaitu :
1) Sukrosa
Sukrosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir
terdiri atas 99 % sukrosa dibuat dai kedua macam bahan
makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi.
Gula merah dibuat dari kelapa, tebu atau enau melalui proses
penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga banyak terdapat di
dalam buah, sayuran dan madu. Bila dihidrolisis atau
dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan
fruktosa.
2) Maltosa
Maltosa tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk
pada setiap pemecahan pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis,
maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
3) Laktosa
Laktosa hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan satu unit galaktosa. Banyak orang, terutama
yang berkulit berwarna (termasuk orang Indonesia) tidak tahan
tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang
dibentuk di dalam dinding usu dan diperlukan untuk pemecahan
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kekurangan laktase ini
menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang
tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran
pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang
tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut dan
diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada
orangtua.
C. Oligosakarida.
D. Polisakarida
3. FUNGSI KARBOHIDRAT
4. SUMBER KARBOHIDRAT
B. Uji Iodin
Uji Iodin adalah uji yang digunakan untuk mengetahui adanya
polisakarida. Polisakarida yang ada dalam sampel akan membentuk
kompleks adsorpsi berwarna spesifik dengan penambahan iodium.
Polisakarida jenis amilum akan memberikan warna biru. Dekstrin
akan memberikan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan pati
mengalami hidrolisis parsial akan memberikan warna merah coklat.
C. Uji Fehling
D. Uji Benedict
2) Pembuatan Pati
3) Hasil Ekstraksi
Proses ekstraksi dilakukan untuk mengambil senyawa
sakarida yang akan diteliti. Pelarut yang digunakan adalah air
panas. Pemberian air panas ini bertujuan untuk melarutkan
kandungan gula dalam sampel karena sifat gula yang polar larut
dalam air.
4) Uji Kualitatif
Sebanyak 1 ml larutan sampel hasil ekstraksi dimasukan
dalam tabung reaksi kemudian tambahkan reagen Benedict,
gojog, kemudian didihkan dengan api kecil selanjutnya
didinginkan. Hasil akhir yaitu terbentuk endapan warna merah
bata jika sampel mengandung gula pereduksi.
E. Uji Barfoed
F. Uji Seliwanoff
A. Uji Anthrone
B. Uji Lane-Eynon
2. JENIS-JENIS PROTEIN
A. Protein Sederhana
a) Albumin
b) Globulin
d) Prolamin
e) Histone
f) Protamin
B. Protein Kompleks
Protein kompleks adalah protein apabila dihidrolisa selain
menghasilkan asam-asam amino juga senyawa-senyawa bukan asam
amino. Senyawa bukan asam amino sebagai gugus prostetis, misalnya
lipida, karbohidrat, asam nukleat, dan lain-lain. Pemberian nama
protein sesuai dengan gugus prostetis yang ada dalam protein,
misalnya fosfoprotein, glikoprotein, lipoprotein, dan n ukleoprotein.
3. FUNGSI PROTEIN
4. SUMBER PROTEIN
A. Uji Millon
B. Uji Biuret
C. Uji Ninhidrin
D. Uji Belerang
E. Uji Xantoprotein
A. Metode Kjedahl
2) Destilasi
Merupakan tahap netralisasi
- Produk hasil destruksi kemudian dibasakan dengan
penambahan larutan basa yaitu NaOH. Pada tahap ini terjadi
perubahan amonium sulfat menjadi gas amonium yang
kemudian ditangkap oleh asam borat berlebih (4%),
membentuk ion amonium dan ion borat
3) Titrasi
- Ion amonium borat yang tidak stabil kemudian dititrasi
dengan menggunakan larutan asam hidroklorida (HCl)
standar. Banyaknya ion amonium borat yang berikatan
dengan asam diasumsikan sebagai kandungan N pada
bahan makanan. Kadar ion hidrogen (dalam mol) yang
dibutuhkan untuk mencapai titik akhir titrasi setara dengan
kadar nitrogen dalam sampel makanan
- Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukan
kadar nitrogen dalam mg sampel menggunakan larutan
HCl dengan normalitas tertentu untuk titrasi.
B. Metode Biuret
Prinsip dasar dari metode ini yaitu mengukur banyaknya ikatan
peptida yang berikatan dengan Cu yang didasarkan pembentukan
warna ungu. Intensitas warna (absorbansi) sebanding dengan
kandungan protein pada bahan makanan.
2) Sampel Cair
- Keruh dan jernih
- Sampel keruh harus disaring/ disentrifuse dulu untuk
menghasilkan sampel jernih (tanpa endapan)
C. Metode Lowry
2. JENIS-JENIS LIPIDA
Berdasarkan cara isolasi dan asal mula biogenetik secara garis besar
lipida dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu lipida sederhana,
lipida campuran, dan derivat lipida.
A. Lipida Sederhana
Lipida sederhana merupakan ester asam lemak dengan berbagai
alkohol, yang dikelompokkan menjadi dua yaitu lemak atau minyak
dan lilin atau waxes.
B. Lipida Campuran
1) Fosfolipida
2) Glikolipida
3) Lipoprotein
3. FUNGSI LIPIDA
4. SUMBER LIPIDA
Lipida di dapatkan dari dua sumber, yaitu sumber nabati dan sumber
hewani. Sumber nabati adalah sumberdari tumbuhan. Sumber hewani
berasal dari hewan.
A. Nabati
1) Buah alpukat
2) Jenis Kacang-kacangan
3) Tumbuhan Laut
4) Mentega
5) Minyak Kelapa
B. Hewani
1) Minyak Ikan
2) Ikan Laut
3) Susu
4) Daging
5) Telur
A. Angka Asam
Dasar reaksi dari analisis ini yaitu mengukur asam lemak bebas
hasil hidrolisis gliserida, yang dipengaruhi oleh adanya air, suhu,
enzim lipolitik/proses pengolahan yang kurang baik.
C. Angka Iod
Dasar reaksi dari analisis ini yaitu reaksi adisi (pemutusan ikatan
rangkap menjadi ikatan kovalen tunggal) , Iod mengadisi ikatan
rangkap dari asam lemak.
DAFTAR PUSTAKA
http://adelyadesi.lecture.ub.ac.id/files/2017/05/4.-Analisa-Lemak.pdf
Rosaini. H., Rasyid. R., & Hagramida. V. (2015). Penetapan kadar protein secara
kjedahl beberapa makanan olahaan kerang remis (corbiculla moltkiana
prime) dari danau singkarak. Jurnal Farmasi Higea, 7 (2)