Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN

SUMBER ZAT GIZI Karbohidrat

Disusun Oleh:

Zharfa Shabrina Dinnisa (P07223119099)

Mata Kuliah: Ilmu Gizi

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

2019
Karakteristik Karbohidrat

A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis,
klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbon dioksida (CO,) berasal dari udara dan air (H,0) dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping
itu dihasilkan oksigen (O,) yang lepas di udara. Sumber karbohidrat adalah padi-
padian atau serelia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan
bahan-bahan ini adalah bihun, mie, dan roti.

B. Ciri Kimiawi Karbohidrat


Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsru karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O). Perbandingan antara hidrogen da oksigen pada umumnya adalah
2 : 1 seperti halnya dalam air oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam
bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah C6H2nOn. Karbohidrat terdiri
atas karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks yang mempunyai dua unit
dula sederhana dalam satu molekul.

C. Klasifikasi Karbohidrat
a. Karbohidrat Sederhana
1. Monosakarida
Dikenal sebagai hektosa, karena terdiri dari 6 rantai atau cincin karbon.
Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida
adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Mudah diserap
melalui usus halus ke dalam darah dan tidak di pecahkan dalam proses
pencernaan. Monosakarida terdiri dari 3 jenis yaitu glukosa , fruktosa, dan
galaktosa

a) Glukosa
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas
di alam dalam jumlan sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung,
sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa
merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada
hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan
bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel
merupakan sumber energi.

b) Fruktosa
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula
paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan
glukosa, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa
merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis.
Terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan
juga di dalam sayur.

c) Galaktosa
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan
fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan
laktosa.

2. Disakarida
Disakarida di dalam makanan hanya terdapat tiga jenis yaitu laktosa yang
dapat dijumpai pada susu hewani, sukrosa, dan maltosa yang dapat di jumpai pada
bahan makanan nabati. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air
sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.

a) Laktosa
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah
6,8 gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100
ml. Banyak orang, terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang
Indonesia) tidak tahan terhadap susu sapi, karena kekurangan enzim
laktase yang dibentuk di dalam dinding usus dan diperlukan untuk
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

b) Sukrosa
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit.
Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari
kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Gula merah yang banyak digunakan di Indonesia dibuat dari
tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna.
Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan
atau dihidrolisis, sukrosa pecahmenjadi saru unit glukosa dan satu unit
fruktosa.

c) Maltosa
Malsosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa
terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-
tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia
pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah pati yang terdapat
dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan
menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih yang
sedang tumbuh.

3. Oligosakarida
Terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida. Rafinosa, stakiosa,
dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat dalam biji tumbuh-
tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim
perncernaan. Sedamgkan fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang
terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa.
Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus.
b. Karbohidrat Kompleks
1. Polisakarida
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati
terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Beras, jagung.
dan gandum mengandung 70-80% pati; kacang-kacang kering, seperti kacang
kedclai, kacang merah dan kacang hijau 30-60%, sedangkan ubi, talas, kentang,
dan singkong 20-30%.

2. Polisakarida non-pati (serat)


Serat yang dikonsumsi termasuk polisakarida non pati. Ada dua golongan
serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak
larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam
air adalan pektin, gum, mukilase,glukan, dan algal.

D. Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat


Makanan dikunyah di dalam rongga mulut, dipotong-potong dengan gigi-
geligi dan dicampur dengan air liur (saliva) yang dihasilkan oleh tiga pasang
kelenjar ludah, glandula parotis, glandula maksillaris dan glandula sublingualis.
Setelah makan ± 30 menit kadar glukosa darah naik dan kemudian kembali ke
kadar gula puasa (70-100 mg/100 ml) setelah 90-180 menit tergantung kompleks
KH yg dimakan. Di usus besar pati tdk tercerna sehingga serat masuk diusus besar
dan difermentasi oleh mikroorganisme usus besar. Hasil fermentasi tersebut
adalah CO2, H+, metan, asam lemak rantai pendek. Asam lemak kemudian
kembali diserap tubuh menjadi energi, sedangkan sisa yang tidak bisa
dimanfaatkan dibuang lewat feses.

E. Kebutuhan Karbohidrat
Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65%
konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya
10% berasal dari gula sederhana. Demikian pula tidak ada anjuran kebutuhan
sehari secara khusus untuk serat makanan. Lembaga Kanker Amerika
menganjurkan makan 20-30 gram serat sehari. Di lndonesia pada saat ini tidak ada
kekhawatiran kekurangan makan serat, bila dipertahankan pola makanan yang ada
dengan makan makanan pokok, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan
dalam jumlah yang cukup.

F. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrar adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian,
kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie,
roti, repung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah
tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit
serta sayur kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat
daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan,
telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat.

G. Fungsi Karbohidrat
1. Sebagai sumber energi
2. Pemberi rasa manis pada maknan
3. Penghemat protein
4. Pengatur metabolisme lemak
5. Membantu pengeluaran feses
H. Proses Perubahan Karbohidrat
Jika kadar gula darah masih berlebih setelah disimpan dalam bentuk
glikogen maka glukosa akan diubah menjadi lemak yang terjadi di hati. Lemak ini
akan dibawa ke sel-sel lemak dan disimpan dalam jumlah yang tidak terbatas.
Proses perubahan glukosa menjadi lemak disebut “lipogenesis”

I. Penyakit yang Berhubungan dengan Karbohidrat


 Kelebihan Karbohidrat
1. Diabetes melitus
2. Obesitas
3. Hipertensi
4. Penyakit jantung koroner
 Kekurangan Karbohidrat
1. Penyakit kekurangan kalori dan protein
2. Malnutrition
REFERENSI

Almatsier, Sunita. 2013.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama
Jauhari, Ahmad. 2015. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Yogyakarta : Jaya Ilmu

Anda mungkin juga menyukai