C6H12O6 + 6 O2
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah
larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi.
Sebagian dari gula sederhana inmi kemudian mengalami polimerisasi dan
membentuk polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati
dan nonpati. Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa
yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C
nomor 1 pada molekul glukosa dengan gugus hiodroksil atom nomor 4 pada
molekul glukosa lain dengan melepas 1 mol air).Polisakarida nonpati membentuk
struktur dinding sel yang tidak larut dalam air. Struktur polisakarida nonpati mirip
pati, tapi tidak mengandung ikatan glikosidik. Serelia, seperti beras, gandum, dan
jagung serta umbi-umbian merupakan sumber pati utama di dunia. Polisakarida
nonpati merupakan komponen utama serat makanan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa sumber dan jenis karbohidrat dalam bahan makanan?
2. Bagaimana hubungan tekstur bahan makanan terhadap sumber pangan?
3. Bagaimana proses kimia dan fisika karbohidrat dalam bahan makanan?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, kita dapat :
PEMBAHASAN
2.1. Sumber dan Jenis Karbohidrat dalam Bahan Makanan
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua Golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis
karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana, karbohidrat
kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul.
1. Karbohidrat sederhana
a. Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada
rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada
tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
Glukosa
Merupakan monosakarida yang terpenting, kadang-kadang disebut gula
darah(karena dijumpai dalam darah), gula anggur (karena dijumpai dalam
buah anggur). Binatang menyusui (mamalia) dapat mengubah sukrosa,
laktosa, maltosa, dan pati menjadi glukosa, yang kemudian dapat
digunakan
sebagai
energi
oleh
organisme
itu,
atau
disimpan
di
mereka
olah
untuk
membuat
penggabungan
disakarida
antara
glukosa
dengan
penggabungan
disakarida
dari
fruktosa
dan
glukosa. Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas
satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktosa ini
menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak
dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan.
Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnisme yang tumbuh, yang
menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan
terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa adalah gula
yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih
sukar larut daripada disakarida lain.Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri
atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila jamur. Sebanyak 15%
bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam
serangga.
c. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas
unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini
terdapat dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak
dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas
beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan
terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus.
Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian besar di dalam usus
besar difermentasi.
2. Karbohidrat kompleks
Bahan makanan utama cenderung mengandung karbohidrat kompleks.
a. Polisakarida
Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,
glikogen.
Pati
merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia.
Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu
sama lain, bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini
berbeda satu sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya
larut, daya mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang
unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin adalah
sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan
susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak
dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi,
singkong, talas, dan sagu.
2.2. Hubungan Tekstur Bahan Makanan terhadap Sumber Pangan
1. Nasi
Sebagaimana
bagian
terbesar
beras
didominasi
oleh pati (sekitar 80-85%). Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
a. amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
b. amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna
(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan
hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat,
sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang
membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
Dalam 100 gram beras putih mentah terkandung sekitar 80 gram
karbohidrat, namun dalam 100 gram nasi putih hanya terkandung sekitar 28
gram karbohidrat karena beratnya bertambah besar dengan air sewaktu proses
memasak. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan energi, fungsi dan
pemeliharaan organ tubuh, dianjurkan mengkonsumsi 2 gram karbohidrat per
kg berat badan.
2. Kentang
Dalam hal gizi, kentang terkenal karena kandungan karbohidratnya (sekitar
26 gram dalam kentang medium). Bentuk dominan dari karbohidrat ini adalah
pati. Sebagian kecil tapi signifikan pati ini adalah tahan terhadap pencernaan
oleh enzim dalam lambung dan usus kecil, sehingga mencapai usus besar
dasarnya utuh.Kandungan karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18
persen, protein 2,4 persen dan lemak 0,1 persen. Total energi yang diperoleh
dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal.
3. Talas
Maltase
2 mol glukosa
Sakarosa
Sukrase
Laktosa
Laktase
c. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam
usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk
difermentasi oleh mikroorganisme di dalam usus besar. Substrat potensial
lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang
susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta
rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah
karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang
mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
ke
seluruh
sel
tubuh.
Dalam
sitoplasma
glukosa
akan
10
11
PENUTUP
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, 2002, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Fessenden & Fessenden, 1982, Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
http://www.scribd.com/doc/11485122/biokimiakarbohidrat diakses
diakses
30
Agustus 2014.
Linder, Maria C., 1992, Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: UI-PRESS
13