Anda di halaman 1dari 11

KARBOHIDRAT

A. Dafinisi
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O.
karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas
unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O.
Karbohidrat dipecah menjadi suatu molekul gula yang sangat sederhana seperti glukosa, fruktosa,
dan galaktosa pada sebuah sistem pencernaan. Molekul gula inilah yang diserap oleh tubuh.
Kelebihan karbohidrat akan disimpan di dalam suatu organ hati atau otot dalam membentuk
sebuah glikogen dan di daerah perut, sekeliling ginjal, atau di bawah kulit dalam bentuk lemak.

Karbohidrat terdapat pada semua jenis sel sebagai


komponen membran sel, dinding sel, membran organel, dan sumber energi bagi sel. Tumbuhan
membentuk karbohidrat melalui fotosintesis dengan bantuan sinar matahari, sedangkan hewan
dapat mensintesis karbohidrat dari lemak dan protein.

Karbohidrat adalah turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH2O)n misalnya
glukosa dengan rumus molekul C6H12O6. Karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih yang
sukar larut dalam pelarut organik (misal alkohol, eter), tetapi larut dalam air (kecuali beberapa
polisakarida). Sebagian besar karbohidrat memiliki rasa yang manis, sehingga digunakan istilah
“gula” untuk sebutannya.

B. KLASIFIKASI

Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
dinamakan monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
serta mampu pula bercabang-cabang, dinamakan polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa.
Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan
oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

Jika Anda makan makanan yang mengandung karbohidrat, tubuh akan memecahnya terlebih
dahulu jadi bagian terkecil, yakni gula. Kemudian tubuh baru bisa menyerap dan memprosesnya
lebih lanjut.

Nah, glukosa dan fruktosa adalah jenis gula paling sederhana dibandingkan sukrosa. Glukosa dan
fruktosa sama-sama termasuk golongan gula yang dinamakan monosakarida. Ini jenis gula yang
paling kecil dan tidak dapat dipecah lagi.

Berbeda dengan sukrosa, sukrosa termasuk ke dalam jenis disakarida. Itu artinya sukrosa terbuat
dari gabungan dua monosakarida. Dua monosakarida pembentuk sukrosa ini adalah glukosa dan
fruktosa yang menyatu. Bisa dibilang sukrosa adalah gabungan fruktosa dan glukosa.

Kalau Anda sering membaca atau mendengar informasi tentang kata gula sederhana, nah yang
termasuk dalam gula sederhana adalah monosakarida dan disakarida ini.

Apakah semua gula ini bisa menghasilkan energi?


Gula terkenal dengan fungsinya sebagai penghasil energi utama di dalam tubuh. Akan tetapi, apa
semua gula bisa menghasilkan energi? Ternyata tidak.

Meskipun glukosa dan fruktosa sama-sama sejenis, yakni golongan monosakarida tetapi keduanya
tetap berbeda. Gula yang paling penting dalam tubuh adalah glukosa.

Sebab, tubuh hanya bisa menyerap glukosa dan menjadikannya sebagai energi untuk otot, dan juga
otak. Tubuh tidak bisa menggunakan fruktosa sebagai energi karena jalur metabolisme kedua gula
ini di dalam tubuh akan berbeda.

Sukrosa juga belum bisa menghasilkan energi. Sukrosa harus dihancurkan dulu dalam tubuh
menjadi bentuk paling sederhana, yakni jadi glukosa dan fruktosa. Kemudian barulah bagian
glukosa tersebut bisa diproses lagi hingga menghasilkan energi.

Ketiganya memiliki jalur metabolisme yang berbeda dalam tubuh

penyakit akibat gula


Glukosa
Glukosa bisa disalurkan dalam darah dan selanjutnya disimpan dalam sel otot dan sel hati. Saat
Anda mendapatkan glukosa dari makanan, glukosa akan diserap melalui usus halus, dan kemudian
disalurkan di darah.

Gula yang berada di darah disebut dengan gula darah. Keberadaan gula darah ini selanjutnya akan
merangsang hormon insulin. Hormon insulin akan dilepaskan ke darah oleh organ bernama
pankreas untuk jadi pengantar gula darah masuk dalam sel-sel otot dan sel-sel hati untuk
disimpan.

Fruktosa
Fruktosa tidak akan dialirkan ke dalam darah, sehingga membuat kadar gula darah stabil. Alih-alih
ke darah, fruktosa akan masuk ke dalam hati dan diproses di dalam organ tersebut.

Fruktosa juga bersifat lipogenik, sehingga dapat merangsang produksi sel lemak. Keberadaan
fruktosa juga tidak merangsang produksi hormon leptin yang bertugas mengatur asupan dan
pengeluaran energi.

Nah, maka itu, kalau orang kelebihan fruktosa dikhawatirkan penumpukan lemak akan lebih cepat
terjadi dibandingkan jika kelebihan glukosa. Kelebihan fruktosa memiliki efek yang sama dengan
orang yang kelebihan makanan berlemak.

Sukrosa
Lalu bagaimana dengan metabolisme sukrosa? Nah, karena gula ini belum dalam bentuk paling
sederhana, sukrosa akan dipecah terlebih dahulu oleh bantuan enzim bernama beta-fruktosidase.

Setelah dipecah jadi glukosa dan fruktosa, selanjutnya fruktosa dan glukosa ini akan masuk ke
dalam jalur metabolisme nya masing-masing.

Dari mana sumber ketiga jenis gula ini?

menjaga gula darah


Dalam suatu makanan sebenarnya bisa mengandung glukosa, fruktosa maupun disakarida.
Contohnya dalam buah dan sayur terdapat berbagai macam jenis gula.

Fruktosa memang secara alamiah ditemukan dalam banyak buah-buahan dan sayur-sayuran.
Berbeda dengan glukosa yang bisa ditemukan dalam sumber lain seperti sayur, buah, biji-bijian
beserta olahannya seperti roti, nasi, pasta. mi, tepung-tepungan. Glukosa juga bisa ditemukan
dalam ubi, singkong, kentang, bihun.

Fruktosa juga sering dijadikan sebagai komponen pemanis dalam minuman seperti soda, dan
minum-minuman manis.

Sumber sukrosa yang paling umum adalah gula meja. Gula mejaa mengandung sukrosa dengan
komposisi fruktosa dan glukosanya yang sebanding. Sukrosa juga terkandung dalam sirup jagung,
biasanya dengan konsentrasi 55% fruktosa dan 45% glukosa. Sirup jagung ini sering ditambahkan
dalam minuman ringan, kue-kue kering, dan banyak makanan olahan.

Berdasarkan jumlah gulanya, karbohidrat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu monosakarida,
disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

a) Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas satu monomer (satu molekul gula). Monosakarida
mudah larut dalam air, memiliki rasa manis, dan merupakan gula yang umum ditemukan pada
buah dan madu. Jenis-jenis monosakarida yang penting adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Ketiga jenis monosakarida tersebut memiliki tingkat kemanisan yang berbeda-beda, dimana
fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa, dan glukosa lebih manis dibandingkan galaktosa.
b) Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang berikatan).
Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula yang paling banyak
diproduksi dalam industri.
Sukrosa (gula meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan hampir ada di
setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan glukosa yang berikatan
dengan ikatan glikosidik.
Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2 molekul glukosa
yang saling berikatan.
Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa dan galaktosa.

Berdasarkan tingkat kemanisannya, sukrosa memiliki rasa yang lebih manis dari maltosa, dan
maltosa memiliki rasa lebih manis dari laktosa.

c) Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula (umumnya 3 hingga 10
molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa glukosa, fruktosa, maupun galaktosa.
Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-umbian seperti ubi rambat. Karena sifatnya yang sulit
dicerna, oligosakarida akan menjadi medium pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan
gas-gas yang keluar dalam bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula)
yang tersusun atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

d) Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula), dan
umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah polisakarida yang umum
dalam kehidupan sehari-hari.
° Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari batang,
biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang berikatan dengan ikatan
alfa 1,4 glikosidik.
Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa dalam
sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul glukosa yang
disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.
° Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan dalam hati dan otot.
Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang diatukan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.

° Glikogen dan amilum tersusun atas glukosa dengan jenis ikatan yang sama, perbedaan antara
kedua karbohidrat ini adalah pada bentuk polimernya. Dimana polimer glikogen memiliki banyak
sekali percabangan sedangkan amilum memiliki lebih sedikit percabangan.

° Amilum dan selulosa sama-sama tersusun atas molekul glukosa dengan perbedaan pada jenis
ikatan yang terbentuk. Ikatan alfa 1,4 glikosidik pada amilum dapat dicerna oleh enzim amilase
dalam sistem pencernaan manusia, sedangkan ikatan beta 1,4 glikosidik pada seulosa tidak dapat
dicerna. Oleh sebab itu selulosa pada makanan akan menumpuk di usus besar dan sangat
bermanfaat untuk memadatkan feses dan mempermudah keluarnya feses.

Macam-macam polisarida :

1. AMILUM/TEPUNG

rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang

Amilopektin (80 – 85%) : bercabang


Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
Tes Iod : biru
ikatan C1-4 : lurus
ikatan C1-6 : titik percabangan
2. GLIKOGEN

Simpanan polisakarida binatang


Glukosan (rantai a) – Rantai cabang banyak
Iod tes : merah
3. INULIN

pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,


Fruktosan
Larut air hangat
Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
Tes Iod negatif
4. DEKSTRIN dari hidrolisis pati

5. SELULOSA (serat tumbuhan)

Konstituen utama framework tumbuhan


tidak larut air – terdiri dari unit b
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) – Usus ruminantia,
herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber
karbohidrat.
6. KHITIN

polisakarida invertebrata
7. GLIKOSAMINOGLIKAN

karbohidrat kompleks
merupakan (+asam uronat, amina)
penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8. GLIKOPROTEIN

Terdapat di cairan tubuh dan jaringan


terdapat di membran sel
merupakan Protein + karbohidrat

B. Klasifikasi(2)

1. Monosakarida atau Monosakrosa

Monosakarida berasal dari bahasa Yunani yakni mono = satu dan sakchron = gula. Monosakarida
juga bisa disebut dengan gula sederhana, Monosakarida ini senyawa yang memiliki suatu gugus
aldehid atau keton bebas. Monosakarida yaitu gula sederhana dan tidak bisa dihidrolisis. Rumus
umumnya yaitu Cn (H2O) n atau CnH2nOn. Monosakarida dibagi menjadi yakni tirosa, tertrosa,
pentosa, heksosa, heptosa dll, dan juga sebagai aldosa atau ketosa tergantung pada apakah
mengandung aldehida atau gugus keton.
Contoh : monosakarida ialah Fruktosa, Erithrulosa, ribulosa.

2. Oligosakarida atau Oligosakarosa

Kata Oligosakarida ini berasal dari bahasa Yunani, yakni Oligo yang artinya sedikit. Oligosakarida
yaitu gula senyawa yang menghasilkan 2 sampai dengan 10 molekul monosakarida yang sama
atau berbeda pada suatu hidrolisis. Oligosakarida menghasilkan 2 molekul monosakarida pada
hidrolisis yang dikenal sebagai disakarida, dan yang menghasilkan 3 atau 4 monosakarida masing-
masing yang dikenal dengan trisakarida dan tetrasakarida dan sebagainya. Rumus umum
disakarida yaitu Cn(H2O) n–1 dan trisakarida ialah Cn(H2O) n-2 dan seterusnya.
Contoh disakarida ialah sukrosa, laktosa, maltosa dll

3. Polisakarida atau Polisakarosa

Kata Polisakarida ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly yang artinya banyak.
Polisakarida yaitu suatu gula kompleks dan menghasilkan lebih dari 10 molekul monosakarida
pada hidrolisis. dan dibagi tergantung pada sebuah jenis molekul yang diproduksi sebagai hasil
hidrolisis. monosakarida dari jenis yang sama atau heteropolisakarida yakni, suatu monosakarida
dari berbagai jenis. Rumus umum (C6H10O5) x.

Contoh homopolisakarida ialah pati, glikogen, selulosa, pektin.

C. FUNGSI
Berikut beberapa fungsi karbohidrat :
1. Sebagai sumber energi utama. Sumber energi yang diperlukan adalah glukosa serta tidak dapat
digantikan oleh sumber energi yang lainnya.
2. Berperan dalam proses metanbolisme, menjaga keseimbangan antara asam dan basa yang
terdapat dalam tubuh, serta sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
3. Karbohidrat memiliki peran penting dalam membantu proses pencernaan makanan.
4. Fungsi karbohidrat dapat membantu dalam penyerapan kalsium.
Karbohidrat merupakan pembentuk senyawa yang lainnya.
5. Sebagai komponen penyusun gen yang terdapat dalam inti sel yang sangat penting dalam
pewarisan sifat.
6. Merupakan senyawa yang dapat membantu dalam berlangsungnya proses buang air besar.
Selulosa merupakan salah satu polisakarida yang sulit untuk dicerna, tetapi keberadaannya yang
terdapat dalam sisa pencernaan dapat bermanfaat untuk mencegah konstipasi atau sembelit

Sumber Karbohidrat
Banyak sekali berbagai makanan yang mengandung karbohidrat. Berikut sumber karbohidrat :
Putih telur
Kentang
Biji-bijian
Buah-buahan segar
Ubi jalar
Kacang-kacangan
Roti
Pasta
Produk dari olahan susu
Oatmeal
Beras merah
Jagung
Singkong
Sagu

Nasi dan kentang memiliki kandungan vitamin B dengan jumlah berbeda. Dalam 100 gram
kentang terdapat 0,211 mg vitamin B, sedangkan nasi mengandung 0,05 vitamin B. Vitamin B
dibutuhkan tubuh untuk mengolah karbohidrat, lemak, dan protein untuk menghasilkan energi.
Maka dari itu, dalam sehari, tentunya kamu harus memperoleh karbohidrat yang cukup untuk
kesehatan tubuhmu.

Serat
Kandungan serat yang ada di kentang lebih tinggi daripada nasi. Serat berguna untuk
membersihkan saluran pencernaan sekaligus dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Dalam
100 gram kentang, terdapat 2,2 gram serat. Tentunya kandungan serat di kentang lebih tinggi
dibandingkan nasi yang hanya mengandung 0,4 gram serat dalam 100 gram nasi.
Dibandingkan dengan kentang, nasi memiliki kandungan karbohidrat, lemak, dan kalori lebih
tinggi. Meskipun mengonsumsi nasi dan kentang dalam jumlah sama, kamu akan merasa lebih
kenyang saat mengonsumsi kentang. Mengapa begitu? Karena kentang memiliki indeks glikemik
rendah–ukuran yang digunakan untuk mengindikasikan seberapa cepat karbohidrat yang terdapat
dalam makanan dapat diubah menjadi gula–sehingga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama
dibandingkan jika mengonsumsi nasi.

* Cara mengolah karbohidrat sehinggga menjadi energi

Makanan yang mengandung karbohidrat akan dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana
dalam mulut, lambung, dan usus. Sehingga saat mencapai usus kecil, bentuknya sudah sangat
sederhana dan disebut sebagai monosakarida.
Monosakarida inilah yang selanjutnya diserap oleh tubuh ke dalam aliran darah. Ketika
monosakarida ada di dalam pembuluh darah, maka disebut dengan gula darah atau glukosa.
Semakin banyak sumber makanan yang mengandung karbohidrat yang Anda makan, maka akan
semakin banyak pula glukosa atau gula darah yang terbentuk.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan karbohidrat untuk menjadi energi dalam tubuh?
Sumber karbohidrat sederhana seperti gula serta makanan yang manis-manis, akan sangat cepat
dipecah oleh tubuh karena bentuknya yang mudah dicerna. Hal ini membuat gula paling cepat
dijadikan glukosa atau gula darah, yaitu kurang dari 15 menit.

Karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, bihun, mie, dan lainnya membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk menjadi glukosa. Jenis makanan karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik
yang tinggi akan membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk berubah bentuk jadi glukosa darah.

Berbeda dengan jenis makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, proses makanan
tersebut untuk dijadikan glukosa memerlukan waktu sebanyak 15-30 menit.

Bagaimana kemudian bisa jadi energi dalam tubuh?


Biasanya kadar glukosa dalam darah akan tinggi sesaat setelah makan. Pada waktu tersebut, tubuh
akan secara otomatis mengirimkan sinyal ke kelenjar pankreas – salah satu organ pencernaan –
untuk memproduksi hormon insulin.

Hormon insulin akan masuk ke dalam pembuluh darah dan kemudian memberi tahu sel-sel tubuh
bahwa sumber energi utama (glukosa) sudah tersedia. Selanjutnya, hormon insulin akan
membukakan pintu agar glukosa dari darah dapat masuk ke dalam sel. Glukosa yang masuk ke
dalam sel-sel tubuh, akan diubah menjadi energi.

Namun tidak semua sel tubuh akan menggunakan glukosa sebagai energi, sel-sel di dalam otot dan
hati akan menyimpan glukosa sebagai cadangan energi. Glukosa yang disimpan tersebut akan
dipakai ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh dan tubuh mengalami kekurangan
energi.

Di otot, glukosa akan dipakai untuk melakukan aktivitas


Setiap sel akan menggunakan energi yang dihasilkan untuk menjalankan fungsinya masing-
masing. Contohnya, sel-sel yang ada di dalam sistem pencernaan, akan memakai energi yang
dihasilkan untuk mencerna serta melakukan metabolisme. Lain dengan sel jantung, yang
menggunakan energi dari glukosa untuk memompa darah. Sementara untuk glukosa yang masuk
ke dalam sel-sel otot, akan dipakai sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Semua gerakan tubuh yang Anda lakukan, berasal dari glukosa yang diproses menjadi energi oleh
sel-sel otot. Dalam keadaan istirahat, glukosa yang berlebihan akan disimpan di dalam sel otot –
disebut dengan glikogen – untuk dipakai ketika tidak ada asupan makanan yang masuk.
Karbohidrat berlebih malah akan menjadi cadangan lemak
Sama seperti sel otot, sel-sel di dalam organ hati juga menyimpan glukosa apabila jumlahnya
terlalu banyak. Namun jumlah glukosa yang berlebihan ini akan disimpan dengan bentuk yang
berbeda. Organ hati mengubah glukosa yang terlalu banyak tersebut menjadi trigliserida atau yang
biasa dikenal sebagai cadangan lemak tubuh. Jumlah cadangan lemak tubuh atau trigliserida yang
terlalu banyak dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit degeneratif, seperti
penyakit jantung dan diabetes mellitus.

Perbedaan jenis karbohidrat

Perbedaan utama antara karbohidrat sederhana dan kompleks adalah bahwa karbohidrat
sederhana cepat dicerna dan diserap oleh tubuh sedangkan karbohidrat kompleks
membutuhkan waktu untuk dicerna.

 Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang mengandung unit monosakarida tunggal.


Mereka ditemukan di sumber makanan alami seperti susu, buah, dan sayuran. Gula
sederhana memberi rasa manis pada makanan. Kadar glukosa darah meningkat karena
gula sederhana mudah dicerna dan mudah diserap.

Monosakarida dan disakarida adalah dua jenis karbohidrat sederhana. Monosakarida meliputi
glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa adalah gula sederhana yang bersirkulasi dalam aliran
darah hewan. Glukosa diproduksi oleh tanaman selama fotosintesis. Galaktosa terjadi pada susu
dalam bentuk laktosa. Galaktosa kurang manis daripada glukosa dan fruktosa. Fruktosa adalah
gula buah dan terutama terjadi pada tanaman.

Disakarida termasuk sukrosa, laktosa, dan maltosa. Molekul sukrosa terdiri dari molekul glukosa
dan fruktosa. Sukrosa adalah senyawa organik yang diangkut oleh floem. Laktosa terdiri dari
glukosa dan molekul galaktosa. Maltosa terdiri dari dua molekul glukosa. Ini diproduksi dalam
pemecahan pati oleh amilase.

 Pengertian Karbohidrat Kompleks


Karbohidrat kompleks adalah polisakarida yang terdiri dari ratusan atau ribuan unit monosakarida.
Mereka juga disebut polisakarida. Karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna dan membutuhkan
waktu untuk menyerap ke tubuh. Sayuran hijau, sayuran bertepung seperti kentang dan jagung,
kacang polong, lentil, kacang-kacangan, biji-bijian dan makanan yang diproduksi oleh gandum
utuh terdiri dari karbohidrat kompleks.

•Sumber energi
Ketika Anda bernapas, bergerak, berjalan, berpikir, atau melakukan aktivitas lain seperti
berolahraga, tubuh membutuhkan energi. Energi ini diperoleh dari karbohidrat yang dicerna dan
diolah menjadi glukosa. Setelah itu, insulin akan membantu glukosa terserap oleh sel-sel tubuh.
Dari sinilah tubuh memperoleh energi.
•Memenuhi kebutuhan kalori secara sehat
Dalam memenuhi kebutuhan kalori, Anda harus memperhatikan porsi makan agar tidak makan
berlebihan hingga membuat tubuh kelebihan kalori. Kalori yang berasal dari sejumlah karbohidrat
lebih sedikit dibandingkan lemak dengan jumlah berat yang sama. Konsumsi kalori tubuh Anda
akan semakin baik jika sumber karbohidrat yang Anda pilih memiliki kadar serat yang tinggi,
seperti beras merah, roti gandum, dan kacang-kacangan. 45-65 persen kalori tubuh dianjurkan
berasal dari karbohidrat.
•Mengurangi risiko penyakit
Manfaat mengonsumsi karbohidrat yang bersumber dari kacang-kacangan dan sayuran, dapat
mengurangi risiko penyakit. Serat pada karbohidrat tersebut dapat mengurangi risiko sembelit.
Kesehatan usus pun dapat meningkat berkat manfaat karbohidrat. Bahkan, penelitian telah
membuktikan bahwa beberapa jenis serat dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Selain
itu, walau belum terbukti sepenuhnya, beberapa penelitian menunjukkan penurunan risiko obesitas
dan diabetes dengan mengonsumsi biji-bijian dan karbohidrat tinggi serat.

Jangan Kekurangan atau Kelebihan Karbohidrat


Kebutuhan karbohidrat per hari masing-masing orang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada usia,
jenis kelamin, aktivitas fisik yang dijalani, dan juga kondisi medis tertentu. Namun pada
umumnya, orang dewasa sehat membutuhkan asupan karbohidrat sekitar 220 – 300 gram per hari.
Untuk yang ingin menjaga berat badan, asupan karbohidrat yang disarankan adalah sekitar 50 –
150 gram per hari.

Wanita yang berusia kurang dari 50 tahun butuh 25 gram serat per hari, sedangkan wanita berusia
lebih dari 50 tahun butuh 21 gram serat per hari. Sementara itu, pria berusia kurang dari 50 tahun
butuh serat 38 gram per hari dan pria berusia di atas 50 tahun butuh 30 gram per hari.

Gula yang dihasilkan dari karbohidrat akan disimpan dalam bentuk lemak di tubuh jika tidak
segera digunakan. Oleh karena itu, mengonsumsi karbohidrat berlebihan berarti Anda
menimbun lebih banyak lemak di tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko berbagai
penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Sebaliknya, kekurangan karbohidrat juga tidak baik bagi tubuh. Ketika kekurangan
karbohidrat, tubuh akan lemas dan mengambil protein dan lemak untuk dijadikan energi.
Proses pecahnya lemak untuk dijadikan energi dapat menyebabkan terjadinya
penumpukan unsur keton di dalam darah. Jika dibiarkan terus-menerus, bisa menyebabkan
ketosis. Ketosis dapat menyebabkan pusing, lemas, mual dan dehidrasi. Kekurangan
karbohidrat berisiko membuat Anda kekurangan nutrisi lain yang penting untuk fungsi
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai