NIM : O1A122110
Kelas :A
2. Disakarida
Disakarida rnerupakan gabungan antara 2 rnolekul rnonosakarida yang
dapat dihidrolisis oleh larutan asarn dan air sehingga terurai rnenjadi 2 rnolekul
rnonosakarida. Jenis disakarida yakni sukrosa, rnaltosa, dan laktosa. Sukrosa
rnerupakan gabungan dari glukosa dan fruktosa; rnaltosa rnerupakan gabungan
dari glukosa dan glukosa; sernentara laktosa ialah gabungan dari glukosa dan
galaktosa. Sukrosa dan rnaltosa terutarna terdapat dalarn bahan rnakanan
nabati, sernentara laktosa hanya dijurnpai pada rnarnalia, yaitu dari jenis gula
di dalarn air susu, baik susu hewan atau susu rnanusia.
3. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gula yang mengandung 3-9 molekul gula
sederhana, Oligosakarida yng terdiri dari dua molekul disebut disakarida, bila
tiga molekul disebut Triosa.
4. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat kompleks yang terdiri
dari 3 atau lebih gabungan molekul-molekul monosakarida, baik yang bergabung
dengan rantai lurus ataupun rantai cabang. Senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi
banyak molekul monosakarida. Contoh polisakarida yaitu amilum, dekstrin,
glikogen dan selulosa.
Monosakarida-monosakarida penting
Beberapa monosakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah D-
gliseraldehid, Dglukosa, D-fruktosa, D-galaktosa serta D-ribosa.
1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana).
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa)
sehingga dinamakan aldotriosa.
2. β-laktosa
Laktosa sering disebut sebagai gula susu. Disakarida ini tersusun atas
glukosa dan galaktosa. Kita tidak dapat menggunakan galaktosa secara langsung,
tetapi harus diubah menjadi glukosa.
3. Sukrosa
Sukrosa merupakan gula terbanyak yang bisa didapatkan dari tumbuhan.
Tumbuhan yang banyak dimanfaatkan karena kandungan sukrosa adalah tebu dan
bit.
Polisakarida-polisakarida penting
Beberapa polisakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah amilum
(pati), glikogen dan selulosa.
1. Amilum
Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi
tumbuhan. Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4). Kandungan
glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa
(pati berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang).
Sebagian besar pati merupakan amilopektin.
2. Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6). Polisakarida
ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang disimpan di hati dan
otot sebagai granula. Glikogen serupa dengan amilopektin.
3. Selulosa
Selulosa tersusun atas rantai glukosa dengan ikatan β (1-4). Selulosa lazim
disebut sebagai serat dan merupakan polisakarida terbanyak.
Karbohidrat-karbohidrat lain
Beberapa karbohidrat bergabung dengan komponen lain. Sebagai contoh
adalah mukopolisakarida, suatu materi tipis, kental, menyerupai jelly dan melapisi
sel.
Contoh yang lain adalah glikoprotein, suatu protein yang mengikat unit
karbohidrat dengan ikatan kovalen. Struktur ini memainkan beberapa peran penting
di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-
sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain.
Fungsi karbohidrat
Di dalam tubuh, karbohidrat memiliki peranan penting yaitu sebagai
salah satu sumber energi. Karbohidrat yang tidak dapat dicema, memberikan volume
kepada isi usus, dan rangsangan mekanis yang terjadi melancarkan gerakan
peristaltik yang melancarkan aliran kimus (bubur makanan) melalui saluran
pencemaan serta memudahkan defekasi (pembuangan tinja).
Karbohidrat mempunyai fungsi utama menyediakan kebutuhan energi
tubuh. Namun fungsi karbohidrat bukan hanya sebagai sumber energi tetapi
juga memiliki fungsi lain dalam keberlangsungan proses metabolisme dalam
tubuh. Beberapa fungsi karbohidrat dalam metabo liseme tubuh diuraikan
berikut ini;
1. Penyedia energi utama. Karbohidrat sebagai sumber energi yang
paling murah dibandingkan zat gizi lain. Setiap 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kkal energi.
2. Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat dapat berfungsi sebagai
fat sparer. Keberadaan karbohidrat dapat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna. Kondisi ini terjadi apabila energi yang
tersedia di dalam tubuh tidak mencukupi, mengakibatkan pemecahan
lemak hingga terjadi penumpukan badan-badan keton dan keasaman pada
darah (asidosis).
3. Penghemat protein. Karbohidrat juga dapat menjadi protein sparer. Protein
didalam tubuh mempunyai fungsi utama sebagai zat pembangun jaringan
tubuh, agar fungsi tersebut terjaga, kebutuhan karbohidrat harus dipenuhi
dari asupan sehari-hari. Pemenuhan energi merupakan kebutuhan utama
dan pertama bagi tubuh sehingga apabila kebutuhan energi tidak terpenuhi
dari karbohidrat, protein akan dipecah untuk menghasilkan energi. Dengan
demikian keberadaan karbohidrat dapat menyelamatkan protein untuk fungsi
utamanya daripada untuk penghasil energi.
4. Penyuplai energi otak dan syaraf Glukosa merupakan satu-satunya sumber
energi utama bagi otak dan susunan syaraf Otak dan jaringan syaraf
sangat tergantung pada glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi
sehingga ketersediaan glukosa harus tetap terjaga bagi kesehatan jaringan
tubuh dan organ. Dalam keadaan normal (tidak lapar) otak dan
susunan syaraf membutuhkan sekitar 150 gr glukosa setiap hari.
Apabila glukosa darah turun jauh diambang normal, akan merasa
pusing dan kepala terasa ringan.
5. Penyimpan glikogen. Glikogen merupakan bentuk simpanan
karbohidrat yang merupakan sumber utama glukosa dan energi
yang terdapat dalam sebagian besar sel. Glikogen yang terdapat
dalam hati dan otot merupakan simpanan energi dan glukosa darah yang
mudah dimobilisasi. Glikogen dalam otot digunakan secara langsung
untuk mencukupi kebutuhan energi sedangkan di hati glikogen
memiliki fungsi yang berbeda. Glikogen hati merupakan sumber
glukosa yang pertama dan segera dibawa oleh darah ke jaringan-
jaringan tubuh untuk dimanfaatkan dan memperhankan kadar
glukosa darah.
6. Pengatur peristaltik usus dam pemberi muatan sisa makanan. Serat
(selulosa dan hemiselulosa) merupakan polisakarida yang tidak
dapat dicema, tetapi berfungsi penting bagi kesehatan, yaitu
mengatur peristaltik usus (gerakan usus yang teratur) dan mencegah
terjadi konstipasi (kesulitan buang air besar). Selulosa menyediakan
bahan sisa dan tidak dapat dicema yang dapat meningkatkan efisiensi
kerja saluran usus, sedangkan hemiselulosa dapat memberi dan
menyerap air dalam usus besar sehingga memperbesar volume pukal
yang dapat berperan sebagai laksatif.
7. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang
berlebihan.
8. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
9. Beberapa jenis karbohidrat rnernpunyai fungsi khusus di dalarn
tubuh. Laktosa rnisalnya berfungsi rnernbantu penyerapan kalsiurn.
Ribosa rnerupakan kornponen yang penting dalarn asarn nukleat. Selain itu
beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, rnengandung serat
(dietary fiber) berguna untuk pencernaan, kernudian rnernperlancar
defekasi.
10. Selain fungsinya dalarn rnetabolisrne tubuh, keberabadaan
karbohidrat dalarn rnakanan rnenentukan karakteristik cita rasa bahan
pangan, di antaranya; rasa, yaitu rasa rnanis pada rnakanan karena
keberadaan gula, rnernberi aroma dan bentuk yang khas pada rnakanan,
rnernberikan warna, pelernbut tekstur dan tarnpilan rnakanan