PENGERTIAN KARBOHIDRAT
B. Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang
berikatan). Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula
yang paling banyak diproduksi dalam industri.
Sukrosa (gula meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman,
dan hampir ada di setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul
fruktosa dan glukosa yang berikatan dengan ikatan glikosidik.
Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2
molekul glukosa yang saling berikatan.
Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa
dan galaktosa.
Berdasarkan tingkat kemanisannya, sukrosa memiliki rasa yang lebih manis dari
maltosa, dan maltosa memiliki rasa lebih manis dari laktosa.
C. Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula
(umumnya 3 hingga 10 molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa
glukosa, fruktosa, maupun galaktosa. Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-
umbian seperti ubi rambat. Karena sifatnya yang sulit dicerna, oligosakarida akan
menjadi medium pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan gas-gas yang
keluar dalam bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula)
yang tersusun atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Gambar. Oligosakarida
D. Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak
molekul gula), dan umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen
adalah polisakarida yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat
diperoleh dari batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul
glukosa yang berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.
Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri.
Selulosa dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun
atas molekul glukosa yang disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.
Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan dalam hati
dan otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang diatukan dengan ikatan
alfa 1,4 glikosidik.
Gambar 4. Polisakarida
Gambar 5. Glikogen
Glikogen dan amilum tersusun atas glukosa dengan jenis ikatan yang sama,
perbedaan antara kedua karbohidrat ini adalah pada bentuk polimernya. Dimana
polimer glikogen memiliki banyak sekali percabangan sedangkan amilum memiliki
lebih sedikit percabangan.
Amilum dan selulosa sama-sama tersusun atas molekul glukosa dengan
perbedaan pada jenis ikatan yang terbentuk. Ikatan alfa 1,4 glikosidik pada amilum
dapat dicerna oleh enzim amilase dalam sistem pencernaan manusia, sedangkan
ikatan beta 1,4 glikosidik pada seulosa tidak dapat dicerna. Oleh sebab itu selulosa
pada makanan akan menumpuk di usus besar dan sangat bermanfaat untuk
memadatkan feses dan mempermudah keluarnya feses.
3. FUNGSI KARBOHIDRAT
A. Sumber karbon.
Karbohidrat dalam tubuh hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh – tumbuhan, karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati dan jaringan
otot dalam bentuk glikogen. Glikogen merupakan sumber polisakarida utama pada
sel hewan. Seperti halnya pati pada sel tanaman. Seperti amilopektin, glikogen
terbentuk dari polisakarida bercabang.
B. Penyusun struktur asam nukleat
Pada stuktur asam nukleat, pentosa merupakan penyusunnya. Akan tetapi
tidak semua pentosa menjadi unit atau komponen penyusun sel. Asam nukleat
disusun Penyusun membran sel. Dalam struktur kimia asam nukleat, kedua pentosa
tersebut terdapat dalam bentuk lingkar furonosa. Ribosa merupakan penyusun RNA
dan 2- deoksiribosa merupakan unit penyusun DNA.
C. Penyusun kerangka luar (eksoskeleton).
Kitin membentuk dinding sel eksoskeleton pada arthopoda.
D. Struktur penyusun membran sel
Sel jaringan hewan memiliki permukaan luar yang lunak dan fleksibel.
Permukaan ini juga disebut dinding sel dan mengandung jenis rantai oligosakarida.
Pada sel yang membatasi usus terdapat dinding amat tebal yang kaya akan
karbohidrat, yang disebut glikokaliks atau dinding berbulu. Oligosakarida pada
dinding sel tersebut terutama merupakan glikoprotein spesifik di dalam membran
plasma, yang juga mengandung golongan lain dari molekul hibrida dengan gugus
karbohidrat, yaitu glikolipid.
E. Sebagai cadangan makanan
Hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Glikogen disimpan
dalam hati dan otot dan bertindak sebagai penyimpan makanan pada hewan.
Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan
gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber
energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis
hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi
makanan.
F. Pelumas sendi kerangka
Di persendian terdapat polisakarida yakni asam hialuronat yang menyusun
cairan synovial. Cairan synovial merupakan pelumas di persendian. Synovial ini
berfungsi untuk membantu pergerakan antara dua buah tulang yang bersendi agar
lebih leluasa.
A. GLIKOLISIS
Glikolisis merupakan proses oksidasi glukosa atau glikogen menjadi asam
piruvat dan asam laktat. Glikolisis dapat terjadi pada keadaan anaerob, tetapi ini
membatasi jumlah energi yang dilepaskan pr mol glukosa yang dioksidasi. Sebagai
akibat, untuk melengkapi jumlah energi tertentu, lebih banyak glukosa harus
mengalami glikolisis pada keadaan anaerob dibanding keadaan aerob. Energi yang
dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau
yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH. Persamaan keseluruhan
untuk glikolisis menjadi asam laktat adalah
Glukosa + 2 ADP + 2Pi → 2 L-Laktat + 2 ATP +2 H2O
B. GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah poses pembentukan glikogen dari glukosa.
Glikogenolisis adalah proses penguraian glikogen menjadi glukosa. Fermentasi
adalah penguraian glukosa menjadi senyawa antara (asam laktat dan alkohol)
karena penguraian glukosa dalam suasana Anaerob. Respirasi adalah sebutan
penguraian glukosa menjadi CO2 dan H2O dalam suasana Aerob.
Proses pembentukan glikogen ringkasnya sebagai berikut :
Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan
enzim glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan fosfat. Kemudian,
glukosa-6-fosfat dengan enzim fosfoglukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.
Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) menghasilkan uridin
difosfat glukosa (UDPG) dan pirofosfat (PPi). Tahap terakhir terjadi kondensasi
antara UDPG dengan glukosa nomor satu dalam rantai glikogen primer
menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa. Glukosa 6-
fosfat dan glukosa 1-fosfat merupakan senyawa antara dalam
proses glikogenesis atau pembentukan glikogen dari glukosa. Senyawa antara
UDPG (uridin difosfat glukosa) terjadi pada jalur pembentukan tetapi tidak pada
jalur penguraian glikogen. Demikian pula enzim yang berperan dalam kedua jalur
tersebut juga berbeda.
C. GLIKOGENOLISIS
Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat.
Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan UDPG,
dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya glukosa 1-fosfat diubah
menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama seperti pada reaksi kebalikannya
(glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase. Glukosa yang terbentuk inilah nantinya
akan digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi
itu tersimpan dalam bentuk ATP.
D. GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang
bukan karbohidrat. Glukoneogenesis sangat penting untuk menyediakan glukosa,
apabila didalam diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Syaraf, medulla dari
ginjal, testes, jaringan embrio dan eritrosit memerlukan glukosa sebagai sumber
utama penghasil energi. Glukosa diperlukan oleh jaringan adiposa untuk menjaga
senyawa antara siklus asam sitrat. Didalam mammae, glukosa diperlukan untuk
membuat laktosa. Didalam otot, glukosa merupakan satu-satunya bahan untuk
membentuk energi dalam keadaan anaerobik. Untuk membersihkan darah dari asam
laktat yang selalu dibuat oleh sel darah merah dan otot, dan juga gliserol yang
dilepas jaringan lemak, diperlukan suatu proses atau jalur yang bisa
memanfaatkannya. Pada hewan memamah biak, asam propionat merupakan bahan
utama untuk glukoneogenesis.Jalur yang dipakai dalam glukoneogenesis adalah
modifikasi dan adaptasi dari jalur Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat.
5. SIKLUS ASAM SITRAT
Siklus ini juga sering disebut sebagai Siklus Kreb’s yang berlangsung di dalam
mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat,
lipid dan protein.
Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme
asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi
menyebabkan pelepasan dan penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari
bahan baker jaringan, dalam bentuk ATP. Residu asetil ini berada dalam bentuk
asetil-KoA (CH3-COKoA, asetat aktif), suatu ester koenzim A. Ko-A
mengandung vitamin asam pantotenat.
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk
oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak
dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang
ada dalam siklus tersebut.
Siklus asam sitrat sebagai jalur bersama metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein
(dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
Selama proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk ekuivalen
pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan enzim
dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai
respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif.
Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi
hambatan total pada siklus tersebut.
Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria, baik
dalam bentuk bebas ataupun melekat pada permukaan dalam membran interna
mitokondria sehingga memfasilitasi pemindahan unsur ekuivalen pereduksi ke
enzim terdekat pada rantai respirasi, yang bertempat di dalam membran interna
mitokondria.
Lintasan detail Siklus Kreb’s (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
H2O H2O
Reaksi tersebut dihambat oleh fluoroasetat yang dalam bentuk fluoroasetil KoA
mengadakan kondensasi dengan oksaloasetat untuk membentuk fluorositrat.
Senyawa terakhir ini menghambat akonitase sehingga menimbulkan
penumpukan sitrat.
Dalam siklus asam sitrat, reaksi ini adalah satu-satunya contoh pembentukan
fosfat berenergi tinggi pada tingkatan substrat dan terjadi karena pelepasan
energi bebas dari dekarboksilasi oksidatif –ketoglutarat cukup memadai untuk
menghasilkan ikatan berenergi tinggi disamping pembentukan NADH (setara
dengan 3P.
Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat
kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan
energi dengan rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis : 8P
2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P
3. Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P
Jumlah : 38P
Mayes, Peter A., Granner, Daryl K., Rodwell, Victor W., Martin, David W. 1987.
Harper’s Review of Biochemistry. Darmawan, Iyan. (198) (Alih Bahasa). Jakarta :
CV. EGC Penerbit Buku Kedokteran.
http://www.edubio.info/2015/06/pengertian-dan-klasifikasi-karbohidrat.html
https://oktavianipratama.wordpress.com/2013/04/21/fungsi-karbohidrat/
https://superfishfood.blogspot.com/2010/09/karbohidrat.html