Anda di halaman 1dari 13

PEMBAHASAN

Metabolisme

Proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup bisa kita bedakan menjadi
2 karena proses metabolisme memiliki 2 arah metabolic. Jenis metabolisme tersebut adalah
Katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme adalah Proses pemecahan atau penguraian senyawa organik kompleks
menjadi senyawa sederhana yang nantinya akan dijadikan sebagai energy.
Anabolisme adalah proses penyusunan dan pembentukan senyawa organic sederhana menjadi
senyawa kompleks agar bisa diserap oleh tubuh. Dalam proses ini sangat bayak memerlukan
energy.

1. Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat adalah bahan bakar jangka pendek yang baik untuk organisme uniseluler,
karena karbohidrat lebih sederhana untuk dimetabolisme oleh tubuh dari pada lemak atau
asam amino (komponen protein). Karbohidrat biasanya disimpan dalam molekul glukosa
polimer panjang atau sebagai penyimpanan energi.
Pada umumnya, semua karbohidrat mempunyai rumus umum CnH2nOn, seperti
contohnya, rumus molekul glukosa yaitu C6H12O6. Monosakarida-monosakarida (gula
sederhana) bisa terikat bersama untuk membentuk disakarida seperti sukrosa dan polisakarida
seperti pati dan selulosa.
Secara umum, karbohidrat atau sakarida (berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘gula’)
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Karbohidrat sederhana
2. Karbohidrat kompleks

Yang membedakan satu karbohidrat dengan karbohidrat lainnya adalah jumlah unit
gula yang terkandung molekul tersebut dan bagaimana unit-unit itu tertaut bersama.

a. Karbohidrat sederhana
Karbohidrat Sederhana yaitu karbohidrat yang terdiri dari satu unit
gula (monosakarida) atau unit gula dobel (disakarida). Karbohidrat dengan satu unit gula
disebut gula sederhana atau monosakarida (mono = satu; sakarida = gula). Contoh dari
monosakarida ini adalah fruktosa (gula buah) dan glukosa (gula darah), gula yang
diproduksi ketika tubuh mencerna karbohidrat, dan galaktosa, gula yang diperoleh dari
mencerna laktosa (gula susu). Karbohidrat dengan dua unit gula disebut disakarida (di =
dua). Contoh dari disakarida ini adalah sukrosa (gula dapur) yang terbuat dari satu unit
fruktosa dan satu unit glukosa.

b. Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks yaitu karbohidrat yang terdiri dari 3 unit gula atau lebih
dan tertaut dalam rantai. Karbohidrat yang terdiri dari 3 sampai 10 unit gula
disebut oligosakarida (oligo = beberapa), sedangkan karbohidrat yang terdiri dari banyak
unit gula disebut polisakarida (poli = banyak). Pada bakteri, karbohidrat kompleks ini
dicerna oleh enzim untuk menghasilkan gula sederhana. Contohnya adalah pati, dekstrin,
dan glikogen.

a) Pati
Merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain,
bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda satu sama lain dengan
karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya mengentalkan, dan rasa. Amilosa
merupakan rantai panjang unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin
adfalah polimer yang susunannya bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap
cabang.

b) Dekstrin
Merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis
parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa
(tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa,
glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa, dekstrin
mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah menimbulkan diare.

c) Glikogen
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua
pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen
dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut,
sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan
semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam
bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.

 Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang


kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan,
selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung
karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif
lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan
hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat.
Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah
beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.

 Fungsi karbohidrat

1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat
di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.
Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan
otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah
berlebihan akan menjadi gemuk.

2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan


Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida.
Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis.
Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah
1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.

4. Pengatur Metabolisme Lemak


Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan
dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat
merugikan tubuh.

5. Membantu Pengeluaran Feses


Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang
berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam
saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

 Macam-Macam Metabolisme Karbohidrat

Sel hidup, termasuk di dalamnya organel-organel sel, adalah ‘mesin organik’ yang
beraktivitas tidak ada henti-hentinya. Seperti contohnya, organel sel yang berkerja-sama
dan saling berkoordinasi dengan baik untuk menjaga suatu organisme tetap berfungsi.
Untuk menjaga ‘kehidupannya’, setiap sel sangat bergantung pada reaksi-reaksi biokimia
yang terjadi dan karbohidrat adalah sumber energi penting yang menggerakan reaksi-
reaksi ini.
Metabolisme adalah reaksi kimia yang terorganisir, dan terkoordinasi dengan baik
yang terjadi dalam sel. Proses metabolisme ini mempunyai jalur (metabolic pathway)
yang terdiri dari jalur katabolisme (merombak molekul), jalur anabolisme (menyusun
molekul), dan jalur amfibolik (yang melibatkan katabolisme dan anabolisme). Berikut ini
adalah macam-macam metabolisme karbohidrat yang terjadi dalam tubuh organisme.

1. Glikolisis
Glikolisis terjadi dihampir bagian setiap sel hidup. Reaksi ini dipercaya sebagai jalur
biokimia tertua yang terjadi di organisme. Glikolisis ini juga bisa terjadi secara anaerobik,
yang artinya proses ini sudah terjadi dalam bakteri prokariotik saat Bumi masih
mempunyai atmosfer yang miskin oksigen (pra-eukariotik).
Glikolisis didefinisikan sebagai reaksi berantai mengkonversi glukosa atau glikogen
menjadi piruvat atau laktat, dengan produksi energi ATP (Adenosine Triphospate, bentuk
energi yang paling umum digunakan oleh sel).
Glukosa + 2 NAD plus + 2 ADP + 2 P —> 2 pyruvate + 2 NADH + 2 ATP + 2H2O +
2H plus
Glikolisis terjadi dalam sitosol sel, dan bisa dibagi menjadi 2 fase: fase
membutuhkan-energi dan fase melepaskan-energi.

- Fase membutuhkan energi


Pada fase ini, molekul glukosa disusun kembali, dan 2 kelompok fosfat terikat
pada glukosa ini. Kelompok fosfat ini kemudian membuat gula ‘modifikasi’ yang
tidak stabil (fruktosa-1,6-bisfosfat), memungkinkan gula ‘modifikasi’ ini terbagi
menjadi dua dan membentuk gula glyceraldehyde-3-phospate. Karena fosfat yang
digunakan pada langkah ini berasal dari ATP (adenosine trifosfat), maka 2 molekul
ATP digunakan. Fase ini sering disebut juga fase ‘investasi’ energi, karena
menggunakan energi (ATP) untuk menjalankan prosesnya.

- Fase melepaskan energi


Pada fase ini, setiap gula glyceraldehyde-3-phospate dikonversi menjadi piruvat,
melalui beberapa reaksi. Reaksi ini membuat 2 molekul ATP dan 1 molekul NADH.
Karena fase ini terjadi dua kali, maka proses ini membuat 3 ATP dan 2 NADH secara
keseluruhan.
Katalisator yang memicu raksi pada Glikolisis dilakukan oleh enzimnya sendiri, salah
satunya adalah enzim phosphofurctokinase, yang mengkatalisasi pembentukan
molekul gula 2 fosfat (fructose-1,6-bisphospate). Phosphofructokinase ini
mempercepat atau memperlambat proses glikolisis sebagai respon dari kebutuhan sel
akan energi.
Intinya, Glikolisis mengubah molekul glukosa (6 karbon) menjadi molekul piruvat (3
karbon). Produk bersih dari proses ini adalah 2 molekul ATP (4 ATP diproduksi
menggunakan 2 ATP) dan 2 molekul NADH.

2. Siklus Asam Sitrat


Siklus asam sitrat, atau siklus asam trikarboksilat, atau siklus Krebs adalah pusat
pengendali dalam respirasi seluler. Siklus ini terjadi setelah Glikolisis
dan menggunakan acetyl coenzim A (CoA), dibuat dari oksidasi piruvat, sebagai bahan
awalnya.
Tahap awal dari siklus ini adalah, acetyl CoA bergabung dengan molekul
penerima oksaloasetat (4 karbon) untuk membentuk molekul sitrat (6 karbon). Kemudian,
molekul sitrat ini melepaskan 2 karbonnya dalam bentuk karbon dioksida dan
memproduksi molekul NADH. Enzim yang mengkatalisasi reaksi ini adalah kunci utama
dalam mengatur siklus asam sitrat, mempercepat atau memperlambat reaksi berdasarkan
kebutuhan energi sel. Selanjutnya, molekul 4 karbon yang tersisa mengalami reaksi-
reaksi tambahan, pertama membuat molekul ATP, kemudian mereduksi pembawa
elektron FAD (Flavin adenine dinucleotide) menjadi FADH2, dan akhirnya menghasilkan
NADH lagi. Himpunan reaksi-reaksi ini menghasilkan kembali molekul awal,
oksaloasetat, agar siklus ini bisa mengulang kembali.
Secara keseluruhan, satu putaran siklus asam sitrat melepaskan 2 molekul karbon
dioksida dan memproduksi 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP. Karena pada Glikolisis, ada
2 piruvat yang dihasilkan, maka siklus asam sitrat terjadi dua kali untuk setiap molekul
glukosa.

3. Jalur Fosfat Pentosa


Jalur fosfat pentosa atau pentose phosphate pathway adalah jalur metabolik yang
berjalan secara pararel dengan Glikolisis. Jika produk dari Glikolisis diolah kembali
melalui respirasi seluler untuk memproduksi energi, ada juga cabang alternatif dari
Glikolisis untuk memproduksi gula yang menyusun DNA dan RNA. Jalur yang disebut
Jalur Fosfat Pentosa ini unik karena tidak ada energi dalam bentuk ATP yang diproduksi
dan digunakan dalam jalur ini.
Sama seperti proses lainnya dalam respirasi seluler, molekul yang melalui jalur fosfat
pentosa ini kebanyakan terbuat dari karbon. Cara mudah untuk memahami jalur ini adalah
dengan mengikuti karbonnya.
Pemecahan glukosa pada Glikolisis menghasilkan molekul 6 karbon yang dibutuhkan
dalam proses jalur fosfat pentosa. Pada langkah pertama glikolisis, glukosa diubah oleh
kelompok fosfat untuk menghasilkan glukosa-6-fosfat. Jalur fosfat pentosa ini bisa
menggunakan molekul glukosa 6-fosfat yang dihasilkan oleh Glikolisis atau metode
lainnya.
Jalur Fosfat Pentosa ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase oksidatif dan fase non
oksidatif. Kata ‘oksidatif’ berasal dari kata ‘oksidasi’, oksidasi adalah pemecahan
molekul ketika molekul itu kehilangan setidaknya satu elektronnya.

- Fase oksidatif
Dalam fase ini, 2 molekul NADP+ direduksi menjadi NADH, memanfaatkan energy
dari perngubahan glukosa-fosfat menjadi ribulosa-5-fosfat. Reaksi keseluruhan untuk
proses ini adalah:
Glukosa-6-fosfat + 2 NADP+ + H2O —> Ribulose 5-fosfat + 2 NADPH + 2 H+ +
CO2.

- Fase non-oksidatif
Fase non oksidatif ini reversibel (bisa dibalik). Hal ini memungkinkan molekul-
molekul yang berbeda untuk masuk ke jalur fosfat pentosa di area-area yang berbeda
pada fase non-oksidatif dan bisa ditransformasikan sampai molekul pertama dari fase
non-oksidatif (ribulose-5-fosfat). Ribulose-5-fosfat ini adalah prekursor dari gula yang
menyusun DNA dan RNA, dan juga produk dari fase oksidatif.

2. Metabolisme Protein dalam Tubuh

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

 Ada dua jenis protein, dibedakan oleh hasil-hasil yang diperoleh, apabila protein
dihirolisasi manjadi satuan monomer penyusun. Ini adalah protein sederhana dan protein
berkonjugasi :
1) Protein sederhana: hanya asam amino
2) Protein berkonjugasi: asam amino + gugus (-gugus) prostetik nonprotein.

 Penggolongan protein menurut kelarutannya :

a) Protein berserat. Tidak larut dalam larutan garam dalam air


b) Protein berbentuk bola. Larut dalam larutan garam dalam air.

 Fungsi protein :

a. Sumber energi

Fungsi protein sebagai sumber energi bagi tubuh memang sudah tidak perlu
dipertanyakan lagi. Protein merupakan salah satu makronutrien selain karbohidrat dan lemak.
Makronutrien adalah nutrien atau nutrisi yang memberikan energi untuk tubuh dan
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar.

Protein mengandung kalori yang sama banyaknya seperti karbohidrat, yaitu empat kalori
dalam setiap gram. Namun, pada kondisi tertentu, misalnya pada saat diet, protein umumnya
dipilih sebagai sumber energi utama dibandingkan dengan karbohidrat.

Hal ini disebabkan oleh protein yang metabolismenya lebih rendah daripada karbohodrat dan
lemak sehingga lebih dalam dicerna oleh tubuh dan bisa membuat kenyang lebih lama.
Penggunaan karbohidrat dan protein sebagai sumber energi bisa disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh setiap orang yang berbeda-beda.

b. Menjaga sistem imun tubuh

Fungsi protein yang kedua adalah menjaga sistem imun tubuh. Ketika terdapat benda
asing berbahaya yang menyerang tubuh seperti bakteri atau virus, tubuh akan membentuk
antibodi sebagi sistem pertahanan tubuh agar virus dan bakteri tersebut tidak dapat
berkembang dalam tubuh.

Ketika virus atau bakteri yang sama menyerang tubuh Anda kembali, maka antibodi akan
merespon lebih cepat dan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu meningkat.
Protein dalam darah adalah salah satu yang terpenting dalam pembentukan antibodi, sehingga
dapat dikatakan bahwa fungsi protein untuk imunitas tubuh ini sangat penting.

c. Alat transportasi nutrisi dalam tubuh

Tidak hanya berperan sebagai makronutrien, fungsi protein lainnya adalah menjadi alat
transportasi bagi nutrisi lainnya yang ada dalam tubuh. Protein memiliki peran dalam
mengangkut berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral, oksigen, kolesterol, hingga gula
darah.

Setiap jenis protein mengikat zat secara spesifik sehingga jenis protein tertentu tidak akan
mengikat dan mengangkut zat yang salah. Contohnya seperti lipoprotein yang memiliki tugas
mengangkut kolesterol dan lemak, sedangkan hemoglobin bertugas untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Meskipun sama-sama terbantuk dari protein, tetapi
hemoglobin tidak akan mengangkut kolesterol.
d. Penyimpanan nurtisi

Selain sebagai alat transportasi bagi zat lainnya, protein juga berperan dalam menyimpan
nutrisi dalam tubuh. Salah satu contohnya adalah Feritin yang dapat menyimpan zat besi.
Feritin akan mengeluarkan zat besi secara terkontrol ketika tubuh membutuhkannya.

e. Menyeimbangkan pH

Fungsi protein selanjutnya adalah untuk menyeimbangkan pH darah dan cairan lainnya
dalam tubuh. pH yang seimbang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Nilai pH yang terlalu
asam atau terlalu basa dan di luar nilai normal bisa menyababkan berbagai masalah dalam
tubuh.

f. Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh

Fungsi protein lainnya adalah membantu pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Protein
berperan penting pada proses pembentukan sel-sel tubuh sehingga sangat dibutuhkan dalam
tumbuh kembang anak. Tapi tentunya protein tidak hanya dibutuhkan pada saat masa
pertumbuhan saja, tetapi protein juga berperan penting dalam pemeliharaan jaringan tubuh.

Beberapa contoh dari fungsi protein memelihara tubuh adalah seperti fungsi protein yang bisa
memicu pertumbuhan keratin rambut atau fungsi protein yang baik untuk menjaga kesehatan
kulit. Selain itu, protein juga memiliki peran penting dalam memelihara otot dan tulang.

g. Pembentukan enzim dan hormon

Fungsi protein selanjutnya adalah membantu pembentukan enzim dan hormon dalam
tubuh. Baik enzim maupun hormon merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh. Enzim
berperan dalam berbagai reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh. Sedangkan hormon yang
diproduksi kelerjar endokrin berfungsi untuk membawa pesan kimiawi antar sel dalam tubuh.

 Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein yaitu:


- Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan
dibentuk sel-sel baru.
- Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru,
tanpa ada sel yang mati.
- Protein dikeluarkan dari dalam sel dan diganti dengan sintesis protein yang baru.
Protein disusun dari ratusan hingga ribuan unit lebih kecil yang sering kita
sebut asam amino, yang saling terkait satu sama lain membentuk rantai panjang. Ada
20 jenis berbeda dari asam amino yang bisa dikombinasikan untuk membuat protein.
Urutan asam amino menjelaskan struktur 3 dimensi yang unik dan fungsi spesifiknya.

 Berikut ini adalah jenis-jenis protein beserta fungsinya:

 Antibodi
Antibodi mengikat kepada objek asing yang spesifik, seperti virus dan bakteri, untuk
membantu melindungi tubuh. Contoh dari protein ini adalah Immunoglobulin G (IgGEnzim
Enzim adalah protein penting yang berfungsi sebagai katalis (mempercepat atau
memperlambat), setiap jenis-jenis enzim mengkatalis berbagai reaksi-reaksi kimia yang
terjadi dalam tubuh. Enzim juga membantu pembentukan molekul baru dengan membaca
informasi genetik yang tersimpan dalam DNA. Contoh dari protein enzim ini
adalah Phenylalanine hydroxlase.

 Messenger
Protein messenger, seperti beberapa jenis hormon, mentransmisi sinyal untuk
mengkoordinasi proses biologis antara sel, jaringan, dan organ yang berbeda. Contohnya
adalah hormon pertumbuhan.

 Komponen Struktur
Protein-protein ini menyediakan sturktur dan dukungan untuk sel. Pada skala yang lebih
besar, protein ini juga memungkinkan tubuh untuk bergerak. Contoh dari protein ini
adalah ActinTranspor/Penyimpanan
Protein-protein ini mengikat dan membawa atom dan molekul-molekul kecil dalam sel dan
keluar tubuh. Contoh dari protein ini adalah Ferritin.

 Reaksi Metabolisme Protein (Asam Amino)


Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, tetapi tubuh tidak
bisa memproduksi asam amino tersebut dalam jumlah yang memadai. Asam amino ini
disebut asam amino esensial dan harus diperoleh dari makanan. Asam-asam amino esensial
yang dibutuhkan manusia adalah histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, arginin,
fenilalanin, treonin, triptofan dan valin. Sumber asam amino esensial ini biasanya terdapat
pada makanan yang mengandung protein hewani seperti daging, susu, keju, telur, dan ikan.
Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram per kilogram berat badan per
hari.
Tahap awal reaksi metabolisme seluler asam amino (metabolisme protein) melibatkan
pelepasan gugus asam amino dan kemudian perubahan kerangka karbon pada molekul asam
amino.
Terdapat 2 proses utama dalam pelepasan gugus amino, yaitu transaminasi dan deaminasi.

a. Transaminasi
Transaminasi adalah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan
gugus amino dari satu asam amino ke asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini, gugus
amino dari suatu asam amino dipindahkan pada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam
piruvat, beta ketoglutarat, atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam
amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Reaksi transaminasi ini
bersifat reversibel, pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang karena gugus amino
yang dilepaskan oleh asam amino, diterima oleh asam keto.
Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yang berperan sebagai katalis,
yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase.

 Alanin transaminase
Enzim ini merupakan enzim yang mempunyai keunikan terhadap asam piruvat-alanin
sebagai satu pasang substrat, tetapi tidak terhadap asam-asam amino yang lain. Jadi,
alanin transaminase bisa mengubah berbagai jenis asam amino menjadi alanin selama
asam piruvat tersedia. Apabila alanin transaminase terdapat dalam jumlah yang banyak,
maka alanin yang dihasilkan dari reaksi transaminasi akan diubah menjadi asam glutamat.

 Glutamat transaminase
Enzim ini adalah enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat
sebagai satu pasang substrat, karena itu, enzim ini dapat mengubah asam-asam amino
menjadi asam glutamat.
Reaksi transaminasi ini terjadi dalam mitokondria atau dalam cairan sitoplasma.
semua enzim transaminase yang telah dijelaskan di atas dibantu
oleh pirdoksalfosfat sebagai koenzim. Piridoksalfosfat tidak hanya menjadi koenzim
dalam reaksi transaminasi, tetapi juga menjadi koenzim pada reaksi-reaksi metabolisme
lainnya.

b. Deaminasi Oksidatif
Asam amino pada reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Pada
beberapa sel di bakteri misalnya, asam glutamat bisa mengalami proses deaminasi oksidatif
yang menggunakan enzim glutamat dehidrogenase sebagai katalisnya.
Dalam proses deaminasi oksidatif ini, asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk
NH4+. Selain NAD+, glutamat dehidrogenase juga dapat menggunakan NADP+ sebagai
penerima elektron. Jadi, asam glutamat adalah produk akhir dari proses transaminasi. Selain
glutamat dehidrogenase, dua jenis enzim dehidrogenase lain yang penting adalah L-asam
amino oksidase dan D-asam amino oksidase.
 L-asam amino oksidase adalah enzim flavoprotein yang mempunyai gugus prosetik
flavin mononukleotida (FMN). Enzim ini terdapat dalam sel hati pada retikulum
endoplasmik
 D-asam amino oksidase adalah enzim flavoprotein yang mempunyai FAD sebagai
gugus prostetik dan terdapat dalam sel hati.

 Pembentukan Asetil Koenzim A


Asetil koenzim A adalah senyawa penghubung antara metabolisme asam amino
dengan siklus Krebs. Terdapat dua jalur metabolik yang menuju kepada pembentukan asetil
koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam asetoasetat. Asam-asam amino yang
menjalani jalur metabolik melalui asam piruvat adalah sebagai berikut:

- Alanin
Alanin adalah asam amino non esensial yang dapat dibuat dalam tubuh melalui reaksi
transminasi piruvat dengan asam glutamat atau asam amino lain. Alanin dapat diubah
menjadi asam piruvat melalui proses transaminasi, dan reaksi tersebut bersifat reversibel.

- Glisin
Glisin dapat berfungsi dalam proses penawar racun, misalnya apabila asam benzoat
atau turunannya termasuk dalam makanan, maka glisin akan bergabung dengan zat-zat
tersebut sehingga membentuk asam hipurat yang tidak bersifat racun.

- Serin
Serin merupakan bagian dari fosfatidil serin, yaitu salah satu lipid yang terdapat
dalam otak. Serin juga dapat membentuk etanolamina yang merupakan bagian dari
fosfotidil etanolamina.

- Sistein
Sistein adalah senyawa asam amino non esensial yang dibuat dari asam amino
esensial metionin. Metionin terlebih dahulu diubah menjadi homosistein, kemudian
bereaksi dengan serin membentuk homoserin dan sistein.
- Treonin
Treonin adalah asam amino esensial bagi manusia, karena menjadi salah satu dari 20
asam amino penyusun protein. Biosintesis treonin berasal dari asam aspartat. Treonin
dapat diubah menjadi glisin dan asetaldehida dengan cara pemecahan molekulnya.
Alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada reaksi transaminasi dengan
asam beta ketoglutarat. Serin mengalami reaksi dehidrasi dan deaminasi oleh enzim serin
beta dehidratase. Treonin diubah menjadi glisin dan asetaldehida oleh enzim treonin
aldolase. Glisin kemudian diubah menjadi asetil koenzim A melalui pembentukan serin
dengan jalan penambahan satu atom karbon, seperti metil, hidroksil metil, dan formil.
Koenzim yang bekerja di sini adalah tetrahidrofolat.

3. Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid atau lemak adalah sebuah proses dimana asam lemak yang masuk
kedalam tubuh dicerna dan kemudian dipecah sebagai energi dan nantinya disimpan dalam
tubuh manusia untuk penggunaan energy dimasa yang akan datang.
Karena memiliki rantai karbon yang lebih panjang lemak dijadikan sebagai Sumber
energy seluler terbaik untuk proses metabolisme, sehingga energy yang disimpan jauh lebih
besar.
Sebelum dipakai sel menghidrolisis, lemak masih dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, lalu gliserol akan diubah menjadi 3 fosfogliseraldehid dan memasuki jalur glikolisis.
Asam lemak dipecah menjadi dua rantai karbon yang masuk ke siklus krebs sebagai
asetil koA. Melalui jalur-jalur tersebut, satu gram lemak memberikan ATP menjadi lebih
banyak dari pada protein dan karbohidrat. Satu gram lemak mampu menghasilkan 9 kkal
energi.

 Fungsi lipid :

a. Untuk produksi energi dan penyimpanan

Peran utama dari lipid dalam tubuh Anda adalah untuk menyediakan energi untuk otot
dan proses tubuh. Lemak adalah energi padat, mengandung 9 kalori per gram, sedangkan
protein dan karbohidrat hanya mengandung 4 kalori per gram. Sekitar setengah dari bahan
bakar yang dibutuhkan tubuh saat istirahat atau selama aktivitas sehari-hari berasal dari lipid.

Jika Anda mengkonsumsi lebih banyak kalori dari yang Anda butuhkan dalam sehari,
kelebihan energi disimpan sebagai lemak dalam sel adiposa. Di antara waktu makan dan
selama olahraga tubuh Anda bergantung pada penyimpanan lemak ini untuk menyediakan
energi.

b. Untuk Isolasi dan Perlindungan

Lipid juga digunakan untuk melindungi dan melindungi tubuh Anda. Anda memiliki
lapisan lemak di bawah kulit Anda yang membantu untuk menjaga secara reguler suhu tubuh
internal Anda meskipun suhu eksternal sering berubah-ubah. organ-organ vital Anda, seperti
ginjal, memiliki lapisan lemak di sekitar mereka yang bertindak seperti bungkus gelembung
untuk melindungi mereka dari cedera. Tanpa lapisan lipid ini, setiap benjolan dan memar bisa
menyakiti organ manusia.
c. Untuk Pencernaan dan penyerapan

Lipid dalam tubuh Anda sangat penting untuk pencernaan dan penyerapan makanan dan
nutrisi. Asam empedu yang dihasilkan dari lipid dalam hati Anda memungkinkan lemak dan
air untuk campuran dalam usus Anda dan membantu dalam pemecahan dan penyerapan
makanan.

Lipid kemudian diperlukan untuk mengangkut vitamin yang larut dalam lemak, A, D, E
dan K, dari usus ke aliran darah Anda. Sel-sel Anda menggunakan vitamin ini untuk menjaga
kesehatan penglihatan Anda, kulit, tulang, gigi dan darah, menurut The National Institutes of
Health.

d. Untuk Struktur Dinding Sel

Lipid esensial, asam linolenat dan asam linoleat, yang penting untuk kesehatan Anda;
mereka tidak dapat dibuat dalam tubuh Anda dan harus datang dari makanan Anda. Mereka
digunakan dalam produksi membran sel dan hormon, serta untuk menjaga penglihatan dan
mendukung sistem kekebalan tubuh. Lipid ini menyediakan struktur dan dukungan untuk
dinding setiap sel dalam tubuh Anda. Komunikasi antara sel-sel juga tergantung pada lipid
pada membran sel manusia.

e. Untuk Produksi hormon

Kolesterol adalah jenis lemak yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon steroid
penting dalam tubuh Anda. Estrogen, testosteron, progesteron dan bentuk aktif dari vitamin D
semua terbentuk dari kolesterol dan diperlukan untuk mempertahankan kehamilan,
mengembangkan karakteristik seks dan mengatur kadar kalsium dalam tubuh Anda. Menurut
American Heart Association, sekitar 25 persen dari kolesterol dalam darah Anda berasal dari
diet Anda, dari makanan hewani seperti kuning telur, keju dan udang, dan lainnya 75 persen
terbentuk dalam hati manusia dan sel-sel.

 Proses Metabolisme Lipid

Hati atau heper merupakan tempat yang dipakai dalam melakukan proses metabolisme
lipid. proses ini dikerjakan oleh enzim lipase yang ada di getah pancreas dan getah usus. Jenis
lipid yang dijadikan Sumber energy utama berasal dari lipid netral yakni trigliserid. Hasil
pencernaan lipid ialah asam lemak dan gliserol selain itu juga ada yang masih berupa
monogliserid.
Seperti yang kita tau bahwa asam lemak dan monogliserid tidak bisa larut dengan air.
Kedua senyawa tersebut nantinya akan diangkut oleh miselus atau disebut dengan emulsi
lemak yang nantinya ajan dilepaskan didalam epitel usus.
Didalam sel ini kedua senyawa akan segera diubah menjadi trigliserida (lipid) dan akan
dikumpulkan membentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ajan
di kirim vena kava melalui pembuluh limfe yang bersatu dengan siklus darah.
Proses selanjutnya kilomikron akan ditransportasikan menuju hati dan jaringan adipose.
Dalam sel hati jaringan adipose inilah kilomikron akan dipecah menjadi asam-asam lemak
dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tadi akan dibentuk kembali menjadi
simpanan trigliserida.
Jika sewaktu-waktu kita membutuhkan energy dari lipid, maka trigliserida ini akan
dipecah lagi menjadi asam lemak dan gliserol. Proses pemecahan lemak jaringan ini
dinamakan liposis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang
memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas.
Fungsi Lipid Dalam Tubuh
Secara umun, lipid merupakan konduktor panas yang bisa dibilang jelek, sehingga lipid
dalam tubuh makhluk hidup memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan panas
tubuh. Tak hanya itu lemak juga memiliki fungsi didalam melindungi organ-organ tubuh
tertentu dari kerusakan yang diakibatkan benturan atau goncangan.
Dan fungsi yang paling utama dari metabolisme lipid adalah sebagai sumber energy
dan sebagai senyawa yang melarutkan vitamin A,D,E dan K.
DAFTAR ISI

https://veterinariangirl.wordpress.com/2014/06/04/rangkuman-metabolisme-karbohidrat/

https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-metabolisme-lipid-serta-proses-maupun-
fungsinya/

https://www.gurupendidikan.co.id/penjelasan-proses-metabolisme-protein-dalam-tubuh/

https://usaha321.net/5-fungsi-lipid-didalam-tubuh-manusia.html

http://group3a5b.blogspot.com/2012/10/konsep-stress-dan-adaptasi.html

Anda mungkin juga menyukai