PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan
1. Bagaimana metabolisme karbohidrat di dalam tubuh?
2. Bagaimana metabolisme protein di dalam tubuh?
3. Bagaimana metabolisme lemak di dalam tubuh?
4. Apa saja jenis sel pankreas dan hormon yang di hasilkan?
5. Bagaimana peran hormon dalam keseimbangan kadar gula dalam darah?
6. Bagaimana patofisiologi diabetes?
7. Bagaimana mekanisme gejala-gejala pada diabetes?
2.2 Pembahasan
2.2.1 Metabolisme Karbohidrat
Definisi
Adalah yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1
atom O. Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan
struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang
akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan
binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.
karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses
metabolisme.
Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat
seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan
beberapa buahbuahan lainnya, dll.
Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak
kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa :
(C6H10O5).
Klasifikasi Karbohidrat
a. Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis
oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut
macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C
berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa
2.
3.
4.
5.
7. glikosaminoglikan
Karbohidrat kompleks
Merupakan (+asam uronat, amina)
Penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
8. Glikoprotein
Terdapat di membran sel
Merupakan protein + karbohidrat klik sini sumber terkait
Gula menunjukkan berbagai isomer stereoisomer : senyawa dengan struktur
Metabolisme protein
anabolik
maupun
katabolik
juga
terjadi
dalam
jaringan
diluar hati.asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu
absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis
asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan
antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam dara, hati dan organ tubuh
lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada
jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein
per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan
mekanisme perubahan protein, yaitu :
1)
2)
3)
digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein
dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen
yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang
memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan asam essensial yang
dibutuhkan oleh manusia.
Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatiflebih besar
daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram
per kilogram berat badan per hari.
Asam Amino Dalam Darah
Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan
jumlah yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi
asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim enzim yang bersangkutan.
Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin,
tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses
absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh darah.
Proses absorpsi ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam
amino dikarboksilat atau asam diamino diabsorbsi lebih lambat daripada asam amino
netral.
Dalam keadaan berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya
sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber
protein, konsentrasi asam amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10
mg per 100 mg darah. Perpindahan asam amino dari dalam darah kedalam sel-sel
jaringan juga proses tranpor aktif yang membutuhkan energi.
Reaksi Metabolisme Asam Amino
Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang
dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan
enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat
transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamatketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan
sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai
koenzim. Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim
pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Deaminasi Oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat.
Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses
deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
Asam glutamat + NAD+
Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+.
Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai
aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses
transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam
metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.
Pembentukan Asetil Koenzim A
Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam
amino dengan siklus asam sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada
pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam
asetoasetat
Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolic melalui asam piruvat ialah
alanin, sistein, serin dan treonin. alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung
pada reaksi transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin
dan asetaldehida oleh enzim treonin aldolase. glisin kemudian diubah menjadi asetil
koenzim A melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon,
seperti metal, hidroksi metal dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah
tetrahidrofolat.
Siklus Urea
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian
reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk
dari ammonia dan karbondioksidamelalui serangkaian reaksi kimia yang berupa
siklus, yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung
didalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral,
terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi
dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase.
Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang
diubah menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan N-asetilglutamat.
Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin.
Dalam reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus
fosfat. Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang
terdapat pada bagian mitokondria sel hati.
Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam
argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat
sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan
melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.
Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam
fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu
enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi
pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim
yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat
dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan
karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.
Biosintesis Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang
kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan
RNA.molekuk DNA merupakan rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis
basapurin dan piramidin, dan berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya
molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada
molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam pembentukan protein. Peran
dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat keturunan
pada seseorang . dua tahap pembentukan protein:
1) Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan
yang diberikan oleh DNA.
2) Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi
genetika kedalam proses pembentukan protein.
Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam
sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk
ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung dalam
ribosom belum diketahui.
mRNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit
jumlahnya. kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam
molekul DNA. tiap tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh
AUG adalah kodon yang terbentuk dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG
adalah kodon yang terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-guanin. kodon yang
menunjuk asam amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah
sinonim untuk histidin. perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa
pada kedudukanketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG..
Bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan
asam amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam
lipatan anti kodon. lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang
menjadi pasangannya dalam m RNA yang tedapat dalam ribosom. pada prosese
biosintesis protein, tiap molekuln t RNA membawa satu molekul asam amino masuk
kedalam ribosom. pembentukkan ikatan asam amino dengan t Rna ini berlangsung
dengan bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:
1. Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk kompleks aminosil-AMPenzim.
2. reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA
proses biosintesis akan berhenti apabila pada m RNA terdapat kodon
UAA,UAG,UGA. karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA yang mempunyai
antikodon komplementer.
2.2.3
Metabolisme Lipid
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi
larut di dalam pelarut-pelarut organic seperti tumbuhan dan hewan.Lipid
merupakan golongan senyawaorganik kedua yang menjadi sumber makanan,
merupakan kira-kira 40% darimakanan yang dimakan setiap hari.
Sifat lipid
Lipid mempunyai sifat umum sebagai berikut:
1. Tidak larut dalam air
2. Larut dalam pelarut
organik
seperti
benzena,
eter, aseton,
kloroform,
dankarbontetraklorida.
3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,dan oksigen.kadang-kadang juga
mengandung nitrogen dan fosfor.
4. Apabila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
5. Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.
Fungsi Lipid
beberapa fungsi lipid di antaranya:
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
a. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH.
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu:
- Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) :Asam lemak ini tidak memiliki
-
ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid): Asam lemak ini memiliki
ester
antara
asam
lemak
dengan
Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
Berwujud cair pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak tak jenuh
2) Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat.Lemak termodifikasi ketika fosfat
mengganti salah satu rantai asam lemak.Penggunaan fosfogliserida adalah
sebagai
komponen
penyusun
membran
sel
dan
sebagi
agen
adalah
fosfolipid
yang
tidak
diturunkan
dari
Kilomikron
keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam
lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion
dan diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat
menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH digunakan untuk reaksi reduksi
dalam biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks
mitokondrion.
b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)
Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunya ikatan rangkap tunggal
(asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam
jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau precursor
untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam palmitoleat .
Metabolisme Jaringan Lemak dan Pengaturan Mobilisasi Lemak dan Jaringan
Lemak
Mobilisasi
lemak
dari
jaringan
adiposa
dikontrol
oleh
katekolamin
dan
Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali
lancar .
Mencegah penyakit kardiovaskuler.
Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat
menjadi padat.
Bahan baku hormon.
Membantu transport vit.larut lemak.
Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke bagian
menempel).
Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak
jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.
Metabolisme Kolesterol
Kolesterol adalah sebagian dari steroid komponen dimana membran sel dan
merupakan senyawa pendahuluan yang mana dari senyawa ini steroid lain akan di
sintesis.
Kolesterol di tubuh disintesis oleh Asetil-KoA secara kompleks.
Asetil-KoA mempunyai 3 molekul yang membentuk Mevalonat melewati reaksi
penting dan di katelisis oleh enzim HNG-KoA reduktase.
Kolesterol di hati diatur sebagian oleh aliran masuk kolesterol makanan dalam bentuk
sisa kilomikron yang kaya kolesterol.
-
HDL terikat pada reseptor A-1 pada saat pengangkutan balik kolesterol
menyebabkan translokasi kolesterol membran sel.
Ester kolesteril pada HDL akan diambil langsung meninggalkan HDL3 maupun KoA1 untuk masuk kembali ke dalam sirkulasi atau di lakukan setelah pindah ke
VLDL,IDL/LDL lewat protein pemindah ester kolesteril.
Kolesterol yang berlebihan disekresi dari hati ke empedu disebut Garam
empedu yang akan di absorbsi ke dalam sirkulasi porta. Kadar kolesterol tinggi
terdapat pada VLDL,IDL/LDLberikatan dengan Aterosklerosis. Kadar HDL tinggi
efek protektif.
Peran Hati pada Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati.Jaringan
mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas.Jaringan
adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan
hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang
penting.
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid :
1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu
yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam
hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.
2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak
dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS)
4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein
plasma.
2.2.4
Sel alpha
Sel ini memproduksi hormon glukagon, berperan menaikkan kadar gula yang
rendah, dan kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin.
Sel Beta
Sel ini terdapat dalam jumlah banyak dalam insula pancreatica dan memproduksi
insulin. Insulin ini bekerja pada kadar gula yang tinggi dan sifatnya menurunkan
kadar gula yang tinggi tersebut menjadi normal kembali. Insulin menaikkan
pengambilan glucosa darah oleh sebagian besar sel; menaikkan sntesis glikogen
oleh hepatocytus dan sntesis trigliserida oleh adipocytus. Malfungsi sel beta
menyebabkan penyakit diabetes melitus yang ditandai dengan hiperglikemia.
Hiperplasia dan neoplasia sel beta mengakibatkan sindrom hiperinsulinisme
ditandai hipoglikemia
Sel Delta
Somastatin yang menekan prelepasan insulin, glukagon, dan hormon pertumbuhan
diproduksi oleh sel delta, selain itu sel ini menghasilkan gastrin yang memacu
sekresi kelenjar dalam mucosa saluran pencernaan.
Sel F
Sel ini mensekresi polipeptida pancreatica yang menghambat pars eksokrin
pncreas memproduksi enzim dan bikarbonat. Hormon ini menyebabkan relaksasi
vesica fellea dan mengurangi sekresi empedu
2.2.5
menghasilkan glukagon.
Pada saat glukosa darah meningkat. Hal tersebut akan merangsang sel beta untuk
memproduksi insulin. Fungsi insulin diantaranya meningkatkan difusi glukosa
masuk ke sel, mempercepat pembentukan glukosa menjadi glikogen, meningkatkan
uptake asam amino dan sintesa proein, meningkatkan sintesa asam lemak
(lipogenesis). Setelah kadar glukosa cukup atau rendah, maka akan ada feedback
negatif untuk menghambat produksi insulin.
2.2.6
hiperosmolariti dan akibatnya akan terjadi diuresis osmotic (poliuria) ( Bare &
Suzanne, 2002).
2) Polidipsia : Akibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam vaskuler
menyebabkan penurunan volume intrasel sehingga efeknya adalah dehidrasi sel.
Akibat dari dehidrasi sel mulut menjadi kering dan sensor haus teraktivasi
menyebabkan seseorang haus terus dan ingin selalu minum (polidipsia) ( Bare
& Suzanne, 2002).
3) Poliphagia : Karena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya
kadar insulin maka produksi energi menurun, penurunan energi akan
menstimulasi rasa lapar. Maka reaksi yang terjadi adalah seseorang akan lebih
banyak makan (poliphagia) ( Bare & Suzanne, 2002). Penurunan berat badan
Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel kekurangan cairan
dan tidak mampu mengadakan metabolisme, akibat dari itu maka sel akan
menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot mengalami atrofidan
penurunan secara otomatis (Bare & Suzanne, 2002).
4) Penurunan berat badan : walau nafsu makan meningkat, penderita diabetes dapat
mengalami penurunan berat badan, bahkan sangat drastis. Menjelang dewasa,
berat badan manusia cenderung stabil dari tahun ke tahun. Turun atau naik 1-2
kilo adalah lazim, tapi berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5 persen dari
berat badan. Karena kemampuan metabolisme glukosa terganggu, tubuh akan
menggunakan apapun lain sebagai 'bahan bakar', misalnya otot dan lemak
sehingga orang akan tampak kurus.
5) Rasa lelah dan lemah yang tidak biasa : kekurangan gula akan menyebabkan
kekurangan energi. Kerja tubuh akan melambat dan malah membakar otot atau
lemak selama beraktivitas.
6) Pandangan kabur : gula darah yang terlalu tinggi akan mengambil cairan dari
tubuh, bahkan cairan dalam lensa mata. Dehidrasi jenis ini akan memengaruhi
kemampuan berkonsentrasi dan berakhir pada kehilangan penglihatan total bila
tidak dirawat dalam jangka waktu yang lama.
7) Pemulihan luka yang lama atau sering infeksi : diabetes tipe 2 memengaruhi
kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka atau melawan infeksi. Luka yang
butuh berminggu-minggu untuk pulih berpotensi terkena infeksi dan
membutuhkan pengobatan medis.
8) Warna kulit gelap : penderita diabetes tipe 2 memiliki bercak gelap, kulit
lembek dan lipatan di badannya. Kondisi ini bernama acanthosis nigricans.
Biasanya bercak dan lipatan ini terdapat di daerah ketiak dan sekitar leher.
Kondisi ini juga menandakan gangguan insulin.
BAB III
KESIMPULAN
Metabolisme merupakan proses pembentukan energi dalam tingkat selular agar sel
dalam bertahan hidup. Metabolisme dapat dibagi menjadi 2 katagori, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Metabolisme di dalam tubuh terutama berasal dari makanan yang dikonsumsi
yaitu karbohidrat, protein dan lipid. Hasil metabolisme dari bahan-bahan tersebut akan
diubah dalam bentuk glukosa sehingga diangkut oleh darah ke seluruh sel, jaringan maupun
organ. Bukan hanya karbohidrat yang dapat diubah menjadi glukosa, protein dan lipid juga
bisa sehingga pada orang diabetes masa lemaknya akan menurun drastis akibat penggunaan
cadangan energi yang ada pada jaringan adiposa dan otot digunakan menjadi energi. Proses
ini dapat berlangsung dengan adanya bantuan dari hormon-hormon yang di prosuksi tubuh.
Misalnya glukagon dan insulin yang mengatur keseimbangan gula darah.
Pada orang yang mengalami diabetes, pembentukan insulin terganggu atau bisa
karena resistensi insulin sehingga gula darah tidak bisa di gunakan sel maupun di simpan di
hepar dan otot. Sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
timbulnya beberapa gejala pada orang dengan diabetes diantaranya berat badan menurun,
polifagi, polidipsi, poliuri dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arif, Mansjoer, et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Media
Aesculapius; Jakarta
2. Dewi A.M (Editors). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Dalam. Penerbit
Buku Kedokteran: EGC. Hal: 1225-36
3. Guyton n Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta. EGC
4. J.Corwin, Elizabet. 2009. Buku saku patofisiologi edisi 3.EGC; jakarta.
5. Price, Sylvia A dan Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi dan konsep klinis Prosesproses penyakit. Edisi 6. EGC. Jakarta
6. Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Interna Publishing. Jakarta