Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara bahasa metabolisme berarti perubahan. Secara istilah, metabolisme adalah
semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme termasuk yang terjadi dalam sel.
Metabolisme adalah upaya pembentukan energi dalam tingkat selular agar sel dalam
bertahan hidup. Metabolisme dapat dibagi menjadi 2 katagori, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme adalah proses sistesis molekul kompleks dari molekul
sederhana, sedangkan katabolisme adalah pemecahan atau penguraian molekul komplek
besar menjadi molekul sederhana yang lebih kecil. Anabolisme membutuhkan energi
untuk membentuk molekul kompleks, sedangkan katabolisme melepaskan energi ketika
mengurai molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Reaksi Anabolisme
dan katabolisme berlangsung dalam sel tubuh secara bersamaan dan terjadi terusmenerus.
Reaksi anabolik membutuhkan energi dalam bentuk ATP dan menghasilkan
pembentukan bahan yang diperlukan sel, seperti protein struktural sel atau produk
sekretorik. Selain itu, reaksi anabolik juga akan menghasilkan cadangan makanan atau
simpanan seperti lemak (glikogen). Sedangkan reaksi katabolik yaitu reaksi kebalikan
dari reaksi anabolik. Reaksi anabolik akan menguraikan glikogen (lemak) menjadi
glukosa dan dalam proses oksidasi akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui metabolisme karbohidrat di dalam tubuh
2. Mengetahui metabolisme protein di dalam tubuh
3. Mengetahui metabolisme lemak di dalam tubuh
4. Mengetahui sel-sel pankreas dan hormon yang di produksi
5. Mengetahui peran hormon dalam keseimbangan kadar gula dalam darah
6. Mengetahui patofisiologi diabetes
7. Mengetahui mekanisme gejala-gejala pada diabetes

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan
1. Bagaimana metabolisme karbohidrat di dalam tubuh?
2. Bagaimana metabolisme protein di dalam tubuh?
3. Bagaimana metabolisme lemak di dalam tubuh?
4. Apa saja jenis sel pankreas dan hormon yang di hasilkan?
5. Bagaimana peran hormon dalam keseimbangan kadar gula dalam darah?
6. Bagaimana patofisiologi diabetes?
7. Bagaimana mekanisme gejala-gejala pada diabetes?
2.2 Pembahasan
2.2.1 Metabolisme Karbohidrat
Definisi
Adalah yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1
atom O. Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan
struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang
akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan
binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.
karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses
metabolisme.
Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat
seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan
beberapa buahbuahan lainnya, dll.
Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak
kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa :
(C6H10O5).

Klasifikasi Karbohidrat
a. Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis
oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut
macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C
berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa

(C7). Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton Tetrosa : threosa,


Eritrosa, xylulosa Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa Heptosa : Sedoheptulosa.
b. Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau
tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida. hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida al
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)maltosa : 2 glukosa (C 1-4) trehalosa 2
glukosa (C1-1) Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4).
c. Oligosakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida
yang banyak gabungan dari 3 6 monosakarida,misalnya maltotriosa.
d. Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul
monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi
banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang
terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Macam-macam polisarida
1. Amilum/Tepung : rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15

2.

3.

4.
5.

20%) : helix, tidak bercabang:


Amilopektin (80 85%) : bercabang
Terdiri dari 24 30 residu glukosa
Simpanan karbohidrat pada tumbuhan
Tes Iod : biru ikatan C1-4 : lurus ikatan C1-6 : titik percabangan.
Glikogen :
Simpanan polisakarida binatang
Glukosan (rantai a) - rantai cabang banyak
Iod tes : merah
Inulin :
Pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu
Fruktosan larut air hangat
Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli
Tes iod negative
Dekstrin : dari hidrolisis pati
Selulosa (serat tumbuhan)
Konstituen utama framework tumbuhan
Tidak larut air - terdiri dari unit b
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada)
Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta :
selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.

6. Khitin polisakarida invertebrate.

7. glikosaminoglikan

Karbohidrat kompleks
Merupakan (+asam uronat, amina)
Penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
8. Glikoprotein
Terdapat di membran sel
Merupakan protein + karbohidrat klik sini sumber terkait
Gula menunjukkan berbagai isomer stereoisomer : senyawa dengan struktur

formula sama tapi beda konfigurasi ruangnya


Isomer d,l
Cincin piranosa, furanosa
Anomer a, b
Epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
Isomer aldosa, ketosa.

Berikut penjelasan singkat langkah-langkah dalam metabolisme karbohidrat :


a. Glikolisis yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob)
menghasilkan energi (8 atp)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 atp).
b. Glikogenesis yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di hepar/hati
berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah. Sedangkan di otot
bertujuan: kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.
c. Glikogenolisis yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. Atau
kebalikan dari glikogenesis.
d. Jalur pentosa fosfat yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat
dan equivalent pereduksi (nadph) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)
e. Glukoneogenesis : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol,
asam amino glukogenik) menjadi glukosa.
f. Triosa fosfat yaitu: bagian gliseol dari tag (lemak)
g. Piruvat & senyawa antara siklus krebs : untuk sintesis asam amino asetil-koa
untuk sintesis asam lemak & kolesterol steroid.

Fungsi karbohidrat selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi


sebagai cadangan makanan, pemberi rasa manis pada makanan, membantu
pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, penghemat protein karena
bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
pembangun. Karbohidrat juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak
karena karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna.
2.2.2

Metabolisme protein

Penguraian Protein Dalam Tubuh


Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk
digunakan.proses

anabolik

maupun

katabolik

juga

terjadi

dalam

jaringan

diluar hati.asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu
absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis
asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan
antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam dara, hati dan organ tubuh
lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada
jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein

per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan
mekanisme perubahan protein, yaitu :
1)

Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme

2)

dan dibentuk sel sel baru.


Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein

3)

baru, tanpa ada sel yang mati.


Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan

digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein
dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen
yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang
memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan asam essensial yang
dibutuhkan oleh manusia.
Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatiflebih besar
daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram
per kilogram berat badan per hari.
Asam Amino Dalam Darah
Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan
jumlah yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi
asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim enzim yang bersangkutan.
Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin,
tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses
absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh darah.
Proses absorpsi ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam
amino dikarboksilat atau asam diamino diabsorbsi lebih lambat daripada asam amino
netral.
Dalam keadaan berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya
sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber
protein, konsentrasi asam amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10
mg per 100 mg darah. Perpindahan asam amino dari dalam darah kedalam sel-sel
jaringan juga proses tranpor aktif yang membutuhkan energi.
Reaksi Metabolisme Asam Amino

Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan


gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino.
Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.
Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam
reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah
satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino
semula diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi
yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis
dalamreaksi berikut :

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang
dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan
enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat
transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamatketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan
sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai
koenzim. Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim
pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.

Deaminasi Oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat.
Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses
deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
Asam glutamat + NAD+

a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+

Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+.
Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai
aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses
transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam
metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.
Pembentukan Asetil Koenzim A
Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam
amino dengan siklus asam sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada
pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam
asetoasetat
Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolic melalui asam piruvat ialah
alanin, sistein, serin dan treonin. alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung
pada reaksi transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin
dan asetaldehida oleh enzim treonin aldolase. glisin kemudian diubah menjadi asetil
koenzim A melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon,
seperti metal, hidroksi metal dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah
tetrahidrofolat.
Siklus Urea
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian
reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk
dari ammonia dan karbondioksidamelalui serangkaian reaksi kimia yang berupa
siklus, yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung
didalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral,
terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi
dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase.
Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang
diubah menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan N-asetilglutamat.
Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin.
Dalam reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus

fosfat. Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang
terdapat pada bagian mitokondria sel hati.
Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam
argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat
sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan
melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.
Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam
fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu
enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi
pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim
yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat
dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan
karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.
Biosintesis Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang
kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan
RNA.molekuk DNA merupakan rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis
basapurin dan piramidin, dan berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian akan terjadi heliks gandayang baru dan proses terbentunya
molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada
molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam pembentukan protein. Peran
dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat keturunan
pada seseorang . dua tahap pembentukan protein:
1) Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan
yang diberikan oleh DNA.
2) Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi
genetika kedalam proses pembentukan protein.
Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam
sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk
ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung dalam
ribosom belum diketahui.

mRNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit
jumlahnya. kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam
molekul DNA. tiap tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh
AUG adalah kodon yang terbentuk dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG
adalah kodon yang terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-guanin. kodon yang
menunjuk asam amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah
sinonim untuk histidin. perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa
pada kedudukanketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG..
Bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan
asam amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam
lipatan anti kodon. lipatan anti kodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang
menjadi pasangannya dalam m RNA yang tedapat dalam ribosom. pada prosese
biosintesis protein, tiap molekuln t RNA membawa satu molekul asam amino masuk
kedalam ribosom. pembentukkan ikatan asam amino dengan t Rna ini berlangsung
dengan bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:
1. Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk kompleks aminosil-AMPenzim.
2. reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA
proses biosintesis akan berhenti apabila pada m RNA terdapat kodon
UAA,UAG,UGA. karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA yang mempunyai
antikodon komplementer.

2.2.3

Metabolisme Lipid

Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi
larut di dalam pelarut-pelarut organic seperti tumbuhan dan hewan.Lipid
merupakan golongan senyawaorganik kedua yang menjadi sumber makanan,
merupakan kira-kira 40% darimakanan yang dimakan setiap hari.
Sifat lipid
Lipid mempunyai sifat umum sebagai berikut:
1. Tidak larut dalam air
2. Larut dalam pelarut

organik

seperti

benzena,

eter, aseton,

kloroform,

dankarbontetraklorida.
3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen,dan oksigen.kadang-kadang juga
mengandung nitrogen dan fosfor.
4. Apabila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
5. Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.

Fungsi Lipid
beberapa fungsi lipid di antaranya:

Sebagai penyusun struktur membran sel


Sebagai cadangan energy
Lipid disimpan sebagai jaringan adipose
Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi
proses-proses biologis
Jenis Senyawa-senyawa Lipid :
Terdapat beberapa jenis senyawa-senyawa lipid yaitu:

Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
a. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH.
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu:
- Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) :Asam lemak ini tidak memiliki
-

ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid): Asam lemak ini memiliki

satu atau lebih ikatan rangkap


b. Gliserida
1) Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah

ester

antara

asam

lemak

dengan

gliserol.Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi


(berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2
atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1
asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan
trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber
lipid.
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan
sifat secara umum dari keduanya adalah:

Umumnya diperoleh dari hewan


Berwujud padat pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak jenuh

Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
Berwujud cair pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak tak jenuh
2) Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat.Lemak termodifikasi ketika fosfat
mengganti salah satu rantai asam lemak.Penggunaan fosfogliserida adalah
sebagai

komponen

penyusun

membran

sel

dan

sebagi

agen

emulsi.Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel.


c. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh
penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.Gabungan lipid
dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks.
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan
lain, kecuali ginjal VLDL (very low density lypoproteins).VLDL mengikat
trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak.LDL (low
density lypoproteins).LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan
perifer.HDL (high density lypoproteins).HDL mengikat kolesterol plasma
dan mengangkut kolesterol ke hati.
d. Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol.Jadi asam lemak bergabung dengan
molekul-molekul non gliserol.Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah
sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
1) Sfingolipid
Sifongolipid

adalah

fosfolipid

yang

tidak

diturunkan

dari

lemak.Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun


selubung mielin serabut saraf.Pada manusia, 25% dari lipid merupakan
sfingolipid.
2) Kolesterol
Kolesterol merupakan bagian dari membran sel Steroid.Kolesterol
merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.Kolesterol juga
menjadi bagian dari beberapa hormon.Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri.Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang

mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit,


penurunan kemampuan untuk meregang.Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron
dan progesteron. Progesteron dan testosteron
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses
metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma,
gangguan pencernaan dan sebagainya.
Metabolisme Lipoprotein Plasma
Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai
kelompok lipid akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol
dan ester kolestrol. Di samping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai
panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma.
Ada 4 kelompok utama lipoprotei plasma yang sudah dikenal diantaranya :
kilomikron mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan,
lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density
lipoprotein) mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL :
low density lipoprotein) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol
serta terbentuk dari metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL:
hight density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol
tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis
lipoprotein lainnya.
Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis
dengan enzim lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik.Sebagian besar
triasilgliserol dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi.Sisa ini
akan diambil ke dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai reseptor, tetapi
sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi LDL dan akhirnya
diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor LDL
a.Jenis lipoprotein
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
-

Kilomikron

VLDL (Very Low Density Lipoprotein)


LDL (Low Density Lipoprotein)
HDL (High Density Lipoprotein)
Biosintesit lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu
misalnya asam lemak esesial.
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1.Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan
lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak,
paru,kelenjar payudara dan adiposa.
2.Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah
asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.
3.Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidro karbon
( gugus alkil) asam lemak.
Biosintesis asam lemak sangat penting, khususunya dalam jaringan hewan,
karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk
karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim
yang berlokasi di sitoplasma.

a. Biosintesis Asam Lemak Jenuh


Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai
starter.Acetyl-CoA ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari
piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate
dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria ke
sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam
lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate
(fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah
menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus acetyl tersebut

keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam
lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion
dan diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat
menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH digunakan untuk reaksi reduksi
dalam biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks
mitokondrion.
b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)
Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunya ikatan rangkap tunggal
(asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam
jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau precursor
untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam palmitoleat .
Metabolisme Jaringan Lemak dan Pengaturan Mobilisasi Lemak dan Jaringan
Lemak
Mobilisasi

lemak

dari

jaringan

adiposa

dikontrol

oleh

katekolamin

dan

insulin.Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan


menghambat penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik.Insulin bersifat
menghambat penguraian lemak dari jaringan adiposa.Menigkatnya jumlah hormon
pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan
gliserol.Mobilisasi lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase
(HSL) dan lipoprotein lipase( LPL).
Lemak sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup
Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap hari.Kalori
yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung
digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi seperti ATP.
Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak ( Trigliserida).
Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak tersimpan
dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki kerapatan energi
lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk lemak
setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen.Asam lemak dioksidasi
menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.

Fungsi Lemak Tak Jenuh


Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan
jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi.
a. Fungsi lemak tak jenuh ialah :
-

Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali

lancar .
Mencegah penyakit kardiovaskuler.
Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat

menjadi padat.
Bahan baku hormon.
Membantu transport vit.larut lemak.
Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.

b. Cara kerja lemak tak jenuh :


-

Lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke bagian

tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk plak.


Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran

menempel).
Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak
jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.

Metabolisme Kolesterol
Kolesterol adalah sebagian dari steroid komponen dimana membran sel dan
merupakan senyawa pendahuluan yang mana dari senyawa ini steroid lain akan di
sintesis.
Kolesterol di tubuh disintesis oleh Asetil-KoA secara kompleks.
Asetil-KoA mempunyai 3 molekul yang membentuk Mevalonat melewati reaksi
penting dan di katelisis oleh enzim HNG-KoA reduktase.
Kolesterol di hati diatur sebagian oleh aliran masuk kolesterol makanan dalam bentuk
sisa kilomikron yang kaya kolesterol.
-

LDL turun kadar kolesterol tinggi.


LDL naik kadar kolesterol rendah.

HDL terikat pada reseptor A-1 pada saat pengangkutan balik kolesterol
menyebabkan translokasi kolesterol membran sel.
Ester kolesteril pada HDL akan diambil langsung meninggalkan HDL3 maupun KoA1 untuk masuk kembali ke dalam sirkulasi atau di lakukan setelah pindah ke
VLDL,IDL/LDL lewat protein pemindah ester kolesteril.
Kolesterol yang berlebihan disekresi dari hati ke empedu disebut Garam
empedu yang akan di absorbsi ke dalam sirkulasi porta. Kadar kolesterol tinggi
terdapat pada VLDL,IDL/LDLberikatan dengan Aterosklerosis. Kadar HDL tinggi
efek protektif.
Peran Hati pada Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati.Jaringan
mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas.Jaringan
adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan
hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang
penting.
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid :
1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu
yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam
hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.
2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak
dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS)
4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein
plasma.
2.2.4

Sel pankreas dan hormon yang di hasilkan


Sel-sel yang terdapat pada pancreas dan perannya dalam metabolisme

Sel alpha
Sel ini memproduksi hormon glukagon, berperan menaikkan kadar gula yang
rendah, dan kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin.

Sel Beta
Sel ini terdapat dalam jumlah banyak dalam insula pancreatica dan memproduksi
insulin. Insulin ini bekerja pada kadar gula yang tinggi dan sifatnya menurunkan
kadar gula yang tinggi tersebut menjadi normal kembali. Insulin menaikkan

pengambilan glucosa darah oleh sebagian besar sel; menaikkan sntesis glikogen
oleh hepatocytus dan sntesis trigliserida oleh adipocytus. Malfungsi sel beta
menyebabkan penyakit diabetes melitus yang ditandai dengan hiperglikemia.
Hiperplasia dan neoplasia sel beta mengakibatkan sindrom hiperinsulinisme
ditandai hipoglikemia

Sel Delta
Somastatin yang menekan prelepasan insulin, glukagon, dan hormon pertumbuhan
diproduksi oleh sel delta, selain itu sel ini menghasilkan gastrin yang memacu
sekresi kelenjar dalam mucosa saluran pencernaan.

Sel F
Sel ini mensekresi polipeptida pancreatica yang menghambat pars eksokrin
pncreas memproduksi enzim dan bikarbonat. Hormon ini menyebabkan relaksasi
vesica fellea dan mengurangi sekresi empedu

2.2.5

Peran hormon dalam keseimbangan kadar gula dalam darah


Pada saat glukosa darah rendah akan merangsal sel alfa untuk mengeluarkan
glukagon sehingga hormon tersebut bekerja di sel hati untuk merubah glikogen
menjadi glukosa. Fungsi lainnya adalah merangsang hepar untuk melakukan
glikogenolisis dan glikoneogenesis (dari asam laktat dan asam amino). Selanjutnya
glukosa masuk ke peredaran darah. Jika kadar glukosa darah sudah cukup atau
melebihi akan terjadi feedback negatif sehingga merangsang sel alfa untuk

menghasilkan glukagon.
Pada saat glukosa darah meningkat. Hal tersebut akan merangsang sel beta untuk
memproduksi insulin. Fungsi insulin diantaranya meningkatkan difusi glukosa
masuk ke sel, mempercepat pembentukan glukosa menjadi glikogen, meningkatkan
uptake asam amino dan sintesa proein, meningkatkan sintesa asam lemak
(lipogenesis). Setelah kadar glukosa cukup atau rendah, maka akan ada feedback
negatif untuk menghambat produksi insulin.

2.2.6

Patofisiologi dan Mekanisme gejala-gejala pada diabetes


1) Poliuria : Kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membrane
dalam sel menyebabkan hiperglikemia sehingga serum plasma meningkat atau
hiperosmolariti menyebabkan cairan intrasel berdifusi kedalam sirkulasi atau
cairan intravaskuler, aliran darah ke ginjal meningkat sebagai akibat dari

hiperosmolariti dan akibatnya akan terjadi diuresis osmotic (poliuria) ( Bare &
Suzanne, 2002).
2) Polidipsia : Akibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam vaskuler
menyebabkan penurunan volume intrasel sehingga efeknya adalah dehidrasi sel.
Akibat dari dehidrasi sel mulut menjadi kering dan sensor haus teraktivasi
menyebabkan seseorang haus terus dan ingin selalu minum (polidipsia) ( Bare
& Suzanne, 2002).
3) Poliphagia : Karena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya
kadar insulin maka produksi energi menurun, penurunan energi akan
menstimulasi rasa lapar. Maka reaksi yang terjadi adalah seseorang akan lebih
banyak makan (poliphagia) ( Bare & Suzanne, 2002). Penurunan berat badan
Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel kekurangan cairan
dan tidak mampu mengadakan metabolisme, akibat dari itu maka sel akan
menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot mengalami atrofidan
penurunan secara otomatis (Bare & Suzanne, 2002).
4) Penurunan berat badan : walau nafsu makan meningkat, penderita diabetes dapat
mengalami penurunan berat badan, bahkan sangat drastis. Menjelang dewasa,
berat badan manusia cenderung stabil dari tahun ke tahun. Turun atau naik 1-2
kilo adalah lazim, tapi berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5 persen dari
berat badan. Karena kemampuan metabolisme glukosa terganggu, tubuh akan
menggunakan apapun lain sebagai 'bahan bakar', misalnya otot dan lemak
sehingga orang akan tampak kurus.
5) Rasa lelah dan lemah yang tidak biasa : kekurangan gula akan menyebabkan
kekurangan energi. Kerja tubuh akan melambat dan malah membakar otot atau
lemak selama beraktivitas.
6) Pandangan kabur : gula darah yang terlalu tinggi akan mengambil cairan dari
tubuh, bahkan cairan dalam lensa mata. Dehidrasi jenis ini akan memengaruhi
kemampuan berkonsentrasi dan berakhir pada kehilangan penglihatan total bila
tidak dirawat dalam jangka waktu yang lama.
7) Pemulihan luka yang lama atau sering infeksi : diabetes tipe 2 memengaruhi
kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka atau melawan infeksi. Luka yang
butuh berminggu-minggu untuk pulih berpotensi terkena infeksi dan
membutuhkan pengobatan medis.
8) Warna kulit gelap : penderita diabetes tipe 2 memiliki bercak gelap, kulit
lembek dan lipatan di badannya. Kondisi ini bernama acanthosis nigricans.

Biasanya bercak dan lipatan ini terdapat di daerah ketiak dan sekitar leher.
Kondisi ini juga menandakan gangguan insulin.

BAB III
KESIMPULAN
Metabolisme merupakan proses pembentukan energi dalam tingkat selular agar sel
dalam bertahan hidup. Metabolisme dapat dibagi menjadi 2 katagori, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Metabolisme di dalam tubuh terutama berasal dari makanan yang dikonsumsi
yaitu karbohidrat, protein dan lipid. Hasil metabolisme dari bahan-bahan tersebut akan
diubah dalam bentuk glukosa sehingga diangkut oleh darah ke seluruh sel, jaringan maupun
organ. Bukan hanya karbohidrat yang dapat diubah menjadi glukosa, protein dan lipid juga
bisa sehingga pada orang diabetes masa lemaknya akan menurun drastis akibat penggunaan
cadangan energi yang ada pada jaringan adiposa dan otot digunakan menjadi energi. Proses
ini dapat berlangsung dengan adanya bantuan dari hormon-hormon yang di prosuksi tubuh.
Misalnya glukagon dan insulin yang mengatur keseimbangan gula darah.
Pada orang yang mengalami diabetes, pembentukan insulin terganggu atau bisa
karena resistensi insulin sehingga gula darah tidak bisa di gunakan sel maupun di simpan di
hepar dan otot. Sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Hal tersebut mengakibatkan
timbulnya beberapa gejala pada orang dengan diabetes diantaranya berat badan menurun,
polifagi, polidipsi, poliuri dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Arif, Mansjoer, et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Media
Aesculapius; Jakarta
2. Dewi A.M (Editors). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Dalam. Penerbit
Buku Kedokteran: EGC. Hal: 1225-36
3. Guyton n Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta. EGC
4. J.Corwin, Elizabet. 2009. Buku saku patofisiologi edisi 3.EGC; jakarta.
5. Price, Sylvia A dan Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi dan konsep klinis Prosesproses penyakit. Edisi 6. EGC. Jakarta
6. Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Interna Publishing. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai