Anda di halaman 1dari 47

ANATOMI DAN FISIOLOGI

TELINGA

TELINGA

TELINGA
Daun telinga (Aurikula) auris (latin) ; aus,oto

(yunani) ---- istilah otologi : ilmu yang mempelajari


telinga serta penyakitnya
Audiro (latin) = acusticus (yunani) ; mendengar ----

auditorius : sesuatu yang berkaitan dengan alat


pendengaran

ANATOMI KLINIK TELINGA


Telinga dibagi menjadi 3 bagian :

1. Telinga luar (auris eksterna)


2. Telinga tengah (auris media)
3. Telinga dalam (auris interna)

Tl rawan dibungkus kulit tipis


Bag. yang mengandung tl rawan ;
aurikularis

heliks, anti heliks, tragus, antitragus,


konka, fosa skafoidea,
fosa triangularis, lobullus
Bag yang tanpa tl rawan : lobulus

Telinga luar
Saluran berbentuk tabung seperti
yang huruf S dan berakhir di MT
Meatus akustikus

Diameter 0,5 cm, pj 2,5 3,0 cm

eksternus (MAE)

2 bagian : pars kartilagenus dan


pars osseus

Perdarahan : a. temporalis superfisial dan a. auricularis posterior


Persarafan : cab. Auriculotempolaris (n.V) dan cab. Auricularis n. X (n.Arnoldi)

Pars Cartilagenus :

1/3 lateral MAE, dinding : tl rawan

Lanjutan dari aurikularis

Mempunyai rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar serumen

Kulit melekat erat di perikondrium

Pars osseus :

2/3 medial MAE, dinding : tulang

Kulit melekat erat pada periostium

Tidak mempunyai rambut dan kelenjar

Perbatasan tl rawan dan tulang: penyempitan (isthmus)

Isthmus bagian MAE yang menyempit, batas antara pars

cartilagenus dan pars osseous


Fungsi MAE pelindung terhadap perusakan dari luar dan

pressure amplifier
Innervasi dan vaskularisasi :

Innervasi sensoris : n auriculotemporalis dan n. auricularis magnus

innervasi

concha dari n.VII,IX,X

Vaskularisasi

superior

: aa. Auricularis posterior dan

temporalis

MEMBRAN TIMPANI
Struktur yang tumbuh terus
Pemisah MAE dan Cavum timpani
Bentuk oval,putih mengkilat seperti mutiara
Letak oblig di MAE
Bagian superior lebih lebar lebar 8 mm, tinggi 9mm dan tebal 1 mm

atau diameter rata-rata 1 cm


2 bagian : pars flaccida (bagian atas) dan pars tensa (bagian bawah )
Terdiri dari 3 lapisan dari luar ke dalam : lapisan epidermis (luar), lapisan

fibrosa (tengah), dan lapisan mukosa (dalam)


Pars flaccida : 2 lapisan ( lapisan fibrosa tidak ada) mudah retraksi
Pars tensa : 3 lapisan

Lapisan fibrosa jar. Ikat dgn 2 lapisan : lapisan

radier berpusat di manubrium malleus dan lapisan


sirkuler yang seratnya lebih padat diluar dan semakin
ke sentral semakin jarang ----- corn of light
Attic atau recessus epitimpanicus (pars flaccida)

Bagian atas MT yang berhubungan dengan aditus ad


antrum dan didalamnya terdapat caput dan corpus
malleus serta arcus brevis

Bayangan penonjolan bagian bawah malleus pada membran

timpani disebut dengan umbo. Dari umbo, bermula suatu


refleks cahaya (cone of light) ke arah bawah, yaitu pukul 7
pada membran timpani kiri dan pukul 5 pada membran
timpani kanan. Pada membran timpani terdapat 2 serat,
sirkuler dan radier. Serabut inilah yang mengakibatkan
adanya refleks cahaya kerucut. Bila refleks cahaya datar,
maka dicurigai ada kelainan pada tuba eustachius.

TELINGA TENGAH
Cavum timpani yang terletak pada os temporal
Ruangan terisi udara dan terdapat ossicula auditorius
Memiliki hubungan dengan cellulae mastoid dan antrum

mastoid melalui aditus dan nasofaring melalui tuba Eustachius


Mukosa cavum timpani epitel selapis kubis bersilia dan di

bagian mesotimpanum : sel goblet >>


Mukosa tuba Eustachius: epitel berlapis semu

(pseudostratified epithelium) bersilia yang mengandung sel


goblet, sel basal serta endokrin

CAVUM TIMPANI
Rongga bersisi 6
Diumpamakan seperti kotak dengan :
Jarak

anterior posterior : 15 mm

Jarak

superior inferior : 15 mm

Jarak

lateral medial: 6 mm, dimana ada jarak tersempit 2mm yaitu jarak

MT ke promontorium.
3 bagian :
1.

Epitimpanum

2.Mesotimpanum
3.

hipotimpanum

BATAS-BATAS CAVUM TIMPANI


1. Superior: Tegmen timpani, dibentuk oleh tl tipis (1mm) dan

merupakan batas cavum timpani dengan fossa cranii media


2. Inferior: bulbus jugularis dan arteri carotis interna
3. Posterior: antrum mastoid yang dihubungi oleh aditus ad antrum dan

didasar aditus ad antrum berjalan nervus VII pars vertikal


4. Anterior : tuba Eustachius, arteri carotis dan muskulus tensor timpani
5. Medial : labirin, canalis semisirkularis, n VII pars horisontal, foramen

ovale, promontorium, foramen rotundum


6. Lateral :Membran timpani, inkus, maleus, korda timpani

Perdarahan:

Cabang arteri maksilaris

Persarafan:

Nervus Arnoldi dan nervus Jacobsen yaitu cabang n glosopharyngeus

Tulang pendengaran

Malleus, inkus dan stapes, dimana malleus terbesar dan terletak paling luar
yang melekat pada MT

Processus mastoidea:

Tonjolan tulang di belakang telinga dan merupakan bagian os temporalis,


terbentuk setelah anak mulai mengangkat kepala

TULANG PENDENGARAN
Ossicula auditorius terdiri dari os malleus, os incus,

dan os stapes rangkaian sistem pengungkit

Maleus
Os malleus caput, collum, manubrium dan 2 processus

anterior dan lateral.


Manubrium dan proc. Lateralis melekat dan tertanam pada

membr. timpani.
Caput maleus di ikat lig. Maleus superior (atap epitimpanum)
Caputnya di attik dan proc. Anterior dihubungkan oleh lig.

Anterior dengan fissura petrotimpani dan ligamentum


sphenomandibularis.

INCUS
Os incus corpus dan proc. brevis dan proc. longus, dibelakang

manubrium malleus dan ujung bawah bersendi dengan os stapes.


Dihubungkan dg tl temporal oleh 3 ligamen:

1. Lig. Posterior ----- proc. Longus dg fosa inkudis


2. lig. Superior ---- badan inkus dg resesus epitimpanum
3. Lig. Lateral & medial ---- inkus ke maleus
Malleus dan inkus bekerja sebagai satu unit respon rotasi

terhadap membran timpani

Stapes
Os stapes kepala,leher, crus anterior dan posterior dan basis atau lempeng

kaki.
Kepala stapes berhubungan dg lentikularis inkus membentuk sendi inkudo-

stapedius
Crus anterior > pendek dan > lurus
Kaki stapes berhubungan dengan tingkap lonjong melalui lig. Anulare stapes

bergerak sewaktu menerima energi suara


Crus posterior melekat tendo muskulus stapedius
Stapes gerakan rotasi diubah menjadi gerakan seperti piston dan pada kaki

stapes berubah menjadi gerakan guncangan (rocking movement) bila ada energi
suara keras
Osifikasi yang abnormal pada stapes otosclerosis ketulian

Inervasi dan Vascularisasi Telinga Tengah


Cabang n.auriculotemporalis (n.V)
N. timpanicus (n.IX)
Ramus auricularis (n.X)
N.VII
Arterialisasi :

aa. Styloidea dan a. auricularis posterior ( a.carotis), a.


timpani anterior (a.maxilaris)

TUBA EUSTACHIUS
Menghubungkan cavum timpani dengan

nasofaring
Anak : lebih pendek dan lebih datar
Tulang rawan
Istirahat, tuba Eustachius tertutup dan terbuka pada

saat mengunyah dan menguap

TULANG TEMPORAL
Alat indra pendengaran dan keseimbangan serta alat

penghantar suara
Membentuk kubah tengkorak dan tl pipi
Letak: sisi ka/ki dan dasar tengkorak
5 bagian : skuama, mastoid, petrosa, timpanik dan

prosesus stiloid

Os. Temporal kiri, pandangan lateral

Os. temporal kiri, pandangan coronal

Os. Temporal kiri, pandangan medial

Prossesus Zigomatikus
Medial : Dinding posterior fossa mandibula
Posterior : Prossesus mastoid
Spina supra Henle : tonjolan yang terletak di fossa

mastoid sedikit di belakang atas liang telinga

Pars Skuamosa os temporal


Perlekatan muskulus temporalis, dibatasi oleh linea

temporal

membentuk segitiga suprameatal (Mc.Ewen), patokan


menemukan antrum pada operasi mastoidektomi

Segitiga suprameatal

linea temporalis, dinding posterior liang telinga(sisi medial


spina Henle) dan garis yang tegak lurus linea temporalis yang
menyinggung dinding posterior liang telinga

Linea temporalis

lanjutan dari ujung posterior prosesus zigomatic,


membentuk tepi posterosuperior liang telinga : perkiraan
tepi bawah fossa media

TELINGA DALAM
Terletak didalam pars petrosa os temporalis
Telinga dalam = labirin, terletak end organ pendengaran (koklea) dan

keseimbangan (utrikulus dan duktus semisirkularis)


Labirin tdd :

labirin tulang dan labirin membran. Labirin membran terletak pada labirin tulang.

Antara labirin tulang dan membran : perilimfa, dan endolimfa terletak pada labirin

membran
BJ endolimfa > tinggi dari perilimfa
Dalam labirin terdapat :

canalis semisirkularis, vestibularis dan koklea

Dalam labirin membran juga terdapat duktus semisirkularis, urtikulus dan sakulus,

dan duktus koklea

TELINGA DALAM
Penampang melintang koklea yaitu skala vestibuli, skala media, dan

skala timpani.
Skala vestibuli berhubungan dengan telinga tengah tingkap oval,

sedangkan skala timpani berhubungan melalui tingkap bulat.


Bagian atas skala media : membran vestibularis (membran Reissner)
Bagian bawah skala media : membran basilaris.
Di atas membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi

mengubah getaran suara menjadi impuls.

Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel

penyokong.
Di atas sel rambut terdapat membran tektorial

yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel


rambut akan dihubungkan dengan bagian otak
dengan saraf vestibulokoklearis.

TELINGA DALAM

Labirin tulang
Satu lapis tulang padat (otic capsul) dalam pars petrosa os temporalis

dan spatium perilimf


Kanalis semisirkularis anterior, posterior, lateral
Kanalis semisirkularis anterior dan posterior terletak dalam bidang

vertikal dan yang lateral pada bidang horisontal apabila kepala flexi 30 0
Vestibulum terletak di medial cavum timpani dan didalamnya terdapat

urtikulus dan sakulus.


Koklea rumah siput dengan saluran spiral 2 kali putaran
Perilimf

Telinga dalam

Canalis semisirkularis :

lingkaran, berasal dan berakhir pada vestibulum

3 buah yaitu css lateralis (horisontal), css superior (antero-vertikal), dan css
inferior (posterovertikal)

Dalam duktus css terdapat end organ keseimbangan yaitu crista ampularis, yang
terletak di salah satu ujung duktus yang melebar.

Duktus css berfungsi menjaga keseimbangan tubuh terhadap gerak sirkuler atau
angular (kinetik)

Vestibulum :

Terletak antara css dan koklea, medial cavum timpani,


bentuk oval dengan diameter 4mm

Didalamnya terdapat sakulus dan utrikulus,


makula sebagai end organnya

sakulus dan utrikulus mengatur keseimb

dimana

Koklea :

Rumah siput dengan 2 lingkaran dengan sumbu tengah


modiulus

Oleh skala media dibagi menjadi 2 bagian yaitu skala vestibuli


dan skala timpani

skala vestibuli ( atas) dan skala timpani(bawah) berisi


perilimfa dan skala media (tengah) berisi endolmfa

Dasar skala vestibuli : membran vestibuli (Reissners


membrane) dan dasar skala media disebut membran basalis,
yang didalamnya terdapat organ corti

Labirin membran
Terletak dalam labirin tulang
Endolimf
Tdd: duktus koklea, sakulus, utrikulus dan duktus

semisirkularis

ALAT KESEIMBANGAN
alat keseimbangan (vestibulum) berupa tiga saluran 1/2 lingkaran yang dilengkapi

dengan organ ampula dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus dan
sakulus.
Ujung dari setiap saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang

berisi reseptor
Pangkal dari saluran setengah lingkaran berhubungan dengan utrikulus yang

menuju ke sakulus.
Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang

ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut
dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.

Saluran semisirkular peka terhadap gerakan kepala.


Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus

terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya


berupa rambut bebas yang melekat pada otolith,
yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala
mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang
menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

FISIOLOGI PENDENGARAN
Energi bunyi ditangkap daun telinga dalam bentuk

gelombang > getarkan membran timpani > melewati tulang


pendengaran MIS (maleus, inkus, stapes) > energi
diamplifikasi > diteruskan ke stapes yang menggerakkan
tingkap jorong sehingga perilimfe pada skala vestibuli
bergerak > getaran diteruskan ke membrana reissner yang
mendorong endolimfe > timbulkan gerak relatif antara
membran basalis dan membran tektoria > terjadi defleksi
stereosilia sel rambut sehingga kanal ion terbuka dan terjadi
pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel > terjadi
depolarisasi rambut > lepaskan neurotransmiter ke dalam
sinaps yang akan timbulkan potensial aksi pada saraf
auditorius > lanjut ke nukleus auditorius >
kortekspendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai