Anda di halaman 1dari 1

2.

Histologi
c. Tenggorokan
Tenggorokan menghubungkan larynx dengan paru. Histologi dinding tenggorok dapat
dibedakan atas tiga lapis, yaitu tunica mucosa, tunica muscularis, tunica adventitia.
Permukaan kelumen diselaputi tunica mucosa, dengan epitel batang berlapis semu dan
bersilia, menumpu pada lamina basalis yang tebal. Pada selaput epitel banyak terdapat sel
goblet. Lamina propria berisi banyak serat elastis dan kelenjar lendir yang kecil-kecil.
Kelenjar terletak sebelah atas lapisan serat elastis. Dibagian posterior tenggorok kelenjar itu
menerobos masuk tunica muscularis. Pada lamina propria terdapat pula pembuluh darah dan
pembuluh limfa.
Tunica muscularis sendiri sangat tipis dan tidak terlihat dengan jelas. Tunica adventitia
juga tidak terlihat secara jelas, dan berintegrasi dengan jaringan penunjang yang terdiri dari
tulang rawan dibawahnya. Tulang rawan di bawah tunica adventitia itu tersusun dalam
bentuk cincin-cincin hialin bentuk huruf C. Cincin inilah yang menunjang tenggorok pada
sebelah samping dan ventral. Sedangkan dibagian dorsal tenggorok, ditempat itu adalh
bagian terbuka cincin, terdapat serat otot polos yang susunannnya melintang terhadap poros
tenggorok. Serat otot itu melekat kepada kedua ujung cincin, dan berfungsi untuk
mengecilkan diameter tenggorok. Jika otot kendur, diameter tenggorok kembali sempurna.
Diantara cincin bersebelahan terdapat serat fibroelastis. Dengan struktur cincin yang
tak bulat penuh ini maka tenggorok dapat meregang (membesar) untuk menyalurkan lebih
banyak udara ke dalam paru. Di sebelah luar cincin terdapat jaringan ikat yang berisi banyak
serat elastis dan retikulosa.

Anda mungkin juga menyukai