Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adi Fransiskus

Aulia Rizki
LO 5 Penatalaksanaan dan Pencegahan Faringitis

Penatalaksanaan Faringitis

1. Faringitis akut

a. Faringitis viral
 Terapi
Istirahat dan minum yang cukup. Kumur dengan air hangat. Analgetika jika
perlu dan tablet isap.
Antivirus metisoprinol (Isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simpleks
dengan dosis 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari pada orang
dewasa dan pada anak < 5 tahun diberikan 50 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali
pemberian /hari.
b. Faringitis bakterial
 Terapi
a. Antibiotik
Diberikan terutama bila diduga penyebab faringitis akut ini grup A
Streptokokus β hemolitikus. Penicillin G Banzatin 50.000 U/kgBB, IM dosis
tunggal, atau amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari
dan pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari atau eritromisin 4 x 500
mg/hari.
b. Kortikosteroid : deksametason 8-16 mg, IM, 1 kali. Pada anak 0,08 – 0,3
mg/kgBB, IM, 1 kali.
c. Analgetika
d. Kumur dengan air hangat atau antiseptik.
c. Faringitis fungal
 Terapi
Nystasin 100.000 – 400.000 2 kali/hari. Analgetika.
d. Faringitis gonorea
 Terapi
Sefalosporin generasi ke-3, Ceftriakson 250 mg IV.

2. Faringitis kronik

a. Faringitis kronik hiperplastik


 Terapi
Terapi lokal dengan melakukan kaustik faring dengan memakai zat kimia
larutan nitras argenti atau dengan listrik (electro cauteer). Pengobatan simptomatis
diberikan obat kumur atau tablet isap. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk
antitusif atau ekspektoran. Penyakit di hidung dan sinus paranasal harus diobati.
b. Faringitis kronik atrofi
 Terapi
Pengobatan ditujukan pada rinitis atrofinya dan untuk faringitis kronik atrofi
ditambahkan dengan obat kumur dan menjaga kebersihan mulut.

3. Faringitis spesifik

a. Faringitis luetika
 Stadium tertier
Nama : Adi Fransiskus
Aulia Rizki
Terapi penisilin dalam dosis tinggi merupakan obat pilihan utama.
b. Faringitis tuberkulosis
 Terapi
Sesuai dengan terapi tuberkulosis paru.

Pencegahan Faringitis

1. Biasakan untuk hidup bersih dan sehat dengan sering mencuci tangan baik
sebelum maupun sesudah makan menggunakan sabun pembersih tangan.
2. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung saat sedang berkendara atau
tinggal di lingkungan yang tercemar atau paparan asap yang tinggi.
3. Hindari paparan asap rokok sebab perokok pasif lebih sering atau rentan terkena
faringitis.
4. Jika lingkungan rumah kering dan banyak debu maka jaga kebersihan rumah
dengan penghisap debu untuk membuat rumah menjadi lebih lembab.

Referensi :

Soepardi, Efiaty Arsyad. 2014. Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher. Jakarta :
FKUI.

Anda mungkin juga menyukai