Anda di halaman 1dari 35

ANATOMI

SISTEM RESPIRASI

Oleh :
dr. Huntari Harahap
FKIK UNJA
2016
FUNGSI SISTEM RESPIRASI
 Pertukaran gas
 Kondisi gas
 Produksi suara
 Olfaksi
 Pertahanan
ORGAN TRACTUS RESPIRATORIUS
 Tractus respiratorius bagian atas
1. Hidung dan nasal cavity
2. Sinus paranasal
3. Faring

o Tractus respiratorius bagian bawah


1. Laring
2. Trakea
3. Bronkus
4. Bronkiolus
5. Bronkiolus respiratori
6. Ductus alveolar
7. Alveoli
Tractus respiratorius atas Tractus respiratorius bawah
TRACTUS RESPIRATORIUS BAGIAN
ATAS
 Nasale dan cavitas nasalis
 Bagian – bagian nasal
1. Dorsum nasi, terdiri atas :
a. Bag. Caudal : cartilago lateralis dan alaris
b. Bag. Cranial : os nasale dex & sin, proc. Frontalis os. Maxilla

2. Septum nasi
a. Fungsi : menopang dorsum nasi dan membagi 2 cavitas
nasalis
b. Anterior terdiri atas cartilago quadratus angularis
c. Posterior terdiri atas lamina perpendikularis os ethmoidalis
dan vomer.
c.   Cavum nasi
       Ada 6 batas cavum nasi, yaitu :
1. Batas medial kavum nasi yaitu septum nasi.

2. Batas lateral kavum nasi yaitu konka nasi superior,


meatus nasi superior, konka nasi medius, meatus nasi
medius, konka nasi inferior, dan meatus nasi inferior.
3. Batas anterior kavum nasi yaitu nares (introitus kavum
nasi).
4. Batas posterior kavum nasi yaitu koane.

5. Batas superior kavum nasi yaitu lamina kribrosa.

6. Batas inferior kavum nasi yaitu palatum durum.


 Fungsi
1. Filtrasi
2. Pengatur kondisi udara (air conditioning
3. Olfaktory (indra penghidu)
4. Cavitas nasalis : produksi suara
 Sinus paranasal
 Ruang didalam cranium yang berhubungan melalui lubang ke
dalam cavum nasi.
 Sinus ini dilapisi membran mukosa yang bersambungan
dengan cavum nasi.
 Terdiri atas : sinus frontalis, ethmoidalis, spenoidalis dan
maxilaris
FARING
 Organ berbentuk corong sepanjang 15cm yg tersusun atas
jaringan fibromuscular
 Berfungsi sbg saluran pencernaan dan saluran pernafasan.

 Terletak setinggi Bassis cranii (bassis occipital dan bassis


sphenoid) sampai cartilage cricoid setinggi Vertebrae Cervical
VI.
 Pharynx sbg organ pencernaan menghubungkan antara cavum
oris dan Oesophagus.
 Sbg organ pernafasan berfungsi utk menghubungkan antara
cavum nasi dan Larynx.
 Vaskularisasi Pharynx
Perdarahan faring sebagian besar berasal dr cab a. carotis
externa, a. faringeal ascendens, R.dorsal a. lingualis, R.
tonsillaris a. fascialis, dan R. palatine a. maksillaris

Innervasi Pharynx
utk persarafan motorik berasal dr n. XI sedangkan utk
persarafan sensorik berasal dr n. IX dan n. X
PEMBAGIAN FARING
Nasopharynx (Epipharynx)
 Terletak di bagian atas dari faring

 Nasopharynx memiliki skeletopi setinggi Bassis cranii sampai


Vertebrae cervical I.
Oropharynx/ Orofaring
 Merupakan bagian dr pharynx yg terletak di tengah.

 Memiliki skeletopi setinggi Vertebrae cervical II sampai Vertebrae


Cervical III.
Laringopharynx (Hipopharynx)
 Merupakan bagian bawah dr pharynx

 Terletak setinggi Vertebrae Cervical IV sampai Vertebrae Cervical VI.


LARING
 Membentang dr laryngoesophageal junction dan
menghubungkan faring dg trachea
 Terletak setinggi Vertebrae Cervical IV – VI

 Terdiri atas 9 cartilago


Cartilago yang membentuk laring
 Cartilago epiglottica

 Cartilago thyroidea

 Cartilago cricoidea

 Cartilago arytenoidea

 Cartilago cuneiformis (Wrisbergi)

 Cartilago corniculata (Santorini)


o Innervasi Larynx
 Di atas dr plica vocalis dinnervasi oleh n. laryngis internus
cab dr n. laryngis superior cab dr n. vagus (X).
 Sedangkan di bawahnya diinnervasi oleh n. leryngis
recurrens, kec. M. crycothyroideus yg diinnervasi oleh R.
laryngeus externus n. laryngeus superior

 Vaskularisasi Larynx
Suplai arteri berasal dr R. laryngeus superior a. thyroidea
superior. Dan bagian bawah divaskularisasi oleh R.
laryngeys inferior a. thyroidea inferior. Sdgkn aliran limfe
nya bermuara ke nodi lymphoidei cervicales profundi
TRAKEA
 Trachea bermula di leher, yakni glottis di bagian bawah larynx
kurang lebih setinggi VC ke 6, berjalan ke caudal di depan
oesophagus, masuk ke mediastinum superius, dan berakhir di
bifurcatio trachea lebih kurang setinggi VT ke 6 atau
manubriosternal joint.
 Terdiri dari 16-20 cincin cartilago hyaline yang dihubungkan
jaringan ikat yang disebut ligamentum annulare
 Batas atas dan bawah bergeser mengikuti irama respirasi karena
trachea dapat memanjang dan memendek seperti concertina.
 Pada inspirasi dalam tracheae turun sampai setinggi VT ke 6
 Mempunyai lapisan mucosa, cilia dan otot polos
 diameter trachea pada anak hanya sekitar 3 mm pada tahun
pertama
 Vaskularisasi dan Aliran Limfe Trachea
Suplai darah terutama berasal dr a. thyroidea inferior.
 Sedangkan aliran limfe nya bermuara ke nodi limphoidei
pretrachealis dan paratrachealis.

Innervasi Trachea
Trachea diinnervasi mll cabang2 dr n. vagus, n. laryngeus
recurrens, dan truncus sympaticus.
BRONCHUS
 Bronchus = bronchus primarius = bronchus principalis
 Sebagai lanjutan dari trachea, sehingga mempunyai struktur yang
sama.namun otot polos pada bronchus lebih banyak.
 Bronchus (principalis) dextra :
a. Lebih vertikal, lebih pendek dengan diameter >
dibanding bronchus sinistra sehingga lebih mirip lanjutan
trachea daripada percabangan.
b. Bercabang tiga sesuai dengan jumlah lobus pulmo dextra
 Bronchus (principalis) sinister
a. Lebih horizontal, lebih panjang dengan diameter < dibanding
bronchus dexter
b. Ketika masuk ke hilus ia bercabang dua sesuai jumlah lobi
pulmo sinister
 Kedua bronchi adalah struktur yang elastis dan mobile, serta
dapat memanjang dan memendek seperti trachea.
 Cabang dari bronchus primarius disebut bronchus secunder
( bronchus lobaris) yang akan menuju ke lobi pulmonales
 Bronchus secunder akan bercabang menjadi bronchus tertius
( bronchus segmentalis) yang jumlahnya sesuai dengan
jumlah segmen dari tiap lobus paru.
 Bronchus tertius akan bercabang-cabang → bronchiolus dgn
dimeter sekitar 1mm.
 Bronchiolus yang lebih kecil disebut bronchiolus terminalis
yang akan menjadi bronchiolus respiratorius sebelum
menjadi ductus alveolaris yang berakhir di kantung-kantung
udara yang disebut alveoli
 Alveoli diliputi oleh kapiler.
 Dan disini terjadi pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida.
 Dari bronchus primarius sampai ke bronchiolus, jaringan
cartilago semakin berkurang.
 Tiap bronchus dan cabang-cabangnya disertai a.
pulmonalis dan cabang-cabangnya.
PULMO
Vaskularisasi Pulmo
 Utk bronchi, jaringan ikat paru dan pleura visceralis divaskularisasi oleh Aa.
Bronchiales.
 Utk Aa. Bronchiales sinistra cabang dr aorta thoracalis, sdgkn Aa.
Bronchiales dextra cabang dr a.intercostales atau Aa. Bronchiales sinistra.
 Utk vena nya mll Vv. Bronchiales yg terdiri atas vv. Bronchiales superficial
dan profunda. Vv. Bronchiales Superficial mendapatkan aliran darah dr
bronchi extrapulmonar, pleura visceralis, limponodi sekitar hilus pulmo.
 Vv. Bronchiales dextra bermuara ke v. azygos, sedangkan Vv. Bronchiales
sinistra nya bermuara ke v. hemiazygos accessoria atau v. intercostales
supreme
 Sedangkan utk alveoli mendapatkan vaskularisasi dr ujung terminal dr a.
pulmonales.

Innervasi Pulmo
 Pulmo diinnervasi oleh plexus pulmonalis pd radix pulmo dextra et sinistra.
 Dimana plexus ini terdiri atas saraf simpatis oleh truncus sympaticus ->
ganglia sympatis 1-5 dan parasimpatis oleh cabang2 dr n. vagus
PLEURA
 Pleura : lapisan pembungkus paru (pulmo).
 Dimana antara pleura yg membungkus pulmo dextra et
sinistra dipisahkan oleh adanya mediastinum.
 Pleura dr interna ke eksterna terbagi atas 2 bagian :
a. Pleura Visceralis/ Pulmonis : Pleura yg langsung melekat
pd permukaan pulmo.
b.Pleura Parietalis : Bagian pleura yg berbatasan dg dinding
thorax.
Vaskularisasi Pleura
 Pleura parietal divaskularisasi oleh Aa. Intercostalis, a. mammaria
interna, a. musculophrenica.
 Dan vena2 nya bermuara pd system vena dinding thorax.

 Pleura visceralis nya mendapatkan vaskularisasi dr Aa. Bronchiales.

Innervasi Pleura
 Pleura parietalis pars costalis diinnervasi oleh Nn. Intercostales.

 Pleura parietalis pars mediastinalis diinnervasi oleh n. Phrenicus

 Pleura parietalis pars diaphragmatica bagian perifer diinnervasi oleh


Nn. intercostales. Sedangkan bagian central oleh n. phrenicus
 Pleura visceralis diinnervasi oleh serabut afferent otonom dr plexus
pulmonalis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai