Anda di halaman 1dari 54

VISCERA THORAK-PULMO

Dept. Anatomi
dr. Dini Lestariani Enderson
PRETEST
1. Yang termasuk organ sistem respirasi bagian
bawah, adalah..
a. Faring
b. Laring
c. Oesophagus
d. Trakhea
e. Alveoli
1. Vascularisasi trakhea ?
a. A. thyroidea medialis
b. A. thyroidea inferior
c. A. thyroidea superior
d. A. thrycoidea superior
e. A. thrycoidea inferior
Jumlah lobus pada paru dextra
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Urutkan segmen2 bronkus mulai dari bronkus primer sampai
alveoli
a. Bronkus primer bronkus sekunder bronkus tertier
bronkhiulus bronkhiulus terminalis bronkhiulus
respiratori ductus alveolar saccus alveolar alveoli
b. Bronkus primer bronkus sekunder bronkus tertier
bronkhiulus bronkhiulus respiratori bronkhiulus
terminalis saccus alveolar alveoli
c. Bronkus primer bronkus sekunder bronkhiulus
terminalis bronkhiulus respiratori ductus alveolar
saccus alveolar alveoli
d. Bronkus primer bronkus sekunder bronkus tertier
bronkhiulus bronkhiulus respiratori ductus alveolar
saccus alveolar alveoli
e. Bronkus primer bronkus sekunder bronkus tertier
bronkus terminalis bronkus respiratori ductus
alveolar saccus alveolar alveoli
1. Sebutkan selaput membran pleura yang
melapisi paru
a. Pleura parietalis
b. Pleura visceralis
c. Pleura diapraghmatica
d. Pleura costalis
e. Semua jawaban di atas benar
SISTEM RESPIRASI
Organ sistem respirasi bag. Atas
1. hidung
2. faring
3. laring
4. trakhea
Organ sistem respirasi bag. Bawah
1. paru-paru
2. bronkus
3. alveoli
ORGAN SISTEM RESPIRASI BAGIAN ATAS
HIDUNG
Terdiri dari eksternal dan internal.
Eksternal : menonjol dari wajah dan disangga oleh
tulang hidung dan kartilago.
Internal : rongga berlorong yang dipisahkan
menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi
vertikal yang sempit, yang disebut septum
Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada
bagian anterior ke bagian posterior yang
berbatasan dengan nasofaring. Rongga hidung
terbagi atas 2 bagian, yakni secara longitudinal
oleh septum hidung dan secara transversal oleh
konka superior, medialis, dan inferior.
PHARING
Faring merupakan saluran yang memiliki
panjang kurang lebih 13 cm yang
menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada
larynx pada dasar tengkorak.
Terdiri dari :

1. Nasopharing
2. Oropharing
3. Laringopharing
NASOPHARING
ada saluran penghubung antara nasopharinx
dengan telinga bagian tengah, yaitu Tuba
Eustachius dan Tuba Auditory
ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak
pada bagian posterior nasopharinx, merupakan
bagian dari jaringan Lymphatic pada
permukaan posterior lidah
OROPHARING
Merupakan bagian tengah faring antara
palatum lunak dan tulang hyoid.
Refleks menelan berawal dari orofaring
menimbulkan dua perubahan, makanan
terdorong masuk ke saluran pencernaan
(oesephagus) dan secara simultan katup
menutup laring untuk mencegah makanan masuk
ke dalam saluran pernapasan
Fungsi faring adalah untuk menyediakan
saluran pada traktus respiratorius dan digestif
LARINGOPHARING
Merupakan posisi terendah dari faring. Pada
bagian bawahnya, sistem respirasi menjadi
terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk
ke bagian belakang, oesephagus dan udara
masuk ke arah depan masuk ke laring.
LARING
Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago
kecil dan 3 Cartilago besar ).
Terbesar adalah Cartilago thyroid yang
berbentuk seperti kapal, bagian depannya
mengalami penonjolan membentuk adams
apple, dan di dalam cartilago ini ada pita
suara.
Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat
cartilago cricoid.
Laring menghubungkan Laringopharynx dengan
trachea, terletak pada garis tengah anterior
dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai6.
Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya
vokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari
obstruksi benda asing dan memudahkan batuk. Laring
sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke
arah laring selama menelan
b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea,
sebagian dari kartilago ini membentuk jakun ( Adams Apple
)
d. Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang
komplit dalam laring ( terletak di bawah kartilago thyroid )
e. Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara
dengan kartilago thyroid
f. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang
menghasilkan bunyi suara; pita suara melekat pada lumen
laring.
TRAKHEA
trakhea adalah lanjutan dari larynx dan merupakan pipa
silinder dengan panjang 11-12 cm dengan diameter
sekitar 2,5 cm
terdapat pada bagian oesophagus yang terentang mulai
dari cartilago cricoid masuk ke dalam rongga thorax
tersusun dari 16-20 cincin tulang rawan berbentuk
huruf C yang terbuka pada bagian belakang nya
(setinggi VC7 -VTh 4-5)
dalam rongga dada trakhea bercabang dua pada carina
sebagai bifurcatio trakhealis (setinggi VTh4-5)
membentuk bronkus dextra dan bronkus sinistra
Vascularisasi trakhea a. thyroidea sup dan a.
brachialis
ORGAN RESPIRASI BAGIAN BAWAH
BRONKUS
terbagi menjadi bronkus dextra (3lobus)dan
sinistra (2 lobus)
Bronkus primer kanan berukuran lebih pendek,
lebih tebal dan lebih lurus dibandingkan
bronkus primer kiri karena arcus aorta
membelokkan trakhea bawah ke kanan
BRONKUS
Bronkus primer

Bronkus sekunder

Bronkus tertier

Bronkhiulus

Bronkhiulus terminal

Bronkhiulus respiratorik

Ductus alveolar

Saccus alveolar

alveoli
Bronkiolus
Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi
lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi
bagian dalam jalan napas.
Dinding bronkiolus mengandung otot polos & dipersarafi oleh
sistem saraf otonom,
Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis
(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara
jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
Duktus alveolar dan Sakus alveolar
Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus
alveolar dan sakus alveolar
Dan kemudian menjadi alveoli
PARU-PARU
Paru-paru adalah organ berbentuk pramid seperti
spons dan berisi udara, terletak dalam rongga
toraks.
Paru Kanan memiliki 3 Lobus; paru kiri memiliki 2
lobus.
Setiap paru memiliki sebuah apeks yang mencapai
bagian atas iga pertama, sebuah permukaan
diafragmatik(bagian dasar)terletak di atas
diafragma, sebuah permukaan mediastinal(medial)
yang terpisah dari paru lain oleh mediastinum, dan
permukaan kostal teretak diatas kerangka iga.
Permukaan mediastinal memiliki Hilus(akar), tempat
masuk dan keluarnya pembuluh darah bronki,
pulmonary, dan bronkial dari paru.
Setiap paru2 dilindungi oleh selaput membran
yang disebut PLEURA.
Terdiri dari 2 lapisan:

1. Pleura visceralis ( melekat pd paru,


mengikuti fissura) Pleura viseral adalah yang
menyelubingi setiap paru-paru
2. Pleura parietalis ( membatasi apex
terdalam dinding dada, diafragma, serta sisi
percardium dan mediastinum)
Rongga Pleura(ruang intrapleural) adalah ruang
potensial antara pleura parietal dan visceral
yang mengandung lapisan tipuis cairan pelumas.
Cairan ini disekresi oleh sel-sel pleural
sehingga paru-paru dapat mengembang tanpa
melakukan friksi. Tekanan cairan(tekanan
intrapleural) agak negative dibandingkan
tekanan atmosfer.
Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari
tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap
paru-paru
PLEURA PARIETALIS:
PLEURA COSTALIS

PLEURA DIAPHRAGMATICA

PLEURA MEDIASTINALIS
VASCULARISASI:
PLEURA COSTALIS : a/v intercostalis

PLEURA MEDIASTINALIS : a/v


Pericardiacophrenica
PLEURA DIAPHRAGMATICA : a/v intercostalis
dan a/v mammaria interna
INNERVASI :
N. Intercostalis

N. Phrenicus
Pulmo dexter terbagi atas 3 lobus,yaitu: lobus
superior (lobus atas), lobus medius (lobus
tengah), lobus inferior (lobus bawah)
Pulmo sinister terbagi atas 2 lobus,yaitu: lobus
superior dan lobus inferior.
Pulmo sinister lebih kecil daripada pulmo
dexter, karena jantung (cor) terletak antara
kedua pulmo agak kekiri
Struktur: Bagian2 paru:
1. Apex pulmo
2. Basis pulmo
3. Facies costalis
4. Margo anterior
5. Hilus pulmonalis
Pulmo Dexter: 3 LOBUS Pulmo Sinister: 2 LOBUS
SUPERIOR

SUPERIOR DAN
MEDIA
INFERIOR

INFERIOR
Tdp: Fissura obliq
Tdp : - fissura obliq
- fissura horizontal
Hilus Pulmonalis merupakan tempat
masuknya radix pulmonalis.
Radix pulomonalis terdiri dari:
- a.pulmonalis
- v. pulmonalis
- plexus saraf
- bronchus
- a. bronchialis
- limphonodi
VASCULARISASI PULMO :
a/v Pulmonalis
a/v Bronchialis
Keterangan:
Suplai darah untuk paru-paru berasal dari 2 arteri utama yakni
arteri pulmonar dan arteri bronkial.
Darah yang terdeoksigenasi yang berasal dari atrum kanan
jantung masuk keparu-paru untuk disalurkan ke atrum kiri melalui
vena pulmonar dalamkeadaan sudah teroksigenasi dari proses
pertukaran gas di alveoli. Arteripulmonar juga memiliki kemampuan
untuk konstriksi saat hipoksia lokal;beda dengan pembuluh lain
yang dilatasi saat hipoksia.
Arteri bronkial menyuplai darah untuk dinding-dinding bronki dan
bronkiolus.Terdapat hubungan pula antara arteri bronkial dengan
arteri pulmonar.
Sebagian besar arteri kembali ke vena pulmonar, dan sebagian
lain ke venabronkial menuju sistem azigos lalu ke vena kava
superior
INNERVASI PULMO :
Parasimpatis: n. vagus untuk bronchus
Simpatis : ganglion symphaticus thoracalis 1-5
PERANAN PULMO
Pulmo (paru2) mengikuti perkembangan rongga
dada dan terhisaplah udara mell aluran
pernafasan. Apabila tng2 yang melebarkan
rongga dada berhenti bekerja maka terjadi
kekenyalan dinding dada & pulmo menyebabkan
penyempitan rongga dada kembali.
Pada waktu iga2 menurun kembali, diaphragma
melengkung lagi keatas, sehingga kelebihan
udara di desak keluar dari pulmo
(menghembuskan nafas). Penghembusan nafas
ini dapat pula diperkuat oleh pengaruh otot2.
OTOT2 YG MENYEBABKAN
GERAKAN RESPIRASI
Inspirasi di sebabkan oleh otot2 yang menarik
costae kecranial, yaitu:
1. m.intercostalis externus
2. m.levator costae
3. m.serratus posterior superior
4. mm.scaleni
Bila inspirasi sukar maka bekerja pula,
m.pectoralis mayor, m.pectoralis minor,
m.serratus anterior dan m.latissimus dorsi.
Expirasi/pengeluaran nafas terjadi bila costae
turun kecaudal,karena penarikan:
1.m.intercostalis internus
2.m.transversus thoracis
3. m.serratus posterior inferior
Bila ada kesukaran dlm pengeluaran nafas
bekerja pula: m. obliquus abdominis internus &
externus, m.rectus abdominis, m.transversus
abdominis.
POST TEST
Isi radix pulmonalis, kecuali
a. Arteri dan vena pulmonalis
b. Arteri dan vena bronkhialis
c. Limphonodi
d. Pleksus syaraf
e. bronkus
Inervasi pulmo
a. Parasimpatis n. vagus
b. Parasimpatis ganglion syiphaticus
c. Simpatis n. vagus
d. Simpatis n. fascialis
e. Parasimpatis n. fascialis
Vascularisasi pulmo
a. Arteri dan vena thyroidea
b. Arteri dan vena thyroidea superior
c. Arteri dan vena cava superior
d. Arteri dan vena bronkhialis
e. Arteri dan vena cava inferior
Fissura yang terdapat pada pulmo sinistra
a. Fissura horizontal
b. Fissura vertical
c. Fissura obliq
d. Fissura parietal
e. Fissura segmental
A. bronkhial menyuplai darah untuk
a. Dinding bronkus dan bronkhiulus

b. Dinding trakhea dan bronkus

c. Dinding bronkhiulus dan alveoli

d. Dinding trakea dan faring

e. Dinding bronkus dan hilus


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai