Anda di halaman 1dari 45

ABSES HEPAR

Faradhillah A. Suryadi
C 111 08 340
DAFTAR ISI
 Laporan Kasus
 Follow-up
 Diskusi
LAPORAN KASUS
ABSES HEPAR
IDENTITAS PASIEN
 Nama :Y
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Umur : 47 Tahun
 Alamat : Jeneponto
SUBJEKTIF
 Anamnesis : Alloanamnesis
 Keluhan utama : Nyeri perut kanan atas
SUBJEKTIF
 Anamnesis Terpimpin
 Nyeri perut dialami sejak 2 bulan SMRS
Terus – menerus
Terasa seperti ditekan/ ditusuk
Mengeluh ada benjolan di perut kanan
atas, nyeri bila bergerak/ berubah posisi
Perut dirasakan membengkak
SUBJEKTIF
 Anamnesis Terpimpin
 Demam (-), riwayat demam (+) 3 minggu
terakhir, turun dengan obat penurun
panas, menggigil (-), sakit kepala (+)
 Batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-)
 Mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (-)
 Pasien mengeluh nafsu makan & BB ↓
 BAB : Biasa, kuning
 BAK : Lancar, kuning
SUBJEKTIF
 Anamnesis Terpimpin
 Riwayat penyakit sebelumnya (-)
 Riwayat penyakit keluarga
SUBJEKTIF
 Anamnesis Terpimpin
 Riwayat pengobatan
Tidak pernah berobat ke dokter, hanya
konsumsi obat penurun panas
 Riwayat psikososial
Riwayat konsumsi minuman beralkohol
sejak 1 tahun yang lalu
Riwayat merokok sejak SMA
OBJEKTIF
 KU : Sakit sedang/ gizi kurang/
composmentis
 BB : 41 kg
 TB : 160 cm
 IMT : 16,01 kg/m2
OBJEKTIF
 TD : 110/ 70 mmHg
 Nadi : 88 x/mnt
 Pernapasan : 20 x/mnt
 Suhu : 36,70
OBJEKTIF
DISKUSI
ABSES HEPAR
DEFINISI
 Infeksipada hepar yang ditandai dengan
adanya proses supurasi dengan
pembentukan pus
 Pus terbentuk dari jaringan hepar yang
nekrosis, sel-sel inflamasi atau sel darah di
dalam parenkim hepar
KLASIFIKASI
 Abses hepar amebic (AHA)
 Abses hepar piogenic (AHP)
KLASIFIKASI
 Abses hepar amebic (AHA)
 Salah satu komplikasi amebiasis
ekstraintestinal
 Sering dijumpai di daerah tropis/ subtropis
KLASIFIKASI
 Abses hepar piogenic (AHP)
 Dikenal juga sebagai hepatic
abscess, bacterial liver abscess, bacterial
abscess of the liver, bacterial hepatic
abscess
 AHP merupakan kasus yang jarang terjadi
EPIDEMIOLOGI
 AHA
 AHP
EPIDEMIOLOGI
 AHA
 DiNegara yang sedang berkembang, AHA
didapatkan secara endemik dan jauh lebih
sering dibandingkan AHP
EPIDEMIOLOGI
 AHP
 AHP Terbanyak ditemukan di daerah tropis
dengan kondisi hygiene/sanitasi kurang
 8-15 per 100.000 kasus AHP yang
meemrlukan perawatan di RS
 AHP lebih sering terjadi pada pria
dibandingkan dengan
perempuan, dengan rentang usia lebih dari
40 tahun
ETIOLOGI
 AHA
 AHP
ETIOLOGI
 AHA
 Enteremoeba histolytica
ETIOLOGI
 AHP
 E.coli
 Streptococcus faecalis
 Proteus vulgaris
 Salmonellla Typhi
PATOFISIOLOGI
ANAMNESIS
 AHA
 AHP
ANAMNESIS
 AHA
 Nyeri perut kanan atas
Terasa seperti ditekan/ ditusuk
Bertambah nyeri bila berubah posisi atau
batuk
Berkurang jika berbaring ke arah kiri
ANAMNESIS
 AHA
 Demam
 Anoreksia
 Mual
 Muntah
 BB ↓
ANAMNESIS
 AHP
 Gejala klinis lebih berat dari AHA
 Nyeri perut kanan atas
 Demam dapat bersifat
intermitten, remitten, atau kontinue
 Menggigil
ANAMNESIS
 AHP
 Batuk
 Sesak nafas
 Sakit perut
 Mual & muntah
 BB ↓
PEMERIKSAAN FISIS
 AHA
 AHP
PEMERIKSAAN FISIS
 AHA
 Ikterus jarang
 Alkohol dapat memperburuk nyeri
 Pembengkakan pada epigastrium
 Penonjolan sela iga
 Nyeri tekan hepar
 Lien tidak teraba
PEMERIKSAAN FISIS
 AHP
 Keadaan pasien yang septik
 Hepatomegali dengan nyeri tekan
 Ikterus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Foto thoraks
 CT – Scan abdomen
 USG abdomen
 Biopsi hepar
DIAGNOSIS
 Ada3 kriteria diagnosis yang dapat
digunakan untuk mendiagnosis abses
hepar, antara lain:
 Kriteria Sherlock
 Kriteria Ramachandran
 Kriteria Lamont dan Pooler
 Harus mendapatkan 3 atau lebih poin
dari salah satu kriteria
DIAGNOSIS
 Kriteria Sherlock
1. Hepatomegali yang nyeri tekan
2. Respon baik terhadap obat amoebisid
3. Leukositosis
4. Peninggian diafragma kanan dan
pergerakan yang kurang
5. Aspirasi pus
6. Pada USG didapatkan rongga dalam hati
7. Tes hemaglutinasi positif
DIAGNOSIS
 Kriteria Ramachandran
1. Hepatomegali yang nyeri
2. Riwayat disentri
3. Leukositosis
4. Kelainan radiologis
5. Respon terhadap terapi amoebisid
DIAGNOSIS
 Kriteria Lamont dan Pooler
1. Hepatomegali yang nyeri
2. Kelainan hematologis
3. Kelainan radiologis
4. Pus amoebik
5. Tes serologic positif
6. Kelainan sidikan hati
7. Respon yang baik dengan terapi
amoebisid
PENATALAKSANAAN
 AHA
 AHP
PENATALAKSANAAN
 AHA
 Metronidazole
3 x 750 mg
 5 – 10 hari

 Jika dalam 48-72 jam belum ada perbaikan


 ganti dengan antibiotik sesuai hasil kultur
PENATALAKSANAAN
 AHA
 Indikasi aspirasi jika:
 Ada abses yang dikhawatirkan akan pecah
 Respon terhadap medikamentosa setelah 5
hari tidak ada, atau
 Abses di lobus kiri
PENATALAKSANAAN
 AHP
 Antibiotik sesuai bakteri penyebab
PENATALAKSANAAN
 AHP
 Drainase prekutaneus abses
intraabdominal
 Dengan tuntunan abdomen ultrasound atau
tomografi komputer
 Dapat terjadi komplikasi berupa
perdarahan, perforasi organ
intraabdominal, infeksi, ataupun terjadi
kesalahan dalam penempatan kateter
PROGNOSIS
 MortalitasAHP yang diobati dengan
antibiotika yang sesuai bakterial
penyebab dan dilakukan drainase
adalah 10-16%
PROGNOSIS
 Prognosis buruk bila
 Terlambat diagnosis dan pengobatan
 Penyebab multipel
 Tidak dilakukan drainase terhadap abses
 Didapatkan ikterus, hipoalbuminemia, efusi
pleural, atau adanya penyakit lain

Anda mungkin juga menyukai