Anda di halaman 1dari 40

Hepatitis A +

Kolesistitis
Pembimbing : dr. Sabar Hutabarat, Sp. A

Oleh
Virginia Ayuga Septiya Dinda
Latar Belakang
Hepatitis virus adalah infeksi sistemik Kolesistitis merupakan radang
yang menyerang hati. Hepatitis virus pada kandung empedu.
masih merupakan masalah kesehatan Kolesistitis merupakan radang
utama pada kandung empedu

Virus hepatitis A dan virus hepatitis E


tidak menyebabkan penyakit kronis
sedangkan virus hepatitis B, D dan C Terdapat faktor yang mempengaruhi
dapat menyebabkan infeksi kronis. timbulnya serangan kolesistitis
antara lain stasis cairan empedu,
infeksi kuman dan iskemia dinding
kandung empedu
Identitas Pasien
● Nama : An. F
● Jenis kelamin : Laki-laki
● Umur : 10 tahun 1 bulan
● Alamat : Sekernan sengeti
● Diagnosis : Ikterik et causa hepatitis A + kolesistitis
Riwayat
Perjalanan
Penyakit
Pasien datang ke IGD RSUD Raden Mattaher diantar oleh
ibunya dengan keluhan badan tampak kuning diseluruh
tubuh. Keluhan ini dirasakan ± 2 minggu SMRS. Ibu pasien
mengatakan anaknya juga demam sejak badan menguning,
demam turun jika diberikan obat parasetamol. Pasien juga
mengeluh badan terasa lesu, nafsu makan menurun sejak
demam ini, mual muntah (+)

Ada nyeri kepala serasa berputar dan ulu hati juga terasa
Keluhan Utama penuh tetapi tidak perih. Pasien juga mengaku ada
mencret sebanyak 4 kali serta buang air kecilnya berwarna
Badan tampak kuning sejak 2 minggu teh (cokelat tua). Pasien juga mengeluhkan, batuk kering
SMRS (+), urin tampak bewarna cokelat seperti teh, selain itu
pasien juga mengeluhkan nyeri perut terutama pada
bagian kanan atas. Dirumah tidak ada keluarga, tetangga
dan teman bermain yang mengalami keluhan yang sama.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat demam rematik saaat usia 4 tahun


• Riwayat Asma (-)
• Riwayat Alergi (-)
Tanda-Tanda Vital
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 101 x/menit
RR : 27 x/menit
Suhu : 36,8 ºC
SpO2 : 98 %
Riwayat Sebelum Masuk
RS
Riwayat Kehamilan Riwayat kelahiran pasien Riwayat Imunisasi
Selama hamil ibu pasien jarang Masa kehamilan : Aterm a. BCG :+
kontrol kehamilan. Ibu pasien saat Partus : Spontan b. Polio :-
hamil kurang nafsu makan yaitu hanya Ditolong oleh : Bidan c. DTP :-
mengkonsumsi sayur dan tahu dan Tanggal : 20 Januari 2011
d. Campak : -
tidak mengkonsumsi susu untuk ibu Berat badan lahir : 3000 gram e. Hepatitis: -
hamil. Riwayat mual dan muntah (+) Panjang badan : Ibu lupa f. Kesan : Imunisasi
dalam batas normal dasar tidak lengkap
Riwayat Sebelum Masuk
RS
Riwayat Keluarga Riwayat Pertumbuhan Riwayat Perkembangan

Berat badan lahir : 3000 gram Gigi pertama : ibu lupa


Perkawinan : Orang tua menikah
Panjang badan lahir : Ibu lupa Tengkurap : ibu lupa
Umur : Ayah : 30 tahun
Lingkar kepala lahir : Ibu lupa Merangkak : ibu lupa
Ibu : 20 tahun
Lingkar perut lahir : Ibu lupa Duduk : ibu lupa
Pendidikan : Ayah : STM Berat badan : 19 kg
Berdiri : ± 1,5 tahun
Ibu : MTS Tinggi badan : 126 cm Berjalan : ± 1,5 tahun
Saudara : Pasien anak tunggal
Lingkar kepala : 50 cm Berbicara : ibu lupa
Lingkar lengan atas : 12 cm
Lingkar Perut : 47 cm
Status Gizi
  Usia 10 tahun dengan berat badan 19 kg dan panjang badan 126 cm
- BB/U = < P5 Kesan: Berat badan sangat kurus
- TB/U = P5 Kesan: Tinggi badan pendek
- BB/TB = % Kesan: Gizi Kurang
PEMERIKSAAN FISIK Kulit
Sawo matang, pigmentasi (-), ruam (-)
Mata
Conjungtiva anemis (+), Sklera ikterik
(+), pupil isokor, Refleks cahaya (+/+) Kepala
Normocephal, rambut tdk
mudah dicabut
Hidung
Deviasi septum (-),
epistaksis (-) Telinga
Nyeri tekan tragus (-)
Leher
Pembesaran KGB (-) JVP 5+2cm Mulut
Bibir kering (-), atrofi papil(-),
H2O
gusi berdarah(-),
Faring
Tonsil T1/T1, hiperemis (-)
Paru
Inspeksi: Jantung
Simetris, I: Iktus kordis tak terlihat
Palpasi:nyeri tekan (-) Fremitus taktil P :Iktus kordis teraba di
ka=ki ICS V linea midclavicula
Perkusi: sonor sinistra
Auskultasi: vesikuler (+/+) Rhonki P :Batas jantung dbn
(+/+) Wh (-/-) A : BJ I/II reguler
Ekstremitas sup
Abdomen Akral hangat, peteki (-),
Inspeksi : Datar, venektasi (-), darmn pitting edema (-), CRT <2
contour(-), detik
Auskultasi : BU (+) 18x/i
Palpasi : Teraba 3 jari dibawah arcus
costae (hepatomegali)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas inf

Akral hangat, CRT < 2


detik, edema (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Imunoserologi
o Anti HAV IgM : 1,82 (<,4)
o Anti HCV (Rapid) : Negative
o HbsAg : Negative
o Anti HBs (Rapid) : Negative
o CRP Kualitatif : Positive
o ASTO Kualitatif : Positive
Rontgen
Interpretasi:
Thorax
 Jantung kesan membesar
 Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
 Trakea ditengah
 Corakan bronkovaskular kedua paru tampak sedikit meningkat
 Infiltrat perikardial kanan
 Kedua hemidiafragma licin
 Kedua sinus kostofrenikus lancip
Kesan :
 Kardiomegali dengan suspek edema paru
 Infiltrat di parakardial kanan dd bronkopneumonia
USG

o Parenkimal liver disease dd inflamasi, hepatitis


o Cholecystitis
o Cystitis
o Asites
Diagnosis
Diagnosis primer: Hepatitis A + Kolesistitis
Diagnosis sekunder: Bronkopneumonia
Terapi
IGD ( 23 Februari 2021 )
• KAEN 3B + KCL 10 mEq/klf 1250 cc/hari
• Inj. Cefotaxim 2x100mg
• Inj. Omeprazole 2x20mg
• Po. Sucralfat syr 3x5cc
• Po. Curcuma syr 2x5cc
Hepar
Hepar adalah organ metabolik terbesar dan
terpenting di tubuh; organ ini dapat
dipandang sebagai pabrik biokimia utama
tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan
adalah sekresi garam empedu, yang
membantu pencernaan dan penyerapan
lemak.
Hepatitis
A
Virus Hepatitis A menyebar secara fecal-oral.
Hepatitis A adalah peradangan organ hati
yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A.
Infeksi yang akan mengganggu
kerja organ hati ini dapat menular dengan
mudah, melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi virus.
Virologi

Hepatitis Virus A (HAV) adalah noneveloped virus berukuran


27 nm dan merupakan RNA virus rantai tunggal, dari famili
picornavirus, terdiri dari satu serotipe, tiga atau lebih
genotipe, bereplikasi di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi.
Epidemiologi

Di negara berkembang dimana HAV


masih endemis (Afrika, Amerika
Selatan, Asia Tengah, dan Asia
Tenggara) paparan terhadap HAV
hampir 100% pada anak 10 tahun.
Di Indonesia prevalensi di Jakarta,
Bandung, dan Makassar berkisar
antara 35-45% pada usia 5 tahun,
dan mencapai lebih dari 0% pada
usia 30 tahun.
Manifestasi Klinis
Gejala muncul secara mendadak: panas, mual, muntah,
anoreksia, dan nyeri perut. Pada bayi dan balita, gejala-
gejala ini sangat ringan dan jarang dikenali, jarang terjadi
icterus (30%).
Manifestasi Klinis

Fase
Masa Inkubasi Ikterik
Berlangsung selama 18-50 Urin yang berwarna kuning tua, seperti
hari (+ 28 hari) teh, diikuti oleh feses yang berwarna
seperti dempul, kemudian warna sclera
dan kulit perlahan-lahan menjadi kuning

Masa Fase
Prodormal
Gejala: fatigue, malaise, nafsu makan Penyembuhan
Ikterus menghilang dan
berkurang, mual, muntah, rasa tidak
nyaman di daerah kanan atas, demam
warna feses kembali normal
(biasanya < 39°C). dalam 4 minggu setelah
onset.
Klasifikasi Gejala
Klinis
Hepatitis A Klasik Hepatitis A Relaps Hepatitis Kolestatik
Penyakit timbul secara Terjadi pada 4-20% penderita Terjadi pada 10% penderita simtomatis.
mendadak didahului gejala simtomatis. Timbul 6-10 Ditandai dengan pemanjangan gejala
prodromal sekitar 1 minggu minggu setelah dinyatakan hepatitis dalam beberapa bulan disertai
sebelum jaundice. sembuh secara klinis. panas, gatal-gatal, dan jaundice

Hepatitis A Protracted Hepatitis A Fulminant

Pada bentuk protracted (8,5%), Terjadi pada 0,35% kasus. Bentuk ini
clearance dari virus terjadi perlahan paling berat dan dapat menyebabkan
sehingga pulihnya fungsi hati kematian. Ditandai dengan
memerlukan waktu yang lebih lama, memberatnya ikterus, ensefalopati,
dapat mencapai 120 hari dan pemanjangan waktu protombin
Diagnosis
Diagnosa hepatitis A dapat dilihat dari
pemeriksaan laboratorium dari pemeriksaan
serologi IgM anti-HAV, antibodi ini ditemukan 1-
2 minggu setelah terinfeksi dan bertahan dalam
waktu 3-6 bulan. Sedangkan untuk pemeriksaan
IgG anti-HAV dapat dideteksi dalam waktu 5-6
minggu setelah terinfeksi
Tatalaksana
Indeksi akut dapat dicegah dengan pemberian imunoglobulin dalam 2
minggu setelah terinfeksi atau menggunakan vaksin. Penderita
hepatitis A akut dirawat, dengan indikasi muntah hebat, dehidrasi
dengan kesulitan masukan per-oral, kadar SGOTSGPT>10 kali nilai
normal, koagulopati, dan ensefalopati. Pengobatan meliputi istirahat
dan pencegahan terhadap bahan hepatotoksik, misalnya
asetaminofen.
Pencegahan Pencegahan umum meliputi nasehat kepada
pasien yaitu : perbaikan hygiene makanan-
minuman, perbaikan sanitasi lingkungan dan
pribadi dan isolasi pasien (sampai dengan 2
minggu sesudah timbul gejala). Pencegahan
khusus dengan cara imunisasi. Terdapat 2
bentuk imunisasi yaitu imunisasi pasif dengan
immunoglobulin, dan imunisasi aktif dengan
inactivated vaccines (Havrix, Vaqta dan Avaxim).
Kolesistiti
s
Kolesistitis merupakan radang pada kandung
empedu. Penyebab utama kolesistitis akut
adalah 90% batu empedu. Yang terletak di
duktus sistikus yang menyebabkan stasis
cairan empedu, sedangkan sebagian kecil
kasus timbul tanpa adanya batu empedu
(kolesistitis akut akalkulus).
Manifestasi Klinis
Keluhan yang agak khas untuk serangan
kolesistitis akut adalah nyeri perut di
sebelah kanan atas epigastrium dan nyeri
tekan, takikardia serta kenaikan suhu
tubuh. Keluhan tersebut dapat
memburuk secara progresif dan nyerinya
bersifat konstan.
Penegakan
Diagnosa Diagnosis kolesistitis akut biasanya dibuat beradasarkan
riwayat yang khas dan pemeriksaan fisis. Trias yang terdiri
dari nyeri akut kuadran kanan atas, demam dan leukositosis
sangat sugestif.
Tatalaksan
a
Penatalaksanaan kolesistitis meliputi penanganan infeksi, pembedahan, dan terapi
suportif. Penanganan dari kolesistitis bergantung pada tingkat keparahan penyakit

● Medikamentosa
Antibiotik
Antibiotik yang dapat digunakan adalah golongan penicillin
seperti ampicillin-sulbactam. Untuk kasus yang lebih berat,
bisa dipilih piperacilin-tazobactam.

Analgesik
Analgesik yang dapat digunakan adalah obat anti inflamasi
nonsteroid (OAINS). Penggunaan OAINS injeksi seperti
ketorolac dapat meredakan nyeri dalam 20-30 menit
Analis
a
Kasus
Analisa Kasus
Analisa Kasus Kasus Teori

Kasus Teori
Hepatitis A merupakan penyakit
self limiting dan memberikan
kekebalan seumur hidup.

Kesimpulan Penyebaran terutama dengan rute


fekal-oral. Mekanisme kerusakan
sel hati oleh HAV belum
sepenuhnya dapat dijelaskan,
namun bukti secara langsung
maupun tidak langsung
menyimpulkan adanya suatu
mekanisme imunopatogenetik.
Gejala klinisnya bedakan menjadi 4
stadium yaitu: Masa inkubasi,
masa prodomal, fase ikterik, fase
penyembuhan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai