Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

SEL

DISUSUN OLEH
Nazrina Diannisa

(F1C112001)

Putri Thresa W

(F1C112002)

Sinta Anggraini S

(F1C112003)

Rini Anggraini

(F1C112004)

Putri Halimah

(F1C112005)

DOSEN PENGAMPU : Dra. Hj. Arzita, M.Si


KIMIA MURNI
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
ANGKATAN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami semua
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Bologi Umum yang
berjudul Sel dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Ibu Dosen pengasuh mata kuliah Biologi

2.

Orang tua telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

3.

Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini

dapat kami selesaikan.


Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan
ihklas kepada semua pihak yang bersangkutan.
Tak ada gading yang tak retak, untuk itu kamipun menyadari bahwa makalah yang telah kami
susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan baik dari
segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada
semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan
penulisan-penulisan mendatang. Apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang tidak berkenan
di hati pembaca mohon dimaafkan. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Jambi, 28 September 2012

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................
II. PEMBAHASAN.....................................................................................................................
2.1 Kimia Dasar..........................................................................................
2.1.1 pengertian kimia...................................................................
2.1.2 konsep dasar................................................................................
2.1.3 cabang ilmu kimia.......................................................................
2.2 Molekul Organic....................................................................................
2.2.1 molekul kehidupan......................................................................
2.2.2 molekul sel...........................................................................
2.3 pengertian sel...........................................................................................
2.4 teori tentang sel.......................................................................................
2.5 sel berdasarkan keadaan intinya..............................................................
2.6 struktur dan fungsi sel.............................................................................
2.7 perbedaan sel makhluk hidup..................................................................
2.8 membran sel............................................................................................
2.9 energi, enzim, dan metabolisme..............................................................
2.10 pengertian,fungsi dan proses fotosintesis..............................................
2.11 respirasi seluler......................................................................................
2.12 reproduksi sel........................................................................................
III. PENUTUP............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi"
dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani,
, bios("hidup") dan ,logos ("lambang", "ilmu"),maka biologi merupakan ilmu yang
mempelajari seluruh aspek kehidupan. Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap
kelompok organisme,

seperti botani (ilmu

tentang tumbuhan), zoologi (ilmu

tentang hewan),

dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan
ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup
pula taksonomi dan paleobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari
dalam anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan
dipelajari dalametologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang
dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan
dipelajari dalam biologi perkembangan. Interaksi antar sesama makhluk dan dengan alam sekitar
mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga
kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.
Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita
mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah
kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bias lihat bahwa
alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat
kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa kemasa
dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel
gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai
tahap materi genetic.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada
yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang sangat
kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi

masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt ketergantungan. Oleh karena itu
sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi focus pembahasan
dalam makalah ini, yaitu bagaimana penjelasan tentang kehidupan sel dan perkembangannya .
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi tentang sel
2. Menjelaskan tentang pengertian sel,struktur dan fungsi sel, perkembangbiakan sel serta
lainnya.
3. Mengajak pembaca untuk lebih memahami tentang sel

PEMBAHASAN
2.1 Kimia Dsar
2.1.1 Pengertian Kimia
Kimia (dari bahasa Arab: , transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa
Yunani: , transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur,
dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta

interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari
pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut
pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh
struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
2.1.2 Konsep dasar
1. Tatanama
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan
spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistemtatanama
organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
2. Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya
mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan
positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih
mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu
sistem elektron.
3. Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah
ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada
intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya
adalah atom unsur uranium.
4. Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan
satu

atau

lebih

dan anion bermuatan

elektron. Kation bermuatan


negatif

positif

(misalnya klorida Cl)

(misalnya
dapat

kation natrium Na+)

membentuk garam netral

(misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asambasa adalah hidroksida (OH) dan fosfat(PO43).
5. Senyawa Kimia
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan
tetap yang

menentukan

susunannya.

sebagai

contoh, air merupakan

senyawa

yang

mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan
diuraikan oleh reaksi kimia.
6. Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih
mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau
lebih atom yang terikat satu sama lain.
7. Zat kimia
Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsurunsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan seharihari merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
8. Ikatan kimia
Ikatan

kimia merupakan

dalam molekul atau kristal.

Pada

gaya

yang

banyak

senyawa

menahan

berkumpulnya atom-atom

sederhana, teori

ikatan

valensi dan

konsep bilangan oksidasidapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa
dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik.
Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat
digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.
9. Wujud zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu
komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks
refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas.
Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion.
Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.
10.Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul
menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul.
Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

2.1.3 Cabang Ilmu Kimia


Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antarbidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.

Kimia

analitik adalah analisis cuplikan

bahan

untuk

memperoleh

pemahaman

tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen
standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari
kimia, kecuali untuk kimia teori murni.

Biokimia mempelajari senyawa

kimia, reaksi

kimia,

dan interaksikimia

yang

terjadi

dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti
dalam kimia

medisinalatau neurokimia.

Biokimia

juga

berhubungan

dengan biologi

molekular, fisiologi, dan genetika.

Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang
organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam
bidang kimia organologam.

Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik.
Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.

Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika
sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya
termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi.
Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan
penggunaan kalkulus untuk

menurunkan

persamaan,

dan

biasanya

berhubungan

dengan kimia kuantum serta kimia teori.

Kimia

teori adalah

studi

kimia

melalui

penjabaran

teori

dasar

(biasanya

dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia
disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah
memfasilitasi

pengembangan

sistematik kimia

komputasi,

yang

merupakan

seni

pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia.

Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika
benda kondensi dan fisika molekular.

Kimia

nuklir mengkaji

inti. Transmutasi modern

bagaimana
adalah

partikel

bagian

subatom

terbesar

bergabung

dari

kimia

dan
nuklir

membentuk
dan tabel

nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.

2.2 Molekul Organik


2.2.1 Molekul Kehidupan
Molekul kehidupan memliki 4 karakteristik :
1. Kebanyakan molekul sistem kehidupan didasarkan pada kimia karbon.
2. Susunan molekul kehidupan dari elemen yang memliki sedikit perbedaan.
3. Molekul kehidupan adalah modular,terdiri dari susunan yang sederhana.
4. Bentuk dari molekul dapat membantu membedakan sifat dari molekul organik.
Tiga molekul kehidupan yang sangat penting adalah protein, karbohidrat, dan lipid. Molekul
protein adalah makro molekul yang polimer (dibangun oleh asam amino sebagai monomernya) dan

tidak bercabang. Tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) oksigen (O) dan nitrogen (N),
dan kadang-kadang disertai unsur sulfur (S), dan posfor (P).
Struktur umum protein berupa atom carbon alfa yang berikatan dengan atom hidrogen, gugus
amino, gugus karboksil dan gugus lain yang bervariasi yang menyusun bagian asam amino. Asam
amino terikat satu sama lain dengan ikatan peptida. Ikatan peptida dapat dipecah dengan hidrolisis.
Struktur protein ada empat level yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Kira-kira 50%
dari berat kering organisme hidup adalah protein.
Protein dalam organisme hidup ini ada yang berperan sebagai enzim, sebagai sumber energi
misalnya untuk pergerakan otot, ada yang bertanggung jawab atas pengangkutan materi melalui
peredaran darah misalnya hemoglobin dan zat anti bodi, ada pula yang berperan sebagai persediaan
makanan misalnya ovalbumin pada putih telur dan kasein pada susu.
Protein juga

merupakan

bahan

untuk

perbaikan,

pertumbuhan

dan

pemeliharaan

struktur sel dari organ tubuh. Terdapat 20 macam asam amino yang membentuk berbagai macam
protein dalam tubuh organisme hidup. Protein adalah molekul yang amat esensial untuk struktur dan
aktivitas kehidupan (rambut, otot, antibodi, hormon, enzim). Protein tersusun atas 20 asam amino.
Karbohidrat adalah glukosa, fruktosa yang tergolong pada karbohidrat sederhana karena
terdiri atas monosakarida. Molekul ini mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen. Molekul
karbohidratterbuat dari atom carbon dan air (CH 2O). Glukosa ini juga merupakan monomer atau
unit/satuan penyusun polimer karbohidrat seperti pati dan selulosa. Ada yang disebut disakarida yaitu
yang terdiri atas dua molekul monosakarida yang dibuat dalam tubuh, contohnya maltosa (terdiri atas
glukosa dan glukosa), sukrosa yang terdiri atas glukosa dan fruktosa.
Karbohidrat yang terdiri atas lebih dari dua monosakarida disebut polisakarida, yaitu rantai
panjang gula contohnya adalah tepung, glikogen, selulosa dll. Hewan dapat menghidrolisa pati
(tepung) menjadi glukosa dengan enzim, tetapi hewan tidak dapat mencernakan (menghidrolisa)
selulosa.
Pati tidak dapat larut dalam air jadi dapat dimanfaatkan sebagai depot penyimpanan glukosa.
Tumbuhan yang kelebihan glukosa akan merubahnya menjadi pati sebagai makanan cadangan Pati
yang merupakan polimer dari glukosa, ada 2 macam yaitu amilosa dan amilopektin.
Pati banyak terdapat dalam kentang, padi, jagung dan gandum. Seperti halnya
dengan pati, selulosa adalah suatu polisakarida dengan glukosa sebagai monomernya. Tetapi bentuk
ikatan antarglukosanya berbeda dengan ikatan antar glukosa pada pati. Ikatan antarglukosa pada
selulosa sedemikian rupa menghasilkan suatu molekul yang panjang, lurus, kaku dan rapat, sehingga

selulosa berbentuk rangkaian serat yang panjang dan kaku, suatu bahan baku yang sempurna sebagai
penyusun dinding sel tumbuhan.
Molekul lipid,molekul ini mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta oksigen,
dan kadang kala ditambah Nitrogen dan Posfor. Di dalam sel terdapat bermacam jenis lipid,
diantaranya adalah lemak, fosfolipid dan steroid. Lemak, baik lemak jenuh (yang berasal dari hewan)
maupun lemak tak jenuh (yang berasal dari minyak tumbuhan) merupakan sumber cadangan energi
bagi organisme hidup.
Fosfolipid merupakan bagian penting penyusun membran sel. Perhatikan gambar 3 mengenai
struktur membran sel. Steroid misalnya kolesterol merupakan bahan baku pembuatan garam-garam
empedu, vitamin D dan beberapa hormon (estrogen, progesteron, dan testosteron).
Garam-garam empedu penting untuk mengemulsi lemakagar lemak yang kita makan dapat
tercerna dan terserap usus kita. Bila kadar kolesterol dalam darah berlebihan akan menjadi penyebab
utama peyakit jantung koroner (penyumbatan pembuluh nadi tajuk atau arteri koronaria).
Manusia selain membutuhkan ketiga molekul tersebut,manusia juga membutuhkan vitamin
dan mineral. Vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi
menghasilkan energi.
Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit,
tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di
dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.

2.2.2 Molekul Sel


Molekul-molekul yang menyusun kehidupan dan karenanya disebut molekul biologi, yaitu
molekul yang dapat dijumpai terdapat dalam suatu sel. Molekul-molekul tersebut adalah karbohidrat,
protein, lemak, dan asam nukleat.
Sel dapat membuat molekul-molekul. Hampir semua molekul yang dibuat sel(komponen
dasar molekul biologi) terdiri atas sejumlah atom carbon yang saling berikatan dan berikatan dengan
atom lain. Oleh karena itu, komponen yang mengandung atom carbon diketahui sebagai
komponen organik.Jumlah atom carbon dalam suatu molekul biologi digunakan dasar
pengelompokan molekul.
Dengan kata lain keragaman molekul kehidupan didasarkan pada kandungan atom carbon
yang dimilikinya. Komponen organik memiliki kerangka atom carbon dan terikat pada kerangka

tersebut adalah atom-atom yang membentuk suatu gugus fungsional, misalnya gugus alkohol, gugus
amino, gugus aldehid, gugus keton, dll. Sel membuat molekul besar (makro molekul) dari molekulmolekul kecil dengan reaksi kimia.Molekul besar selain dibangun dengan reaksi kimia juga
dihancurkan atau dipecah dengan reaksi kimia.
Ada reaksi yang disebut sintesa dehidrasi yaitu sintesa molekul dengan cara menghilangkan
molekul airnnya. Ada reaksi yang disebut hidrolisis, yaitu proses pemecahan molekul dengan air.
Reaksi kimia terjadi pada sistem dalam organisme, baik intraseluler (dalam sel) atau ekstraseluler (di
luar sel).
2.3 Pengertian Sel
Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit
(kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan
unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal
misalnyabakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel Pada organisme
multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki
hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme,
namun jalurevolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga
memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang
sangat rapi.
2.4 Teori Tentang Sel
Ada teori-teori tentang sel, yaitu:

Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil

pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)


Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga),

tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)


Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam,

rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode


Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma

Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan

tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.


Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang

pada protoplasma yaitu inti (nucleus)


Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional

makhluk hidup
Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla)

2.5 Sel Berdasarkan Keadaan Inti


Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki
membrane inti dan Prokariot(pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membrane inti dan
pada umumnya makhluk hidup uniseluler. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma
(sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan
alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran
terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali
bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom(tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik

- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
PROKARIOTIK

EUKARIOTIK

Perbedan Sel Prokariotik dan Eukariotik


Perbedaan antara sel perokariotik dan
eukariotik, kita lihat pada tabel berikut:

Struktur
Membran nukleus
Membran plastida
Nukleus
Nukleolus
Plastida
Mitokondria
Badan golgi
Kromosom
DNA
RNA
Histon
Pigmen
Pembelahan

Prokariotik
+ (tunggal)
+ (telanjang)
+
+
Amitosis

Eukariotik
+
+
+
+
+/+
+
+ (ganda)
+ (dengan protein)
+
+
+
Mitosis/meiosis

2.6 Struktur dan Fungsi Sel

1. Membran Sel
Membran Sel Tersusun atas lapisan lipoprotein gabungan lemak dan protein perbandingan 50:50.
Lipid yang menyusun membran adalah pospolipid yang bersifat hidrofilik dan sterol yang bersifat
hidrofobik. Protein yagn terdapat pada permukaan luar dan dalam membran sel disebut protein
ekstrinsik yang bersifat hidrofobik. Sedangkan protein yang ada dan menembus kedua lapis lipid
disebut protein intrinsik yang bersifat hidrofobik. Membran sel bersifat semi permiabel.
Berikut ini sifat sifat membran sel:

Pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel

Sebagai pelindung sel

Sebagai tempat pertukaran zat

Sebagai reseptor dari rangsang luar

Sebagai tempat berlangsungnya reaksi-readsi kimia.


2.

Sitoplasma
Sitoplasma ada dalam dua bentuk yang dipengaruhi kandungan air yaitu fase Sol yang
padat dan Fase Gel (cair).

3. Organel Sel
Ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas, retikulum
endoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom, peroksisom, mikrotubulus,
mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan sentrosom

a. Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP ke daerah-daerah yang
memerlukan energi. mitokondria tersusun atas 2 sistem membran yaitu membran dalam dan
membran luar. Membren dalam membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran
krista) untuk memperluas bidang penyerapan
oksigen. Matrik Mitokondria mengandung
protein, lemak, enzim sitokrom, DNA &
ribosom sehingga memungkinkan sintesis
enzim-enzim respirasi secara otonom. untuk
melintasi membran mitokondria memerlukan
mekanisme transpor aktif.
Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat
berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.
b.

Peroksisom (badan mikro)

Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom mengandung berbagai


enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen (H2O2).

Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O + O2
c. Mikrotubulus
Mikrotubulus berfungsi untuk
membentuk silia, sentriol dan benangbenang spindel.
d. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah penanggung
jawab seluruh gerakan di dalam sel
e. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang
ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk
kromosom bersama dengan beragam jenis protein
seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom
inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama
nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen
tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga
berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA
untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri
f. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE
Kasar dan RE halus
Fungsi RE halus: mengangkut protein yang disusun pada
RE kasar bersama Golgi Komplek, melaksanakn reaksi
awal pada oksidasi lemak, menyimpan fospolipid,
glikolipid dan steroid, melaksanakan detoksifikasi drug
dan racun.

g. Aparatus Goolgi
Aparatus golgi terdiri atas kumpulan
vesikel pipih yang berbentuk kantong
berkelok-kelok (sisternae). Aparatus
Golgiyang terdapat pada sel tumbuhan
disebut diktiosom, kebanyakan terletak di

dekat

membran sel .Aparatus golgi dapat


bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel. oleh karena itu,
organel ini disebut organes sekresi.
Di dalam aparatus golgi banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti zimogen dan
koenzim. selain itu dihasilkan pula lendir yang disebut musin.
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

h. Ribosom
Ribosom adalah organel pen-sintesis protein.
Ribosom sering menempel satu sama lain
membentuk rantai yang disebut poliribosom atau
polisom. Antar unit ribosom diikat oleh mRNA.

Berdasarkan kecepatan sedimentasi, dibedakan menjadi ribolom subunit kecil (40s) dan
ribosom subunit besar (60s).

i.

Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik

yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan
pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya,
organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase,
fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.
Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang
disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang
ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH
(5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel
yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel
dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati,
transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme
dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi
dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

Ada dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan


sekunder. Lisosom primer memproduksi enzim-enzim yang
belum aktif. Fungsinya adalah sebagai vakuola makanan.
Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam
kegiatan mencerna. Ia berfungsi sebagai autofagosom.

j. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam
plastida, yaitu :

leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)


kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b

(untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten


kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil.
Kloroplas berasal dari proplastida. Proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dengan
sedikit atau tanpa membran internal. Kloroplas terbungkus oleh membran ganda. Membran
ganda berperan mengatur keluar masuknya ion atau senyawa ke dandari dalam kloroplas.
Pada membran internal kloroplas terdapat pigmen fotosintesis. Pigmen itu banyak terdapat
pada permukaan luar membran internal disebut thilakoid.
Pigmen utama yang terdapat pada membran thilakoid adalah klorofil a (C 55H72O5N4Mg) dan
klorofil b ( C55H70O5N4Mg ), selain itu juga terdapat pigmen karotenoid. Pada membran
pembungkus kloroplas umumnya terdapat violaxanthin.
Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat berlangsung fotosintesis.
k. Sentrosom
Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan.
Sentrosom pada saat reproduksi sel akan

membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-benang tubulin atau dibentuk oleh
mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-benang spindel yang dapat menggerakkan
kromosom pada saat pembelahan mitosis.
l.

Dinding Sel
Dindingsel tersusun atas selusosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel berfungsi sebagai
proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap. Dinding sel
hanya terdapat pada sel tumbuhan saja. Pada dinding sel terdapat celah untuk berkomunikasi
antarsel yang disebut plasmodemata.

m. Vakuola
Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida,
tanin(zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim,
dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal
adanya vakuola kontraktil dan vakuola
nonkontraktil.
fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen,
3.
2.7

fenol, dll
mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Makhluk Hidup

Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


1. Sel Hewan

pada hewan tertentu memiliki vakuola,


ukuran kecil, sedikit

tidak memiliki dinding se

l tidak memiliki plastid

memiliki lisosom

memiliki sentrosom

timbunan zat berupa lemak dan


glikogen

bentuk tidak tetap

2. Sel Tumbuhan

memiliki dinding sel dan membran sel


umumnya memiliki plastida
tidak memiliki lisosom
tidak memiliki sentrosom
timbunan zat berupa pati
bentuk tetap
memiliki vakuola ukuran besar,
banyak

2.8 MEMBRAN SEL

Komponen penyusun membran sel terdiri dari komponen lipid, protein dan karbohidrat.
Ratio komposisi tiap-tiap komponen tidaklah sama pada setiap membran sel karena tergantung dari
tipe selnya juga spesiesnya. Umumnya, kandungan lipid pada membran sel berkisar 40%, protein
40%, karbohidrat 1-10% dan air 20%.
Lipid pada membran sel memiliki dua lapisan dimana satu lapisan terorientasi ke arah luar
dan lapisan yang lain terorientasi ke arah sitoplasma. Protein pada membran sel merupakan protein
globuler.Protein-protein tersebut terdistribusi secara tidak merata pada membran sel. Sebagian
protein membran terletak pada bagian perifer dan sebagian yang lainnya tertanam pada setengah
lapisan lipid atau tertanam menembus kedua lapisan lipid. Bagian karbohidrat membran sel biasanya
dalam bentuk oligosakarida. Karbohidrat pada membran biasanya terikat pada lipid dan sebagian
yang lainnya terikat pada protein. Perhatikan gambar model membran sel di atas dan agar lebih jelas,
kita akan jelaskan masing-masing komponen membran sel tersebut.
1. Lipid
Setiap molekul lipid bersifat amfifatik. Lipid amfifatik mengandung komponen ekor yang bersifat
hidrofobik (tidak suka air) dan komponen kepala yang bersifat hidrofilik (suka air). Lipid membran
terdiri dari 3 kelas utama yaitu : fosfolipid, glikospingolipid, dan sterol.

a. Fosfolipid

Terdapat dua macam fosfolipid yaitu fosfogliserida dan sfingomielin. Fosfogliserida


merupakan unsur yang paling banyak, mempunyai rangka gliserin, mengikat dua asam lemak dengan
ikatan ester pada C1 dan C2. Bisa juga mengikat alkohol terfosforilasi (serin, etanolamin, kolin,
inositol). Sedangkan sfingomielin mempunyai rangka sfingosin (derivat amino alkohol) mengikat
satu asam lemak dengan ikatan amida yang merupakan unsur dalam selubung mielin. Sfingomielin
banyak dijumpai pada jaringan otak dan saraf. Fosfolipid pada umumnya mengandung gliserol.
Gugus hidroksil 1 dan 2 diesterifikasi dengan asam lemak dengan rentang karbon 12-24. Esterifikasi
dengan rentang karbon 16 dan 18 paling umum dijumpai pada hewan berdarah panas.Suatu
kelompok fosfat terikat secara kuat pada posisi karbon 3.
Fosfolifida meliputi:
1.asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol
2.fosfatidilkolin
3.fosfatidiletanolamin
4.fosfatidil-inositol
5.fosfatidilserin
Fosfatidilkolin atau lesitin mengandung gliserol dan asam lemak serta asam fosfat dan kolin.
Tersebar luas di dalam sel- sel tubuh dan mempunyai fungsi metabolik dan struktural yang sangat
penting pada membran sel. Fosfatidiletanolamin atau sefalin mirip dengan fosfatidilkolin, hanya
kolinnya diganti dengan etanolamin. Seperti halnya fosfatidilserin dan fosfatidil- etanolamin,
fosfatidilinositol juga merupakan komponen membran yang sangat penting. Asam fosfatidat penting
sebagai perantara pada sintesis triasigliserol dan fosfolipida tetapi tidak banyak ditemukan di dalam
jaringan.
Kardiolipin adalah fosfolipid yang
ditemukan di dalam membran
mitokondria yang dibentuk dari
fosfatidilgliserol.
b. Glikospingolipid
Merupakan lipid yang mengandung gula
seperti :
Serebrosida (mengandung ikatan heksosa
tunggal, glukosa atau galaktosa) dan

gangliosida (mengandung ikatan gula yang lebih kompleks) dimana keduanya secara khusus penting
dalam system saraf pusat.
c. Sterol
Sterol yang lazim dijumpai adalah kolesterol. Merupakan komponen utama dalam membran plasma,
sedikit pada badan golgi, mitokondria dan nucleus. Letak kolesterol tersisip diantara fosfolipid dan
berperan dalam menentukan tingkat fluiditas membran.Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan
gambar dibawah ini.

2. Protein
Berdasarkan posisinya pada membran, terdapat dua macam protein yaitu : protein integral :
globular, amfipatik dengan dua ujung hidrofil yang dipisahkan region hidrofob dalam lapisan bilayer
lipid dan protein perifer : terikat lemah pada bagian hidrofil protein integral.
Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein pembawa
senyawa yang melewati membran plasma, menerima isyarat (signal) hormonal, dan meneruskan
isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya. Protein membran plasma juga berfungsi
sebagai pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa
ekstraseluler.Molekul-molekul protein permukaan luar memberikan ciri-ciri individual tiap sel dan
macam protein dapat berubah sesuai dengan differensiasi sel.
Protein perifer tidak berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik, tetapi terikat
secara langsung melalui asosiasi dengan protein integral membran atau secara langsung berinteraksi
dengan bagian polar lipida membran. Misalnya protein sitokeleton, protein kinase (pada permukaan
sitoplasmik membran), dan protein matriks ekstraseluler (permukaan eksoplasmik). Protein
transmembran mengandung segemen panjang asam-asam amino hidrofobik yang tertanam pada
bilayer lipida. Ada dua tipe interaksi yang menstabilkan protein integral membran, yaitu interaksi
ionic dengan daerah kepala yang bersifat polar dan interaksi hidrofobik dengan bagian tengah yang
bersifat hidrofobik, misalnya glikoforin.
Beberapa protein integral berikatan dengan membran melalui ikata koovalen pada rantai
hidrokarbon. Dikenal ada tiga tipe protein integral berdasarkan perlekatannya pada rantai
hidrokarbon, yaitu:

Glycosyl-phosphatidylinositol-Proteins, Myristate-Proteins, dan Farnesyl- Proteins.


Kedudukan dan orientasi protein pada membran bervariasi sesuai macam membran, sel dan jaringan.
Ia dapat berupa protein integral atau protein perifer. Glikoprotein pada membran eritrosit merupakan
suatu protein yang menembus membran sel. Protein integral membran terdiri atas empat kelas, yaitu
protein tipe A, protein tipe B, protein tipe C, dan protein tipe D. Protein tipe A dan C secara struktural
sama, tetapi tertanam pada setengah lapisan membran yang berbeda. Contoh protein tipe A adalah
Cytochrom b5 pada retikulum endoplasma. Protein B adalah kompleks protein yang berperan dalam
sistim transpor. Protein D adalah protein trans membran. Protein tipe B merupakan kumpulan
molekul yang memiliki struktur yang terdiri atas Na+, K+, ATP-ase dan suatu anion protein transpor.
Enzim-enzim pada membran plasma dapat dikelompok-kan menjadi dua kategori berdasarkan tempat
aktivitas katalitiknya, yaitu:
a. Ektoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada permukaan luar membran
plasma.
b. Endoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada permukaan dalam
membran plasma.

3. Karbohidrat
Karbohidrat pada membran plasma terikat pada lipid atau protein dalam bentuk glikolipid dan
glikoprotein. Glikolipid merupakan kumpulan berbagai jenis unit-unit monosakarida yang berbeda
seperti gula-gula sederhana D-glukosa, D- galaktosa, D-manosa, L-fruktosa, L-arabinosa, D-xylosa,
dan sebagainya. Karbohidrat ini memegang peranan penting dalam berbagai aktivitas sel, antara lain
dalam sistim kekebalan. Karbo-hidrat pada membran plasma merupakan hasil sekresi sel dan tetap
berasosiasi dengan membran membentuk glikokaliks.

2.9 ENERGI, ENZIM DAN METABOLISME


A. ENZIM

Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat
penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada
enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga
pertumbuhan sel juga terganggu.
Struktur Enzim
Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein dan memang ada enzim yang
ternyata hanya tersusun dari protein saja. Misalnya pepsin dan tripsin.Tetapi ada juga enzim-enzim
yang selain protein juga memerlukan komponen selain protein. Komponen selain protein pada enzim
dinamakan kofaktor. Koenzim dapat merupakan ion logam/ metal, atau molekul organik yang
dinamakan koenzim. Gabungan antara bagian protein enzim (apoenzim) dan kofaktor dinamakan
holoenzim.
Enzim yang memerlukan ion logam sebagai kofaktornya dinamakan metaloenzim.. Ion logam
ini berfungsi untuk menjadi pusat katalis primer, menjadi tempat untuk mengikat substrat, dan
sebagai stabilisator supaya enzim tetap aktif.
Enzim merupakan suatu substansi protein yang ada dalam sel dengan jumlah yang kecil dan
mampu mempercepat reaksi kimiawi dimana enzim itu sendiri tidak ikut serta dalam reaksi tersebut
dan tidak ikut berubah.
Enzim memiliki sifat-sifat umum, seperti berikut:
1. Enzim merupakan protein atau gabungan dengan koenzim dan apoenzim
2. sebagai biokatalisator, yaitu dapat menggiatkan atau mempercepat reaksi kimiawi.
3. bekerja secara spesifik atau khusus
4. bekerja secara bolak-balik
5. enzim tidak tahan terhadap temperature yang tinggi
6. kerja enzim dipengaruhi oleh pH, konsentrasi enzim, suhu, substrat, hasil akhir, zat penghambat
(inhibitor), dan zat penggiat (activator).

Berdasarkan tempatnya enzim dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:


1. Endoenzim, yaitu enzim yang terdapat di dalam sel untuk membantu dalam proses pencernaan
dan perombakan zat makanan di dalam sel.
2. Eksoenzim, yaitu enzim yang dikeluarkan oleh sel untuk mengambil zat makanan yang ada di
sekeliling sel.

Aktivitas Enzim
Seperti halnya katalisator, enzim dapat mempercepat reaksi Kimia dengan menurunkan
energi aktivasinya. Enzim tersebut akan bergabung sementara dengan reaktan sehingga mencapai
keadaan transisi dengan energi aktivasi yang lebih rendah daripada energi aktivasi yang diperlukan
untuk mencapai keadaan transisi tanpa bantuan katalisator atau enzim.
METABOLISME SEL
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Metabolisme merupakan semua reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi dan menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk
kegiatan-kegiatan seluler seperti pergerakan.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1.

Anabolisme/AsimilasI/Sintesis
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi
tinggi. Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme
memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

2.

Katabolisme (Dissimilasi)
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam
senyawa organik tersebut. Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi
lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di
dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob)
disebut proses respirad, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

2.10 Pengertian, Fungsi dan Proses Fotosintesis


Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas
peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan) dengan
menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan
fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi
kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan
oleh proses fotosintesis.

Fungsi Fotosintesis
Fungsi Fotosintesis sebagai berikut:
1. Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa menjadi
bahan bakar dasar pembangun zat makanan lainnya, yaitu lemak dan protein dalam tubuh
tumbuhan. Zat-zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu,
kemampuan tumbuhan mengubah energi cahaya (sinar matahari) menjadi energi kimia (zat
makanan) selalu menjadi mata rantai makanan.
2. Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbon
dioksida) di udara karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil
akhirnya, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
3. Kemampuan tumbuhan berfotosintesis selama masa hidupnya menyebabkan sisa-sisa
tumbuhan yang hidup masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun menjadi
batubara menjadi salah satu sumber energi saat ini.
Proses Fotosintesis
reaksi fotosintesis terjadi:

Fot
osintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya matahari)
dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya matahari)

Tanaman hijau daun bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat memasak atau mensintesis
makanan langsung dari senyawa anorganik. Tanaman menyerap karbondioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan
proses ini berasal dari fotosintesis.

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat
pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi
pada tanaman. Secara umum reaksi yang terjadi padarespirasi seluler adalah kebalikan dengan
persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen
untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
Tanaman menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast.
Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi
fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan yang berwarna hijau. Di
dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas
setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan
sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Apabila tanaman kekurangan N (nitrogen) dalam jumlah yang cukup banyak proses fotosintesa akan
terhambat, karena pembentukan kloroplas sebagai penghasil klorofil akan terpengaruh. Sehingga
tanaman akan mengalami gejala produksi menurun, jumlah daun menjadi kuning, dan fase
pertumbuhan terhenti.
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi, yaitu :
1. Reaksi terang
Terjadi bila terdapat sinar, misalkan sinar matahari. Selama tahap ini klorofil didalam membrane
gana menyerap sinar merah dan nila yang bergelombang panjang pada spectrum sinar.Energy yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Pemecahan ini disebut fotolisis.
Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Reaksi fotolisis dapat

ditulis dengan persamaan:


2 H2O 2 H2 + O2

H2 yang terlepas ditampung oleh koenzim NADP. Dalam hal ini, NADP bertindak sebagai akseptor
H2, bentuknya berubah menjadi NADPH2 dan O2tetap dalam keadaan bebas.NADP (Nikotinamida
Adenin Dinukleotida Fosfat) merupakan koenzim yang penting peranannya dalam kegiatan oksidasi
reduksi dan banyak terdapat dalam sel hidup. Selama proses tersebut dihasilkan ATP.

2. Reaksi gelap
Blackman (1905) adalah seorang ahli membuktikan bahwa reduksi dari CO 2 ke CHO berlangsung
tanpa sinar. Sehingga reaksi gelap disebut pula sebagai reaksi blackman atau reduksi CO.Bila reaksi
terang (Hill) dan reaksi gelap (blackman) digabung maka reaksinya sebagai berikut:
Hill:
2 H2O 2 NADP H2 + O2
Balckman:
CO2 + 2 NADP H2 + O2 2 NADP + H2 + CO + O + H2 + O2
Penggabungan :
2 H2O + CO CH2O + H2O + O2
Bila baris terakhir ini dikalikan 6 , maka kita akan memperoleh:
12 H2O + 6 CO2 (CH2O)6 + 6 H2 + 6 O2
Reaksi gelap merupakan penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tersebut. Dalam peristiwa
ini , penyusutan CO2 tidak membutuhkan sinar , sehingga reaksi tersebut dinamakan reaksi gelap.

2.11 Respirasi Seluler

Respirasi seluler merupakan proses pemecahan zat makanan menjadi molekul yang dapat digunakan
untuk menghasilkan energi. Proses respirasi seluler ini terjadi di dalam mitokondria(pusat energi
sel). Respirasi dilakukan olehh semua sel penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan
dan manusia.
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Respirasi aerobik, yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebeas untuk mendapatkan
energi.
2. Respirasi anaerobik,yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
mendapatkan energi
Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, atau protein (asam amino). Hasil respirasi
berupa karbon dioksida, air, energi dalam bentuk ATP.

1. Respirasi aerobik
Persamaan reaksi proses respirasi aerobik (aerob) secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O66O2 6H2O + 6CO2 + 675 kkal
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan reaksi yang terjadi dari
awal hingga terbentuknya energi.
Proses respirasi aerob dibagi dalam tiga tahapan, yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transfer elektron.

a. Glikolisis
Adalah rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat dengan menghasilkan
NADH dan ATP.
Sifat sifat glikolisis ialah:

Dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob


Dalam glikolisis terdapat kegiatan enzimatis dan AdenosineTrifosfat (ATP) serta

Adenosine Difosfat (ADP)


ADP dan ATP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke molekul lainnya.

Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP, yang
kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat. Setelah itu, glukosa 6-fosfat diubah
oleh enzim menjadi isomernya, yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu
gugus fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa 6fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah menjadi dua senyawa
yang saling isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton
fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat).
Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan fase investasi energi.
Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi dan
mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat anorganik
(Pi) sehingga terbentuk1,3-difosfogliserat. Kemudian masing-masing 1,3-difosfogliserat melepaskan
satu gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh
masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul ADP dan membentuk dua
molekul ATP. Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat. Setelah
menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat dipisahkan,
menghasilkan fosfoenolpiruvat. Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat
terakhirnya, yang kemudian diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah
menjadi asam piruvat. (lihat bagan)
Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor
berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi,
pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul
asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air. Perlu dicatat,
pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional, karena ada sumber lain yang tidak
mencantumkan air sebagai hasil glikolisis.

b. Siklus Krebs
Nama krebs diambil dari Hans Krebs, ilmuan Jerman-Inggris yang menemukan siklus ini.
Sebelum berlangsung siklus krebs, asam piruvat (3C) yang merupakan hasil akhir dari glikolisis
diubah terlebih dahulu menjadi asetil KoA (2C) melalui dekarboksilasi oksidatif.
Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C)menjadi asam
sitrat (6C). Selanjutnya, asam sitrat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya

kembali menjadi asam oksaloasetat dengan melepaskan CO 2. Pada tiap tahapan, dilepaskan energi
dalam bentuk ATP dan hidrogen. ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya,
hidrogen berenergi digabungkan dengan penerimaan hidrogen (akseptor hidrogen) yaitu NAD +dan
FAD, untuk dibawa ke sistem transfor elektron.
Pada siklus Krebs, sebagian besar energi disimpan dalam NADH, yaitu sebanyak 6 molekul.
Selain NADH, pada satu tahap, energi dihasilkan dalam FADH 2 (flavin adenin dinuklotida hidrogen).
Satu tahap dalam siklus Krebs juga menghasilkan 2 ATP secara langsung. Seluruh reaksi siklus Krebs
berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas (aerobik). Siklus krebs berlangsung di dalam
mitokondria.

c. Transfer Elektron
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus Krebs ada dua macam. Pertama,
dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (guanosin trifosfat). Energi in
merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan. Kedua, dalam bentuk sumber elektron,

yaitu NADH dan FAD (flavin adenin dinukleotida) dalam bentuk FADH 2. Kedua macam sumber
elektron ini dibawa ke sistem transfor elektron.
Proses transfos elektren ini sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H + dari NADH dan
FADH2 dibawa darai satu subtrat ke substrat lain secara berantai. Pembawa elektron dalam transfor
elektron antara lain protein besi-sulfur (Fe.S) dan sitokrom. Selain itu terdapat pula senyawa
ubikuinon yang bukan protein. Setiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk
mengikat fosfat anorganik (P) ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat
(O2) sebagai penerima (akseptor), sehinga terbentuk H 2O.
Jadi, dari keseluruhan proses katabolisme 1 glukosa melalui respirasi aerobik, dihasilkan 38 ATP,
dengan perincian sebagai berikut:
Glikolisis

: 2 NADH + 2 ATP

Oksidasi dari piruvat


Siklus Krebs

= 8 ATP

: 2 NADH (atau 6 ATP)

: 6 NADH + 2 FADH + 2 ATP

= 6 ATP
= 24 ATP

38 ATP
2.12 Reproduksi Sel
Sel sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam melakukan
pembelahannya, ada sel sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang
lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa
pertumbuhan tertentu, misalnya sel sel germinatikum kulit mampu melakukan
pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel sel kulit yang rusak atau mati.
Akan tetapi sel sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu
tahunan, atau sel sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu
melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu
melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa
jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa
bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan
amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.

PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwasel merupakan unit kehidupan dari
sebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu.
Didalam sel terdapat bagian-bagian yang terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel dan
vakuola dan bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian tersebut
bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bgian tersebut. Pada
sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara Amitosis,
Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem stumbuhan
berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang
rusak atau sudah tua dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar.2008 Jakarta: Erlangga
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002.Jakarta: Erlangga
Foster, Bob .2008. Bandung : Ganesha Operation

Internet :
1.
2.
3.
4.
5.

www.google.com
www.wikipedia.com
www.biology.com
www.Crayonpedia.com
www.education.net

Anda mungkin juga menyukai