Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ilmiah dengan judul
“DASAR BIOMOLEKULER”. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok dalam mata kuliahan Kimia.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah karya tulis
ilmiah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua
dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa
bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun karya
tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat karya tulis yang
sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh
karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya ilmiah ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
D. Manfaat Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. Asam Amino dan Protein 6
2. Karbohidrat 10
3. Lipida 15
4. Asam Nukleat 19
BAB III PENUTUP 23
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biomolekular dimaksudkan adalah molekul-molekul utama yang menunjang
berlangsungnya kehidupan, baik sebagai pembentuk struktur sel, sumber energi, pengendalian
metabolisme hormonal dan transformasi genetik. Sangat banyak molekul-molekul organik yang
berperan dalam kelangsungan kehidupan, namun tidak dikemukakan di sini. Sebagai pengetahuan
dasar maka secara singkat akan dikemukakan beberapa sifat kimia dari senyawa biomolekular
utama, seperti protein, karbohidrat, lipida, dan asam nukleat. Kajian yang lebih mendalam
mengenai biomolekular tersebut dapat dipelajari pada buku-buku kimia organik dan biokimia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu :
1. Apa-apa sajakah yang termasuk senyawa biomolekular?
2. Bagaimana klasifikasi-klasifikasisenyawa biomolekular?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Kimia.
2. Menambah wawasan tentang biomolekular.
3. Mengetahui dasar-dasar biomolekular.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1. Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu karya ilmiah.
2. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
3. Sebagai bahan bacaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Biomolekul
Meskipun ada perbedaan besar diantara organisme hidup komposisi kimia dan reaksi
metabolisme organisme tampaknya serupa. Komposisi jaringan hidup dan non-hidup materi juga
tampak serupa dalam analisis kualitatif. Closer mengungkapkan bahwa kelimpahan relatif
karbon, hidrogen dan oksigen lebih tinggi pada sistem hidup.
Semua bentuk kehidupan yang terdiri dari biomolekul saja. Biomolekul adalah molekul organik
terutama makromolekul seperti karbohidrat, protein dalam organisme hidup. Semua hal hidup
yang membentuk bakteri, ganggang, tanaman dan hewan yang terbuat dari makromolekul serupa
yang bertanggung jawab atas kehidupan. Semua senyawa karbon yang kita dapatkan dari
jaringan hidup dapat disebut biomolekul.
Pengertian biomolekul
Biomolekul adalah molekul yang terjadi secara alami dalam organisme hidup. Biomolekul
termasuk makromolekul seperti protein, karbohidrat, lipid dan asam nukleat. Ini juga termasuk
molekul kecil seperti metabolit primer dan sekunder dan produk alami. Biomolekul sebagian
besar terdiri dari karbon dan hidrogen dengan nitrogen, oksigen, sulfur, dan fosfor. Biomolekul
adalah molekul yang sangat besar dengan banyak atom, yang terikat bersama-sama dalam ikatan
kovalen.
Kelas Biomolekul
Ada empat kelas utama biomolekul: • Karbohidrat • Lipid • Protein • Asam nukleat
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi yang baik. Karbohidrat (polisakarida) adalah rantai panjang
gula. Monosakarida adalah gula sederhana yang terdiri dari 3-7 atom karbon. Mereka memiliki
gugus aldehid atau keton bebas, yang bertindak sebagai reduktor dan dikenal sebagai gula
pereduksi. Disakarida yang terbuat dari dua monosakarida. Ikatan yang membagi antara dua
monosakarida adalah ikatan glikosidik. Monosakarida dan disakarida terasa manis, kristal dan
larut dalam air. Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Mereka molekul kompleks
yang tidak larut dalam air dan tidak dalam bentuk kristal. Contoh: glukosa, fruktosa, sukrosa,
maltosa, pati, selulosa dll
Lipid
Lipid terdiri dari rantai hidrokarbon yang panjang. Molekul lipid memegang sejumlah besar
energi dan molekul penyimpan energi. Lipid umumnya ester asam lemak dan bahan penyusun
membran biologis. Sebagian besar lipid memiliki kepala polar dan ekor non-polar. Asam lemak
dapat asam lemak tak jenuh dan jenuh. Lipid hadir dalam membran biologis dari tiga kelas
berdasarkan jenis kepala hidrofilik yang hadir: glikolipid adalah lipid yang kepalanya
mengandung oligosakarida dengan 1-15 residu sakarida. Fosfolipid mengandung kepala
bermuatan positif yang terkait dengan gugus fosfat bermuatan negatif. Sterol, yang kepalanya
mengandung cincin steroid. Contoh steroid. Contoh lipid: minyak, lemak, fosfolipid, glikolipid,
dll
Protein
Protein adalah heteropolimer dari untai asam amino. Asam amino bergabung bersama oleh
ikatan peptida yang terbentuk di antara gugus karboksil dan gugus amino dari asam amino
berturut-turut. Protein terbentuk dari 20 asam amino yang berbeda, tergantung pada jumlah asam
amino dan urutan asam amino. Ada empat tingkat struktur protein:
Struktur Primer Protein – disini protein ada rantai yang panjang asam amino tersusun dalam
urutan tertentu. Mereka adalah protein non-fungsional.
Struktur protein sekunder – Rantai panjang protein dilipat dan diatur dalam bentuk spiral, di
mana asam amino berinteraksi dengan pembentukan ikatan hidrogen. Struktur ini disebut lembar
lipit. Contoh: serat sutra.
Struktur tersier protein – rantai polipeptida panjang menjadi lebih stabil dengan melipat dan
melingkar, dengan pembentukan ikatan ionik atau hidrofobik atau jembatan disulfida.
Struktur Kuarter protein – Bila protein hasil dari perakitan lebih dari satu polipeptida atau
subunit sendiri, ini dikatakan struktur kuaterner protein. Contoh: Hemoglobin, insulin.
Asam nukleat
Asam nukleat adalah senyawa organik dengan cincin heterosiklik. Asam nukleat terbuat dari
polimer nukleotida. Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula pentosa dan gugus fosfat. Sebuah
nukleosida terbuat dari basa nitrogen yang melekat pada gula pentosa. Basa nitrogen adalah
adenin, guanin, timin, sitosin dan urasil. Nukleotida dipolimerisasi membentuk DNA dan RNA
yang merupakan bahan genetik.
Fungsi Biomolekul
Karbohidrat menyediakan tubuh dengan sumber bahan bakar dan energi, membantu dalam
berfungsinya otak kita, jantung dan saraf, pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Kekurangan
karbohidrat dalam makanan menyebabkan kelelahan, fungsi mental yang buruk.
Setiap protein dalam tubuh memiliki fungsi tertentu, beberapa protein memberikan
dukungan struktural, membantu dalam gerakan tubuh, dan juga pertahanan terhadap
kuman dan infeksi. Protein dapat antibodi, hormon, enzim dan protein kontraktil.
Lipid, tujuan utama dari lipid dalam tubuh adalah penyimpanan energi. Membran
struktural terdiri dari lipid yang membentuk aliran penghalang dan kontrol bahan masuk
dan keluar dari sel. Hormon lipid, seperti sterol, membantu dalam mediasi komunikasi
antar sel.
Asam nukleat adalah DNA dan RNA, mereka membawa informasi genetik dalam sel.
Mereka juga membantu dalam sintesis protein, melalui proses translasi dan transkripsi.
Struktur Biomolekul
Struktur biomolekul dilipat, struktur tiga dimensi rumit yang dibentuk oleh protein, RNA,
dan DNA. Struktur molekul ini dalam berbagai bentuk, struktur primer, sekunder, tersier
dan kuaterner. Perancah untuk ini disediakan oleh ikatan hidrogen dalam molekul.
Struktur primer dari biomolekul adalah spesifikasi yang tepat dari komposisi atom dan
dan ikatan kimia yang menghubungkan atom.
Struktur Sekunder biomolekul adalah bentuk tiga dimensi biopolimer, struktur sekunder
ditentukan oleh ikatan hidrogen dari biomolekul.
Struktur Tersier biomolekul adalah struktur tiga dimensi, yang didefinisikan oleh
koordinat atom, dengan pembentukan ikatan hidrogen, ion atau sulfida.
Struktur Kuarter adalah susunan beberapa lipatan kompleks, pada kompleks mutli-
subunit.
H
Protein adalah salah satu makrobiomolekular yang berfungsi sebagai pembentuk struktur
sel dari pada makhluk hidup termasuk manusia. Protein adalah polimer dari asam-asam amino
yang tersambung melalui ikatan peptida, oleh karenanya dapat juga disebut polipeptida. Hal yang
menarik bahwa protein pada semua bentuk kehidupan mengandung 20 jenis asam amino, namun
interkoneksinya menghasilkan ragam makhluk hidup yang tak terhingga banyaknya. Rumus dan
nama 20 jenis asam-asam amino pembentuk protein diberkan pada bagian berikutnya.
1.1 Tatanama Asam Amino
Nama biasa (umum) dan singkatan, serta kimia/secara sistematik ditunjukkan di bawah.
Nama Biasa Nama Sistematika Rumus Struktur
Alanin (Ala) As. 2-amino propanoat CH3-CH-COOH
NH2
Valin (val) As. 2-amino-3-metil butanoat CH3-CH - CH-COOH
CH3 NH2
Leusin (Leu) As. 2-amino-4-metil-Pentanoat CH3-CH-CH2-CH-COOH
CH3 NH2
Isoleusin (Ile) As. 2-amino-4-metil pentanoat CH3-CH2-CH-CH-COOH
CH3 NH2
Prolin (Pro) As. Furano metanoat
NH COOH
Fenilalanin(fen) As. 2-amino-3-fenilpropanoat CH2-CH-COOH
NH2
Triptofan (Trip) As. 2-amino-3-(3-idolil)-propanoat CH2-CH-COOH
N
H
Metionin (Met) As. 2-amino-4-(metil tio) butanoat CH2-CH2-CH-COOH
S-CH3 NH2
Glisin (Gli) As. 2 amino etanoat H-CH-COOH
NH2
Serin (Ser) As. 2 amino-3-hidroksi propanoat CH2-CH-COOH
OH NH2
Treonin (Tre) As. 2-amino-3-hidroksi butanoat CH3-CH-CH-COOH
OH NH2
Sistein (Sis) As. 2-amino-3 merkapto propanoat CH2-CH-COOH
SH NH2
Tirosin (Tir) As. 2-amino-3-(p-hidroksi fenil) HO -- --CH2-CH-COOH
Propanoat NH2
Aspargin (Asn) As. 2-amino suksinat NH2-C-CH2-CH-COOH
O NH2
Glutamin (Gln) As. 2-amino glutaramat NH2-C-CH2-CH2-CH-COOH
O NH2
As. Aspartat As. 2-amino suksinamat HO-C-CH2-CH-COOH
(Asp) O NH2
As. Glutamat As. 2-Glutarat HO-C-CH2-CH2-CH-COOH
(Glu) O NH2
Liain (Lis) As. 2,6-diamino heksanoat CH2-(CH2)3-CH-COOH
NH3 NH2
Arginin (Arg) As. 2-amino-5 guanido valerat HN-(CH2)3-CH-COOH
H2N-C=NH2 NH2
O CH₂OH
CH₃-CH-COOH + CH₂-CH-COOH -H₂O H₂N C CH OH
NH₂ OH NH₂ CH N C
CH₃ H O
Ikatan peptide Alanilserin
Menurut perjanjian, struktur peptida selalu ditulis dengan residu asam amino N-ujung (
residu dengan gugus α-karboksil bebas ) di sebelah kiri dan dengan residu C ujung ( residu dengan
gugus α-karboksil bebas ) di sebelah kanan. Perhatikan bahwa peptida ini mempunyai satu gugus
α-amino bebas dan satu gugus α-kaboksil bebas. Sehingga demikian nama dari suatu peptida
diambil dari suatu gabungan nama atau singkatan nama sam-asam amino pembentuknya, yang
dimulai dengan asam amino B-ujung dan diakhiri dengan asam amino C-ujung . suatu dipeptida
yang terdiri dari alanin, serin diberi nama alanilserin atau nama singkatnya adalah Ala-ser.
Kalau makin panjang suatu rantai peptida, maka jumlah isomer-isomer mungkin akan
bertambah banyak pula. Oleh karena itu kurang lebih 8000 tripeptida yang mungkin terbentuk
secara teori dari 20 macam asam amino.
Sejumlah peptide kecil ditemukan di dalam beberapa antibiotik seperti basitrisin yang
merupakan suatu peptide dan terdapat pada semua sel hewan dan tumbuhan jenis peptide lain yang
mempunyai arti khusus yaitu hormon oksitoksin dan vasopressin.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organic biomakromolekul alam yang banyak
di gtemukan dalam makhluk hidup terutama tanaman. Pada tanaman yang berklorofil . karbohidrat
dibentuk melalui reaksi antara karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari,
disebut fotosintesis.
Energi
n CO2+ n H2O (CH2O)n + n O2
Pati dalam bentuk utama penyimpanan karbohidrat yang digunakan untuk sunber makanan
atau energy, sedangkan selulosa adalah kompenen utama dalam karbohidrat pada tanaman.
Glukosa adalah karbohidrat sederhana yang paling banyak diperlukan dalam tubuh manusia. Dua
macam karbohidrat yaitu D-ribosa dan 2-Deoksiribosa adalah merupakan penyusun kerangka inti
molekul genetic DNA dan RNA. Karbohidrat juga merupakan bagian penting dalam koenzim,
antibiotika, tulang rawan, kulit kerang dan dinding sel bakteri.
Piran puran
Heteroklik oksigen, piran cincin segi enam dan puran cincin segi lima
Istilah piranosa dan furanosa seringkali digabung dengan nama monosakaridanya,
misalnya, D-glukopiranosa untuk cincin segi enam dari D-glukosa atau D-fruktofuranosa untuk
cincin segi lima dari fruktosa.
2.4 Rumus Haworth dan Rumus Konformasi
Dalam larutan air hanya sekitar 0,02% glukosa berada dalam bentuk aldehid rantai terbuka
, sisanya berada dalam bentuk hemiasetal siklik.
Meskipun proyeksi Fischer cocok untuk menunjukkan konfirmasi atom-atom disekelilingi
karbon-karbon kiral suatu karbohidrat dalam rantai terbuka ,proyeksi ini tidak sesuai untuk
menyatakan suatu struktur siklik . Penggambaran struktur siklik dengan baik dikembangkan
dengan menggunkan rumus perspektif Haworth. Dengan rumus Haworth , akan terlihat bahwa
gugus-gugus yang terikat pada karbon-karbon kiral benar-benar berada dalam kedudukan cis dan
trans terahadap yang lain pada cincin itu. Juga rumus Haworth menghilangkan ikatan-ikatan
melengkung yang terkesan dibuat-buat pada oksigen cincin.
Menurut perjanjian, suatu rumus Haworth digambar dengan oksigen cincin berada pada
sisi terjauh cincin dan karbon anomerik berada di sebelah kanan. Gugus CH2OH ujung diletakkan
ditas bidang cincin untuk deret D dan dibawah bidang cincin untuk deret L .Konfigurasi α- bila
gugus hiroksil (OH) terletak dibawah bidang dan beta – jika gugus hidroksil (OH) diatas bidang
cincin.
Perhatikan bahwa gugus yang berada di kanan dalam proyeksi Fischer akan terletak di
bawah bidang pada rumus Haworth yang datar itu, belum cukup menggambarkan kestabilan cincin
piranosa . Suatu piranosa seperti sikloheksana dapat mengalami tekukan cincin agar mencapai
keadaan yang stabil , keadaan ini dapat ditunjukkan oleh rumus konformasi.
Jika ada rumus Haworth gugus hidroksi (OH) terletak di bawah bidang, maka rumus
konformasi gugus hidroksi (OH) tersebut juga terletak di bawah bidang . Begitupun sebaliknya
,jika gugus hidroksi (OH) pada rumus Haworth terletak di atas bidang . maka pada rumus
konformasi pun terletak di atas bidang . Sebagaimana lazimnya bahwa pada gugus-gugus yang
besar cenderung berada posisi ekuatorial.
CH2OH CH2OH
D- glukosa Asam D-glukosa
Oksidasi glukosa menjadi asam aldonat
Pengoksiadasi kuat seperti laritan asam nitrat dapat mengoksiadasi gugs aldehida dan
gugus hidroksi ujung (suatu alcohol primer) menjadi asam polihidroksikarboksialat yang dikenal
sebagai asam –asam aldarat.
O COOH
C–H
H OH
H OH HNO3 HO H
HO H Kalor H OH
H OH H OH
H OH
COOH
CH2OH asam D- glukarat
D- glukosa
Oksidasi aldosa dengan asam nitrat menjadi D-glukorat (suatu aldarat)
b. Reduksi menjadi alditol
Gugus aldehida dari aldosa dan gugus keton dari ketosa dapat direduksi oleh berbagai zat
perduksi, sperti hydrogen katalitik atau suatu hydrogen logam, menghasilkan polialkohol yang
disebut dengan alditol.
O CH2OH
C–H
H OH
H OH H2+ katalisis HO H
HO H H OH
H OH H OH
H OH
CH2OH
CH2OH D glusitol (sorbitol)
D- glukosa
Reduksi aldosa menjadi D-glusitol
D-glusitol alamiah telah diisolasi dari berbagai buah , lumut dan rumput laut . Molekul D-
glusitol digunakan sebagai pemanis makan penderita diabetes.
c. Esterifikasi
Gugus-gugus hidroksi dalam karbohidrat bersifat seperti gugus hidroksi pada alkohol lain,
dapat diesterifikasi. Misalnya dapat diubah menjadi ester melalui reaksi dengan turunan asam.
Contoh, perubahan β-D-glukosa menjadi penta asetat dengan anhidrida asam.
d. Glukosidasi
Pengolahan lebih lanjut suatu hemiasetal denagn alcohol akan menghasilkan suau asetat.
Asetal monosakarida disebut glikosida.
Perhatikan bahwa hanya satu-satunya gugus hidroksil anomerik yang digantikan oleh
gugus –OCH3 . asetal ini disebut glikosida. Penanaman glokosida ditunkan dari nama
monosakridannya dengan mengubah akhiran –a menjadi –ida ,sehingga glukosa menjadi glukosida
,mannose menjadi mannosida dan seterusnya.
2.6 Oligasakarida
Oligasakarida yang paling banyak ditemukan adalah disakarida. Disakarida adalah
karbohidrat yang terbentuk dari dua satuan monosakarida. Yang terikat antara satu dengan yang
lain melalui ikatan alkosida dalam posisi 1,4- (alfa) atau 1,4 (beta). Dalam bagian ini akan
diuraikan empat macam disakarida yang penting, yaitu ,maltosa, seleboisa, laktosa, dan sukrosa.
a. Maltosa
Adalah disakarida yang diperoleh sebagai hasil hidrolisipati. Hidrolisis maltosa selanjutnya
menghasilkan glokosa yang. Oleh karena itu, maltosa terdiri dari dua satuan glukosa, terikat antara
satu dengan yang lain emelalui ikatan a-1,4 glikosida.
Karbon anemorik dari unit glukosa yang kedua berbentuk hemiasetal yang dapat berada
dalam kesetimbangan dengan alhehidrarantai terbuka. Oleh karena itu, maltosa dapat mengalami
oksidasi, sebagaimna gula reduksi yang telah di bahas terdahulu.
b. Selubiosa
Adalah disakarida yang di peroleh dari hidrolisi parisial seluosa. Hidrolisi lebih lanjut dari
selulosa menghasilkan D-glokosa. Oleh karena itu, selulosa merupakan perpaduan dua molekul
dari D-glokosa melalui ikatan b-1,4-glikosida, jadi merupakan isomer maltosa.
c. Laktosa
Adalah gula utama yang terdapat dalam satu sapi dan manusia (4-8% laktosa). Hidrolisi
laktosa menghasilkan D-glukosa dan D-glukosa dalam jumlah yang sama. Karbon anemorik unit
glaktosa mempunyai konfigurasi b pada atom C-1 Yang di hubungkan dengan gugus hidroksil
atom C-4 dari unit glukosa.
Dalam metabolisme tubuh manusia yang normal, laktosa dihidrolisis secara enzematis
menjadi D-glaktosa dan D-glukosa, selanjutnya glaktosa tersebut di ubah menjadi glukosa tidak
berfungsilaktosa masih memilki atom karbon anomerik hemiasetal yang dapat mereduksi pereaksi
fehling Benedik dan Tollen. Oleh sebab itu masih tergolong sebagai gula produksi.
d. Sukrosa
Sukrosa lebih populer disebut gula pasir. Sukrosa terdapat pada semu tanaman yang
mengalami fotosintesis dan berfungsi sebagai sumber energy. Gula ini diperoleh dari tanaman tebu
dan bit, tediri dari satu satuan glukosa dan satu satuan fruktosa. Ikatan antara unit glukosa dengan
unit fruktosa melalui ikatan glikosida, dengan menggunakan atom karbon anomerik, yaitu atom C
– 1 dari unit glukosa terikat melalui oksigen ke atom C – 2 pad uinit fruktosa dan fuktosa
merupakan bentuk furanosa.
Oleh karena karbon anomerik dari kedua unit sudah saling berikatan, sehingga setiap unit
monosakarida tidak lagi memiliki gugus hemiasetal. Karena itu, sukrosa didalam air tidak berada
dalam kestimbangan dengan suatu bentuk aldehida atau keton, sukroa tidak menunjukkan
mutarotasi dan bukanah gula pereduksi atau disebut gula non reeduksi, berbeda dengan
monosakarida dan disakarida yang telah diuraikan sebelumnya.
Hidolisis sukrosa oleh asam atau enzim invertase, menghasilkan campuran D – glukosa
dan D – fruktosa disebut gula inverse. Invertas terdapat dalam ragi beberapa serangga terutama
lebah madu. Karena adanya fruktosa bebas maka gula inversi lebih manis dari gula sukrosa. Suatu
gula inverse sintetik disebut isomerase yang dibuat dengan isomerisasi enzimatik dari glukosa
dalam sirup jagung, digunakan pada pembuatan es krim, minuman ringan dan permen.
2.7 Polisakarida
Tersusun dari banyak unit monokrasida yang terikat antara satu dengan yang lain melalui
ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida menghasilkan monosakarida. Dalam bagian ini
akan di uraikan secara singkat tentang polisakarida selengkapnya dapat dibaca pada buku
biokimia. Beberapa polisakarida yang terpenting, yaitu selulosa, pati (aamilosa dan amilopektin).
Glikogen, kitin, akan di kemukakan berikut ini.
a. Selulosa
Selulosa adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkan melalui ikatan
1,4—β-glikosida 300-15000 unit D – glukosa membentuk rantai lurus, terikat sebagai unit-unit
selulosa. Makromolekul selulosa dapat dapat beragregasi membentuk fibril yang terikat melalui
ikatan hydrogen antara gugus hidroksil pada rantai yang berseblahan. Serat selulosa yang
mempunyai kekuatan fisik yang tinggi terbentuk dari fibril-fibril ini, tergulung seperti spiral
dengan arah yang berlawanan menurut sumbu. Diperkirakan sekitar 1011 ton selulosa dibiosintesis
tiap tahun, sekitar 5% karbon dialam ini terikat dalam bentuk selulosa, kayu mengandung sekitar
50%, kapas 90%, daun kering 20%.
Manusia tidak dapat mencerna selulosa, sekalipun dapat mencerna pati dan glikogen. Hal
ini disebabkan karena adanya perbedaan stereokimia ikatan glikosida pada atom C – 1 setiap unit
glukosa. System pencernaan manusia mengandung enzim yang dapat membantu mengkatalsis
hidrolisis ikatan α-glikosida. Akan tetapi tidak mempunyai enzim yang diperlukan untuk
menghidrolisis β-glikosida. Namun banyak bakteri yang mempunyai β-glikosida dan dapat
menghidrolisis selulosa. Rayap misalnya, memiliki bakteri semacam ini dalam ususnya sehingga
dapat hidup dengan memakan pokok kayu.
Selulosa tidak termasuk gula pereduksi, karena relatif tidak lagi memiliki atom karbon
hemiasetal. Walaupun selulosa memiliki karbon hemiasetat pada ujung ranting, tetapi
pengaruhnya tidaklah nyata, karena sangat kecil jika dibandingkan dengan molekulnya yang besar.
b. Pati
Pati merupakan polisakarida yang melimpah setelah selulosa. Berfungsi sebagai
penyimpanan energy. Pati banyak tedapat pada padi-padian, kentang, jagung da lain-lain. Pati
dapat dipisahkan menjadi dua komponen utama berdasarkan kelarutaan bila dibubur dalam air
panas. Sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% adalah amilopektin (tidak larut).
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa, sekitar 50 sampai 300 unit-unit glukosa
yang dihubungkan anntara satu dengan lainnya melalui ikatan 1,4-α-glikosida. Dalam larutan,
rantai amiosa berbentuk heliks menyerupai kumparan, karena adanya ikatan dengan konfigurasi α
pada setiap unit glukosa. Kumparan yang berbentuk tabung ini memungkinkan terbentuknya
senyawa kompleks dengan molekul lain, terutama molekul-molekul kecil yang dapat masuk
kedalam kumparannya. Warna biru tua yang ditimbulkan pada penambahan yodium pada pati
adalah contoh pembentukan kompleks tersebut. Hidrolisis lengkap dari amilosa menghasilkan
hanya D-glukos, hidroisis parsial menghasilkan maltose sebagai satu-satunya disakarida.
Amilopektin adalah suatu poisakarida yang jauh lebih besar daripada amilosa, mengandung
kurang lebiih 1000 satuan glukosa permolekul. Sebagaimana rantai amilosa, amilopektin -pun
memiliki rantai utama yang terdiri dari rantai glukosa dengan ikatan 1,4-α-D-glikosida. Perbedaan
antara amilosa dengan amilopektin adalah amilopektin yang memiliki percabangan. Setiap
percabangan memiliki kira-kira 24-30 unit glukosa ikatan pada titik percabangan adalah 1,6-α-
glikosida. Hidrolisis lengkap terhadap amilopektin menghasilkan hanya glukosa. Namun hidroisis
parsial akan menghasilkan maltose dan isomaltosa. Isomaltosa tersebut berasal dari percabangan
α-1,6. Campuran oligosakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial amilopektin, dikenal sebagai
dekstrin yang dipergunakan sebagai lem, pasta dan kanji tekstil.
c. Glikogen
Adalah polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan glukosa dalam hewan (terutama
dalam hati dan otot). Struktur glikogen mirip amilopektin. Yaitu mengandung rantai glukosa yang
terikat 1,4-a dengan percabangan 1,6-a. molekul glikogen jauh lebih besar dan lebih bercabang di
banding amilopektin. Glikogen mempunyai bobot molekul tinggi, memilki sekitar 100.000 unit
glukosa,dengan percabangan terdapat pada setiap 8-12 unit glukosa. Glikogen dihasilkan jika
glukosa di serap ke dalam darah dan di angkut ke hati, otot, lalu membentuk polimer dengan
bantuan enzim. Glikogen membantu mempertahankan kesetimbangan gula dalam tubuh, dengan
jalan menyimpan kelebihan gula yang dicerna dari makanan dan mensuplai ke dalam darah jika
diperlukan.
d. Kitin
Adalah polisakarida liner yang mengandung N-asetil-D-glukosamin terikat. Hidrolisis kita
menghasilkan 2-amino-2 deoksi-D-glokosa. Kitin banyak terikat dalam protein dan lipida,
merupakan komponen utama dalam bangunan serangga.
3. Lipida
Lipid (yunani, Lipos = lemak) adalah sekelompok besar senyawa alam yang tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam organic non polar seperti n-heksan. Kloroporm dan dietil eter. Sifat
inilah yang membedakan lipid dan karbohidrat. Protein, asam nukleat dan kebanyakan molekul
hayati lainnya. Struktur molekul lipid sangat beragam, sehingga kita harus mengingat banyak
gugus fungsi yang telah kita pelajari sebelumnya, senyawa organic yang termasuk kelompok lipid
adalah trigliserida, lilin, fosfolipid, glikolip[id, steroid, terpen, prostaglandin.
3.1 Lilin
Adalah sebagian dari kelompok lipid. Secara kimiawi, lilin merupakan ester dari alcohol
berantai panjang dengan asam lemak berantai panjang. Panjang rantai hidrokarbon asam maupun
alcohol pada lilin biasanya berkisar dari 10 sampai dengan 30 karbon. Bedanya dengan trigliserda
adalah, bahwa lakohol pada lililn ialah lakohol monohidrat. Lilin adalah padatan mantap bertitik
leleh rendah dapat di temui pada tumbuhan dan hewan. Lilin lebah yang sebagaian besar berupa
mirisil palmiat, adalah ester dari mirisil alcohol dan asam palmiat. Lilin berguna untuk melindungi
permukaan daun dari penguapan air dan serangan mikroba. Lilin juga melipisi kulit. Rambut dan
bulu unggas, sehingga tetap lentur dan kedap air.
O
CH3(CH2)14 – C – O (CH2)29CH3
a. Struktur karbohidrat
Ada dua macam asam nukleat DNA dan RNA. Perbedaan kedua asam nukleat tersbeut
terletak pada unit karbohidratnya. Karbohidrat yang terdapat pada asam nukleat di dalam inti sel
adalah β-D-2-deoksiribosa, sehingga asam nukleatnya disebut Deoksiribonucleic acid (DNA).
Sedangkan gula yang terdapat pada asam nukleat daam sitoplasma adalah β-D-2-ribosa dan asam
nukleatnya dikenal dengan Ribonucleic acid (RNA).
b. Struktur basa nitrogen
Ada empat macam basa nitrogen yang terdapat pada DNA, dua diantaranya merupakan
derivat basa nitrogen purin yakni adenin dan guanin disingkat (A) dan (G), dan dua adalah derivat
basa nitrogen primidin yakni sitosin (C) dan Timin (T).
Dalam RNA juga dijumpai empat macam basa yaitu adenin, guanin, sitosin, dan urasil,
masing-masing disingkat (A), (G), (C), dan (U). Urasil derivat dari basa nitrogen pirimidin. Selain
itu dikenal pula basa pirimidin lainnya yang tidak umum 5-metilsitosin dan 5-hidroksimetilsitosin.
Basa purin lainnya yang tidak umum adalah 2-metiladenin dan 1-metilguanin. Selain komponen
karbohidrat dan basa nitrogen, nukleotida juga disusun oleh komponen Pospat (H2PO4).
c. Struktur nukleosida
Nukleosida terbentuk akibat pengikatan secara kovalen antara unit karbohidrat dengan
derivat basa nitrogen purin atau pirimidin. Pengikatan tersebut terjadi pada posisi C-1 karbohidrat
dengan N-1 derivat basa pirimidin atau posisi N-9 derivat basa purin. Nuklesida dapat diperoleh
dari hasil hidrolisis nukleotida dengan jalan pelepasan gugus fosfat.
d. Struktur nukleotida
Nukleotida (nukleosida fosfat) merupakan ester asam fosfat dari nukleosida. Asam fosfat
terikat pada gugus hidroksil dari salah satu atom karbon dalam cincin pentosa. Nukleotida terdapat
bebas di dalam sel, dan dapat terbentuk dari hidrolisis bertahap asam nukleat dengan enzim
nuklease. Nukleotida juga terdiri dari dua golongan yakni ribonukleotida dan
deoksiribonukleotida.
Bagian ester fosfat mempunyai fungsi sebagai jembatan pertautan antara nukleotida yang
satu dengan nukleotida lainnya, dikenal sebagai fosfodiester. Pertautan itu terjadi antara gugus 5-
hidroksi dari suatu nukleotida dengan gugus 3’-hidroksil nukleotida berikutnya dalam rantai.
Pertumbuhan rantai suatu poinukleotida dimulai dari ujung molekul yang mempunyai ujung 5’
bebas, dan bergerak ke ujung molekul yang mempunyai gugus 3’ hidroksi bebas. Dapat dikatakan
pertumbuhan rantai mengikuti pola dari 5’ ke 3’. Perhatikan bahwa meskipun dua dari empat
oksigen yang melekat pada fosfor setiap jembatan diikat sebagai ester fosfat, dan satu oksigen
dalam kondisi ikatan ganda dengan fosfor, namun masih terdapat satu oksigen yang bebas dapat
melepaskan protonnya.
O O
RO P OR RO P OR + H+
OH O
e. Struktur primer polinukleotida DNA dan RNA
Asam nukleat merupakan polimer dari nukleotida. Unit-unit nukleotida tersebut
berhubungan satu sama lain melalui jembatan ester fosfat antara gugus hidroksil C-3 pada
nukleotida yang satu dengan gugus hidroksil C-5 pada nukleotida yang lain. Karena jembatan ester
fosfat antara dua nukleotida itu mengandung dua ikatan ester fosfat maka disebut dengan jembatan
fosfodiester.
Polinukleotida terdiri dari dua golongan, yaitu deoksi asam ribonukleat (DNA), yang terdiri
dari unit-unit deoksiribonukleotida, dan asam ribonukleat (RNA)yang terdiri dari unit-unit
ribonukleotida.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari subbab pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa beberapa
senyawa molekular yaitu asam amino, protein, karbohidrat, lipida dan asam nukleat. Asam amino
memiliki tatanama dan klasifikasi serta stereo kimia. Asam amino dapat disintesis untuk
membentuk protein. Karbohidrat memiliki klasifikasi, cincin piranosa dan puranosa, beberapa
reaksi penting. Lipida terdiri atas lilin, trigliserida, fosfolipid, glukoipid, steroid, dan terpen. Asam
nukeat memiliki struktur dan fungsi tersendiri.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu :
1. Sebaiknya pihak universitas membatasi mahasiswa dalam pengambilan materi penulisan
karya ilmiah melalui internet agar mahasiswa lebih termotivasi dalam menemukan bahan atau
materi lewat beberapa buku di perpustakaan dan agar mahasiswa lebih termotivasi untuk membaca
buku.
2. Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi dasar biomolekular karena
materi ini merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu diluluskan untuk
pengambilan SKS berikutnya.