Anda di halaman 1dari 12

MODUL II

Judul : Logika Molekul Organisme Hidup dan Nutrisi Ternak

BAB I. Pendahulua n

A. Latar Belakang

Tubuh organisme hidup termasuk Ternak tersusun dari beberapa unsur


yang bergabung membentuk sejumlah besar molekul. Karbon, oksigen, hidrogen,
dan nitrogen merupakan konstituen utama sebagian besar biomolekul. Fosfat
merupakan komponen asam nukleat serta molekul lainnya dan juga tersebar
secara luas dalam bentuk terionisasi di dalam tubuh organisme. Kalsium
memainkan peranan penting dalam banyak sekali proses biologik dan menjadi
pusat perhatian banyak riset.

Sel merupakan unit fundamental biologi. Sel mengandung sejumlah


organel yang memiliki banyak fungsi khusus. Secara kimiawi sel terdiri atas
biomolekul dan faktor pertumbuhan lain, yaitu vitamin dan mineral. Biomolekul
utama yang kompleks ditemukan dalam sel dan jaringan organisme, yaitu
Dioksinukleic Acid (DNA), Ribonukleic Acid (RNA), protein, polisakarida, dan lipid.
Molekul yang kompleks ini dibangun dari molekul sederhana, seperti
deoksinukleotida, ribonukleotida, asam amino, glukosa, dan asam lemak.

Biomolekul yang terdapat dalam benda hidup berbeda dari senyawa


kimia yang ada disekelilingnya (O2, CO2, N2, garam anorganik, ion-ion logam,
dan lain-lain), karena berat molekulnya yang jauh lebih besar dan strukturnya
yang kompleks. Meskipun unsur-unsur yang membentuknya tidak berbeda.
Kualitas zat gizi dari makanan yang dimakan oleh organisme hidup, sangat
menentukan kualitas biomolekul yang terkandung dalam sel organisme hidup.

B. Ruang Lingkup Isi

Materi yang akan dibahas dalam modul logika molekul organisme hidup
dan nutrisi Ternak meliputi :

a. Sifat khusus benda hidup


b. Makromolekul organik pada organisme hidup
c. Sel
d. Fungsi biomolekul dalam sel
e. Keterkaitan biomolekul dengan zat gizi pakan dan kebutuhan nutrisi
dalam tubuh Ternak

C. Kaitan Modul

Modul ini merupakan modul ke-2 setelah mahasiswa mempelajari aturan


main, keterkaitan mata kuliah biokomia nutrisi dengan kompetensi lulusan, dan
ruang lingkup mata kuliah, serta sebelum mahasiswa mempelajari modul
karbohidrat, lipida, protein, vitamin, mineral, asam nukleat, enzim, dan
metabolisme energi.

D. Sasaran Pembelajaran Modul

Sasaran pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari modul


mengenai logika molekul organisme hidup dan nutrisi Ternak, mahasiswa
budidaya perairan mampu menjelaskan tentang sifat khusus benda hidup,
makromolekul organik pada organisme hidup, sel, fungsi biomolekul dalam sel,
serta keterkaitannya dengan zat gizi pakan dan proses nutrisi dalam tubuh
Ternak.

BAB II. Pembelajaran

A. Sifat khusus benda hidup

Organisme hidup mempunyai beberapa sifat khusus yang


mencirTernaknya sebagai benda hidup. Pertama, di antara sifat yang nyata dari
organisme hidup adalah sifat kompleks dan terorganisasi secara baik. Kedua, tiap
komponen organisme hidup mempunyai fungsi dan tujuan tertentu. Ketiga,
organisme hidup mempunyai kemampuan untuk mengekstrak, mengubah, dan
menggunakan energi lingkungannya dalam bentuk zat gizi organik atau energi
sinar matahari. Energi ini digunakan oleh organisme hidup untuk membangun
dan mempertahankan struktur kompleksnya. Organisme hidup tidak pernah
berada dalam keadaan seimbang di dalam dirinya atau dengan lingkungannya.
Sifat yang paling istimewa dari organisme hidup adalah kemampuannya alam
melakukan replikasi secara tepat.
B. Makromolekul organik pada organisme hidup
Senyawa kimia utama yang terdapat dalam jasad hidup adalah senyawa
organik karbon. Atom karbon tersebut akan berikatan dengan karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen. Ikatan antar atom karbon tersebut dapat membentuk
struktur tulang karbon berantai lurus, bercabang dan siklik.

NH2 O

| |

– C – C – C – C – OH

Molekul yang terdapat dalam jasad hidup tersebut disebut biomolekul.


Biomolekul utamanya terdapat di dalam sel merupakan molekul organik yang
sangat besar, yaitu protein, asam nukleat, polisakarida, dan lipid. Keempat
molekul tersebut disebut makromolekul, di mana tiap-tiap makromolekul terdiri
atas unit-unit pembangun yang lebih kecil.

Protein tersusun atas 21 macam asam amino. Semua asam amino


mengandung gugus karboksil dan gugus amino yang terikat pada atom karbon
yang sama. Gugus lainnya disebut gugus R, gugus ini berlainan antara asam
amino yang satu dengan yang lain.

NH2 O

| |

R – C – C – C – OH

Asam nukleat terdiri atas unit monomer nukleotida. Asam nukleat


dibangun oleh 8 macam nukleotida, 4 macam pembentuk DNA dan 4 macam
pembentuk RNA. Perbedaan antara DNA dan RNA adalah pada basa dan
gulanya. DNA mengandung basa adenin, guanin, timin, sitosin, dan gula
deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung basa adenin, guanin, urasil, sitosin,
dan gula ribosa.
Polisakarida seperti selulosa, pati dan glikogen terdiri atas unit yang lebih
kecil, yaitu monosakarida-monosakarida. Lipida, baik yang padat maupun cair
mengandung gliserol yang membentuk ester dengan berbagai asam lemak.

Protein dan asam nukleat merupakan makromolekul yang terdiri atas unit
monomer yang tidak sama, oleh karena itu untuk membuat makromolekul itu
serupa setiap dirakit, diperlukan pengarahan yang tepat yang disebut
pengarahan genetik.

C. Sel

1. Dasar-dasar Kehidupan Sel

Bermacam-macam proses biokimia terjadi di dalam sel dan setiap proses


ini mengikut sertakan suatu seri reaksi kimia. Dari substansi kecil yang
sederhana, sel membangun molekul-molekul besar yang merupakan karakteristik
organisme hidup. Molekul-molekul besar tersebut adalah protein, karbohidrat dan
lipid. Seluruh proses sintesa tersebut disebut anabolisme. Di dalam sel juga
terjadi proses sebaliknya yaitu molekul-molekul yang kompleks tersebut
didegradasi atau dipecah menjadi bagian atau senyawa yang lebih sederhana
yang disebut katabolisme. Katabolisme dan anabolisme, keduanya disebut
metabolisme.

2. Bagian- bagian Sel dan Fungsinya

Struktur sel secara garis besar disajTernak pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur sel secara garis besar


Membran sel disebut juga dengan membran plasma atau membran
sitoplasma. Membran tersebut bersifat permeabel. Air sangat mudah keluar
masuk sel, sedangkan cairan lainnya memerlukan fasilitas tertentu untuk
mekanisme transpor yang spesifik, misalnya larutan glukosa memerlukan protein
spesifik sebagai pembawa c a rrie r.

Cytosol, adalah larutan media yang terletak di dalam sel di antara organel-
organel. Cytosol merupakan gudang karbohidrat, yaitu glikogen pada hewan dan
pati pada tanaman. Di dalam cytosol juga terdapat enzim yang akan
mengkatabolisasi glikogen menjadi glukosa, membentuk piruvat dan senyawa-
senyawa lainnya. Cytosol menyediakan piruvat untuk mitokhondria.

Lisosom, mengandung berbagai jenis enzim pencerna, seperti enzim yang


akan menghidrolisa protein, polisakrida dan lipid sel sedangkan Ribosom,
mengandung asam ribonukleat yang berfungsi mensintesa protein sel

Mitokhondria, merupakan pabrik energi sel, mengandung berbagai enzim


yang akan mengkatalisis zat makanan organik oleh molekul oksigen untuk
menghasilkan karondioksida dan air serta energi kimia. Energi kimia yang
dibebaskan dipergunakan untuk menghasilkan ATP (Adenosin Tri Phosphat),
suatu molekul pembawa energi utama sel.

Retikulum endoplasmik, terdiri atas retikulum endoplasmik kasar dan


retikulum endoplasmik halus. Pada retikulum endoplasmik kasar permukaan
membran dipenuhi oleh ribosom yang terlibat dalam biosintesa protein. Protein
yang disintesa akan disimpan sementara di dalam sel atau diangkut keluar sel.
Retikulum endoplasmik halus tidak dilengkapi ribosom, berperan di dalam
biosintesa lipid dan tempat menyimpan enzim yang belum aktif seperti zymogen
(prekusor enzim).

Inti sel, tempat terjadinya replikasi senyawa genetik (DNA), oleh karena
itu inti sel dianggap sebagai pusat kontrol dari pada sel. Di dalam inti sel juga
disintesa NAD (nicotinamide adenin dinucleotide). Bermacam-macam reaksi
oksidasi dan reduksi dapat terjadi jika enzim yang berfungsi terhadap reaksi
tersebut ditemani oleh NAD, oleh karena itu substansi tersebut disibut coenzyme.
D. Fungsi biomolekul dalam sel

Protein berasal dari bahasa Yunani “Proteos” yang artinya utama. Protein
merupakan bagian terbesar dari mahluk hidup yang mempunyai fungsi biologis yang
sangat penting. Banyak protein yang mempunyai aktivitas katalitik spesifik dan
berfungsi sebagai enzim. Protein yang lain berfungsi sebagai unsur struktural di
dalam sel dan jaringan. Dalam bentuk hormon, protein berfungsi sebagai pengatur
(regulator) dan dalam bentuk haemoglobin, protein berfungsi sebagai media
transport

Asam nukleat terdiri atas DNA (asam deoksiribonukleat = deoxyribonukleic


acid) dan RNA (asam ribonukleat = Ribonucleic acid) adalah merupakan
senyawa yang berfungsi sebagai penyimpan, transmisi, dan penterjemah sinyal
genetik dalam biosintesis protein. DNA berperan sebagai informasi genetik,
sedangkan RNA menerjemahkan bentuk protein yang dikehendaki.

Polisakarida mempunyai dua fungsi utama, pati merupakan penyimpan


bahan bakar penghasil energi dan selulosa berfungsi sebagai unsur struktural
bagian luar sel. Lipid memegang dua peranan utama, sebagai komponen
struktural utama membran sel, yaitu menjaga permeabilitas membran sel dan
sebagai simpanan energi.

E. Keterkaitan biomolekul dengan zat gizi makanan dan kebutuhan nutrisi


dalam tubuh Ternak

Makanan (diet) menggambarkan komposisi nutrisi yang dibutuhkan. Zat


makanan yang dibutuhkan meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan
mineral. Kebutuhan zat makanan antara lain bergantung pada umur (ukuran),
jenis, dan kondisi fisiologi Ternak.

Zat makanan yang dikonsumsi tersebut akan mengalami : (1) proses


pencernaan, (2) penyerapan dan (3) metabolisme dan ekskresi.

1. Proses pencernaan
karbohidrase

Karbohidrat monosakarida

protease

Protein asam amino


Lipase

Lemak asam lemak + gliserol

2. Proses penyerapan

Protein

- Bentuk penyerapan
Larva : makro molekul (mis:dipeptida, tripeptida)

Umum : asam amino

- Lokasi penyerapan : mulai usus bagian tengah, pada larva proses


penyerapan terjadi di rektum

- proses : pinositosis

Lemak

- bentuk penyerapan : asam lemak +gliserol

- lokasi penyerapan : mulai usus bagian tengah

- proses penyerapan : pinositosis

Karbohidrat

- bentuk penyerapan : glukosa

- lokasi penyerapan : mulai usus bagian tengah

- proses penyerapan : transport aktif

Vitamin dan mineral

Berdasarkan kelarutannya, vitamin terdiri atas dua kelompok, yaitu


vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam
lemak vitamin (A, D, E, dan K). Proses penyerapan vitamin yang larut dalam air,
bersamaan dengan masuknya air ke dalam membran sel baik secara difusi
sederhana maupun osmosis. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak akan
diserap oleh dinding usus (enterosit) bersamaan dengan diserapnya asam
lemak.
Dengan demikian, semakin banyak asam lemak yang diserap oleh tubuh maka
jumlah vitamin A, D, E, dan K dalam tubuh akan lebih banyak.

Mineral yang terkandung di dalam pakan setelah melalui proses


pencernaan sebagian akan larut dalam air bersaman dengan terserapnya air,
mineral tersebut akan masuk ke dalam sel melalui membran sel epitel
(enterosit). Masuknya beberapa jenis mineral ke dalam sel epitel dapat
berlangsung melalui transpor aktif.

3. Metabolisme dan ekskresi

Makanan yang diabsorbsi sebagian akan dipecah atau dikatabolisme


untuk menghasilkan energi. Sisanya akan disimpan atau mengalami anabolisme
misalnya dihasilkan glikogen atau trigliserida, yang merupakan cadangan energi
apabila dibutuhkan.

Glukosa dan lemak akan dikatabolisme sempurna yang menghasilkan


karbondioksida, air, dan energi. Katabolisme protein selain menhhasilkan karbon
dioksida, air, dan tenaga juga akan dihasilkan NH3 dan asam urik yang masih
mengandung energi. Pada Ternak, sisa metabolisme protein tersebut 80% dalam
bentuk NH3.

Vitamin-vitamin yang diserap tersebut akan digunakan sebagai koenzim.


Koenzim memiliki peranan penting sebagai biokatalisator pada berbagai proses
metabolisme. Vitamin yang larut dalam air akan diekskresTernak lewat urin,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak akan diekskresTernak lewat feses.

Mineral-mineral selain akan digunakan sebagai material pada proses


biosintesis (komponen tulang, sel darah merah dan lain-lain) juga akan
digunakan untuk mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh.
BAB III. Penutup

Biomolekul utama dalam sel dan jaringan organisme adalah DNA yang
dibangun oleh deoksinukleotida, RNA dibangun oleh ribonukleotida, protein
dibangun oleh asam amino, polisakarida dibangun oleh glukosa, dan lipid.
dibangun oleh asam lemak.

Sifat khusus organisme hidup adalah sifat kompleks dan terorganisasi


secara baik, tiap komponen organisme hidup mempunyai fungsi dan tujuan
tertentu, mempunyai kemampuan untuk mengekstrak, mengubah, dan
menggunakan energi lingkungannya dalam bentuk zat gizi organik atau energi
sinar matahari, organisme hidup tidak pernah berada dalam keadaan seimbang
di dalam dirinya atau dengan lingkungannya, dan kemampuannya dalam
melakukan replikasi secara tepat.

Protein mempunyai aktivitas katalitik spesifik dan berfungsi sebagai enzim,


sebagai unsur struktural di dalam sel dan jaringan, protein hormon berfungsi
sebagai pengatur (regulator), protein haemoglobin berfungsi sebagai media
transport. Asam nukleat (DNAdan RNA) adalah senyawa yang berfungsi sebagai
penyimpan, transmisi, dan penterjemah sinyal genetik dalam biosintesis protein.
Polisakarida berfungsi sebagai penyimpan bahan bakar penghasil energi dan
sebagai unsur struktural bagian luar sel. Lipid mempunyai peran menjaga
permeabilitas membran sel dan sebagai simpanan energi.

Zat makanan yang dibutuhkan organisme hidup meliputi protein, lemak,


karbohidrat, vitamin, dan mineral. Kebutuhan zat makanan antara lain
bergantung pada umur (ukuran), jenis, dan kondisi fisiologi Ternak.

DAFTARPUSTAKA

Anwar HM, Piliang WG. 1992. Biokimia dan Fisiologi Gizi. Bogor: Pusat Antar
Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor.

Campbell PN,. Smith AD. 1982. Biochemistry illustrated. Edinburg London


Melbourne and New York.

Haryati, 1998. Karbohidrat. Tugas matakuliah teknik penelitian biokimia. Bogor


: Program Pascasarjana, IPB

Girindra, A. 1993. Biokimia I. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lehninger. 1999. Dasa r-Da sar Bio kimia . Thenawijaya M., penerjemah. .Jakarta
: Penerbit Erlangga.
Linder MC. 1992. Bio kimia Nutrisi dan Me tabo lisme . Parakkasi A, penerjemah..
Jakarta : Penerbit UI Press

Anda mungkin juga menyukai