BIOS CHEMIOS
HIDUP/HAYATI KIMIA/SENYAWA
ORGANIK
KIMIA
BIOLOGI ORGANIK
BIOKIMIA : ilmu yang berhubungan dengan berbagai molekul di dalam sel atau
organisme hidup sekaligus dengan reaksi kimianya.
TUJUAN DAN MANFAAT ILMU BIOKIMIA
TUJUAN :
MANFAAT :
• Mata kuliah Biokimia berperan penting dalam meletakkan dasar–
dasar pengertian bagi mahasiswa S1 Program Studi Budidaya
Perairan agar dapat menentukan berbagai senyawa penyusun
jaringan tubuh dan proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh
organisme
• Pertumbuhan ikan atau hewan akuatik lainnya sangat ditentukan
oleh adanya keseimbangan asupan nutrisi pakan dan kebutuhan
metabolisme tubuh. Asupan nutrisi pakan yang kurang
berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan metabolisme
tubuh, sebaliknya asupan nutrisi pakan yang berlebih
menyebabkan ketersedian nutrien melebihi kebutuhan
metabolisme sehingga tidak efisien dan berpengaruh pada
kualitas media budidaya.
RUANG LINGKUP BIOKIMIA
• Protein
Merupakan bagian terbesar dari mahluk hidup yang
mempunyai fungsi biologis yang sangat penting.
Banyak protein yang mempunyai aktivitas katalitik
spesifik dan berfungsi sebagai enzim. Protein yang lain
berfungsi sebagai unsur struktural di dalam sel dan
jaringan. Dalam bentuk hormon, protein berfungsi
sebagai pengatur (regulator) dan dalam bentuk
haemoglobin, protein berfungsi sebagai media
transport
• Asam nukleat
DNA berperan sebagai informasi genetik, RNA
menerjemahkan bentuk protein yang
dikehendaki.
• Polisakarida
Mempunyai dua fungsi utama, pati merupakan
penyimpan bahan bakar penghasil energi dan
selulosa berfungsi sebagai unsur struktural
bagian luar sel.
• Lipid memegang dua peranan utama, sebagai
komponen struktural utama membran sel, yaitu
menjaga permeabilitas membran sel dan sebagai
simpanan energi
Keterkaitan biomolekul dengan zat gizi makanan dan
kebutuhan nutrisi dalam tubuh ikan
UNTUK
DIEKSKRESI
AKTIVITAS
RINGKASAN METABOLISME
BAGIAN-BAGIAN SEL DAN FUNGSINYA
Membran sel
Membran sel disebut juga
dengan membran plasma
atau membran sitoplasma.
Membran tersebut bersifat
permeabel. Air sangat
mudah keluar masuk sel,
sedangkan cairan lainnya
memerlukan fasilitas
tertentu untuk mekanisme
transport yang spesifik,
misalnya larutan glukosa
memerlukan protein spesifik
sebagai pembawa carrier.
• Cytosol
Larutan media yang terletak di
dalam sel di antara organel-
organel. Cytosol merupakan
gudang karbohidrat, yaitu
glikogen pada hewan dan pati
pada tanaman. Di dalam cytosol
juga terdapat enzim yang akan
mengkatabolisasi glikogen
menjadi glukosa, membentuk
piruvat dan senyawa-senyawa
lainnya. Cytosol menyediakan
piruvat untuk mitokhondria.
• Lisosom
Mengandung berbagai
jenis enzim pencerna,
seperti enzim yang akan
menghidrolisa protein,
polisakarida dan lipid sel
• Ribosom, mengandung
asam ribonukleat yang
berfungsi mensintesa
protein sel
• Mitokhondria
Merupakan pabrik energi sel,
mengandung berbagai enzim
yang akan mengkatalisis zat
makanan organik oleh molekul
oksigen untuk menghasilkan
karbondioksida dan air serta
energi kimia. Energi kimia yang
dibebaskan dipergunakan
untuk menghasilkan ATP
(Adenosin Tri Phosphat), suatu
molekul pembawa energi
utama sel.
• Retikulum endoplasmik,
Terdiri atas retikulum
endoplasmik kasar dan retikulum
endoplasmik halus. Pada
retikulum endoplasmik kasar
permukaan membran dipenuhi
oleh ribosom yang terlibat dalam
biosintesa protein. Protein yang
disintesa akan disimpan
sementara di dalam sel atau
diangkut keluar sel. Retikulum
endoplasmik halus tidak
dilengkapi ribosom, berperan di
dalam biosintesa lipid dan
tempat menyimpan enzim yang
belum aktif seperti zymogen
(prekusor enzim).
• Inti sel
Tempat terjadinya replikasi senyawa genetik
(DNA), oleh karena itu inti sel dianggap
sebagai pusat kontrol daripada sel. Di dalam
inti sel juga disintesa NAD (nicotinamide
adenin dinucleotide).
SEL asam
nukleat
15%.
protein Lipid
50% 10%
SEL
Air
KH
80%
15%
Manusia
dan hewan
Transport Aktif
Transport Pasif (difusi)
Transport Pasif (Osmosis)
HIRARKI STRUKTURAL SEL
ASAM AMINO DAN PEPTIDA
ASAM AMINO
• Asam amino adalah senyawa penyusun protein Struktur asam
amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen
(H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus
atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan
asam amino lainnya .
basa
asam
NH 2 NH 3
R CH COOH R CH COO-
COO- COO-
COO- COO-
+
H3N +
HC3N H C H C
H NH 3+ H C NH 3+
CH2OH CH2OH
L-serine D-serine
CH2OH CH2OH
L-serine D-serine
Penggolongan Asam Amino
Asam Amino
alanin
valin asam amino hidrophilic
leusin asam amino hydrophobic
(water-fearing) (water-loving)
isolusin
prolin
Glisin
Metionin
phenilalanin
triptopan
Asam amino netral Asam amino Asam amino
tetapi polar bermuatan negatif bermuatan positip
+ + NH 3+
NH 3 NH 3
NH 3 + NH 3+
CH3 CH3
Isoleusin (Ile)
Leusin (Leu)
Asam amino yang mengandung gugus -OH
NH 3+ OH NH 3+
NH 3+
HS CH2 CH COO-
L - systein (Cys)
NH 3+
L - methionin (Met)
Asam amino dengan gugus amino
sekunder, siklis
N + -
COO
H2
L-prolin (pro)
Asam amino yang rantai R mengandung cincin
aromatis
NH 3+
NH 3+
CH2 CH COO-
HO CH2 CH COO-
NH 3+
CH2 CH COO-
N
H
L - tryptofan (Trp)
Asam amino mengandung gugus NH2 dan 2 gugus
COOH
NH 3+
O NH 3+
H 2N C CH2 CH COO-
L - asparagin (Asn)
O NH 3+
L - glutamin (Gln)
Asam amino mengandung dua gugus basa
NH 3+
H2
NH 3 + HC C C CH COO-
H 2N (CH2)4 CH COO- N NH
L - lysin (lys)
L - histidin (His)
NH
NH 3+
H 2N C NH (CH2)3 CH COO-
L - arginin (arg)
Penggolongan Asam Amino
ASAM AMINO ESSENSIAL ASAM AMINO NON-ESSENSIAL
Lysine • Alanine
Leucine • Asparagine
Valine • Asam Aspartate
Arginine • Cysteine
Tryptophan • Asam Glutamate
Isoleucine • Glutamine
Hystidine • Glycine
Threonine • Proline
Phenylalanine • Serine
Methionine • Tyrosine
pH Isoelektrik Asam Amino
• Muatan total asam amino dalam larutan akan
menentukan kelarutannya, sebagai fungsi pH. pH
dimana asam amino mempunyai muatan = 0 (tidak
bermuatan) disebut pH isoelektrik (pI). Pada pI,
kelarutan asam amino <<<, oleh karena itu pada pI
asam amino akan mengendap.
• pH isoelektrik untuk asam amino dengan R tidak
terionisasi berkisar 5.5 – 6.5. pH isoelektrik untuk
asam amino dengan R terionisasi.
pH Isoelektrik
Asam Amino
• Pada asam amino yang gugus R (rantai samping)
bermuatan menyebabkan asam amino-asam amino
ini pada pH 7,4 berada dalam bentuk ionik
L - aspartat
bermuatan - 1
L - glutamat
L - lysin
bermuatan + 1
L - arginin
Fungsi pH Isoelektrik (pI)
– Untuk mengkristalkan asam amino/protein
pengendapan isoeletrik
– Dengan mengetahui titik isoelektrik dapat
meramalkan proses migrasi protein dalam
medan elektrikum Dasar untuk pemisahan
asam amino dengan elektroforesis
Reaksi Asam Amino
• Reaksi dengan Ninhidrin
Ninhidrin di dalam air akan terhidrasi
membentuk ninhydrin hidrat. Ninhydrin
hidrat bereaksi dengan asam amino
menghasilkan anion berwarna ungu, aldehid
dan CO2.
Reaksi Ninhidrin
O
O O
OH
RCHCOO
+ N
NH 3+
OH
O
O O
anion berwarna ungu
Fungsi
6. Protein 3. Mengatur
Mengangkut keseimbanga
zat-zat gizi n air
5.
4. Menjaga
Pembentu
netralitas
kan
tubuh
antibodi
Ciri Molekul Protein
1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan sehingga
merupakan suatu makro molekul.
2. Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino
3. Terdapat ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya
lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur
tiga dimensi protein.
4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti
pH, radiasi, temperatur, medium pelarut organik dan
deterjen.
5. Umumnya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan
terdapatnya gugusan samping yang reaktif dan susunan
khas struktur makromolekul
Struktur Protein
1. Struktur Primer Protein
• Deretan asam amino dalam rantai protein disebut struktur primer.
• Struktur primer polipeptida terdapat pada oksitosin dan vasopresin
• Oksitosin adalah hormon yang memicu konstraksi rahim dan sekresi
air susu.
• Vassopressin berfungsi menaikkan tingkat tekanan darah dan
mengatur fungsi jantung.
2. Struktur Sekunder Protein
• Struktur sekunder merupakan penataan
rantai polipeptida dari molekul panjang
protein.
• Struktur sekunder ditentukan oleh ikatan
hidrogen antara pasangan elektron bebas
oksigen pada gugus karbonil suatu asam
amino dengan atom H yang terikat pada
nitrogen asam amino lain.
2. Struktur Sekunder Protein
Struktur sekunder terdiri atas :
1. alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa
pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti
spiral;
2. beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa
lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
3. Loop,(“berpilin”)
4. turn, ("lekukan")
2. Struktur Sekunder Protein
2. Struktur Sekunder Protein
4. Protein Pengatur
5. Protein Struktur
6. Movement Proteins
7. Nutrien protein
protein protein
fibrous globular
Myoglobin Hemoglobin
Keratin Collagen
Klasifikasi Protein
Protein fibrous protein globular
rantai polipeptida memanjang pada satu rantai polipeptida berlipat rapat-rapat
sumbu dan tidak berlipat menjadi bentuk menjadi bentuk globular atau bulat yang
globular. padat
bersifat tidak larut di dalam air larut di dalam sistem pelarut (air) dan
segera berdifusi
memberikan peranan struktural atau mempunyai fungsi gerak atau dinamik
pelindung
Protein Fibrous
Keratin
• protein yang tahan secara mekanik dan tidak
bereaksi secara kimia.
• terdapat pada semua vertebrata tingkat tinggi.
• Keratin tediri atas α-keratin atau β-keratin.
• Protein α-keratin menyusun hampir seluruh
dari rambut, sutera wol, kuku cakar, kulit, bulu
domba, bulu ayam, tanduk.
• Protein sutera dan jaring laba-laba merupakan
protein β-keratin
• Struktur tersier protein α-keratin hampir sama
seperti α-helix berbeda hanya pada jarak
putaran. Struktur sekunder protein pada β-
keratin adalah β-sheet
Protein Fibrous
Collagen
• berasal dari bahasa Yunani: ‘kolla’
artinya lem.
• Merupakan komponen protein
utama jaringan penghubung dari
vertebrata
• berperan sebagai komponen
utama jaringan pengikat seperti
pada tulang, gigi, tulang rawan,
urat, matrik organik dari tulang
dan kornea mata.
• Urat sebagian besar tersusun atas
collagen.
Protein Globular
Myoglobin
• merupakan protein monomer kecil
yang memudahkan difusi oksigen
pada otot vertebrata.
• Myoglobin merespon penyediaan
oksigen ke jaringan otot reptil,
burung dan mamalia
• Struktur tersier myoglobin
memperlihatkan bahwa pada
protein ini terdapat 8 bagian daerah
α-helix yang ditandai dengan huruf
A sampai H dan tidak mempunyai
daerah β-. Bagian α-helix ini
dihubungkan oleh loop dan turn.
Protein Globular
Hemoglobin
• Merupakan protein tetramer yang lebih
besar yang membawa oksigen dalam
darah.
• molekul O2 diikat hemoglobin untuk
ditranspor dalam sel darah merah, atau
eritrosit
• Struktur tetramer Hemoglobin
memperlihatkan bahwa pada protein ini
terdiri dari empat subunit polipeptida
yaitu dua sub unit α-globin dan dua sub
unit β-globin. Dengan demikian struktur
keseluruhan hemoglobin ditulis α2β2
KLASIFIKASI PROTEIN
Berdasarkan
Komponen
penyusun
Protein Protein
Sederhana Gabungan
1. Albumin
2. Globulin
3. Glutelin
4. Albuminoid
5. Protamin
Sifat-sifat fisikokimia protein
• Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama,
tergantung pada jumlah dan jenis asam
aminonya.
• Berat molekul protein sangat besar
• Protein dapat dihidrolisis oleh asam, basa,
atau enzim tertentu dan menghasilkan
campuran asam-asam amino
• Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak
dapat larut dalam air, tetapi semua protein tidak
larut dalam pelarut lemak seperti eter, kloroform,
atau benzena
• Sebagian besar protein bila dilarutkan dalam air akan
membentuk dispersi koloidal dan tidak dapat
berdifusi bila dilewatkan melalui membran
semipermeabel.
• protein sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh
fisik dan zat kimia, sehingga mudah mengalami
perubahan bentuk (denaturasi)
• Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam,
daya larut protein akan berkurang, akibatnya protein
akan terpisah sebagai endapan. Peristiwa pemisahan
protein ini disebut salting out.
• Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol
maka protein akan menggumpal.
• protein mempunyai banyak muatan (polielektrolit) dan
bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam dan
basa
• Pada titik isoelektrik, protein akan mengalami
pengendapan (koagulasi) paling cepat
Identifikasi protein
Identifikasi protein
Pemisahan Protein
BIOKATALISATOR
• Kelemahannya :
– Bila ada dua enzim dari sumber yang berlainan yang mengoksidasi
substrat sama dalam 2 reaksi yang berbeda
Contoh
Glukase
Glukosa + O2 Glukonolakton + H2O2 (Aerob)
(dalam kapang Aspergilus niger)
Glukase
Glukosa + NADP+ Glukonolakton + NADPH + H+ (Anaerob)
(dalam sel darah mamalia)
Tata nama
Contoh lain:
• Fosfatase, glukosidase, sulfatase dsb
Tata nama
• Oksidoreduktase
– 1.1. Bekerja pada gugus -CHOH
– 1.2. Bekerja pada gugus keton atau aldehida
– 1.3. Bekerja pada gugus -CH-CH-
– 1.4. Bekerja pada gugus –CH-NH2
– 1.5. Bekerja pada gugus –C-NH-
– 1.11. Bekerja pada gugus H2O2
Pedoman Klasifikasi Enzim
• Tranferase
– 2.1. Pemindahan (transfer) gugus satu carbon seperti metil
atau karboksil
– 2.2. Pemindahan gugus aldehida dan keton
– 2.3. Pemindahan gugus asil
– 2.4. Pemindahan gugus glikosil
– 2.5. Pemindahan gugus alkil
– 2.6. Pemindahan gugus nitrogen
– 2.7. Pemindahan gugus yang mengandung fosfor
– 2.8. Pemindahan gugus yang mengandung sulfur
Pedoman Klasifikasi Enzim
• Hidrolase
– 3.1. Bekerja pada ikatan ester
– 3.2. Bekerja pada senyawa glikosil
– 3.3. Bekerja pada ikatan ester-tio
– 3.4. Bekerja pada ikatan peptida
– 3.5. Bekerja pada ikatan C-N yang bukan peptida
– 3.6. Bekerja pada ikatan asam anhidrida
– 3.7. Bekerja pada ikatan C-C
– 3.8. Bekerja pada ikatan halida
Pedoman Klasifikasi Enzim
• Liase
– 4.1. Bekerja pada –C=C-
– 4.2. Bekerja pada –C=O
– 4.3. Bekerja pada C=N-
– 4.4. Bekerja pada –C=S
– 4.5. Bekerja pada C-halida
Pedoman Klasifikasi Enzim
• Isomerase
– 5.1. Rasemase dan epimerase
– 5.2. Cis-trans isomerase
– 5.3. Oksidoreduktase intramolekul
– 5.4. Transferase intramolekul
– 5.5. Liase intramolekul
Pedoman Klasifikasi Enzim
• Ligase
– 6.1. Pembentukan ikatan C-O
– 6.2. Pembentukan ikatan C-S
– 6.3. Pembentukan ikatan C-N
– 6.4. Pembentukan ikatan C-C
Nomenklatur enzim yang penting dalam
pengolahan pangan
Enzim enzim
konstitutif induktif
jumlah Jumlah enzim dalam
enzim dalam sel sel tidak tetap,
relatif konstan tergantung pada
adanya induser
Contoh :enzim α-
amilase, Contoh : enzim ß-
galaktosidase.
Klasifikasi Enzim
Berdasarkan
tempat
bekerjanya
Endoenzim Eksoenzim
(enzim (enzim
intraseluler) ekstraseluler)
Oksidase dan
Hidrolase Desmolase
Reduktase
enzim yang menguraikan
enzime yang membantu enzim yang memutuskan
suatu zat dengan
proses oksidasi & ikatan-ikatan C-C, C-N, dll
pertolongan air
reduksi
1.Karbohidrase
(amilase, maltase, sukrase, 1. Dehidrogenase 1. Karboksilase
laktase, selulase, pektinase)
2. Katalase 2. Transaminase
2.Esterase (lipase, fosfatase)
3.proteinase/Protease (Peptidase,
gelatinase, renin)
Bagian Aktif Enzim
• Enzim bekerja dengan cara membentuk senyawa enzim-substrat,
kemudian menghasilkan suatu produk tanpa merubah senyawa
enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk maka enzim akan
melepaskan diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat
yang lain.
Bagian Aktif Enzim
• E + S [ ES ] E+P
• S : Substrat, target katalitik enzim
• ES : bergabung membentuk membentuk produk antara
• P : produk
• S E P
Maltosa Maltase Glukosa
Sukrosa Sukrase Glukosa+Fruktosa
Bagian aktif
Enzim
• Sisi aktif enzim (active site) adalah bagian dari molekul enzim
tempat berikatannya substrat, untuk membentuk kompleks enzim
substrat, dan selanjutnya membentuk produk akhir.
• Sisi aktif suatu enzim berbentuk tiga dimensi, sering berupa lekukan
pada permukaan protein enzim, tempat substrat berikatan secara
lemah.
• Substrat berikatan dengan sisi aktif suatu enzim melalui beberapa
bentuk ikatan kimia yang lemah (misalnya interaksi elektrostatik,
ikatan hidrogen, ikatan van der Waals, dan interaksi hidrofobik)
Bagian aktif Enzim
Bagian aktif suatu enzim dibentuk oleh residu asam amino
yang mempunyai 2 fungsi, yaitu untuk:
1. Menarik dan mengorientasikan substrat kepada gugus
spesifik pada molekul enzim yang disebut gugus/residu
kontak dengan cara spesifik pula
2. Membentuk ikatan sementara dengan molekul substrat,
yang selanjutnya terjadi polarisasi dan regangan pada ikatan
di dalam molekul substrat, sehingga mudah dipecah.
Spesifikasi dan selektifitas Enzim
• Enzim merupakan katalis khusus
Enzim hanya mengkatalisis satu reaksi kimia
dengan hanya satu jenis substrat
• Enzim merupakan katalis yang efisien
Enzim dapat bekerja suatu secara berulang kali
(reusable) dalam satuan waktu tertentu.
Ex : enzim karbonat anhidrase mampu
mengkatalisis pemecahan sekitar 36 juta molekul
subtrat (asam karbonat) dalam satu menit
Spesifikasi dan selektifitas Enzim
• Enzim dapat mengkatalisis suatu reaksi
biokimia jutaan kali lebih cepat dibandingkan
dengan reaksi yang tidak dikatalisis
Spesifikasi dan selektifitas Enzim
• Meskipun enzim bersifat spesifik, kespesifikan aktivitas enzim
bervariasi menurut tingkatannya yaitu kespesifikan absolut
dan kespesifikan luas.
1. Kespesifikan absolut hanya berlaku untuk substrat
tertentu dan tidak terhadap molekul lain ataupun mirip
sekalipun.
Contohnya :
Aspartase hanya bekerja pada perubahan fumarat
menjadi aspartat
2. Kespesifikan luas berarti spesifik untuk grup, stereo atau
ikatan tertentu.
Spesifikasi dan selektifitas Enzim
Terdiri atas :
• Spesifisitas grup (group specificity)
ex: enzim heksokinase yang bereaksi dengan glukosa
dengan enam spesies karbon.
• Spesifisitas stereo (stereospecificity)
Ex : enzim asam amino oksidase (D-amino acid oxidase, EC
1.4.3.3) akan bekerja dengan asam- amino tertentu.
• Spesifisitas ikatan (bond specificity)
Ex : enzim yang terlibat dalam pencernaan (amilase,
lipase, dan protease).
Spesifikasi dan selektifitas Enzim
• Enzim bersifat spesifik bagi tipe reaksi yang
dikatalisisnya
Ex : enzim glikosidase pada glikosida, pepsin
serta tripsin pada ikatan peptida, dan
esterase pada senyawa-senyawa ester.
• Enzim bekerja secara presisi,
Enzim hanya memilih satu gugus fungsional
dari substrat dan menjalankan reaksi
enzimatik secara stereospesifik
Mekanisme Kerja Enzim
Membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan
suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah
produk terbentuk maka enzim akan melepaskan diri untuk
membentuk senyawa baru dengan substrat yang lain.
Mekanisme Kerja Enzim
• Ada 2 (dua) Ikatan situs aktif dengan substrat
Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
1. Suhu
Mula-mula dengan
meningkat suhu, aktifitas
enzim meningkat. Tetapi,
100
pada suhu tertentu, enzim
mengalami inaktivasi.
80
Keaktifan (%)
Suhu (oC)
Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
2. pH
pH optimum • Enzim memiliki pH optimum
yang khas, yaitu pH yang
menyebabkan aktivitasnya
maksimal. pH optimum: 4.5-8.0.
Laju reaksi
Contoh:
Terjadinya browning oleh enzim
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 fenolase dapat dihambat dengan
menurunkan pH larutan sampai pH
Suhu (oC)
3.0, sebab pH optimal fenolase 6.5
pH optimum beberapa enzim
• Pepsin : 1.5
• Tripsin : 7,7
• Katalase : 7.6
• Arginase : 9,7
• Fumarase : 7,8
• Ribonuklease : 7,8
Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
3. Aktivitas air
Pada aw yang rendah, enzim tidak aktif.
Pada aw tinggi, enzim aktif
Zone I Zone I Zone I
Relative Reaction Rate
Moisture
content
isotherm
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
Water Activity
Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
4. Garam
Kadar elektrolit yang tinggi umumnya mempengaruhi
kelarutan protein mempengaruhi aktifitas enzim.
Karena itu garam sering digunakan untuk melarutkan
beberapa jenis protein.Peristiwa tersebut sering disebut
dengan istilah salting in.
beberapa jenis larutan garam lain dapat digunakan untuk
membuat protein atau enzim menjadi tidak larut. Proses ini
disebut dengan istilah salting out, yang dapat dimanfaatkan
untuk mengisolasi enzim.
Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
5. Konsentrasi Enzim dan Substrat
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka
kecepatan reaksi akan meningkat hingga batas
konsentrasi tertentu. Namun, hasil hidrolisis
substrat akan konstan dengan naiknya
konsentrasi enzim. Hal ini disebabkan
penambahan enzim sudah tidak efektif lagi
V=
KM + [S]
Dimana:
½
Vmax V = kecepatan reaksi pada
konsentrasi substrat [S]
Vmax = kecepatan maksimum
KM = tetapan Michaelis-Menten
Konsentrasi Substrat, M enzim bagi substrat tertentu
Leoner Michaelis dan Maud Menten mengajukan suatu model, bahwa dalam
suatu reaksi enzim selalu terbentuk senyawa peralihan ES.
Km = k2 + k3
k1
Plot Lineweaver-Burk
Persamaan linear 1/Vo = Km/Vmax x 1/[S] + 1/Vmax
y = bx + a
1
Vo
Km/Vmax
1
Vmax
1 1
Km [S]
KOENZIM & VITAMIN
158
Protein Enzim protein sederhana
(pepsin, tripsin)
Enzim
Protein = apoenzim
+ holoenzim
Bukan Protein =
Kofaktor
metaloenzim
Koenzim
(mudah terlepas
Activator
Gugus prostetik
dari enzimnya) (tidak mudah terlepas ( ion logam yg dpt terikat
dari enzimnya) /mudah terlepas dari enzim )
1. pemindah hidrogen
Kekurangan vitamin
pada manusia tetapi kekurangan vitamin
telah menunjukkan kelebihan vitamin
belum menunjukkan
gejala klinis gejala klinis
Vitamin kebanyakan tidak dapat disintesis tubuh,
sehingga tubuh harus memperoleh vitamin dari
bahan makanan
Pengolahan
Makanan
7-dehidrokolesterol colecalciferol
penyinaran
Metabolisme
vitamin d
Fungsi vitamin d
Metabolisme vitamin D tergantung pada
konsentrasi kalsium dan fosfat palsma
Fungsi utama vitamin D : mengontrol
homeostasis kalsium:
Meningkatkan absorpsi kalsium di intestinal
Menurunkan ekskresi kalsium
Memobilisasi bone mineral
Masalah kesehatan vitamin d
Defisiensi vitamin D:
pada anak-anak: Ricketsia (gangguan proses penulangan /
osifikasi sehingga tulang melengkung kaki berbentuk X atau O)
pada dewasa: osteomalacia (tulang rapuh, kadar Ca darah
menurun sehingga terjadi perubahan ratio Ca / P karena ekskresi
kalsium lebih besar dari ekskresi fosfat
Hipervitaminosis D:
pemberian vitamin D dalam jumlah besar pada umumnya tidak
berbahaya, tetapi juga tidak menguntungkan:
pada bayi kalsifikasi jaringan-jaringan lunak seperti paru-paru
dan ginjal hiperkalsemia
Pada dewasa kerapuhan tulang dan batu ginjal
Vitamin D
• Sumber vitamin D:
– hati ikan, susu, telur
– penambahan vitamin D dari luar pada diet
– penyinaran makanan yang mengandung provitamin D
• Pada manusia, penyinaran kulit oleh sinar UV menghasilkan vitamin D
• Keunikan vitamin D:
– makanan yang mengandung vitamin D hanya sedikit jenisnya
– dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, yaitu dengan penyinaran UV (dari
lampu atau matahari) pada kulit
3. Vitamin E (tokoferol)
• Penemu vitamin E adalah Evans dari USA pada tahun 1936
• Berperan dlm kesuburan/fertilitas
• Di alam didapatkan enam macam vitamin E berturut-turut
dinamakan Tokoferol alfa, beta, gamma, delta, eta, dan zeta
• Semuanya berupa minyak, tidak dapat dikristalkan,
viskositasnya tinggi, tahan terhadap suhu, alkali dan asam
• Sumber vitamin E terutama berasal dari jaringan tumbuhan
seperti minyak tumbuhan, sayuran hijau, kacang-kacangan
Vitamin E
Metabolisme vitamin e
• Defisiensi vitamin E:
– gangguan reproduksi
– distrofi otot (karena gangguan integritas otot)
– gangguan eritrosit (mudah terhemolisis)
• Hipervitaminosis E:
– vitamin E relatif non toksik pada manusia
pada dosis yang sangat besar mata kabur dan
pusing
Vitamin K
Penemu vitamin K adaalah Henry Dam dari Denmark pada tahun 1929
Disebut vitamin koagulasi
Vitamin yang larut dalam lemak, stabil terhadap panas , peka terhadap
sinar (sehingga botol penyimpanannya harus berwarna gelap)
Ada 3 macam:
vitamin K1 = Filoquinon pd minyak tumbuhan dan daun berwarna
hijau
vitamin K2 = Menaquinon (misal: Farnoquinon) pd jaringan hewan
dan dapat disintesa bakteri usus
vitamin K3 = Menadion bentuk aktif vitamin K dalam tubuh
Bentuk dan sumber vitamin K
No. Bentuk Sumber
1. Filoquinon (Vitamin K1) Hijauan
2. Menaquinon-4 (Vitamin Jaringan hewan
K2)
3. Menaquinon-6 (Vitamin Tepung ikan yang sedang membusuk
K2) (jumlah sedikit dari bakteri)
4. Menaquinon-7 (Vitamin Tepung ikan yang sedang membusuk
K2) terutama berasal dari bakteri
baccillus brevis, mycobacterium
tuberculosis, baccilus subtilis dan
lactobacillus casei.
5. Menaquinon-8 (Vitamin Bakteri saecina lutea, escherachia
K2) coli, proteus vulgaris dan
chromatium vinosum.
6. Menaquinon-9 (Vitamin Bakteri pseudomas pyocyanea dan
K2) corynebacterium tuberculosis.
Fungsi vitamin k
• untuk memelihara kadar normal dari faktor-
faktor pembekuan darah (yakni faktor II, VII,
IX, X yang disintesa di hati dalam bentuk
prekursor yang inaktif)Pengaktifan faktor-
faktor tersebut perlu vitamin K
• sebagai komponen koenzim dalam proses
fosforilasi oksidasi
Metabolisme vitamin k
Ensim
Ensim aktif Fe2+ Fe3+ inaktif
semidehidroaskorbat askorbat
Thiamin : senyawa yang mengandung thio (S) dan amin.
Fungsi Tiamin
• Fungsi metabolik tiamin antara lain pada
– reaksi oksidasi piruvat - Asetil- KoA,
– reaksi oksidasi α- keto glutarat dan
– reaksi transketolasi – HMP (Heksosa
Monofosfat).
• Di dalam otak dan hati, segera diubah menjadi
TPP (thiamin pyrohosphat) oleh enzim thiamin
difosfotransferase,
• TPP sbg koensim adalah pyruvate decarboxylase,
pyruvate dehydrogenase, dan transketolase.
cincin isoaloksazin
NADP
Quinolinic acid
Nicotinic acid
mononucleotide (NMN)
Nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD)
Nicotinamide (niacin)
bentuk aktif asam pantotenat
adalah Koenzim A dan
Protein Pembawa Asil (ACP)
Koenzim A penting untuk
reaksi kimia yang
menghasilkan energi dari
karbohidrat, lemak, dan
protein
Asam pantotenat ada di
posisi pusat dalam hal
produksi energi
bentuk aktif vitamin B6 = PLP = piridoksal fosfat
Katabolisme Anabolisme
(jalur degradatif) (jalur sintesis)
penyusunan atau
perombakan senyawa kompleks pembentukan atau sintesis dari
(BM tinggi) menjadi senyawa senyawa sederhana (BM
yang lebih sederhana (BM rendah) menjadi senyawa
rendah) sambil melepaskan kompleks (BM tinggi) dan
sejumlah energi bebas. memerlukan sejumlah energi
bebas
rx oksidasi ; melepaskan
rx reduksi ; membutuhkan
energi/panas
energi/panas
rx eksorgenik ; membebaskan
rx endorgenik ; menyerap elektron
elektron
METABOLISME
1. Katabolisme (jalur degradatif /eksorgenik)
Energi
Katabolisme energi kalor Anabolisme
kimia
Koenzim
Metabolisme
metabolit,
Senyawa
katabolit,
target
anabolit
senyawa intermedier
atau antara atau
senyawa sekunder /
metabolit sekunder.
Setiap proses metabolisme dalam mencapai tujuan produknya,
masing-masing mempunyai jalan atau pathway.
Pola atau bentuk jalur beberapa
metabolisme :
1. Jalur lurus
3. Jalur bercabang
a. Dapat bercabang 2 atau lebih
b. Dari A menjadi X dan Y (salah satu target) dengan
membentuk dulu P sebagai zat intermedier
4. Jalur tangga