NEFROTOKSITAS OBAT
PPDGS
ILMU PENYAKIT MULUT
UNPAD
TAHUN 2020
Nefrotoksitas
Tepat pasien
Tepat obat
Tepat dosis
Sindrom nefrotik
Sirosis / ikterus obstruktif
Penyakit ginjal akut / kronis Faktor khusus obat
Penurunan volume yang benar atau efektif
Gangguan metabolik
Gen respon imun
Farmakogenetik yang mendukung toksisitas
Periode pemberian dosis yang lama dan
obat Faktorspesifik ginjal
paparan racun
Tingkat pengiriman darah tinggi (20-25% dari
Efek nefrotoksik langsung yang kuat dari
curah jantung)
obat atau senyawa tersebut
Peningkatan konsentrasi toksin di medula ginjal
Kombinasi racun / obat yang meningkatkan
dan interstitium
nefrotoksisitas
Biotransformasi zat menjadi spesies oksigen
Persaingan antara racun endogen dan
reaktif
eksogen untuk pengangkut,
Laju metabolisme yang tinggi dari sel tubular
Meningkatkan akumulasi toksin di dalam sel
(lengkung Henle)
tubular
Toksin tubulus proksimal
Senyawa induk tidak larut dan metabolit
dengan presipitasi kristal intratubular
OBAT PENYEBAB NEPHROTOXICITY
Kelas obat Contoh obat Mekanisme patofisiologi cedera Ginjal
Analgesik NSAIDS Chronic interstitial nephritis, glomerulonephritis,
rhabdomyolysis
1. Ibuprofen
A. Kegunaan obat Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri
haid), sakit gigi, sakitkepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan
terkilir.
B. Hal yang harus diperhatikan Gunakan obat dengan dosis tepatHati-hati
untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung,asma
dan bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau Apoteker
C. Mekanisme kerja ibuprofen Melalui inhibisi sintesis prostaglandin dengan
menghambat Cyclooxygenase I (COXI) dan Cyclooxygenase II (COX II). Inhibisi dari
sintesis prostaglandin dapat memperburuk disfungsi ginjal bila digunakan secara terus
menerus dimana prostaglandin diperlukan untuk mempertahankan aliran darah ginjal.
Efek terhadap ginjal dapat berupa gagal ginjal akut, nefritis interstisialis, dan sindrom
nefrotik .Obat ini dapat digunakan pada penderita payah ginjal atau kelainan
ginjal, namun pemakaian dan dosisnya harus diperhatikan, pemakaian dosis lebih
rendah daripada orang normal.
NSAIDS
1. Paracetamol
Indikasi: Meringankan rasasakit pada keadaan sakit kepala,sakit gigi dan menurunkan demam.
Metabolisme paracetamol terjadi dihati →Paracetamol dapat diberikan pada penderita payah
ginjal,namun dalam waktu yang singkat,untuk menghindari pengendapan sisa metabolisme pada
ginjal yang akan memperburuk keadaan ginjal.
2. Aspirin
Indikasi :Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepaladan pusing, sakit gigi, dan nyeri
otot serta menurunkan demam.
Mekanisme :
Aspirin → produksi prostaglandin ↓ → vasokonstriktor arteriol ginjal tidak dikompensasi →
↓ aliran darah keginjal dan LFG → iskemia ginjal → nekrosis tubuler akut → fungsi ekskresi ureum
dan kreatinin serum terganggu.
Dapat digunakan pada penderita payah ginjal dengan dosis dibawah dosis normal.
Antiviral
Terapi antiretroviral (ART) yang sangat aktif dan
terapi medis lain untuk infeksi terkait HIV telah
dikaitkan dengan toksisitas.
Epidemiologi :
> Wanita
Usia > tua
Toksisitas ginjal pasien HIV dengan
penyakit ginjal yang sudah ada
sebelumnya
Penyakit HIV yang tidak terkontrol
durasi pengobatan antivirus lama
Peningkatan konsentrasi kreatinin awal
CD4 nadir <200 sel /mm3
Mekanisme :
Terjadi akumulasi dari obat-obatan jenis aminoglikosida di tubulus
proksimal ginjal disebabkan oleh sifat kationik dari senyawa golongan
ini. Sifat kationik dari aminoglikosida disebabkan oleh keberadaan
gugus amino dalam senyawa ini. Gentamisin yang memiliki sifat
kationik paling kuat dengan mudah mengikat komponen fosfoinositid
yang bermuatan negatif di membran pembatas tubulus proksimal ginjal
Antijamur
Infeksi jamur
Superfisial Sistemik
Anti fungal
Indikasi Amfoterisin B mempunyai aktifitas spektrum yang luas,salah satunya untuk mengobati candidiasis oral.
Mekanisme Amfoterisin B sangat lambat dan sulit untuk diekskresikan karena amfoterisin B sukar larut dalam air
sehingga terikat dalam plasma darah,lipoprotein dan dalam jaringan yang
mengandung kolesterol setelah beberapa lama pemakaian maka terjadi endapan yang menimbulkan tingkat
kreatinin tinggi dalam ginjal kemudian menyebabkan efek nefrotoksik yang menyebabkan kerusakan pada tubulus
ginjal.
KontraIndikasi
Pada orang yang memiliki gangguan ginjal tetapi perlu diperhatikan dosis dan waktu pemberian amfoterisinB, dosis
sehari maksimal 0,5 mg/kg/BB/hari
Pertimbangan Obat
Jika kadar kretinin tinggi bisa dilakukan dengan penurunan dosis.Pemakaian amfoterisinB
bisa diganti dengan flusitosin.
Pertimbangan Pemberian Obat
TINDAKAN UMUM UNTUK
MENCEGAH NEPROTOKSISITAS
YANG DIINDUKSI OBAT