Oleh:
KELOMPOK I
1. Ernawati 221711005
2. Leli Mahbubah 221711013
3. Nurul Hikmah 221711001
4. Winah 221711007
5. Windia Maulina Yuniar 221711011
6. Yandry Supriyadi 221711009
7. Yayah Sabsiyah 221711003
Definisi
Penyakit Ginjal Primer Penyebab lain yang tidak diketahui yang ditemukan pada
stadium lanjut
Manifestasi Klinis
Nefrotik Syndrome (NS) Sindrom Nefritik Akut (SNA)
Proteinuria Hematuria
Retensi cairan Oliguria
Edema: edema periorbital, edema fasial, asites Edema
Berat badan meningkat, distensi abdomen Sakit kepala
Penurunan jumlah urin Dyspnea.
Urine tampak berbusa dan gelap Mual dan muntah, purpura
Hematuria Penglihatan kabur, batuk berdahak, penurunan
kesadaran, malaise dan sesak napas
Nafsu makan menurun
Pucat
Resiko gangguan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan kelebihan volume
cairan
Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah
(hipertensi)
Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (keengganan untuk makan)
Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur tubuh (edema)
Rencana Keperawatan
Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan kelebihan volume cairan
Intervensi Rasional
1. Bantu anak mengubah posisi tubuhnya setiap 2 jam 1. Pengubahan posisi yang sering dapat mencegah
2. Lakukan perawatan kulit yang tepat termasuk kerusakan kulit, dengan cara meniadakan tekanan di
mandi harian dengan menggunakan sabun permukaan tubuh
pelembab, masase, pengubahan posisi, dan 2. Perawatan kulit yang baik dapat menjaga kulit bebas
penggantian linen serta pakaian kotor dari bahan pengiritasi dan membantu mencegah
3. Kaji kulit anak untuk melihat bukti iritasi dan kerusakan kulit
kerusakan seperti kerusakan, edema, dan abrasi, 3. Pengkajian yang sering memungkinkan deteksi dini
setiap 4-8 jam dan intervensi yang tepat ketika dibutuhkan
4. Topang atau tinggikan area-area yang mengalami 4. Meninggikan atau menopang daerah yabg edema
edema, seperti lengan, tungkai, dan skrotum, dapat mengurangi edema menggunakan bedak dapat
dengan menggunakan bantal atau linen tempat mengurangi kelembapan dan gesekan yang
tidur. Gunakan bedak pada area ini ditimbulkan ketika permukaan tubuh saling bergesek
5. Tingkatkan jumlah aktivitas anak, seiring edema 5. Peningkatan aktivitas membantu mencegah
mereda kerusakan kulit akibat tirah baring yang lama
Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
Intervensi Rasional
1. Jangan izinkan seorang pun yang mengidap 1. Keadaan imunosupresi membuat anak rentan
infeksi akut unuk mengunjungi anak terhadap infeksi
2. Beri obat antibiotik sesuai program 2. Anak yang kekebalan tubuhnya menurun biasanya
3. Pantau anak setiap hari untuk deteksi tanda serta menerima obat antibiotik profilaktik untuk
gejala infeksi, termasuk batuk, demam, hidung mencegah infeksi
tersumbat, drainase purulen dan nyeri tenggorokan 3. Pemantauan memastikan pengenalan dini dan terapi
yang tepat terhadap infeksi
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (hipertensi)
Intervensi Rasional
1. Pantau tekanan darah anak setiap 4 jam 1. Pemantauan memastikan pengenalan dini dan terapi
2. Lakukan kewaspadaan serangan kejang berikut : hipertensi yang tepat
a. Pertahankan jalan napas melalui mulut dan 2. Hipertensi berat dan hipoksia serebral meningkatkan
persiapkan peralatan pengisap dekat sisi tempat tidur resiko kejang
anak 3. Anak mungkin membutuhkan obat anti hipertensi untuk
b. Sematkan tanda diatas tempat tidur anak dan dipintu mengurangi tekanan darah dan mengurangi resiko
kamar, yang berisi peringatan untuk semua petugas komplikasi, termasuk kejang, stroke, gagal ginjal, dan
kesehatan tentang status kejang anak sakit kepala
c. Catat status kejang anak pada catatan anak
3. Beri obat-obatan anti hipertensi sesuai program
Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (keengganan untuk makan)
Intervensi Rasional
1. Tawarkan anak makanan porsi kecil tetapi frekuensi 1. Seorang anak yang mengalami penyakit ini, biasanya
kecil secara khas mengalami penurunan nafsu makan.
2. Beri anak beberapa makanan kesukaan, namun tetap Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
dalam restriksi diet sering akan mecegah anak lelah dan terlalu kenyang.
Pastikan pula bahwa ia mengonsumsi makanan lebih
banyak setiap kali duduk
2. Anak lebih cenderung mengkonsumsi lebih banyak porsi
makanan jika ia diberikan beberapa makanan
kesukaannya
Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
Intervensi Rasional
1. Timbang berat badan anak pada waktu yang sama 1. Menimbang berat badan setiap hari, membantu
setiap hari, dengan menggunakan timbangan dan menentukan fluktuasi status cairan anak
pakaian yang sama 2. Pemantauan membantu menentukan status cairan
2. Pantau asupan dan haluaran cairan anak dengan anak
cermat 3. Suatu diet rendah natrium dapat mencegah retensi
3. Programkan anak pada diet rendah natrium selama cairan
fase edema 4. Obat diuretik dapat mengeliminasi cairan dari tubuh
4. Beri obat diuretik sesuai program anak. Namun, obat ini kadang-kadang tidak efektif
5. Pantau anak untuk melihat penurunan berat jenis pada penderita nefrosis
urine 5. Penurunan berat jenis urine mengindikasikan diuresis
6. Kaji integritas kulit dan lakukan perawatan kulit 6. Edema akibat kelebihan cairan dapat meningkatkan
resiko kerusakan kulit.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Intervensi Rasional
1. Jadwalkan periode istirahat untuk setiap kali 1. Periode istirahat yang sering dapat menyimpan energi
beraktivitas dan mengurangi produksi sisa metobolik yang dapat
2. Sediakan permainan yang tenang, menantang, dan membebani kerja ginjal lebih lanjut
sesuai usia 2. Permainan yang sedemikian, tetapi mencegah
3. Kelompokkan asuhan keperawatan anak untuk kebosanan
memungkinkan anak tidur tanpa gangguan di malam 3. Mengelompokkan pemberian asuhan perawatan,
hari membantu anak tidur sesuai dengan kebutuhan
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur tubuh (edema)
Intervensi Rasional
1. Dengarkan anak dengan penuh perhatian, tanpa 1. Teknik komunikasi mendengarkan memberikan dukungan
menghakimi perasaan dan kekhawatiran anak tentang emosional, dan memangkinkan anda mengkaji seberapa
tubuhnya baik anak menerima penampilannya
2. Beri motivasi kepada anak untuk berfokus pada 2. Memfokuskan anak pada kemampuan dan gambaran
kemampuan positifnya serta gambaran yang positif positif tentang dirinya dapat menekan aspek negatif
terhadap dirinya kondisi anak
3. Anjurkan anak untuk menghadiri pertemuan kelompok 3. Kelompok pendukung dapat mengurangi perasaan
pendukung, misalnya pertemuan yang dirancang bagi terisolasi anak, dengan cara memperkenalkan kepada
pasien transplan yang berada dalam kelompok usianya orang lain yang memiliki masalah sama. Kelompok
4. Anjurkan saudara kandung dan teman sebaya untuk seperti ini juga memungkinkan anak melihat bagaimana
berkunjung anak lain dapat beradaptasi terhadap perubahan citra
tubuhnya
4. Kunjungan dari saudara kandung dan teman sebaya
membantu anak untuk mempertahankan kontak dengan
orang lain yang berada di luar RS sehingga menciptakan
keadaan normal
TERIMA KASIH