Kronis
Disusun Oleh :
Afnan Fadiya 1102011012
Amalia Fatmasari 1102011022
Ana Amalina 1102011024
M. Rizdimas Ridho P. 1102011181
Salsa Fadhzilah 1102011253
Pembimbing :
Dr. Henny K Koesna, Sp.PD
Dr. Seno M Kamil, Sp.PD
Dr. Dinny G. Prihadi, Sp.PD, M.kes
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOREANG FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2016
FILTRASI
REABSORBSI
SEKRESI TUBULUS
EKSKRESI URIN
GAGAL GINJAL AKUT
DEFINISI ETIOLOGI
Secara konseptual AKI adalah penurunan AKI Prarenal
• Hipovolemia
cepat (dalam jam hingga minggu) laju • Penurunan curah jantung
filtrasi glomerulus (LFG) yang umumnya • Perubahan rasio resistensi vaskular ginjal sistemik
berlangsung reversibel, diikuti kegagalan • Hipoperfusi ginjal dengan gangguan autoregulasi
ginjal
ginjal untuk mengekskresi sisa • Sindrom hiperviskositas
metabolisme nitrogen, dengan / tanpa
AKI Renal / Intrinsik
gangguan keseimbangan cairan dan • Obstruksi renovaskular
elektrolit. • Penyakit glomerulus atau mikrovaskular ginjal
• Nekrosis tubular akut (Acute Tubular Necrosis /
ATN)
• Nefritis interstitial
• Obstruksi dan deposisi intratubular
• Rejeksi alograf ginjal
AKI Pascarenal
• Obstruksi ureter
• Obstruksi leher kandung kemih
• Obstruksi uretra
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
2. Stadium Diuresis
pengeluran kemih (>400 ml/hari)
3. Stadium penyembuhan
± 1 tahun (produksi urin kembali normal ,
fungsi ginjal membaik secara bertahap)
MANIFESTASI KLINIS
Peningkatan konsentrasi
Manisfestasi sistem saraf
Kulit dari membran mukosa serum urea (tetap), kadar
(lemah, sakit kepala, kedutan
kering akibat dehidrasi. kreatinin, dan laju endap
otot, dan kejang).
darah (LED)
Perubahan pengeluaran
produksi urine (sedikit, dapat
mengandung darah, berat
jenis sedikit rendah, yaitu
1.010 gr/ml).
DIAGNOSA
Dalam menegakkan diagnosis gagal ginjal akut
perlu diperiksa :
• Anamnesis mencari penyebab GGA seperti
misalnya operasi kardivaskuler, angiografi,
riwayat infeksi (Infeksi kulit, infeksi
tenggorokan, infeksi saluran kemih), riwayat
adanya bengkak, riwayat kencing batu.
Terapi Nutrisi
KOMPLIKASI
Komplikasi sistemik
1. Jantung Edema paru, aritmia dan efusi pericardium
Komplikasi metabolik 2. Gangguan elektrolit Hiperkalemia, hiponatremia, dan
• kelebihan cairan asidosis
3. Neurologi Iritabilitas neuromuskular, tremor, dan koma
• Hiperkalemia
4. Gangguan kesadaran dan kejang
• asidosis metabolik 5. Gastrointestinal Nausea, muntah, gastritis, dan ulkus
• Hipokalsemia peptikum.
• Peningkatan ureum 6. Perdarahan gastrointestinal
• Edema kaki 7. Hematologi Anemia, dan diastesis hemoragik
• Hipertensi 8. Infeksi Pneumonia, septikemia, dan infeksi nosokomial.
9. Hambatan penyembuhan luka
• Edema paru,
GAGAL GINJAL KRONIK
a. Penyakit parenkim ginjal
• Diabetes melitus 1). Penyakit ginjal primer
• Hipertensi Glomerulonefritis, pielonefritis, penyakit
• Obesitas ginjal polikistik.
• Perokok 2). Penyakit ginjal sekunder
• Berusia > 50 tahun Nefritis lupus, nefropati, hipertensi,
• Riwayat DM pada keluarga diabetes melitus
• Hipertensi pada keluarga
• Penyakit ginjal dalam keluarga. b. Penyakit ginjal obstruktif : Benigna Prostate
Hipertropi, batu saluran kemih,
DEFINISI
Suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi
ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir
dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal
adalah suatu keadaan klinis yang ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal yang
ireversibel, pada suatu derajat yang
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetapi
(dialisis atau transplantasi ginjal).
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
DIAGNOSA
GAMBARAN LABORATORIUM
P
R • Penyakit GGK tidak dapat disembuhkan sehingga prognosis
jangka panjangnya buruk, kecuali dilakukan transplantasi
O
ginjal.
G • Penatalaksanaan yang dilakukan sekarang ini, bertujuan
N hanya untuk mencegah progresifitas dari GGK itu sendiri.
O Selain itu, biasanya GGK sering terjadi tanpa disadari sampai
S mencapai tingkat lanjut dan menimbulkan gejala sehingga
I penanganannya seringkali terlambat.
S
Terima Kasih