DOSEN PENGAMPU :
Ns. Syarbaini, S.Kep., M.KM
OLEH :
Raden Ardi Purwanto (PO71201220051)
TINGKAT :
Alih Jenjang D-IV Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2022
GAGAL GINJAL KRONIK
A. Definisi
cukup lanjut, hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari 50 mL/min
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
Gagal ginjal kronik adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan
B. Etiologi
Gagal ginjal kronik sering kali menjadi penyakit komplikasi dari penyakit
sitemik)
5. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis
tubulus ginjal)
7. Nefropati toksik
C. Patofisiologi
Yang terjadi bila GFR turun 50% dari normal (penurunan fungsi
ginjal), tetapi tidak ada akumulasi sisa metabolic. Nefron yang sehat
2. Insufisiensi ginjal;
beratnya beban yang diterima. Mulai terjadi akumulai sisa metabolic dalam
insufisiensi dibagi menjadi ringan, sedang dan berat, tergantung dari GFR,
Terjadi bila GFR menjadi kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit
dan atrofi tubuluS. Akumulasi sisa metabolic dalam jumlah banyak seperti
D. Manifestasi Klinik
(akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sistem renin – angiotensin –
berlebihan) dan perikarditis (akibat iritasi pada lapisan perikardial oleh toksik,
1. Gangguan kardiovaskuler
a) Gangguan pulmoner
dalam usus, perdarahan saluran gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau
amonia.
c) Gangguan muskuloskeletal
Resiles leg syndrom (pegal pada kaki sehingga selalu digerakan), burning feet
syndrom (rasa kesemutan dan terbakar, terutama di telapak kaki), tremor, miopati
d) Gangguan integumen
penimbunan urokrom, gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.
e) Gangguan endokrin
Biasanya terjadi retensi garam dan air, tetapi dapat juga terjadi
hipomagnesemia, hipokalsemia.
g) Sistem hematologi
Glomerulonefri
Infeksi kronis
Gagal ginjal kronik
Kelainan
kongenital
Gangguan hipernatremia Produksi
Penyakit
reabsorbsi urine turun
vaskuler
Retensi cairan
Nephrolithiasis hiponatremia
Gangguan
Vol. Vaskuler
SLEeliminasi Vol. Vaskuler
meningkat
turun urine
Obat
nefrotoksik
Hipotensi Kelebihan Volume
Cairan
Proses Perfusi turun
hemodialisa edema
kontinyu Ketidakefektifan perfusi Stagnasi vena
jaringan perifer
Tindakan invasif infiltrasi
berulang
Informasi
inadekuat Kerusakan
Injury jaringan
jaringan kulit
Ansietas
Resiko infeksi
Stress ulcerEdema pulmonal Retensi CO2
HCL meningkat
Mual muntah
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada klien gagal ginjal kronik adalah :
1. Pemeriksaan Laboratorium
a) Laboratorium darah :
immunoglobulin)
b) Pemeriksaan Urin
2. Pemeriksaan EKG
a) Pemeriksaan USG
b) Pemeriksaan Radiologi
abdomen.
G. Penatalaksanaan
Oleh karena itu, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
2. Obat – obatan anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen
kalsium, furosemid.
H. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kronis antara lain :
1. Hiperkalemia
2. Perikarditis
3. Hipertensi
4. Anemia
I. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul pada klien dengan gagal ginjal
J. Intervensi
Faktor factor
yang
berhubungan :
1.Gangguan
mekanisme regulasi
2.Kelebihan asupan
cairan
3.Kelebihan asupan
natrium
K. Implementasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan yang dilakukan dan diselesaikan. Implementasi menuangkan
L. Evaluasi
Menurut Potter & Perry (2005) langkah evaluasi dari proses keperawatan
Smeltzer & Suzane (2006), tujuan yang diharapkan tercapai pada tindakan