Anda di halaman 1dari 19

Lampiran materi

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Era globalisasi dibidang kesehatan menimbulkan harapan akan peluang


(opportunity) meningkatnya pelayanan kesehatan. Terbukanya pasar bebas memberikan
pengaruh yang penting dalam meningkatkan kompetisi disektor kesehatan. Persaingan
antar rumah sakit memberikan pengaruh dalam manajemen rumah sakit baik milik
pemerintah, swasta dan asing dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan pelayanan.
Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan
utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan
kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh
nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan
pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang
dapatdipertanggung-jawabkan.
Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin meningkat turut
memberikan warna diera globalisasi dan memacu sdm kesehatan untuk memberikan
layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan
sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor
penentu citra institusi pelayanan kesehatan di mata masyarakat.
Penataan sistem pelayanan sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan
pelayanan kesehatan dimasyarakat. Untuk dapat melaksanakan sistem pelayanan
kesehatan perlu dipahami apa yang disebut dengan sistem pelayanan kesehatan tersebut.
Sistem pelayanan kesehehatan mengandung pemahaman yang sangat komplek, karena
terkandung pengertian sistem, sistem kesehatan, dan sistem pelayanan kesehatan yang
masing masing merupakan kajian kesehatan yang bersifat majemuk dan abstrak.

Konsep Dasar Keperawatan 1


I. SISTEM
A. Pengertian
Sistem merupakan suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang
berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 1998).
Pengertian sistem secara umum dapat dibedakan atas dua yaitu :
1. Sistem sebagai suatu wujud
Suatu sistem disebut sebagai suatu wujud (entity), apabila bagian-bagian atau
elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang
ciri-cirinya dapat dideskripsikan dengan jelas. Tergantung dari sifat bagian-bagian
atau elemen-elemen yang membentuk sistem maka sistem sebagai suatu wujud dapat
dibedakan atas dua macam :
- Sistem sebagai suatu wujud yang konkrit
Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang
membentuk sistem adalah konkrit dalam arti dapat ditangkap pancaindra.
Contohnya adalah suatu mesin yang bagian/elemennya adalah suku cadang
- Sistem sebagai suatu wujud yang abstrak
Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang
membentuk sistem adalah abstrak dalam arti tidak dapat ditangkap
pancaindra. Contohnya adalah sistem kebudayaan yang bagian/elemennya
adalah berbagai unsur budaya.
2. Sistem sebagai suatu metoda
Suatu sistem disebut sebagai suatu metoda (method), apabila bagian/elemen yang
terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metoda yang dapat dipakai
sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. Pemahaman sistem sebagai
suatu metoda berperan besar dalam membantu menyelesaikan maslah-masalah yang
dihadapi oleh suatu sistem. Popular dengan sebutan pendekatan sistem (system
approach), yang pada akhir-akhir ini banyak dimanfaatkan pada pekerjaan
administrasi. Contohnya adalah sistem pengarahan yang bagian-bagian atau elemen-
elemen pembentuknya adalah berbagai peraturan.

Konsep Dasar Keperawatan 2


B. Ciri-ciri sistem
1. Dalam sistem terdapat bagian/elemen yang satu sama lain saling berhubungan
dan mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan, dalam arti
semuanya berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan.
2. Fungsi yang diperankan oleh masing-masing bagian/elemen yang membentuk
satu kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran
yang direncanakan.
3. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, semuanya bekerjasama secara bebas namun
terkait, dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar
tetap berfungsi sebagaimana yang telah direncanakan
4. Sekalipun sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup
terhadap lingkungan
C. Jenjang sistem
Supra sistem adalah sistem yang lebih besar yang berada diluar dan yang
mempengaruhi sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari pelbagai elemen yang
berhubungan dan mempengaruhi yang sedang diamati
Sub sistem adalah sistem yang lebih kecil yang terdapat didalam dan merupakan
bagian dari sistem
D. Unsur sistem
1. Masukan (input)
Perangkat yg diperlukan utk dapat berfungsinya suatu sistem tersebut : tenaga,
dana, sarana, metoda dan sumber/tata cara (5M : Man. Money, Material, Method
and Machine)
2. Proses
Kumpulan bagian/elemen dlm sistem yg berfungsi utk mengubah masukan
menjadi keluaran yg direncanakan (fungsi manajemen : POAC)
3. Keluaran
Elemen yg dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem : pelayanan
kesehatan yg akan dimanfaatkan oleh masy/selesainya masalah kesehatan yang
dihadapi. Hasil dari sistem yakni terselenggaranya pelayanan kesehatan :
Pelayanan kesehatan masyarakat, Pelayanan kesehatan perorangan.

Konsep Dasar Keperawatan 3


4. Umpan Balik
Keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5. Dampak
Adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran yakni meningkatnya derajat
kesehatan, pada perorangan, keluarga, kelompok, masyarakat
6. Lingkungan
Unsur diluar sistem yang mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, fisik
maupun non fisik

Lingkungan

Masukan Proses Keluaran Dampak

Umpan Balik

II. SISTEM KESEHATAN


• Kesehatan menurut White (1977) adalah keadaan dimana ketika seseorang
diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-
tanda penyakit/kelainan. WHO menyatakan kesehatan sebagai keadaan sejahtera
sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak terbatas pada bebas dari
penyakit atau kelemahan saja. Kesehatan adalah keadaan sejahtera sempurna dari
fisik, mental dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi (UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan)

Konsep Dasar Keperawatan 4


• Sistem kesehatan adalah kumpulan pelbagai faktor yang komplek dan saling
berhubungan yang terdapat dalam suatu negara, yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perorangan, kelompok, masyarakat
pada setiap saat yang dibutuhkan ( WHO 1984)
• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) : tatanan yang mencerminkan upaya bangsa
indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan optimal
(SKN 1982 )

Faktor yang mempengaruhi kesehatan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MENURUT HENDRIK L


BLUM

Lingkungan

Keturunan Status Kesehatan Perilaku

Pelayanan
Kesehatan

Keterangan :
LINGKUNGAN
• Memiliki pengaruh dan peranan terbesar
• Internal (dalam diri : aspek genetik, struktur dan fungsi tubuh serta psikologis)
• Eksternal (mempengaruhi sikap dan prilaku manusia terhadap persepsi sehat –
sakit : cara memelihara dan mempertahankan kesehatan,penanggulangan
penyakit).
• Ketidakmampuan manusia berespon secara adaptif mengakibatkan gangguan
kesehatan atau pergeseran kesehatan dalam rentang sehat-sakit

Konsep Dasar Keperawatan 5


PERILAKU
• Faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan
• Produk interaksi antara individu dengan lingkungannya
• Manifestasi keberhasilan/kegagalan individu dalam beradaptasi dengan
lingkungan
• Perilaku pada setiap individu berbeda, dalam :
a. Makna Sehat : tingkat perkembangan, pengaruh sosial, pengalaman masa lalu,
harapan pada diri sendiri dan persepsi
b. Makna sakit : respon terhadap penyakit/keadaan sakit yangdialami (usia,
pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan dan koping yang dimiliki)
PELAYANAN KESEHATAN
• Keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan
kesehatan
• Pencegahan penyakit, pengobatan dan keperawatan memerlukan pelayanan
kesehatan
• Ketersediaan fasilitas sangat dipengaruhi oleh lokasi, tenaga kesehatan, informasi
dan motivasi masyarakat, program pelayanan kesehatan
KETURUNAN
• Sudah ada dlm diri manusia yang dibawa sejak lahir ex : DM, Asma Bronchiale

III. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


A. Pengertian
Pelayanan kesehatan merupakan Setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat (Levey dan Loomba,
1973).

Konsep Dasar Keperawatan 6


B. Macam pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan dibedakan atas dua macam
- Pelayanan Kesehatan Masyarakat (upaya kesehatan masyarakat)
Adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan
sasaran utamanya adalah kelompok dan masyarakat
- Pelayanan kesehatan perorangan (pelayanan kedokteran, pelayanan medis)
Adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasaran utamanya
adalah perorangan dan keluarga (Hodgetts & Cascio,1983 )
C. Masalah pelayanan kesehatan
- Struktur
Sebagai pengaruh perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, muncullah
pelbagai spesialiasi dan subspesialisasi. Keadaan ini disamping
menguntungkan, juga mendatangkan masalah. Pelayanan kesehatan tidak
terpadu dan tidak menyeluruh
- Fungsi
Sebagai akibat perubahan pola pelayanan kesehatan dan perubahan pola
hubungan dokter-pasien, menyebabkan pelayanan kesehatan tidak bermutu
D. Upaya Mengatasi Masalah
- Struktur
Memadukan pelbagai pelayanan kesehatan dalam suatu pengorganisasian
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu
(comprehensive and integrated health services)
- Fungsi
Memperbaiki penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berpengaruh positif
pada peningkatan mutu (program menjaga mutu)

E. Ruang lingkup pelayanan kesehatan


• Promotif (peningkatan kesehatan)
• Preventif (pencegahan kesehatan)
• Kuratif (pengobatan)
• Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

Konsep Dasar Keperawatan 7


• Resosialitatif : Upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok
khusus kedalam pergaulan masyarakat. (kelompok yang diasingkan
masyarakat : Aids, kusta dst)

F. Tingkat Pencegahan dalam pelayanan kesehatan diindonesia

TINGKAT PENCEGAHAN PELAYANAN


KESEHATAN
Tabel :

Prepathogenesis Health promotion


Phase Primary
(sebelum terjadinya Prevention General and Spesific
Penyakit)
Protection
Early Diagnosis and
Secondary Prompt Treatment
Prevention
Pathogenesis
Phase
Disability Limitation

Tertiary
Rehabilitation
Prevention

Konsep Dasar Keperawatan 8


PREPATHOGENESIS PHASE
• Dilakukan melalui kegiatan PRIMARY PREVENTION (pencegahan primer)
• Pencegahan dalam arti sebenarnya
• Terjadi sebelum sakit/ketidakfungsian dan diaplikasikan kepopulasi sehat pada
umumnya
• Masyarakat berada pada “Stage of optimum health”
• Terdiri dari dua kelompok kegiatan :
- Health Promotion (Peningkatan Kesehatan)
- General and spesific Protection (Perlindungan umum dan khusus)
PATHOGENESIS PHASE
A. SECONDARY PREVENTION
Yaitu Pencegahan terhadap masyarakat yang masih sedang dalam keadaan sakit
Terdiri dari dua kelompok kegiatan :
1. Early Diagnosis and prompt Treatment (Diagnosis Dini dan
pengobatan segera/adekuat)
2. Disability limitation (Pembatasan kecacatan)
: Untuk menghambat proses patologik sehingga memperpendek waktu sakit dan
tingkat keparahan/keseriusan penyakit.
Pencegahan sekunder dimulai pada saat fase pathogenesis (masainkubasi)
yang dimulai pada saat bibit penyakit masuk kedalam tubuh manusia
Sampai saat timbulnya gejala penyakit dan terjadi gangguan kesehatan
B. TERTIARY PREVENTION
Yaitu Usaha pencegahan terhadap masyarakat yang setelah sembuh dari sakit,
mulai pada saat cacat atau ketidakmampuan terjadi sampai stabil/menetap atau
tidak dapat diperbaiki (irreversible)
- Kegiatan rehabilitasi : aspek medis dan sosial
- Penerapan PHN (Public Health Nursing)
- Mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya

Konsep Dasar Keperawatan 9


PERBEDAAN
PELAYANAN KESEHATAN INDIVIDU DIRUMAH SAKIT DAN
MASYARAKAT/PUBLIK
Keperawatan di Rumah Sakit Keperawatan di Masyarakat

1. Fokus adalah pasien di RS 1. Fokus Keluarga dan Komunitas


(Kelompok resiko tinggi)
2. Pelayanan kesehatan bersifat 2. Pelayanan kesehatan
kejadian kasus (episodik) berkelanjutan (terdistribusi)
3. Bekerja pada unit tertentu 3. Bekerjasama dengan semua
dengan pasien kondisi sehat sakit dan berbagai
tatanan
4. Bekerja pada satu RS/unit 4. Bekerjasama dengan semua
institusi terkait
5. Koordinasi pelayanan dengan
5. Koordinasi pelayanan dgn berbagai tenaga di komunitas
tatanan di RS dari perencanaan
s.d pasien pulang

PERBEDAAN
PELAYANAN KESEHATAN INDIVIDU DIRUMAH SAKIT DAN
MASYARAKAT/PUBLIK

KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT KEPERAWATAN DI KOMUNITAS

6. Menerima instruksi untuk 6. Lebih banyak tindakan mandiri


pengobatan
7. Rencana dan pelaksanaan 7. Rencana dan pelaksanaan
keperawatan pada individu keperawatan melalui keluarga
8. Batasi otonomi pasien di 8. Mendorong otonomi dan kontrol
lingkungan RS keluarga kecuali kasus menular
9. Observasi terbatas pada interaksi 9. Mengobservasi berbagai faktor
keluarga dan indikator kesehatan untuk kesehatan
10. Hubungan terbatas yaitu hanya 10. Memfasilitasi hubungan yang
dengan profesi lain di RS profesional dengan profesi lain.

Konsep Dasar Keperawatan 10


IV. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM SISTEM
PELAYANAN KESEHATAN

Keperawatan melindungi, mempromosikan dan mengoptimalisasikan kesehatan


klien, mencegah penyakit dan cedera , meringankan penderitaan melalui diagnosis dan
penanganan respon manusia serta mendukung pelayanan terhadap klien (ANA, 2003)
Manajemen keperawatan adalah proses kerjasama melalui personel perawat untuk
menyediakan asuhan, terapi dan kenyamanan bagi sekelompok pasien. Aktivitas
manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
terhadap kesediaan financial, material dan sumber daya manusia sehingga asuhan
sekelompok pasien menjadi efektif dan efisien (Depkes, 2010). Marquis dan Huston
(2003) menyatakan bahwa manajemen keperawatan merupakan rangkaian fungsi dan
aktivitas yang secara simultan saling berhubungan sebagai suatu proses untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan yang berkualitas pada
pasien yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan
pengendalian.
Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien merupakan bentuk pelayanan
profesional yang tentunya sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk membantu klien dalam pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya memalui
tindakan pemenuhan kebutuhan klien secara komprehensif dan berkesinambungan sampai
klien mampu untuk melakukan kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan.
Bentuk pelayanan ini seyogyanya diberikan oleh perawat yang memiliki
kemampuan serta sikap dan kepribadian yang sesuai dengan tuntutan profesi keperawatan;
dan untuk itu tenaga keperawatan ini harus dipersiapkan dan ditingkatkan secara teratur,
terencana,kontinyu.
Pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit merupakan sistem
pengelolaan asuahan keperawatan yang diberikan kepada klien agar menjadi berdaya guna
dan berhasil guna. Sistem pengelolaan ini akan berhasil apabila seseorang perawat yang
memiliki tanggung jawab mengelola tersebut mempunyai pengatahuan tentang manajemen
keperawatan dan kemampuan meminpin orang lain di samping pengetahuan dan
keterampilan klinis yang harus dikuasainya pula.
Keberhasilan pengelola pelayanan keperawatan akan menimbulkan keberhasilan
asuhan keperawatan yang diberikan oleh para perawat pelaksananya. Demikian pula
sebaliknya, keberhasilan kerja para perawat pelakasana akan sangat tergantung dari upaya
Konsep Dasar Keperawatan 11
menejerialkeperawatan.
Pelayanan keperawatan di ruang rawat terdiri dari serangkaian kegiatan yang
dikoordinatori dan menjadi tanggung jawab kepala ruang rawat yang berperan sebagai
manajer. Pelayanan keperawatan profesional berfokus pada berbagai kegiatan pemenuhan
kebutuhan klien melalui intervensi keperawatan yang berlandaskan kiat dan ilmu
keperawatan.
Nurachmach (2000) menguraikan bahwa para manajer keperawatan senantiasa
harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan oleh para pelaksana keperawatan adalah
pelayanan yang aman dan mementingkan kenyamanan klien. Selain itu, para manajer
perawat seyogyanya menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan/keperawatan sebagai upaya untuk mewujudkan praktik keperawatan yang
berdasarkan pengetahuan dan fakta (knowledge/evidence based nursing practice).
Kelancaran pelayanan keperawatan di suatu ruang rawat baik rawat inap maupun rawat
jalan dipengaruhi oleh beberapa aspek anatara lain adanya;
 Visi, misi dan tujuan rumah sakit yang dijabarkan secara lokal ruang rawat.
 Struktur organisasi local, mekanisme kerja (standar-standar) yang diberlakukan di
ruang rawat.
 Sumber daya manusia keperawatan yang memadai baik kuantitas mapun kualitas.
 Metoda penugasan/pemberi asuhan dan landasan model pendekatan kepada klien
yang ditetapkan.
 Tersedianya berbagai sumber/fasilitas yang mendukung pencapaian kualitas
pelayanan yang diberikan.
 Kesadaran dan motivasi dari seluruh tanaga keperawatan yang ada.
 Komitmen dari pimpinan rumah sakit ( Nurachmah, 2000).
Seluruh aspek pelayanan keperawatan di atas sudah lama menjadi tuntutan suatu sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan klien
dan keluarga pengguna jasa pelayanan kesehatan. Tuntutan ini terjadi karena beberapa
situasi yang telah terjadi pada dekade terakhir ini menunjukkan bahwa;
 Keadaan ekonomi negara telah mempengaruhi aspek ekonomi sistem pelayanan
kesehatan termasuk sistem pembayaran pelayanan kesehatan dan asuransi
kesehatan.
 Makin meningkatnya tuntutan terhadap hasil pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Konsep Dasar Keperawatan 12


 Ketatnya tuntutan dari profesi keperawatan yang sesuai standar dan pemberdayaan
tenaga keperawatan.
 Dampak perkembangan IPTEK kesehatan telah meningkatkan tekanan terhadap
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien namun aman bagi konsumen
(Swansburg & Swansburg, 1999).

Dengan demikian, terwujudnya suatu bentuk pelayanan yang profesional


ditentukan oleh berbagai aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap pimpinan dan
penanggung jawab pelayanan kesehatan demi untuk memnuhi kepentingan masyarakat
yangdilayaninya.
Untuk dapat melaksanakan pelayanan keperawatan dengan baik seorang perawat perlu
memiliki kemampuan untuk (1) berhubungan dengan klien dan keluarga, serta
berkomunikasi dengan anggota tim kesehatan lain; (2) mengkaji kondisi kesehatan klien
baik melalui wawancara, pemeriksaan fisik maupun menginterpretasikan hasil
pemeriksaan penunjang; (3) menetapkan diagnosis keperawatan dan memberikan tindakan
yang dibutuhkan klien; (4) mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan serta
menyesuaikan kembali perencanaan yang telah dibuat. .
Dalam mewujudkan pelayanan asuhan keperawatan bermutu diperlukan beberapa
komponen yang harus dilaksanakan oleh tim keperwatan yaitu (1) terlihat sikap caring
ketika harus memberikan asuhan keperawatan kepada klien, (2) adanya hubungan perawat
- klien yang terapeutik, (3) kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain, dan (4)
kemampun dalam memenuhi kebutuhan klien, serta (5) kegiatan jaminan mutu (quality
assurance).

Konsep Dasar Keperawatan 13


Keperawatan melindungi,
mempromosikan dan
mengoptimalisasikan kesehatan
klien, mencegah penyakit dan cedera
, meringankan penderitaan melalui
diagnosis dan penanganan respon
manusia serta mendukung pelayanan
terhadap klien (ANA, 2003)

Konsep Dasar Keperawatan 14


Praktik Keperawatan :
 Memiliki perhatrian terhadap aspek legal praktik
keperawatan
 Kesadaran publik akan kepentingan keperawatan terhadap
pelayanan kesehatan
 Implikasi langsung yankes masa kini terhadap yan
keperawatan
 Kekonsistenan orientasi perawat pada penyediaan layanan
utk mendukung kesejahteraan klien
 Komitmen pada pelayanan yang sehat maupun sakit, baik
individu, kelompok dan masyarakat

Pengaruh sistem pelayanan kesehatan


saat ini terhadap pelayanan
keperawatan :

1. Peningkatan biaya pelayanan


kesehatan
2. Praktik berdasarkan bukti
3. Penelitian keperawatan dan
biomedis

Konsep Dasar Keperawatan 15


Pelayanan Keperawatan

Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan


yang meliputi pelayanan dasar & rujukan
sehingga meningkatkan derajat kesehatan.

Pelayanan Dasar
• Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di
lingkup puskesmas dengan pendekatan askep
keluarga dan komunitas yang berorientasi
pada tugas keluarga dalam kesehatan,
diantaranya mengenal masalah kesehatan
secara dini, mengambil keputusan,
menanggulangi keadaan darurat, memberikan
pelayanan dasar pada anggota keluarga yang
sakit serta memodifikasi lingkungan.

Konsep Dasar Keperawatan 16


Pelayanan Rujukan
• Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas
perawat adalah memberikan askep pada ruang
atau lingkup rujukannya, seperti: asuhan
keperawatan anak, askep jiwa, askep medikal
bedah, askep maternitas, askep gawat darurat,
dan sebagainya

Dibawah ini, beberapa link berupa video yang bisa diakses terkait tinjauan materi yang
dibahas :
https://www.youtube.com/watch?v=klR7TCPQh0c

https://www.youtube.com/watch?v=n9PynxWAO4s

https://www.youtube.com/watch?v=Ivu8GQUFOmo

https://www.youtube.com/watch?v=djfCBex_nN0

Konsep Dasar Keperawatan 17


PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

Fungsi unik perawat yaitu melakukan pengkajian pada individu sehat atau sakit dimana
segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk kesehatan/pemulihan kesehatan berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki.
Peran perawat :
1. Peran pelaksana (dikenal dengan care giver)
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak
langsung kepada individu keluarga dan masyarakat.
Metode yang digunakan :
Pendekatan pemecahan masalah yang disebut dengan proses keperawatan. Dalam
melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai komunikator serta rehabilitator.
Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai :
 Comforter : memberikan kenyamanan/rasa aman pada klien
 Protector dan advokat : berfokus pada kemampuan perawat melindungi hak
dan kewajiban klien
 Komunikator : perawat bertindak sebagai mediator antara klien dengan
anggota tim kesehatan.
 Rehabilitator : mengembalikan fungsi organ tubuh agar sembuh dan berfungsi
normal
2. Peran sebagai pendidik
Perawat berperan mendidik individu, keluarga dan masyarakat. Peran ini berupa
penyuluhan kesehatan maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik
keperawatan atau sesama perawat. Agar penyuluhan berjalan dengan baik, perawat
perlu melakukan pengkajian/penjajakan berupa pengumpulan data dan analisa data,
selain itu perawat harus membuat perencanaan yang meliputi : tujuan, sasaran
penyuluhan, jumlah peserta, metode, alat bantu yang digunakan serta criteria evaluasi
sebagai instrument penilaian.

Konsep Dasar Keperawatan 18


3. Peran sebagai pengelola
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun
pendidian dan keperawatan. Sebagai pengelola, perawat berperan dalam memantau
dan menjamin kualitas asuhan/pelayanan keperawatan.
Pada institusi pelayanan keperawatan, peran sebagai pengelola ada tiga tingkatan :
 Tingkat atas (top manager) : kepala bidang keperawatan
 Tingkat menengah (middle manager) : Kasi/Supervisor keperawatan
 Tingkat dasar/bawah (lower manager) : Kepala ruangan keperawatan
Secara umum di Indonesia pelaksanaan peran pengelola belum optimal, hal ini
disebabkan pemahaman perawat terhadap konsep manajemen keperawatan masih
berkurang. Oleh karena itu, agar peran ini terlaksana dengan baik perawat harus
memahami manajemen asuhan keperawatan yaitu penguasaan terhadap : proses
keperawatan serta penguasaan manajerial (komunikasi, member motivasi,
ketrampilan memimpin dan kemampuan mengambil keputusan dan pemecahan
masalah).

4. Peran sebagai peneliti


Perawat harus mampu mengidentifikasi masalah penelitian, metode penelitian serta
memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan/asuhan dan
pendidikan keperawatan
Penelitian bertujuan menghasilkan :
 Jawaban terhadap pertanyaan
 Solusi penyelesaian masalah
 Penemuan dan penafsiran fakta baru
 Penyajian teori berdasarkan fakta baru
 Perumusan teori baru

Konsep Dasar Keperawatan 19

Anda mungkin juga menyukai