SISTEM KESEHATAN
DOSEN LAURENSIUS DANIEL,SKM
PANDAHULUAN
BATASAN
UMPAN BALIK
Rincian tentang kumpulan elemen
atau bagian yang ada dalam
masukan, proses dan keluaran banyak
macamnya. Dalam administrasi
kesehatan kesemua pendapat
tersebut secara umum dapat
dibedakan atas dua macam yakni :
1. Yang berpendapat sistem
kesehatan sebagai suatu upaya
untuk menghasilkan jasa pelayanan
kesehatan.
Jika sistem kesehatan dipandang
sebagai suatu upaya untuk
menghasilkan pelayanan kesehatan,
maka yang dimaksud dengan :
a. Masukan ialah perangkat
administrasu yakni tenaga, dana,
saran dan metode atau dikenal
pula dengan istilah sumber, tata
cara dan kesanggupan.
b. Proses ialah fungsi
administrasi, yang terpenting ialah
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan penilaian.
c. Keluaran ialah pelayanan
kesehatan yakni yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
2. Yang berpendapat sistem
kesehatan sebagai suatu upaya
untuk menyelesaikan masalah
kesehatan.
Jika sistem kesehatan dipandang
sebagai suatu upaya untuk
menyelesaikan, maka yang
dimaksud dengan :
a. Masukan ialah masalah
kesehatan yang ingin diselesaikan.
b. Proses ialah perangkat
administrasi yakni SDM,Sumber
dana, sarana dan metode atau
dikenal pula sebagai sumber, tata
cara dan kesanggupan.
c. Keluaran ialah selesainya
masalah kesehatan yang dihadapi.
Sekalipun dalam praktek sehari-
hari, yang banyak dianut ialah
pendapat yang pertama, namun jika
diperhatikan rumusan Sistem
Kesehatan Nasional pendapat yang
dianut agaknya pendapat yang kedua.
Inilai sebabnya dalam Sistem
Kesehatan Nasional disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan :
1. Masukan ialah
kependudukan, perilaku penduduk,
lingkungan, sumber daya dari segi
pengadaannya serta kesepakatan
kebijakan.
2. Proses ialah upaya
kesehatan, organisasi
kemasyarakatan serta sumber daya
dari segi pemanfaatannya
3. Keluaran ialah derajat
kesehatan yang terdiri atas status
kesehatan dan status lingkungan.
JENJANG SISTEM
Telah disebutkan bahwa sistem,
meskipun merupakan satu kesatuan
yang terpadu, tetapi sistem tersebut
tidak dapat melepaskan diri dari
lingkungan. Tergantung dari jenisnya,
maka yang dimaksud dengan
lingkungan tersebut amat beraneka
ragam. Selanjutnya peranan dan
kedudukan sistem terhadap
lingkunganpun berbeda-beda pula.
Untuk memudahkan pemahaman,
peranan dan kedudukan sistem
terhadap lingkungan yang beraneka
ragam ini sering digambarkan dalam
bentuk penjenjangan sistem. Batasan
tentang penjenjangan sistem banyak
macamnya. Secara sederhana yang
dimaksud dengan penjenjangan
sistem ialah pembagian sistem ditinjau
dari sudut peranan dan kedudukannya
terhadap lingkungan. Untuk ini
penjenjangan sistem tersebut dapat
dibedakan atas 3 macam yakni :
1. Supra sistem
Supra sistem ialah lingkungan
dimana sistem tersebut berada
Lingkungan yang dimaksud disini
juga berbentuk suatu sistem
tersendiri, yang kedudukan dan
peranannya lebih luas. Sistem yang
lebih luas ini mempengaruhi sistem
tetapi tidak dikelola oleh sistem.
2. Sistem
Sistem ialah sesuatu yang sedang
diamati yang menjadi objek dan
subjek pengamatan.
3. Sub sistem
Sub sistem ialah bagian dari sistem
yang secara mandiri berbentuk
sistem pula. Sistem yang mandiri ini
kedudukan dan peranannya lebih
kecil dari pada sistem.
Tergantung dari kedudukan dan
peranan yang sedang diamati maka
sesuatu dapat berperan sebagai supra
sistem, sistem atau sub sistem. Jika
yang diamati adalah rumah sakit,
maka rumah sakit adalah sistem.
Supra sistemnya ialah Sistem
Kesehatan Nasional sedangkan sub
sistemnya ialah berbagai unit
fungsional yang terdapat di rumah
sakit.
Sebaliknya kedudukan dan
peranan rumah sakit dapat sebagai
supra sistem, apabila yang sedang
diamati ialah salah satu unit fungsional
rumah sakit (misal unit gawat darurat),
sedangkan sub sistemnya disini sub
unit dari unit fungsional yang
dimaksud (misal sub unit pencatatan
dan pelaporan).
Sistem Kesehatan Nasional yang
berlaku di Indonesia juga mengenal
supra sistem dan sub sistem.
Disebutkan yang dimaksud dengan
supra sistem ialah Sistem Ketahanan
Nasional, sedangkan sub sistemnya
ialah berbagai komponen yang ada
hubungannya dengan kesehatan,
seperti misalnya kependudukan,
perilaku penduduk terhadap
kesehatan, lingkungan, sumberdaya,
kebijaksanaan, organisasi kesehatan
dan organisasi kemasyarakatan.
Hubungan antara sistem
kesehatan nasional sebagai subsistem
dengan sistem ketahanan nasional
sebagai suprasistem, secara
sederhana dapat digambarkan dalam
bagan sebagai berikut :
PENDEKATAN SISTEM
Dibentuknya suatu sistem pada
dasarnya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang telah ditetapkan. Untuk
mencapai tujuan yang seperti ini
diperlakukanlah berbagai fungsi dan
perangkat administrasi. Jika berbagai
fungsi dan perangkat ini berhasil
disusun sedemikian rupa sehingga
secara keseluruhan membentuk suatu
sistem tertentu, maka cara melakukan
pekerjaan administrasi yang seperti ini
dikenal dengan nama pendekatan
sistem (system approach).
Pada saat ini batasan tentang
pendekatan sistem banyak
macamnya, beberapa yang terpenting
ialah :
1. Pendekatan sistem ialah
penterapan suatu prosedur yang
logis dan rasional dalam merencang
suatu rangkaian komponen-
komponen yang berhubungan
sehingga dapat berfungsi sebagai
satu kesatuan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (L.
James Harvey)
2. Pendekatan sistem ialah suatu
strategi yang menggunakan metode
anilsa, desain dan manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan
efesien.
3. Pendekatan sistem ialah
penterapan dari cara berpikir yang
sistematis dan logis dalam
membahas dan mencari pemecahan
dari suatu masalah atau keadaan
yang dihadapi.
Jika pendekatan sistem dapat
dilaksanakan, akan diperoleh
beberapa keuntungan, antara lain :
1. Jenis dan jumlah masukan dapat
diatur dan disesuaikan dengan
kebutuhan, dengan demikian
penghamburan sumber, tata cara
dan kesanggupan yang sifatnya
selalu terbatas, akan dapat dihindari.
2. Proses yang dilaksanakan dapat
diarahkan untuk mencapai keluaran
sehingga dapat dihindari
pelaksanaan kegiatan yang tidak
diperlukan.
3. Keluaran yang dihasilkan dapat
lebih optimal serta dapat diukur
secar lebih tetap dan objektif.
4. Umpan balik dapat diperoleh pada
setiap tahap pelaksanaan program.
Secara singkat keuntungan yang
diperoleh ialah dapat
diperhitungkannya berbagai
kemungkinan yang tersedia sehingga
dengan demikian tidak nantinya
sesuatu yang sebenarnya amat
penting sampai luput dari perhatian.
Sekalipun pendekatan sistem
dapat menjamin lengkapnya suatu
saran pemecahan yang diajukan,
bukan berarti pendekatan sistem tidak
memiliki kelemahan. Salah satu
kelemahan yang dipandang penting
ialah dapat terjebak kedalam
perhitungan yang terlalu rinci,
sehingga menyulitkan pengambilan
keputusan dan dengan demikian
masalah yang dihadapi tidak akan
dapat diselesaikan.
ANALISA SISTEM
Karena sistem terdiri dari kumpulan
elemen atau bagian yang mempunyai
fungsi masing-masing, maka untuk
dapat menjamin baiknya sistem
tersebut, haruslah dapat diupayakan
agar fungsi yang dimaksud tetap
sesuai dengan yang direncanakan. Ini
berarti harus dilakukan penilaian
berkala terhadap sistem tersebut.
Penilaian yang dapat dilakukan
banyak macamnya, jika penilaian
tersebut berupa kajian terhadap setiap
kumpulan elemen atau bagian yang
ada di dalam sistem, maka kajian ini
disebut dengan nama analisa sistem
(system analysis).
Pada saat ini batasan tentang
analisa sistem banyak macamnya.
Beberapa yang terpenting ialah :
1. Analisa sistem ialah pelukisan atau
penguraian operasional suatu sistem
yang meliputi upaya
pengidentifikaian tujuan, kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, situasi yang
dihadapi informasi yang dibutuhkan
oleh sistem pada setiap tahap
pelaksanaannya.
2. Analisa sistem ialah suatu cara
kerja yang dengan mempergunakan
fasilitas yang ada, dilakukan
pengumpulan berbagai masalah
yang dihadapi untuk kemudian
dicarikan berbagai jalan keluarnya,
lengkap dengan uraiannya, sehingga
membantu administrator dalam
mengambil keputusan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Untuk dapat melakukan analisa
sistem yang baik, perlu diketahui
langkah-langkah yang harus
dilakukan. Langkah-langkah tersebu
dapat dibedakan atas 6 macam yakni :
1. Mula-mula lakukanlah penguraian
sistem sehingga menjadi jelas
bagian-bagianyang dimiliki serta
hubungannya satu dengan yang lain.
2. Lanjutkan dengan merumuskan
masalah yang dihadapi oleh bagian-
bagian tersebut atau sistem secara
keseluruhan. Masalah yang
dimaksud dapat berupa ketidak
jelasan fungsi, peranan hak dan
tanggungjawan dan ataupun
hubungan satu sama lain.
3. Lakukan pengumpulan data atau
informasi untuk lebih menjelaskan
masalah yang ditemukan serta untuk
merumuskan kemungkinan jalan
keluar yang dapat dilakukan.
4. Berdasarkan data atau informasi
yang dimiliki, kembangkan model-
model sistem yang baru. Model-
model tersebut adalah yang
menyelesaikan masalah yang
ditemukan.
5. Lakukan uji coba, jika perlu
lakukan perbaikan dan catatlah
setiap hasil yang diperoleh. Atas
dasar catatan tersebut, pilihlah
model yang paling menguntungkan.
6. Terapkanlah model sistem yang
terpilih dan lakukanlah pemantauan
dan penilaian berkala sesuai dengan
yang diperlukan.
Sekalipun suatu model telah
terpilih, bukan berarti dalam
menterapkannya tidak diperlukan
penyesuaian. Tergantung dari hasil
pemantauan dan penilaian berkala,
dapat dilakukan penyempurnaan
sistem. Sistem bukanlah sesuatu yang
bersifat statis, melainkan bersifat
dinamis karena harus dapat mengikuti
lingkungan yang keadaannya memang
selalu berubah-ubah.
Sesuai dengan prinsip yang seperti
ini, tidaklah sulit dipahami bahwa
dalam melakukan administrasi sistem
haruslah selalu dapat direncanakan,
diorganisasikan serta dikendalikan
berbagai perubahan yang dihadapi.
Untuk ini perlulah dimiliki berbagai
data atau informasi yang dibutuhkan.
Dengan ada dan lengkapnya informasi
tersebut, segala sesuatu akan dapat
diketahui sebelumnya, sehingga dapat
dilakukan berbagai persiapan yang
dibutuhkan.
Upaya untuk mendapatkan data
atau informasi yang seperti ini hanya
akan berhasil dengan memuaskan jika
dapat dikembangkan suatu sistem
informasi (information system), yang
pada saat ini telah diakui sebagai
salah satu unsur penting dalam
menjamin keberhasilan administrasi
sistem.
`
MASYARAKAT PENYEDIA PELAYANAN
KESEHATAN
Keterlibatan Keterlibatan
pemerintah swasta
Pemanfaatan
Ilmu dan Teknologi
ORGANISASI ORGANISASI
PELAYANAN PEMBIAYAAN
SISTEM
KESEHATAN
MUTU
PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN
4. Sub sistem dalam sistem kesehatan
Karena mutu pelayanan pada dasarnya
termasuk dalam organisasi pelayanan
dan mutu pembiayaan termasuk pula
dalam organisasi pembiayaan dan
masing-masing dapat berdiri sendiri,
maka dalam praktek sehari-hari sistem
kesehatan sering dibedakan atas dua
sub sistem saja yakni :
a. Sub sistem pelayanan kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan sub
sistem pelayanan kesehatan di sini
ialah yang menunjuk kepada kesatuan
yang utuh dan terpadu dari berbagai
upaya kesehatan yang
diselenggarakan dalam satu negara.
b. Sub sistem pembiayaan
kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan sub
sistem pembiayaan kesehatan disini
ialah yang menunjukkan kepada
kesatuan yang utuh dan terpadu dari
pembiayaan upaya kesehatan yang
berlaku dalam satu negara.
Sistem kesehatan yang baik ialah
apabila memiliki kedua sub sistem
tersebut. Mengikuri cara berpikir yang
seperti ini maka pembagian sistem
kesehatan secara sederhana dapat
digambarkan sebagai berikut :
SISTEM KESEHATAN
SUB SISTEM PELAYANAN SUB SISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN KESEHATAN
- Jumlah, - Jumlah,
penyebara penyebara
n dan n dan
pemanfaat pemanfaat
an dana an dana
telah belum
memuaska memuaska
n. n.
- Telah - Belum
terdapat terdapat
mekani- meka-
sme nisme
pembiayaa pembiayaa
n yakni n.
melalui
sistem
asuransi