Anda di halaman 1dari 63

PENGANTAR

SISTEM KESEHATAN
DOSEN LAURENSIUS DANIEL,SKM

PANDAHULUAN

Telah disebutkan bawah salah


ruang lingkup dari administrasi
kesehatan ialah mempelajari semua
bentuk dan macam pelayanan
kesehatan yang ditemukan di
masyarakat. Dengan demikian untuk
dapat melaksanakan pekerjaan
administrasi kesehatan yang baik,
perlulah dipahamni dahulu berbagai
bentuk dan macam pelayanan
kesehatan tersebut. Pemahaman yang
dimaksudkan di sini tidak hanya untuk
masing-masing bentuk dan macam
pelayanan kesehatan saja, tetapi yang
terpenting adalah kaitan antara satu
dengan lainnya.
Lebih lanjut, jika diketahui bahwa
terciptanya keadaan sehat yang
menjadi tujuan akhir pelayanan
kesehatan, dipengaruhi pula oleh
berbagai factor lain diluar pelayanan
kesehatan, maka pemahaman
terhadap berbagai factor lain yang
dimaksud serta hubungannya dengan
pelayanan kesehatan, diperlukan pula.
Agar pemahaman yang seperti ini
dapat memberikan hasil yang optimal,
diperlukan pengamatan yang
menyeluruh terhadap berbagai aspek
pelayanan kesehatan tersebut. Ini
berarti pelayanan kesehatan tidak lagi
dipandang sebagai suatu upaya yang
tersendiri, melainkan sebagai suatu
kesatuan yang terpadu baik antara
sesama pelayanan kesehatan dan
ataupun dengan faktor-faktor terkait
lainnya diluar bidang kesehatan. Cara
berpikir yang seperti ini dalam
administrasi dikenal dengan nama
penterapan konsep sistem yang untuk
bidang kesehatan disebut dengan
nama Sistem Kesehatan.

BATASAN

Batasan tentang sistem banyak


macamnya. Beberapa diantaranya
dipandang cukup penting adalah :
1. Sistem ialah gabungan dari
elemen-elemen yang saling
dihubungkan oleh suatu proses atau
struktur dan berfungsi sebagai satu
kesatuan organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah
ditetapkan (Ryans).
2. Sistem ialah suatu struktur
konseptual yang terdiri dari fungsi-
fungsi yang saling berhubungan
yang bekerja sebagai satu unit
organik untuk mencapai keluaran
yang diinginkan secara efektif dan
efisien (John McManama).
3. Sistem ialah kumpulan dari bagian-
bagian yang berhubungan dan
membentuk satu kesehatan yang
majemuk, dimana masing-masing
bagian bekerja sama secara bebas
dan terkait dalam mencapai sasaran
kesatuan dalam suatu situasi yang
majemuk pula.
4. Sistem ialah suatu kesatuan utuh
dan terpadu dari berbagai elemen
yang berhubungan serta saling
mempengaruhi yang dengan sadar
dipersiapkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Dari berbagai batasan tentang


sistem yang seperti ini menjadi
jelaslah bahwa yang dimaksud
dengan Sistem Kesehatan tidak lain
adalah suatu gabungan, suatu
kumpulan dan atau suatu kesatuan
dari berbagai elemen dan atau bagian
yang ada hubungannya dengan
kesehatan, yang kesemuanya
berfungsi dan bergerak dalam satu
derap yang sama dalam upaya
mencapai suatu tujuan yang sama
pula yakni terciptanya keadaan yang
sehat bagi perorangan, kelompok dan
ataupun masyarakat.
Untuk Indonesia batasan tentang
Sistem Ksehatan yang dikenal dengan
nama Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) telah ditetapkan melalui SK
Menteri Kesehatan RI No.
99a/Mek.Kes./SK/III/1982. Disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan Sistem
Kesehatan Nasional ialah suatu
tatanan yang mencerminkan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai
perwujudan kesejahteraan umum
seperti yang dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
CIRI-CIRI SISTEM

Sesuatu disebut sebagai sistem,


apabila ia memiliki beberapa ciri pokok
sistem. Ciri-ciri pokok yang dimaksud
secara umum dapat dibedakan atas 4
macam yakni :
1. Terdapat elemen atau bagian yang
satu sama lain saling berhubungan
dan mempengaruhi yang
kesemuanya membentuk satu
kesatuan, dalam arti semuanya
berfungsi untuk mencapai tujuan
yang sama yang telah ditetapkan.
2. Fungsi yang diperankan oleh
masing-masing elemen atau bagian
yang membentuk satu kesatuan
tersebut adalah dalam rangka
mengubah masukan menjadi
keluaran yang direncanakan.
3. Dalam melaksanakan fungsi ini,
semuanya bekerjasama secara
bebas namun terkait, dalam arti
terdapat mekanisme pengendalian
yang mengarahkannya agar tetap
berfungsi sebagaimana yang telah
direncanakan.
4. Sekalipun sistem merupakan satu
kesatuan yang terpadu, bukan
lingkungan.
Jika ditinjau dari sejarah
perkembangan ilmu administrasi,
konsep sistem memang relatif masih
baru. Konsep ini muncul sebagai
reaksi terhadap teori administrasi
klasik yang terlalu menekankan
pentingnya pembagian tugas (job
description) dalam melaksanakan
suatu program.
Menyadari bahwa suatu organisasi
pada dasarnya dibentuk oleh
sekelompok manusia yang saling
berinteraksi, maka muncullah teori
hubungan manusia serta teori perilaku
yang merupakan dasar dari teori
sistem. Teori ini pertama kali
diperkenalkan oleh Chester I. Bernard
dan kemudian dikembangkan oleh
Luwig von Bertanlanffy. Sebagai akibat
beberapa kelebihan dari teori sistem,
maka teori ini makin banyak
dipergunakan, termasuk kedalamnya
pengunaan dalam bidang administrasi
kesehatan.
UNSUR SISTEM
Telah disebutkan bahwa sistem
terbentuk dari elemen atau bagian
yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Adapun yang
dimaksud dengan elemen atau bagian
tersebut ialah sesuatu yang mutlak
harus ditemukan, yang jika tidak
demikian halnya, maka tidaklah ada
yang disebut dengan sistem tersebut.
Elemen atau bagian tersebut
banyak jenisnya, yang jika di
sederhanakan dapat dikelompokkan
dalam enam unsur saja yakni :
1. Masukan (in-put)
Yang dimaksud dengan masukan
ialah kumpulan elemen atau bagian
yang terdapat dalam sistem dan
yang diperlukan untuk dapat
berfungsinya sistem tersebut.
2. Proses (process)
Yang dimaksud dengan proses ialah
kumpulan elemen atau bagian yang
terdapat dalam sistem dan yang
berfungsi untuk mengubah masukan
menjadi keluaran yang
direncanakan.
3. Keluaran (out-put)
Yang dimaksud dengan keluaran
ialah kumpulan elemen atau bagian
yang dihasilkan dari berlangsungnya
proses dalam sistem.
4. Umpan balik (feed-back)
Yang dimaksud dengan umpan balik
ialah kumpulan elemen atau bagian
yang merupakan keluaran dari
sistem dan sekaligus sebagai
masukan bagi sistem tersebut.
5. Dampak (impact)
Yang dimaksud dengan dampak
ialah akibat yang dihasilkan oleh
keluaran atau sistem.
6. Lingkungan (environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan
ialah dunia diluar sistem yang
dikelola oleh sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar
terhadap sistem.
Keenam unsur sistem ini saling
berhubungan dan mempengaruhi
yang secara sederhana dapat
digambarkan dalam bagan sebagai
berikut :
LINGKUNGAN

MASUKAN PROSES KELUARAN DAMPAK

UMPAN BALIK
Rincian tentang kumpulan elemen
atau bagian yang ada dalam
masukan, proses dan keluaran banyak
macamnya. Dalam administrasi
kesehatan kesemua pendapat
tersebut secara umum dapat
dibedakan atas dua macam yakni :
1. Yang berpendapat sistem
kesehatan sebagai suatu upaya
untuk menghasilkan jasa pelayanan
kesehatan.
Jika sistem kesehatan dipandang
sebagai suatu upaya untuk
menghasilkan pelayanan kesehatan,
maka yang dimaksud dengan :
a. Masukan ialah perangkat
administrasu yakni tenaga, dana,
saran dan metode atau dikenal
pula dengan istilah sumber, tata
cara dan kesanggupan.
b. Proses ialah fungsi
administrasi, yang terpenting ialah
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan penilaian.
c. Keluaran ialah pelayanan
kesehatan yakni yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
2. Yang berpendapat sistem
kesehatan sebagai suatu upaya
untuk menyelesaikan masalah
kesehatan.
Jika sistem kesehatan dipandang
sebagai suatu upaya untuk
menyelesaikan, maka yang
dimaksud dengan :
a. Masukan ialah masalah
kesehatan yang ingin diselesaikan.
b. Proses ialah perangkat
administrasi yakni SDM,Sumber
dana, sarana dan metode atau
dikenal pula sebagai sumber, tata
cara dan kesanggupan.
c. Keluaran ialah selesainya
masalah kesehatan yang dihadapi.
Sekalipun dalam praktek sehari-
hari, yang banyak dianut ialah
pendapat yang pertama, namun jika
diperhatikan rumusan Sistem
Kesehatan Nasional pendapat yang
dianut agaknya pendapat yang kedua.
Inilai sebabnya dalam Sistem
Kesehatan Nasional disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan :
1. Masukan ialah
kependudukan, perilaku penduduk,
lingkungan, sumber daya dari segi
pengadaannya serta kesepakatan
kebijakan.
2. Proses ialah upaya
kesehatan, organisasi
kemasyarakatan serta sumber daya
dari segi pemanfaatannya
3. Keluaran ialah derajat
kesehatan yang terdiri atas status
kesehatan dan status lingkungan.
JENJANG SISTEM
Telah disebutkan bahwa sistem,
meskipun merupakan satu kesatuan
yang terpadu, tetapi sistem tersebut
tidak dapat melepaskan diri dari
lingkungan. Tergantung dari jenisnya,
maka yang dimaksud dengan
lingkungan tersebut amat beraneka
ragam. Selanjutnya peranan dan
kedudukan sistem terhadap
lingkunganpun berbeda-beda pula.
Untuk memudahkan pemahaman,
peranan dan kedudukan sistem
terhadap lingkungan yang beraneka
ragam ini sering digambarkan dalam
bentuk penjenjangan sistem. Batasan
tentang penjenjangan sistem banyak
macamnya. Secara sederhana yang
dimaksud dengan penjenjangan
sistem ialah pembagian sistem ditinjau
dari sudut peranan dan kedudukannya
terhadap lingkungan. Untuk ini
penjenjangan sistem tersebut dapat
dibedakan atas 3 macam yakni :
1. Supra sistem
Supra sistem ialah lingkungan
dimana sistem tersebut berada
Lingkungan yang dimaksud disini
juga berbentuk suatu sistem
tersendiri, yang kedudukan dan
peranannya lebih luas. Sistem yang
lebih luas ini mempengaruhi sistem
tetapi tidak dikelola oleh sistem.

2. Sistem
Sistem ialah sesuatu yang sedang
diamati yang menjadi objek dan
subjek pengamatan.
3. Sub sistem
Sub sistem ialah bagian dari sistem
yang secara mandiri berbentuk
sistem pula. Sistem yang mandiri ini
kedudukan dan peranannya lebih
kecil dari pada sistem.
Tergantung dari kedudukan dan
peranan yang sedang diamati maka
sesuatu dapat berperan sebagai supra
sistem, sistem atau sub sistem. Jika
yang diamati adalah rumah sakit,
maka rumah sakit adalah sistem.
Supra sistemnya ialah Sistem
Kesehatan Nasional sedangkan sub
sistemnya ialah berbagai unit
fungsional yang terdapat di rumah
sakit.
Sebaliknya kedudukan dan
peranan rumah sakit dapat sebagai
supra sistem, apabila yang sedang
diamati ialah salah satu unit fungsional
rumah sakit (misal unit gawat darurat),
sedangkan sub sistemnya disini sub
unit dari unit fungsional yang
dimaksud (misal sub unit pencatatan
dan pelaporan).
Sistem Kesehatan Nasional yang
berlaku di Indonesia juga mengenal
supra sistem dan sub sistem.
Disebutkan yang dimaksud dengan
supra sistem ialah Sistem Ketahanan
Nasional, sedangkan sub sistemnya
ialah berbagai komponen yang ada
hubungannya dengan kesehatan,
seperti misalnya kependudukan,
perilaku penduduk terhadap
kesehatan, lingkungan, sumberdaya,
kebijaksanaan, organisasi kesehatan
dan organisasi kemasyarakatan.
Hubungan antara sistem
kesehatan nasional sebagai subsistem
dengan sistem ketahanan nasional
sebagai suprasistem, secara
sederhana dapat digambarkan dalam
bagan sebagai berikut :

PENDEKATAN SISTEM
Dibentuknya suatu sistem pada
dasarnya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang telah ditetapkan. Untuk
mencapai tujuan yang seperti ini
diperlakukanlah berbagai fungsi dan
perangkat administrasi. Jika berbagai
fungsi dan perangkat ini berhasil
disusun sedemikian rupa sehingga
secara keseluruhan membentuk suatu
sistem tertentu, maka cara melakukan
pekerjaan administrasi yang seperti ini
dikenal dengan nama pendekatan
sistem (system approach).
Pada saat ini batasan tentang
pendekatan sistem banyak
macamnya, beberapa yang terpenting
ialah :
1. Pendekatan sistem ialah
penterapan suatu prosedur yang
logis dan rasional dalam merencang
suatu rangkaian komponen-
komponen yang berhubungan
sehingga dapat berfungsi sebagai
satu kesatuan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (L.
James Harvey)
2. Pendekatan sistem ialah suatu
strategi yang menggunakan metode
anilsa, desain dan manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan
efesien.
3. Pendekatan sistem ialah
penterapan dari cara berpikir yang
sistematis dan logis dalam
membahas dan mencari pemecahan
dari suatu masalah atau keadaan
yang dihadapi.
Jika pendekatan sistem dapat
dilaksanakan, akan diperoleh
beberapa keuntungan, antara lain :
1. Jenis dan jumlah masukan dapat
diatur dan disesuaikan dengan
kebutuhan, dengan demikian
penghamburan sumber, tata cara
dan kesanggupan yang sifatnya
selalu terbatas, akan dapat dihindari.
2. Proses yang dilaksanakan dapat
diarahkan untuk mencapai keluaran
sehingga dapat dihindari
pelaksanaan kegiatan yang tidak
diperlukan.
3. Keluaran yang dihasilkan dapat
lebih optimal serta dapat diukur
secar lebih tetap dan objektif.
4. Umpan balik dapat diperoleh pada
setiap tahap pelaksanaan program.
Secara singkat keuntungan yang
diperoleh ialah dapat
diperhitungkannya berbagai
kemungkinan yang tersedia sehingga
dengan demikian tidak nantinya
sesuatu yang sebenarnya amat
penting sampai luput dari perhatian.
Sekalipun pendekatan sistem
dapat menjamin lengkapnya suatu
saran pemecahan yang diajukan,
bukan berarti pendekatan sistem tidak
memiliki kelemahan. Salah satu
kelemahan yang dipandang penting
ialah dapat terjebak kedalam
perhitungan yang terlalu rinci,
sehingga menyulitkan pengambilan
keputusan dan dengan demikian
masalah yang dihadapi tidak akan
dapat diselesaikan.
ANALISA SISTEM
Karena sistem terdiri dari kumpulan
elemen atau bagian yang mempunyai
fungsi masing-masing, maka untuk
dapat menjamin baiknya sistem
tersebut, haruslah dapat diupayakan
agar fungsi yang dimaksud tetap
sesuai dengan yang direncanakan. Ini
berarti harus dilakukan penilaian
berkala terhadap sistem tersebut.
Penilaian yang dapat dilakukan
banyak macamnya, jika penilaian
tersebut berupa kajian terhadap setiap
kumpulan elemen atau bagian yang
ada di dalam sistem, maka kajian ini
disebut dengan nama analisa sistem
(system analysis).
Pada saat ini batasan tentang
analisa sistem banyak macamnya.
Beberapa yang terpenting ialah :
1. Analisa sistem ialah pelukisan atau
penguraian operasional suatu sistem
yang meliputi upaya
pengidentifikaian tujuan, kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, situasi yang
dihadapi informasi yang dibutuhkan
oleh sistem pada setiap tahap
pelaksanaannya.
2. Analisa sistem ialah suatu cara
kerja yang dengan mempergunakan
fasilitas yang ada, dilakukan
pengumpulan berbagai masalah
yang dihadapi untuk kemudian
dicarikan berbagai jalan keluarnya,
lengkap dengan uraiannya, sehingga
membantu administrator dalam
mengambil keputusan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Untuk dapat melakukan analisa
sistem yang baik, perlu diketahui
langkah-langkah yang harus
dilakukan. Langkah-langkah tersebu
dapat dibedakan atas 6 macam yakni :
1. Mula-mula lakukanlah penguraian
sistem sehingga menjadi jelas
bagian-bagianyang dimiliki serta
hubungannya satu dengan yang lain.
2. Lanjutkan dengan merumuskan
masalah yang dihadapi oleh bagian-
bagian tersebut atau sistem secara
keseluruhan. Masalah yang
dimaksud dapat berupa ketidak
jelasan fungsi, peranan hak dan
tanggungjawan dan ataupun
hubungan satu sama lain.
3. Lakukan pengumpulan data atau
informasi untuk lebih menjelaskan
masalah yang ditemukan serta untuk
merumuskan kemungkinan jalan
keluar yang dapat dilakukan.
4. Berdasarkan data atau informasi
yang dimiliki, kembangkan model-
model sistem yang baru. Model-
model tersebut adalah yang
menyelesaikan masalah yang
ditemukan.
5. Lakukan uji coba, jika perlu
lakukan perbaikan dan catatlah
setiap hasil yang diperoleh. Atas
dasar catatan tersebut, pilihlah
model yang paling menguntungkan.
6. Terapkanlah model sistem yang
terpilih dan lakukanlah pemantauan
dan penilaian berkala sesuai dengan
yang diperlukan.
Sekalipun suatu model telah
terpilih, bukan berarti dalam
menterapkannya tidak diperlukan
penyesuaian. Tergantung dari hasil
pemantauan dan penilaian berkala,
dapat dilakukan penyempurnaan
sistem. Sistem bukanlah sesuatu yang
bersifat statis, melainkan bersifat
dinamis karena harus dapat mengikuti
lingkungan yang keadaannya memang
selalu berubah-ubah.
Sesuai dengan prinsip yang seperti
ini, tidaklah sulit dipahami bahwa
dalam melakukan administrasi sistem
haruslah selalu dapat direncanakan,
diorganisasikan serta dikendalikan
berbagai perubahan yang dihadapi.
Untuk ini perlulah dimiliki berbagai
data atau informasi yang dibutuhkan.
Dengan ada dan lengkapnya informasi
tersebut, segala sesuatu akan dapat
diketahui sebelumnya, sehingga dapat
dilakukan berbagai persiapan yang
dibutuhkan.
Upaya untuk mendapatkan data
atau informasi yang seperti ini hanya
akan berhasil dengan memuaskan jika
dapat dikembangkan suatu sistem
informasi (information system), yang
pada saat ini telah diakui sebagai
salah satu unsur penting dalam
menjamin keberhasilan administrasi
sistem.

BENTUK POKOK SISTEM


KESEHATAN
Bentuk pokok sistem kesehatan
antara satu Negara dengan Negara
lainnya amat bervariasi sekali, karena
kesemuanya ini tergantung dari
berbagai factor yang mempengaruhi
sistem kesehatan itu sendiri. Factor-
faktor yang dimaksud banyak
macamnya, beberapa diantaranya
yang terpenting ialah :
1. Peranan unsur pembentuk
sistem kesehatan
Terbentuknya sistem kesehatan
pada dasarnya ditentukan oleh tiga
unsur utama yakni :
a. Pemerintah (policy maker)
Yang dimaksud pemerintah di sini
ialah yang bertanggung jawab
dalam merumuskan berbagai
kebijakan pemerintah, termasuk
kebijakan kesehatan.
b. Masyarakat (health consumer)
Yang dimaksud dengan
masyarakat di sini ialah mereka
yang memanfaatkan jasa
pelayanan kesehatan.
c. Penyediaan pelayanan
kesehatan (health provider)
Yang dimaksud dengan penyedia
pelayanan kesehatan di sini ialah
yang bertanggung jawab secara
langsung dalam
menyelenggarakan berbagai upaya
kesehatan.

Ketiga unsur pembentuk ini saling


berhubungan dengan mempengaruhi
yang secara sederhana dapat
digambarkan dalam bagan sebagai
berikut :
PEMERINTAH

`
MASYARAKAT PENYEDIA PELAYANAN
KESEHATAN

Tergantung dari latar belakang yang


dimiliki dari ketiga unsur ini, maka
bentuk pokok sistem kesehatan yang
berlaku tidaklah sama antara satu
negara dengan negara yang lainnya.
Selanjutnya, tergantung pula dari
unsur mana yang paling dominan,
bentuk pokok tersebut
memperlihatkan berbagai
perbedaan.
Demikianlah jika sistem kesehatan
ditinjau dari peranan unsur
pembentuk tersebut, yang umumnya
peranan masyarakat dan penyedia
pelayanan disatukan dan secara
bersama disebut sebagai pihak
swasta, dan ini berhadap dengan
pemerintah, maka sistem kesehatan
di dunia secara umum dapat
dibedakan atas tiga macam yakni :
a.Monopoli pemerintah
Pada bentuk ini peranan
pemerintah amat dominan dan
memonopoli semua upaya
kesehatan. Di sini pelayanan
kesehatan swasta tidak dikenal
semua upaya kesehatan dikelola
oleh Pemerintah. Bentuk seperti ini
ditemukan misalnya dibanyak
negara sosialis.
b.Dominasi pemerintah
Pada bentuk ini peranan
pemerintah tetap dominan tetapi
tidak memonopoli semua upaya
kesehatan. Pihak swasta
dibenarkan ikut menyelenggarakan
upaya kesehatan, tetapi
peranannya tidak begitu besar.
Bentuk seperti ini ditemukan
dibanyak negara yang sedang
berkembang termasuk Indonesia.
c.Dominasi swasta
Pada bentuk ini peranan
pemerintah hanya terbatas pada
upaya kesehatan yang
menyangkut kepentingan
masyarakat banyak, sedangkan
upaya kesehatan lainnya
diserahkan kepada pihak swasta
dan pihak swasta ini mendominasi
upaya kesehatan tersebut. Bentuk
seperti ini ditemukan misalnya
dibanyak negara liberal.
Jika diperhatikan ketiga bentuk ini,
segera terlihat bahwa dimanapun di
dunia, peranan pemerintah dalam
upaya kesehatan selalu ada.
Perbedaannya hanya pada derajat
keterlibatannya saja, karena pada
Negara sosialis bersifat monopoli,
pada Negara seperti Indonesia
bersifat dominan sedangkan pada
negara liberal peranan tersebut
hanya pada upaya kesehatan
tertentu saja. Secara sederhana
derajat keterlibatan tersebut dapat
digambarkan dalam bagan sebagai
berikut :

Keterlibatan Keterlibatan
pemerintah swasta

negara sosialis negara negara liberal


Indonesia

2. Pemanfaatan sumber, tata cara


dan kesanggupan yang dimiliki
Terlepan dari sampai seberapa jauh
besarnya peranan pemerintah atau
swasta dalam sistem kesehatan,
sebenarnyalah dalam
menyelenggarakan setiap upaya
kesehatan, dimanfaatkan berbagai
sumber, tata cara dan kesanggupan
yang dimiliki.
Dalam kehidupan sehari-hari, telah
sama diketahui bahwa sumber dan
kesanggupan sifatnya selalu
terbatas. Tidak demikian halnya
dengan tata cara, karena tata cara
tersebut berkembang sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.
Dengan demikian, jika sistem
kesehatan ditinjau dari pemanfaatan
sumber, tata cara dan kesanggupan
tersebut, yang dalam kenyataannya
dibatasi hanya pada pemanfaatan
tata cara yang kait berkait dengan
pemanfaatan kemajuan ilmu dan
teknologi, maka sistem kesehatan
dapat dibedakan atas 3 bentuk yakni
:
a. Sistem kesehatan yang telah
memanfaatkan kemajuan ilmu dan
teknologi secara optimal. Bentuk
yang seperti ini ditemukan
terutama di negara-negara yang
telah maju.
b. Sistem kesehatan yang baru
saja disentuh oleh kemajuan ilmu
dan teknologi. Bentuk yang seperti
ini ditemukan terutama di negara-
negara yang sedang berkembang.
c.Sistem kesehatan yang sama
sekali belum disentuh oleh
kemajuan ilmu dan teknologi.
Bentuk yang seperti ini, secara
teoritis, mungkin saja masih
ditemukan di negara-negara yang
sangat terkebelakang sekali.
Secara skematis, ketiga bentuk
sistem kesehatan yang seperti ini
dapat digambarkan dalam bagan
sebagai berikut :

Pemanfaatan
Ilmu dan Teknologi

Pembicaraan tentang pembagian sistem


kesehatan
Negara ditinjau
Negara dari Negara
pemanfaatan
maju berkembang terkebelakang

kemajuan ilmu dan teknologi yang


seperti ini, yang terpenting bukanlah
antar negara, karena memanglah
sebagai akibat kemajuan komunikasi,
hampir tidak ditemukan satu negarapun
yang sepenuhnya menutup diri dari
kemajuan ilmu dan teknologi tersebut.
Pembicaraan yang relevan ialah antar
daerah dalam satu negara. Dengan
diketahui tingkat perkembangan upaya
kesehatan di satu daerah, akan dapat
disusun rencana pengembangan
selanjutnya. Untuk Indonesia,
pembicaraan yang seperti ini amat
penting sekali, karena memanglah
masih banyak ditemukan daerah-daerah
yang kehidupan masyarakatnya masing
asing dari sentuhan kemajuan ilmu dan
teknologi.
3. Unsur pokok sistem kesehatan
Mengabaikan peranan dari unsur
pembentuk sistem kesehatan dan
ataupun pemanfaatan kemajuan ilmu
dan teknologi yang dimiliki,
sebenarnyalah suatu sistem kesehatan
yang baik harus memenuhi tiga syarat
pokok yakni :
a. Organisasi pelayanan
(organization of services)
Suatu sistem kesehatan yang baik
haruslah memiliki kejelasan dalam
pengorganisasian pelayanan
kesehatannya. Kejelasan yang
dimaksudkan di sini menunjukkan
kepada jenis, bentuk, jumlah
penyebaran, jenjang serta hubungan
antara satu pelayanan kesehatan
dengan pelayanan kesehatan lainnya.
Jika kejelasan yang seperti ini tidak
dimiliki, maka sistem kesehatan
tersebut tidaklah sempurna.
b. Organisasi pembiayaan
(organization of finances)
Suatu sistem kesehatan yang baik
haruslah memiliki kejelasan dalam
pengorganisasian pembiayaan
kesehatannya. Kejelasan yang
dimaksudkan disini menunjuk pada
jumlah, penyebaran, pemanfaatan
serta mekanisme pembiayaan
pelayanan kesehatan yang berlaku.
Sama halnya dengan organisasi
pelayanan, maka jika organisasi
pembiayaan ini tidak baik, maka
sistem kesehatan tersebut termasuk
dalam katagori tidak sempurna.
c. Mutu pelayanan dan pembiayaan
(quality of services and finances)
Syarat terakhir yang harus dipenuhi
oleh suatu sistem kesehatan yang
baik ialah terjaminnya mutu pelayanan
dan pembiayaan kesehatan. Mutu
yang dimaksudkan di sini ialah disatu
pihak, yang sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat terhadap
kesehatan, dan dipihak lain yang
sesuai pula dengan situasi dan kondisi
sosial ekonomi masyarakat.

Ketiga syarat tersebut saling


berhubungan dan mempengaruhi yang
secara sederhana dapat digambarkan
dalam bagan sebagai berikut :

ORGANISASI ORGANISASI
PELAYANAN PEMBIAYAAN

SISTEM
KESEHATAN

MUTU
PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN
4. Sub sistem dalam sistem kesehatan
Karena mutu pelayanan pada dasarnya
termasuk dalam organisasi pelayanan
dan mutu pembiayaan termasuk pula
dalam organisasi pembiayaan dan
masing-masing dapat berdiri sendiri,
maka dalam praktek sehari-hari sistem
kesehatan sering dibedakan atas dua
sub sistem saja yakni :
a. Sub sistem pelayanan kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan sub
sistem pelayanan kesehatan di sini
ialah yang menunjuk kepada kesatuan
yang utuh dan terpadu dari berbagai
upaya kesehatan yang
diselenggarakan dalam satu negara.
b. Sub sistem pembiayaan
kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan sub
sistem pembiayaan kesehatan disini
ialah yang menunjukkan kepada
kesatuan yang utuh dan terpadu dari
pembiayaan upaya kesehatan yang
berlaku dalam satu negara.
Sistem kesehatan yang baik ialah
apabila memiliki kedua sub sistem
tersebut. Mengikuri cara berpikir yang
seperti ini maka pembagian sistem
kesehatan secara sederhana dapat
digambarkan sebagai berikut :
SISTEM KESEHATAN
SUB SISTEM PELAYANAN SUB SISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN KESEHATAN

Untuk mendapatkan gambaran yang


lebih lengkap tentang kedua sub sistem
ini, berikut disampaikan ciri-ciri pokok
sistem Kesehatan yang ditemuka di
Amerika Serikat dan di Indonesia.
SUB AMERIKA INDONESIA
SISTEM SERIKAT

PELAYANA - Jenis, - Jenis,


N bentuk, bentuk,
KESEHATA jumlah dan jumlah dan
N penyebara penyebara
nnya tidak nnya
diatur mendapatk
secara an
teratur. pengaturan
.
- Tidak
jelas - Jelas
pembagian pembagian
tugas dan tugas dan
tidak jelas jelas
hubungan hubungan
PEMBIAYA antara satu antara satu
AN dengan dengan
KESEHATA lainnya. lainnya.
N
- Mutu - Mutu
pelayanan pelayanan
telah belum
memuaska memuaska
n n

- Jumlah, - Jumlah,
penyebara penyebara
n dan n dan
pemanfaat pemanfaat
an dana an dana
telah belum
memuaska memuaska
n. n.

- Telah - Belum
terdapat terdapat
mekani- meka-
sme nisme
pembiayaa pembiayaa
n yakni n.
melalui
sistem
asuransi

Dari uraian ini dapatlah disimpulkan jika


ditinjau dari subsistem pelayana
kesehatan, sistem kesehatan di
Indonesia lebih baik daripada di Amerika
Serikat. Sebaliknya, jika ditinjau dari
subsistem pembiayaan kesehatan,
sistem kesehatan di Indonesia masih
terbelakang dari pada di Amerika
Serikat.

Anda mungkin juga menyukai