A. PENDIDIKAN KESEHATAN
secara sosial dan ekonomi, dan menurutWHO yang paling baru ini
maupun mental dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat
(Notoatmodjo, 2012).
9
10
menjadi perilaku sehat. Seperti kita ketahui bila perilaku tidak sesuai
oleh semua kader kesehatan di semua tingkat dan jajaran, sebab istilah
sehat, bukan sekedar apa yang terlihat oleh mata yakni tampak
apa saja yang harus dilakukan agar orang benar-benar menjadi sehat.
kebudayaan adalah suatu sikap dan perilaku serta cara berpikir orang
macam yaitu :
masyarakat sehari-hari.
maupun negeri.
2) Wawancara (interview)
b. Metode Kelompok
1) Kelompok besar
a) Ceramah
maupun rendah.
b) Seminar
dari seorang ahli atau beberapa orang ahli dengan topik tertentu.
2) Kelompok kecil
a) Diskusi kelompok
c. Metode Massa
sebagai berikut:
penentu dari perilaku preventif, yaitu model nilai kesehatan dan model
a. Media cetak
membaca.
17
gambar tersebut.
umum.
b. Media elektronik
2) Radio :bisa dalam bentuk ceramah radio, sport radio, obrolan tanya
B. PROSES BELAJAR
1. Pengertian Belajar
a. Secara kuantitatif
fakta-fakta.
b. Secara institusional
c. Secara kualitatif
2. Ciri-ciri Belajar
jelaslah bahwa pada prinsipnya belajar itu adalah perubahan. Adapun ciri-
itu berlangsung terus menerus atau dinamis. Selain itu berguna bagi
fungsional.
b. Hasil belajar ditandai oleh perubahan aspek tingkah laku baik sikap,
d. Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang ingin
dicapai.
Telah dijelaskan bahwa seorang yang telah melalui suatu proses belajar
a. Kebiasaan (Habit)
begitu berpikir.
b. Keterampilan (Skill)
komplek.
c. Pengamatan (Perception)
d. Berfikir rasional
e. Sikap (Attitude)
f. Inhibisi (Inhibition)
lain dari proses belajar yang mempunyai tiga komponen utama, yaitu :
22
a. Masukan (Input)
masalahnya.
b. Proses
mempengaruhi.
c. Hasil (Output)
1) Materi atau hal yang dipelajari, ikut menentukan proses dan hasil
yang antara lain terdiri atas suhu, kelembaban udara, dan kondisi
dan sebagainya
dan sebagainya
gizinya. ASI mengandung protein, lemak, gula dan kalsium dengan kadar
24
yang tepat. Dalam ASI mengandung zat-zat yang disebut antibodi, yang
dan beberapa waktu sesudah itu. Bayi yang senantiasa mengkonsumsi ASI
dari plasenta meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih
dihambat oleh kadar esteron yang tinggi. Pada hari kedua pasca persalinan,
lebih dominan sehingga pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan
prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin lancar. Dua refleks
pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi, refleks prolaktin dan
refleks aliran timbul akibat oleh rangsagan putting susu oleh hisapan bayi.
a. Refleks prolactin
air susu dari alveoli, duktulus, dan sinus menuju putting susu
(Kristiyanasari, 2009).
5) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan pada
gigi.
26
1) Aspek kontrasepsi
4) Aspek psikologis
1) Aspek ekonomi
2) Aspek psikologis
3) Aspek kemudahan
dimana saja.
d. Bagi Negara
1. Kolostrum
3. ASI Mature
b. Pada ibu yang sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan tercukupi,
5. Komposisi ASI
Air 87,1 90
Vitamin C 5 5,2
Vitamin D 2,2 42
30
setiap hari, jumlah prodiksi ASI tersebut di pengaruhi oleh bebrapa factor
sebagai berikut:
a. Makanan ibu
jumlah kalori, protein, lemak dan vitmin serta mineral maka produksi
ASI juga cukup, selain itu dianjurkan minum lebih banyak lagi yaitu
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh keadaan jiwa ibu, bila ibu
d. Perawatan payudara
dan pada saat menyusui, untuk ibu yang mengalami kelainan masalah
menyusui.
D. ASI EKSKLUSIF
pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air
putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia
(Marimbi, 2010).
di karenakan:
tepat dan benar sampai bayi berumur 6 bulan. Namun pada kenyataanya
b. Bayi pada saat umur 6 bulan system pencernaanya mulai atur. Jaringan
pada usus halus bayi pada umumnya seperti saringan pasir. Pori-
kuman yang langsung masuk kedalam sistem peredaran darah dan dapat
menimbulkan alergi. Pori-pori dalam usus bayi ini akan tertutup rapat
32
masuk.
E. PENGKAJIAN
pendidikan klien.
F. DIAGNOSA
terpaparnya informasi.
G. INTERVENSI
menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskan perawat atau tim kesehatan
lain.
NIC :
3. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat.
4. Beri kesempatan pasien bertanya atas hal yang belum jelas seputar
disampaikan perawat.