5. Yunita (K1A018080)
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang terkeal kaya akan sumber daya alam kedua
setelah brazil. Kekayaan alam banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama tanaman
obat-obatan. Tanaman herbal banyak dimanfaatkan salah satunya untuk mengatasi
masalah pada system pernafasan seperti batuk, asma, dll. Asma adalah penyakit
inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan berbagai sel imun terutama sel mast,
eosinofil, limposit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel, serta meningkatnya respon
saluran napas (hipereaktivitas bronkus) terhadap berbagai stimulan. Inflamasi kronik ini
akan menyebabkan penyempitan (obstruksi) saluran napas yang reversible, membaik
secara spontan dengan atau tanpa pengobatan (Venkatasamy and Spina, 2007).
Batuk merupakan mekanisme refleks yang sangat penting untuk menjaga jalan
napas tetap terbukadengan cara menyingkirkan hasil sekresi lendir yang menumpuk
pada jalan napas. Tidak hanya lendir yang akan disingkirkan oleh refleks batuk tetapi
juga gumpalan darah dan benda asing. Batuk juga merupakan gejala tersering penyakit
pernapasan. Jalan napas dapat menjadi hiperaktif sehingga hanya dengan iritasi sedikit
saja sudah dapat menyebabkan refleks batuk. Daerah pada jalan napas yang peka
terhadap rangsangan batukadalah laring, trakea, dan bronkus utama (Djojodibroto, 2009:
54).
Mukolitik adalah obat yang dapat mengencerkan sekret saluran napas dengan jalan
mencegah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum (Alam, dkk.,
2013).Antitusif adalah golongan obat yang bersifat meredakan atau menekan batuk.
Obat batuk golongan antitusif berfungsi menaikkan ambang batuk. Antitusif pada
golongan opioid merupakan opsi pertama untuk mengobati batuk dikarenakan
keefektifannya ketika meredakan batuk, namun penggunaannya untuk mengatasi batuk
menjadi pertimbangan karena besarnya efek samping hingga dapat menyebabkan efek
candu pada pengguna (Fakhruddin, 2017). Oleh karena itu, diperlukan pengobatan
dengan menggunakan obat yang efektif tetapi juga memiliki efek samping yang kecil
seperti memanfaatkan pengobatan tradisional yang alami yaitu obat herbal.
PEMBAHASAN
Tanaman obat antiasma
Jahe merupakan tanaman herbal yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk bahan baku jamu baik jamu gendong ataupun pada industri obat tradisional.
Ekstrak jahe merah mempunyai aktifitas pada peradangan akut dan kronis, dan
penghambatan aktivasi makrofag tampaknya terlibat dalam efek anti-inflamasi. Jahe
merah paling banyak digunakan untuk pengobatan karena kandungan minyak atsirinya
yang tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian aktivitas antiasma ekstrak jahe
merah terhadap penurunan jumlah eosinofil dan jumlah sel mast yang tidak terdeganulasi
pada model mencit asma.
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik pada saluran nafas yang ditandai
dengan sesak nafas, batuk, nyeri dada, mengi yang terdapat peran sel-sel inflamasi seperti
eosinofil, neutrofil, limfosit dan lain-lain. Proses-proses yang terjadi bersamaan pada
kasus asma yaitu peradangan (inflamasi) saluran udara, penyempitan saluran udara
(bronchoconstriction), keluarnya lendir yang berlebihan / lendir yang kental yang dapat
mengakibatkan kesulitan bernafas atau sesak nafas disertai dengan batuk dan mengi
(Global Initiative For Asthma) (Gina, 2017).
Penelitian yang dilakukan oleh (Plupi, dkk) berjudul Aktifitas Antiasma Ekstrak
Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum) Terhadap Jumlah Eosinofil Dan Sel Mast
Yang Tidak Terdegranulasi dengan tujuan penelitiannya yaitu untuk membuktikan
pengaruh ekstrak jahe merah terhadap penurunan jumlah eosinofil dan sel mast pada
mencit asma. Penelitian ini menggunakan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum)
hasil dari penelitiannya adalah saat melakukan pengujian skrining fitokimia, jahe merah
banyak mengandung senyawa aktif minyak atsiri, flavonoid dan alkaloid yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang menyatakan
bahwa golongan metabolit sekunder pada ekstrak jahe merah adalah flavonoid, alkaloid,
saponin, terpenoid dan tanin (Srikandi, Humaeroh dan Sutamihardja, 2020). Kemudian
hasil penelitian dari (Setya 2020) menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% jahe merah
mempunyai aktivitas mukolitik secara in vitro. Komponen aktif gingerol pada jahe merah
dapat melemahkan saluran napas yang hiperresponsif, dengan cara mengubah iregulasi
kalsium dan senyawa dari jahe merah yang dimurnikan dapat memberikan efek terapeutik
pada beta agonis dan mengobati penyakit saluran napas seperti asma (Townsend et al.,
2013).
Tanaman obat antitussive
Jahe merah merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai bahan makanan dan obat obatan, salah satunya sebagai obat batuk. Hasil
penelitian (Peng, 2019) menunjukkan bahwa kandungan jahe merah yaitu (6)-shogaol
mempunyai efek antitusif (ED50 = 1,75 mg/kg intravena (i.v) lebih kuat dibanding
dihidrokodein fosfat (ED50 = 5,36 mg/kg, i.v). Aktivitas antitusif jahe merah dikaitkan
dengan adanya senyawa β -phellandrene, 1,8-cineole, limonene, myrcene, β-pinene,
champene, zingiberene dan 6-shogaol yang diisolasi dari tanaman ini juga dilaporkan
memiliki aktivitas antitusif. Selain jahe merah, daun ungu adalah tanaman obat
tradisional yang telah digunakan oleh masyarakat lokal di Jawa Barat, Maluku, dan
Kepulauan Papua. Secara empiris, daun ungu disebutkan memiliki khasiat dalam
pengobatan luka, pembengkakan lever, sakit pada telinga, mencaharkan, batu empedu,
serta mengobati batuk. Meskipun sudah banyak digunakan sebagai obat batuk secara
tradisional, namun saat ini belum ditemukan penelitian tentang aktivitas antitusif daun
ungu.
Penelitian yang dilakukan oleh (Umami, dkk, 2020) berjudul aktivitas antitusif
kombinasi ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) dan daun ungu
(Graptophyllum pictum) pada marmut (Cavia porcellus), menyatakan kombinasi ekstrak
etanol 96% jahe merah dan ekstrak etanol 96% daun ungu dapat dikembangkan menjadi
obat herbal terstandar sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat khususnya dikonsumsi
sebagai obat batuk antitusif. Penelitian ini membuktikan bahwa pada dosis tunggal
maupun kombinasi dari ekstrak etanol 96% jahe merah dengan daun ungu memiliki
aktivitas antitusif yang dapat memberikan peningkatan supresi batuk pada hewan coba
marmut. Hasil perbandingan yang optimal dari kombinasi ekstrak etanol 96% jahe merah
dengan daun ungu adalah 1:0,5 dengan persentase supresi batuk sebesar 73,00 %.
Kombinasi dari kedua ekstrak mengakibatkan sinergisme pada peningkatan antitusif.
Dengan demikian, kombinasi ekstrak etanol 96% jahe.
Senyawa yang berperan dalam kombinasi tersebut sebagai aktivitas antitusif
senyawa pedas pada jahe (gingerol dan shogaol) bertindak berdasarkan kelompok umum
sel reseptor saraf yaitu reseptor vanilloid. Berfungsi sebagai agonis, 6-shogaol dapat
menurunkan kepekaan aferen nosisepsi melalui jalur fenotipik yang disebut
“vanilloid-induced neuronal plasticity”, dimana reseptor yang terlibat dalam transduksi
nyeri diturunkan sementara zat analgesik endogen diregulasi (Kou, 2018). Jahe
mempunyai kemampuan untuk mengganggu masuknya Ca2+ melalui saluran Ca2+
membran plasma. Studi ini memberikan dorongan ilmiah terhadap penggunaan jahe
tradisional pada gangguan pernapasan seperti batuk kering (Townsend, 2013). Daun
ungu mengandung golongan senyawa flavonoid menekan aktivasi Mitogen-activated
protein kinases (MAPK) melalui siklus fosforilasi dalam sel, yang memainkan peran
penting dalam respons peradangan.
Alam, Gemini, dkk. 2013. Skrining Komponen Kimia dan Uji Aktivitas Mukolitik
Ekstrak Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) terhadap Mukosa Usus
Sapi secara In vitro. Jurnal Penelitian. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Arifin, H. 2004. Evaluasi Aktivitas Anti Batuk Ekstrak Air Daun Sirih, Tesis. ITB:
Bandung.
Brain, J.D., Proctor, D.F., and Reid, L.M. 1977. Respiratory Defense Mechanism, Part 1
and 2, 290-301, 405-408. Marcel Dekker Inc: New York and Basel.
Erviana R, Purwono S, Mustofa. (2011). Active compounds isolated from red betel (Piper
crocatum Ruiz & Pav) leaves active against Streptococcus mutans through its
inhibition effect on glucosyltransferase activity. J Med Sci, 43 (2), 71-78.
Fakhruddin, Nurrochmad A, Gunawan PW. Aktivitas Antitusif dan Ekspektoran Ekstrak
Etanol, Fraksi Polar-Semi Polar Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) Pada
Marmut (Cavia porcellus). Jurnal Farmasi Indonesia. 2017; 14(2):118-124.
Global Initiative For Asthma (GINA) (2017) „Global Strategy For Asthma Management
and Prevention Global Initiative for Asthma.
Townsend EA, Siviski ME, Zhang Y, Xu C, Hoonjan B, Emala CW. 2013. Effects of
Ginger and Its Constituents on Airway Smooth Muscle Relaxation and
Calcium Regulation. American Journal of Respiratory Cell and Molecular
Biology. Vol. 48, No. 2.
Maretta, A.P. 2006. Aktifitas Mukolitik Ekstrak N-Heksan Dan Etanol Herba Piper
Miniatum, Bl Terhadap Mukosa Usus Sapi Secara In Vitro Dan Deteksi
Golongan Senyawa Aktif Dengan Metode KLT, Skripsi. Universitas Islam
Indonesia: Yogyakarta.
Umami, Z., Roihatul M., Rahmi A., 2020. Aktivitas Antitusif Kombinasi Ekstrak Etanol
Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) dan Daun Ungu (Graptophyllum
Pictum) Pada Marmut (Cavia Porcellus). Majalah Kesehatan. Vol. 7, No. 4.
Palupi, D. A., Freistanti, E., & Apriliani, V. E. (2021). Aktifitas Antiasma Ekstrak Jahe
Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum) Terhadap Jumlah Eosinofil Dan Sel
Mast Yang Tidak Terdegranulasi. Cendekia Journal Of Pharmacy, 5(1), 81-91.
Peng Y, Mengjun HU, Qi L, Yan T, Wanying H, Liang C, Kexing W and Siyi P.2019.
Flavonoids Derived from Exocarpium citri Grandis Inhibit LPS-induced
Inflammatory Response via Suppressing MAPK and NF-κB Signalling
Pathways. Food and Agricultural Immunology. Vol. 30, No. 1.
Setya, A. liana (2020) „Uji Aktivitas Mukolitik Kombinasi Ekstrak Etanol Jahe Merah
(Zingiber officinale var. Rubrum) dan Ekstrak Etanol Daun Ungu
(Graptophyllum pictum) Secara In Vitro‟, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, pp. 14–15.
Townsend, E. A. et al. (2013) „Effects of ginger and its constituents on airway smooth
muscle relaxation and calcium regulation American Journal of Respiratory Cell
and Molecular Biology, 48(2), pp. 157–163
Sudewo, B. 2005. Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, 35-45. Agro Media: Jakarta.
Sulistiawati. 2003. Uji Aktivitas Mukolitik Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle L.)
Dan Deteksi Kandungan Kimianya Secara KLT Dan Kromatografi Gas-
Spektrofotometri Massa, Skripsi. Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.
Venkatasamy, R., and D, Spina. 2007. Protease Inhibitors In Respiratory Disease: Focus
On Asthma And Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Expert Ref Clin
Immunol.(3):365-81.
Wulandari, Ririn. Lispita., Yulias, Ninik. Windriyati., dan Aqnes, Budiarti. 2011.
Aktivitas Mukolitik Fraksi Metanol Dari Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah
(Piper crocotum Ruiz and Pav.) Pada Mukosa Usus Sapi Dan Kandungan
Kimianya. Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik.