ALEXANDRE A. M. S. GUSMAO
1420118008R
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Pada Tn. “A” Dengan
Gangguan Halusinasi sudah disetujui dan diresponsi pada : 08 Juli 2021
Mahasiswa
Alexandre A. M. S. Gusmao
1420118008R
Mengetahui
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan Daring Asuhan
Keperawatan Pada Tn. “A” Dengan Gangguan Halusinasi dengan baik. Dalam menyelesaikan
laporan ini penulis menemui banyak kendala, namun atas kerjasama dan bantuan dari beberapa
pihak akhirnya kendala tersebut dapat teratasi.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Markus Kore, S.Kep.,M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara
Kupang.
2. Bapak Syahrir, S.Kep.,M.Si, selaku Ketua Program Studi S1-Keperawatan di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Nusantara Kupang.
3. Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara
Kupang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan Daring.
4. Keluarga tercinta, Bapak Alarico Soares, Mama Maria Skolastika, Kakak dan Adik yang
dengan kasih sayang selalu mendoakan penulis pada setiap kesempatan serta atas segala
dukungannya kepada penulis.
5. Semua teman-teman yang telah turut mengambil bagian dalam penyelesaian Laporan Praktek
Kerja Lapangan Daring ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan
demi penyempurnaan penyusunan laporan-laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. “A” dengan Gangguan
Halusinasi.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun konsep dasar Gangguan Halusinasi.
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan terhadap asuhan keperawatan
pada klien yang mengalami Gangguan Halusinasi.
c. Mampu merumuskan diagnose keperawatan terhadap asuhan keperawatan
pada klien yang mengalami Gangguan Halusinasi.
d. Mampu menyusun intervensi keperawatan terhadap asuhan keperawatan pada
klien yang mengalami Gangguan Halusinasi.
e. Mampu melakukan implementasi keperawatan terhadap asuhan keperawatan
pada klien yang mengalami Gangguan Halusinasi.
f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan terhadap asuhan keperawatan pada
klien yang mengalami Gangguan Halusinasi.
g. Mampu melakukan pendokumentasian keperawatan terhadap asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami Gangguan Halusinasi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah gangguan penerapan (persepsi) pamca indera tanpa ada
rangsangannya dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan dimana terjadi
pada saat kesadaran individu itu penuh atau baik (Stuard & Sundan, 1998). Halusinasi
adalah persepsi tanpa ada rangsangan apapun pada panca indera seseorang yang terjadi
dalam keadaan sadar (Marasmis, hal 119).
Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera
seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun, dasarnya mungkin organic,
fungsional, psikotik ataupun histerik (Trimelia, 2011).
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
Klien adalah anak pertama dari dua bersaudara, klien tinggal bersama dengan
seorang adik dan ibunya, ayah klien telah meninggal. Dalam keluarga tidak ada
yang menderita masalah seperti klien.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a) Gambaran diri : klien mengatakan semua bagian tubuhnya disukai karena
postur tubuhnya ideal.
b) Identitas : klien adalah seorang laki-laki usia 28 tahun, belum
menikah, klien adalah anak pertama dari dua bersaudara.
c) Peran : Klien adalah anak pertama dari dua bersaudara
d) Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan pulang kepada keluarganya
e) Harga diri : klien mengatakan hidupnya tak bermakna karena
kejiwaannya terganggu, tidak percaya diri untuk bergabung dengan
lingkungan sekitarnya, apabila klien diajak bicara klien mengalihkan
perhatiannya dengan melihat ke lantai.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan social
a) Orang yang berarti : Klien mengatakan orang yang berarti adalah adik dan
ibunya. Karena mereka yang menjaga dan merawat klien waktu sakit.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan tidak
mengikuti kegiatan apapun. Malu untuk bertemu dengan orang lain.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan malas
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, klien merasa malu, klien hanya
menyendiri dikamar.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan : pasien beragama katolik
b) Kegiatan ibadah : klien rajin berdoa dan ke gereja, tapi sudah jarang setelah
sakit.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
f. Status Mental
1. Penampilan : klien berpenampilan rapi, pakaiannya bersih, rambut bersih.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan : cara bicara klien lancar dan tidak ada gangguan, klien hanya
bicara apabila diberi pertanyaan, apabila diajak bicara klien melihat ke lantai,
terkadang pembicaraan klien terputus seperti mendengar sesuatu.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Aktifitas motoric : klien selalu mengikuti kegiatan yang diadakan tetapi kadang
klien terlihat gelisah dan mengatakan takut suara itu datang lagi.
Masalah keperawatan : Intoleransi aktivitas motorik
4. Alam perasaan : klien merasa takut dengan suara halusinasi
Masalah keperawatan : Gangguan alam perasaan
5. Afek : klien tidak merespon adanya ekspresi mimik gembira (datar)
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi nonverbal
6. Interaksi selama wawancara : pasien sangat kooperatif selama wawancara, pada
saat interaksi klien hanya berbicara seperlunya saja.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi : klien mengatakan mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk
melakukan sesuatu, klien mengatakan bahwa suara yang didengar nantinya akan
benar-benar terjadi.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
8. Proses pikir : saat interaksi dengan klien, seperti ada yang dipikirkan, sehingga
saat melakukan komunikasi terkadang terdiam sesaat, lalu pembicaraan
dilanjutkan kembali.
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
9. Isi pikir : klien dapat menjawab sesuai dengan semua pertanyaan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran : tingkat kesadaran baik, klien dapat berorientasi dengan
orang, tempat dan waktu.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori : daya ingat pasien masih baik, klien mampu menceritakan kejadian
dimasa lalu.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : saat dilakukan pengkajian tingkat konsentrasi
dan berhitung klien baik.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian : klien dapat melakukan penilaian dengan baik, klien
dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya titik diri : klien mengetahui tentang penyakit yang diderita, klien
mengatakan saya sakit jiwa.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
g. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan : klien memenuhi
kebutuhan dalam hal makanan, keamanan, perawatan kesehatan, pakaian,
transportasi, tempat tinggal, uang secara mandiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Kegiatan hidup sehari-hari :
a) Perawatan diri : klien mengatakan mandi 2x sehari, mandi secara mandiri
dikamar mandi menggunakan sabun dan pasien berpakaian dengan benar.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b) Nutrisi : klien mengatakan makan 3x sehari dengan teratur dan mandiri
dengan menu yang bervariasi.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c) Tidur : klien mengatakan tidak ada gangguan saat tidur. Klien tidur siang 1
jam dan tidur malam 7 atau 8 jam.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Kemampuan klien dalam : klien mengatakan akan rutin minum obat yang
diberikan dan klien mampu melakukan pemeriksaan kesehatan 2 minggu sekali.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Klien mempunyai system pendukung : klien mengatakan selalu mendapat
dukungan dari adiknya, ibunya dan teman-teman seumuran di lingkungannya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
h. Mekanisme Koping
1. Adaptif : Ingin berbicara dengan orang lain
2. Maladaptif : Menghindar, saat suara datang klien mengalihkan dengan cara
berdiam diri saja.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
i. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Masalah dengan lingkungan : klien merasa lebih nyaman berada dirumah
dibandingkan dimanapun.
2. Masalah dengan pendidikan : klien pernah menempuh pendidikan sampai kuliah
namun terputus kuliahnya.
3. Masalah dengan pekerjaan : klien mengatakan kegiatan kesehariannya hanya
dirumah, klien belum bekerja
4. Masalah dengan perumahan : klien tinggal bersama seorang adik dan ibunya
5. Masalah ekonomi : klien mengatakan semua kebutuhan masih ditanggung ibunya
karena ia belum bekerja.
6. Masalah dengan pelayanan kesehatan : klien mengatakan tidak ada masalah
dengan pelayanan kesehatan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
j. Pengetahuan Kurang Tentang : klien mengatakan mengerti dengan gangguan yang
dialaminya sekarang.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
k. Data-data Lain
Jenis Hasil Nilai nominal
Faal hati 21 l=37 p-31
SGOT 32 L=40 p=31 4,5-23
SGPT
Faal ginjal (RFT)
BUN 10.4 l=0.6-1.1 p=0.6-1.2
Creathinin 1.0 l=3.4-7.0 p=2.5-6.0
Asam urat 7.5 75 - 115
Gula darah
Gula puasa 110
l. Aspek Medik
1. Diagnosa medic : Skizofrenia Paranoid
2. Terapi medic :
a) Trihexilpenidil 2 mg 2x sehari (pagi dan malam)
b) Chlorpromazine 100 mg 2x sehari (pagi dan malam)
c) Haloperidol 2,5 mg 2x sehari (pagi dan malam)
m. Daftar Masalah Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Harga diri rendah
3. Isolasi social
4. Intoleransi aktivitas motoric
5. Gangguan alam perasaan
6. Gangguan komunikasi nonverbal
7. Gangguan proses pikir
Isolasi sosial
4.6Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Gangguan TUM : 1. Ekspresi Bina hubungan saling Hubungan
persepsi Klien tidak wajah percaya dengan saling
sensori : mengalami bersahabat, mengungkapkan prinsip percaya
Halusinasi gangguan menunjukkan komunikasi terapeutik : merupakan
persepsi sensori rasa senang, 1. Sapa klien dengan dasar untuk
(halusinasi) ada kontak ramah, baik verbal kelancaran
selama dalam mata, mau maupun nonverbal. hubungan
perawatan. berjabat 2. Perkenalkan diri interaksi
TUK : tangan, mau dengan sopan. selanjutnya
1. Klien menyebutkan 3. Tanyakan nama .
dapat nama, mau lengkap klien &
membina menjawab nama panggilan
hubungan salam, klien yang disukai klien.
saling mau duduk 4. Jelaskan tujuan
percaya. berdampingan pertemuan.
dgn perawat, 5. Jujur dan menepati
mau janji.
mengutarakan 6. Tunjukkan sikap
masalah yg empati dan
dihadapi. menerima klien apa
adanya.
7. Beri perhatian pada
klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien.
2. Klien Klien dapat 1. Adakah kontak Kontak
dapat menyebutkan waktu sering dan singkat sering tapi
mengenal isi, frekuensi secara bertahap singkat
i timbulnya halusinasi. 2. Observasi tingkah selain
halusinas laku klien terkait membina
inya. dengan hubungan
halusinasinya, saling
bicara dan tertawa percaya,
tanpa stimulus, juga dapat
memandang memutuska
kekir/kekanan atau n
kedepan seolah- halusinasi.
olah ada teman
bicara. Dengan
3. Bantu klien mengetahui
mengenali waktu, isi
halusinasinya. dan
4. Diskusikan dengan frekuensi
klien situasi dan munculnya
frekuensi terjadinya halusinasi
halusinasi. mempermu
5. Diskusikan dengan dah
klien apa yang tindakan
dirasakan jika keperawata
terjadi halusinasi n klien yg
(marah/takut, sedih, akan
senang) beri dilakukan
kesempatan perawat.
mengungkapkan Untuk
perasannya. mengidenti
fikasi
pengaruh
halusinasi
klien.
3. Klien klien dapat 1. Identifikasi Upaya
dapat menyebutkan bersama klien cara untuk
mengontr tindakan yang biasa tindakan yang di memutuska
ol dilakukan untuk lakukan jika terjadi n siklus
halusinas mengendalikan halusinasi. halusinasi
inya. halusinasinya. 2. Diskusikan manfaat sehingga
cara yg dilakukan halusinasi
klien, jika tidak
bermanfaat beri berlanjut.
pujian. Reinforcem
3. Diskusikan cara ent positif
baru untuk akan
memutuskan atau meningkatk
mengontrol an harga
halusinasi. diri klien.
4. Bantu klien
memilih dan
melatih cara
memutus halusinasi
secara bertahap.
4. Klien 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien Untuk
dapat membina untuk memberitahu mendapatk
dukungan hubungan keluarga jika an bantuan
dari saling percaya mengalami keluarga
keluarga dengan halusinasi. mengontrol
dalam perawat. 2. Diskusikan dengan halusinasi
mengontr 2. Keluarga keluarga, gejala dan untuk
ol dapat halusinasi, cara mengetahui
halusinas menyebutkan untuk memutuskan pengetahua
inya. pengertian, halusinasi, cara n keluarga
tanda dan merawat dan beri dan
kegiatan informasi waktu meningkatk
untuk follow up atau an
mengendalika kapan perlu pengetahua
n halusinasi. mendapat bantuan. n tentang
halusinasin
ya.
Untuk
mengetahui
pengetahua
n keluarga
dan
meningkatk
an
kemampua
n
pengetahua
n tentang
halusinasi.
5. Klien Klien dan keluarga 1. Diskusikan dengan Dengan
dapat dapat menyebutkan klien dan keluarga mengetahui
memanfa manfaat, dosis dan tentang dosis, efek
atkan efek samping obat. frekuensi manfaat samping
obat obat. obat klien
dengan 2. Anjurkan klien akan tahu
baik. minta sendiri obat apa yang
pada perawat dan harus
merasakan dilakukan
manfaatnya. setelah
3. Anjurkan klien minum
bicara dengan obat.
dokter tentang
manfaat dan efek Program
samping obat yang pengobatan
dirasakan. dapat
4. Diskusikan akibat berjalan
berhenti minum sesuai
obat tanpa rencana.
konsultasi.
5. Bantu klien
menggunakan obat
dengan prinsip
benar.
5.2.Saran
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai ilmu
pengetahuan atau wawasan umum tentang Asuhan Keperawatan dengan Gangguan
Halusinasi. Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak memiliki
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan sarana yang penulis miliki, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun selalu penulis harapkan sehingga dimasa
mendatang makalah ini dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dalami, dkk. 2014. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa.Jakarta: CV. Trans Info
Media.
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/TILLA_VANA_ILHAM_143110271_.pdf
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/359/1/ANA%20FITRIA%20KTI.pdf
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/288/1/Untitled.pdf
https://osf.io › downloadPDF Hasil web Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Gangguan
... – OSF
Kemenkes, 2018. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2018, badan
peneliti & pengembangan Depkes RI. Jakarta.
Muhith, Abdul. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Ed. I. Yogyakarta:
Andi
Supinganto, Agus,. dkk. (2021). Keperatan Jiwa Dasar. Jakarta: Yayasan Kita Menulis
Budi Anna Keliat,dkk.(2009). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC
Videbeck, Sheila L. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. 2008.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta penyuluhan diharapkan dapat memahami dan mengetahui halusinasi serta
cara mengontrol halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Keluarga mengenal masalah klien
b. Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan yang tepat
c. Keluarga mampu merawat klien dengan masalah halusinasi
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang kondusif
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
B. Strategi Penyuluhan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini dengan metode
penyampaian penyuluhan berupa :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. Media
Media yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan adalah leaflet, power point /
projekto atau poster dan materi SAP
D. Materi
Terlampir
E. Rencana Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit Pembukaan :
- Memberi salam - Menjawab salam
- Menjelaskan tujuan pembelajaran - Mendengarkan dan
- Menyebutkan materi / pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan.
2 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara - Menyimak dan
berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian gangguan persepsi
sensori : halusinasi pandengaran
2. Tanda dan gejala gangguan
persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
3. Penyebab gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran
4. Akibat gangguan persepsi sensori
: halusinasi pendengaran
5. Cara merawat gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran
3 10 menit Evaluasi : - Bertanya dan
Meminta keluarga klien untuk menjawab
menjelaskan atau menyebutkan kembali pertanyaan
tentang materi yang telah dijelaskan
antara lain sebagai berikut :
1. Pengertian gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran
2. Tanda dan gejala gangguan
persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
3. Penyebab gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendengaran
4. Akibat gangguan persepsi sensori
: halusinasi pendengaran
5. Cara merawat gangguan persepsi
sensori : halusinasi pendegaran
4 3 menit Penutupan : - Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih dan
berpamitan.
F. Evaluasi
a. Proses :
- Peserta mengikuti ceramah dan bertanya
- Peserta mengobservasi / mengikuti dengan seksama, demonstrasi
- Peserta melakukan re-demonstrasi.
b. Akhir
- Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir sebanyak 100%
- Peserta dapat mendemonstrasikan hal-hal yang berhubungan dengan cara
mengontrol halusinasi.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
A. Topik :
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Pendengaran “Membuat Tempat Pensil
Menggunakan Stik Eskrim Bekas dan Menggambar”.
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah mengikuti kegiatan ini klien dapat lebih menerapkan strategi pelaksanaan
halusinasi pendengaran secara fisik dan social dalam mengontrol halusinasi
pendengaran dengan kegiatan harian.
2. Tujuan khusus :
a) Klien dapat mengekspresikan perasaannya lewat cerita
b) Klien dapat mengetahui cara mengendalikan halusinasi pendengaran dengan
kegiatan harian
c) Klien dapat melakukan aktivitas kognitif dengan mendengarkan, bersosialisasi,
membuat kotak pensil dari stik bekas, menggambar, serta mempraktekkan sp
halusinasi
d) Klien dapat melakukan aktivitas motorik dengan bekerja sama dengan melatih
kekompakan dalam kelompok.
e) Klien dapat melatih konsentrasi melalui permainan.
G. Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini di sesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah
disepakati sebagai berikut :
Leader : Alexandre A. M. S. Gusmao
Co. Leader : Delvina Gisela Seran
Fasilitator 1 : Adelia Sairupy
Fasilitator 2 : Karmila
Observer 1 : Evandre U. P. Hay Sele
Observer 2 : Syarifudin
Observer 3 : Jose Caub
I. Kriteria Klien
1. Klien dengan halusinasi yang sudah kooperatif dan tidak kambuh
2. Klien yang tidak mengalami gangguan komunikasi verbal
3. Klien bisa tulis dan baca
4. Klien yang bersedia mengikuti TAK
J. Antisipasi Masalah
1. Sebelum kegiatan dilaksanakan, perawat memberi kesempatan kepada setiap peserta
untuk BAB dan BAK.
2. Fasilitator memotivasi peserta yang tidak berpartisipasi.
3. Menjaga pintu keluar untuk mengantisipasi klien melarikan diri dari tempat kegiatan.
K. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan anggota kelompok
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuaan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari leader kepada klien. Leader / Co.Leader memperkenalkan diridan tim
terapis lainnya.
b) Evaluasi / Vasilidasi
Leader menanyakan perasaan dan keadaan klien saat ini.
c) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main yaitu :
a. Berkenalan dengan anggota kelompok
b. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada
pemimpin TAK
c. Lama kegiatan 45 menit
d. Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
a) Seluruh klien dibuat berbentuk lingkaran
b) Hidupkan musik dan bagikan stik eskrim bekas ke masing-masing klien, letakkan
em di tengah-tengah lingkaran.
c) Terapis memberikan contoh bagaimana cara membuat tempat pensil dari stik
bekas.
d) Kemudian seluruh pasien diberi kesempatan memulai kegiatan membuat
kerjainan tempat pensil dari stik bekas.
e) Setelah suluruhnya selesai, seluruh hasil kerajinan dikumpulkan dan dinilai oleh
terapis.
f) Kemudian dilakukan aktivitas kelompok yang kedua yaitu menggambar.
g) Terapis membagikan selembar kertas dan pensil warna.
h) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat
ini.
i) Sementara klien mulai mnggambar, terapis berkeliling dan memberi penguatan
kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
j) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien
untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang dibuatnya kepada klien
lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut
menurut klien.
k) Kegiatan point dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
l) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a) Leader atau Co.Leader memberikan pujian atas keberhasilan dan kerjasama
kelompok
b) Leader atau Co.Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan
TAK
c) Fasilitator membagikan Snack
d) Leader atau Co.Leader menganjurkan klien untuk sering bersosialisasi, selau
bekerjasama, dan memasukkan kegiatan mengontrol Halusinasi ke dalam kegiatan
harian sebanyak 2x1.
e) Observer mengumumkan pemenang
f) Fasilitator membagikan hadiah kepada pemenang
5. Evaluasi
a) Klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan
b) Kerja sama klien dalam kegiatan
c) Klien merasa senang selama mengikuti kegiatan
6. Setting Tempat
a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) Ruangan yang nyaman dan tenang
P P
Fasilitator Fasilitator
P P
P P
Observer
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co.Leader
F : Fasilitator
O : Observer
7. Tata tertib dan Antisipasi Masalah
a) Tata tertib pelaksanaan TAK Halusinasi pendengaran (Gg. Persepsi Sensori)
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK Halusinasi (Gg. Persepsi Sensori)
sampai dengan selesai
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK Halusinasi (Gg. Persepsi
Sensori) dimulai.
3. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi.
4. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan / menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan.
7. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
8. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK.
b) Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
1) Penanganan klien yang tidak efektif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2) Bila klien meninggalkan permainan tampa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien
boleh kembali lagi
3) Bila ada klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut
8. Hasil pelaksanaan kegiatan TAK
Kegiatan TAK dilaksanakan pada Juli 2021 jam 10.00 WIB. Kegiatan dilakukan
di Jl. Ukitau Liliba. Dalam pelaksanaan TAK, jumlah klien berjumlah 6 orang peserta
TAK sesuai dengan materi yang telah diajukan. Suasana kegiatan TAK mulai dari
awal hingga akhir acara berlangsung aman dan nyaman, klien sangat bersemangat.
Beberapa klien tampak masih tidak mampu memperagakan / mengekspresikan SP
Halusinasi (Gangguan Persepsi Sensori), namun klien mampu mengganti dengan baik
jalannya kegiatan TAK.