“ DIABETES MELITUS “
DISUSUN OLEH :
KELAS : 1.C
NIM : 191211619
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, hidayah, kasih, dan
sayangnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan lancar tanpa rintangan
yang berarti. Makalah ini menyajikan tentang “ Diabetes Melitus “ sehingga dapat
menambah pengetahuan pembaca dan dapat mengambil pelajaran dari makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurna
makalah ini maupun makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...…….. i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes adalah penyebab utama dari kebutaan. Lebih dari 60 sampai 65%
penderita diabetes menderita hipertensi. Hal yang mengejutkan biaya pengeluaran
untuk pengobatan secara langsung dan tidak langsung untuk diabetes pada tahun 1997
diperkirakan mencapai 98 juta dolar. Banyaknya biaya tidak memberikan timbal balik
yang kehidupan patien diabetes dan keluarganya.(Sharon n Margaret 2000) Penderita
diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, hal ini dihubungkan
dengan meningkatnya angka kesejahteraan. Persentase penderita diabetes mellitus
lebih besar di kota daripada di desa, 14,7% untuk dikota dan 7,2% di desa. Indonesia
menduduki peringkat keenam di dunia dalam hal jumlah terbanyak penderita diabetes.
Dari penjelasan yang di atas peranan soerang perawat sangat penting dalam
pemberian asuhan keperawatan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian yang disebabkan karena diabetes mellitus, sehingga diharapkan mahasiswa
keperawatan dapat memahami dan menguasai konsep asuhan keperawatan pada
pasien diabetes mellitus. Diabetes Mellitus disebut dengan the silent killer karena
penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai
macam keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan
penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka
sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru dan sebagainya.
1
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Pathogenesis
2.3 Patofisologi
4
penderita sindrom metabolic memiliki riwatyat toleransi glukosa terganggu (TGT)
atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya, memiliki riwayat
penyakit kardiovaskuler seperti stroke, PJK, atau peripheral rrterial
Diseases(PAD), konsumsi alkohol,faktor stres, kebiasaan merokok, jenis
kelamin,konsumsi kopi dan kafein.
1. Obesitas (kegemukan) Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan
kadar glukosa darah, pada derajat kegemukan dengan IMT > 23 dapat
menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah menjadi 200mg%.
2. Hipertensi Peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat dengan
tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari
dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah perifer.
3. Riwayat Keluarga Diabetes Mellitus Seorang yang menderita Diabetes
Mellitus diduga mempunyai gen diabetes. Diduga bahwa bakat diabetes merupakan
gen resesif. Hanya orang yang bersifat homozigot dengan gen resesif tersebut
yang menderita Diabetes Mellitus.
4. Dislipedimia
Adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah (Trigliserida >
250 mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma insulin dengan
rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering didapat pada pasien Diabetes.
5. Umur Berdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena Diabetes
Mellitus adalah > 45 tahun.
6. Riwayat persalinan Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau
berat badan bayi > 4000gram.
6. Faktor GenetikDM tipe 2berasal dariinteraksi genetis danberbagai faktor mental
Penyakit ini sudah lama dianggap berhubungan dengan agregasi familial.
Risiko emperis dalam hal terjadinya DM tipe2 akan meningkat dua sampai enam kali
lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami penyakit ini.
7. Alkohol dan Rokok Perubahan-perubahan dalam gaya hidup
berhubungan dengan peningkatan frekuensi DM tipe 2 .Walaupun
kebanyakan peningkatan ini dihubungkan dengan peningkatan obesitas dan
pengurangan ketidak aktifan fisik,faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
perubahan dari lingkungan tradisional ke lingkungan kebarat-baratan yang meliputi
perubahan-perubahan dalam konsumsi alkohol dan rokok,juga berperan dalam
peningkatan DM tipe2. 5
Alkohol akan menganggu metabolism gula darah terutama pada penderita
DM,sehingga akan mempersulit regulasi gula darah dan meningkatkan tekanan darah.
Seseorang akan meningkat tekanan darah apabila mengkonsumsi alalkohol lebih
dari 60ml/hari yang setara dengan 100ml proof wiski,240 ml wine atau720ml. Faktor
resiko penyakit tidak menular, termasuk DM Tipe 2, dibedakan menjadi
dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat berubah misalnya
umur,faktor genetik, pola makan yang tidak seimbang jenis kelamin, status
perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok,
konsumsi alkohol, Indeks Masa Tubuh.
2.6 Diagnosis.
2.7 Penatalaksanaan
2.9 Pencegahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Selalu berhati – hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan
istirahat yang cukup
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak
tinggi.
11
DAFTAR PUSTAKA
4.Harding, Anne Helen et al. Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes. A,erican
Journal of Epidemiology.2003;15(1);150-9.
6.Slamet S. Diet pada diabetes Dalam Noer dkk.Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi
III.Jakarta: Balai Penerbit FK-ill;2008.
13